Chapter 3: I'm Finally Going to Marry Xi Mubai

Bab 3: Aku Akhirnya Pergi ke Menikah Xi Mubai

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Dia ingat meninggalkannya sejumlah besar tunjangan setelah perceraian mereka.

Jumlah itu harus lebih dari cukup baginya untuk menjalani sisa hidupnya dalam kemewahan, jadi mengapa dia menemukannya dalam situasi seperti itu?

Pertanyaan ini telah menyumbat pikirannya sejak dia meninggalkan rumah sakit.

“Mubai, apa yang ada di pikiranmu?” Tianxin bertanya dengan rasa ingin tahu, yang dijawab Mubai dengan datar, “Tidak ada yang serius.”

“Kamu sedang memikirkan Xinghe, bukan?” Tianxin menghela nafas, “Bahkan aku tidak bisa percaya itu adalah Xinghe yang sama yang kita lihat di sana. Mengapa dia memilih untuk hidup seperti ini ketika dia memiliki sumber daya untuk kehidupan yang lebih baik? Mengapa dia begitu padat?”

Padat… persis seperti itulah Mubai membayangkan Xinghe.

Terkadang padat bisa menjadi lucu tetapi Xinghe memiliki kombinasi mematikan menjadi padat dan keras kepala. Karena itu, masalah cenderung mengikuti wanita itu dan orang-orang di sekitarnya.

Bahkan, pernikahan mereka bisa dikatakan hancur oleh kekeraskepalaan dan kepadatannya.

Namun, dia tidak berharap dia cukup bodoh untuk tidak bisa merawat dirinya sendiri bahkan dengan jumlah besar tunjangan yang dia berikan padanya.

Sederhananya, pertemuannya dengan Xia Xinghe hari itu telah meninggalkan dampak yang besar baginya.

Mubai tenggelam dalam pikiran sehingga dia tidak menjawab pertanyaan Tianxin. Tidak lama kemudian, mobil tiba di restoran.

Kedua keluarga mereka sudah ada di sana.

Karena makan malam itu untuk membahas pernikahan mereka yang akan datang, para hadirin termasuk orang tua mereka dan juga putranya, Xi Lin. Dia memilikinya dengan Xinghe.

Si kecil adalah satu ketika mereka bercerai, jadi dia berusia empat tahun sekarang.

“Mengapa kita tidak memilih tanggal 2 November sebagai tanggal pernikahan? Ini adalah tanggal yang menguntungkan dan hari nasional negara kita,” ibu Mubai, Nyonya Tua Xi berkata dengan tersenyum.

Ibu Tianxin mengangguk dengan gembira, menambahkan, “Ini pasti dimaksudkan karena aku akan menyarankan hari itu juga. Mubai, Tianxin, apakah kalian berdua baik-baik saja dengan tanggal?”

“Tentu saja. Pengaturan seperti ini selalu ditinggalkan di tangan orang tua yang cakap,” kata Tianxin dengan malu-malu.

“Aku baik-baik saja dengan tanggal berapa pun,” Mubai mengangkat bahu.

“Kalau begitu, tanggalnya sudah ditetapkan. Kita bisa fokus sepenuhnya pada persiapan pernikahan sekarang. Tianxin, Tuhan masih baik padaku karena kamu akhirnya akan menjadi menantu perempuanku,” kata Nyonya Xi dengan gembira ketika tangannya menggenggam Tianxin. Keduanya tersenyum riang.

Tianxin praktis tumbuh di depannya. Dia sangat menyukai kepribadian, karakter, dan kemampuan Tianxin.

Dia telah mengancam Mubai untuk membawa Tianxin ke dalam Keluarga Xi, dan akhirnya keinginannya akan menjadi kenyataan.

Ada wanita lain di meja yang keinginannya akan menjadi kenyataan dan itu adalah Chu Tianxin.

Akhirnya, Xi Mubai berada dalam genggamannya.

Pria itu akhirnya akan menjadi miliknya.

Saat itu, gelas jus yang digenggam Xi Lin jatuh dan hancur. Dia juga entah bagaimana berhasil menyiram kemejanya dengan jus.

“Lin Lin, kamu harus lebih berhati-hati,” Nyonya tua Xi memarahi dengan ringan.

“Lin Lin, apakah kamu terluka?” Tianxin pindah dengan saputangan untuk menyeka jus di kemejanya, tetapi dia dengan cepat bergegas ke lengan Mubai, menghindarinya sepenuhnya.

Tangan Tianxin tergantung dengan canggung di udara.

“Aku akan membersihkannya,” kata Mubai sambil membawa putranya ke kamar mandi.

Di kamar mandi, Mubai menurunkan putranya di meja wastafel.

Xi Lin menatap dengan penuh perhatian pada kakinya yang berayun, otaknya berputar.

Dia tiba-tiba menampar tangan Mubai yang mengusap jus dari bajunya.

“Apa yang salah?” Mubai berkata pelan ketika menatap putranya, “Kamu sudah bertingkah sejak makan malam dimulai, apakah ada sesuatu yang mengganggumu?”

Xi Lin menunduk tanpa kata-kata.

Ketika Mubai mengangkat wajah putranya, dia melihat sepasang mata yang teguh menatapnya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.