MHH – Chapter 38

Bab 38: Tempat Parkir Bawah Tanah

Penerjemah: Lonelytree Editor: Millman97

Paman Xu dengan tulus mencari Chen Ge, jadi dia tidak menyembunyikan apa pun; dia meletakkan semuanya di atas meja. "Sekarang, apakah kamu masih ingin berinvestasi di Haunted House?"

"Aku masih mau mencobanya. Bagaimanapun, taman baru itu belum selesai, jadi kami masih punya kesempatan. "Senjata rahasia Chen Ge adalah telepon hitam, tapi tentu saja, ia tidak bisa memberi tahu siapa pun itu.

"Kamu anak yang sangat cerdas biasanya, jadi mengapa kamu begitu keras kepala ketika datang ke hal-hal penting? Apakah Anda tidak melihat aliran waktu yang mengikis? Saya sudah bekerja di sini selama sepuluh tahun, jadi saya juga berharap tempat ini tetap, tetapi kita harus menyerah pada kenyataan. "

Paman Xu menunjuk beberapa atraksi yang sudah diambil alih di sekitar mereka. "Apakah kamu tahu mengapa mereka semua tertutup? Bukan karena mereka tidak lulus inspeksi keselamatan seperti yang dikatakan rumor, tetapi karena begitu mereka dihidupkan, mereka mulai membakar uang. Memiliki satu atau dua pengunjung tidak cukup untuk mencapai titik impas. Bayangkan, ketika New Century Park dibuka, tempat itu ramai, tempat parkir kami tidak cukup untuk mendukung orang banyak, jadi kami harus menyewa tempat parkir dari toko-toko terdekat. Situasi baru membaik setelah tempat parkir bawah tanah baru dibangun. Tetapi dalam tiga tahun terakhir, bahkan selama puncak demam liburan, tempat parkir bawah tanah tidak pernah dibutuhkan. Faktanya, jumlah pengunjung terus menurun, dan kami telah mencapai titik terendah baru tahun ini. "

“Paman Xu, tunggu dulu, katamu parkir bawah tanah belum diperlukan sejak tiga tahun lalu, artinya tempat parkir belum digunakan sejak saat itu? Apakah ini berarti saat ini ditinggalkan? "Chen Ge memiliki cahaya di matanya yang membuat Paman Xu tidak nyaman.

“Ya, ketika New Century Park pertama kali dibuka, ada mobil dan orang di mana-mana. Anda harus antre setidaknya selama dua jam untuk atraksi apa pun. Itu adalah masa perdana kami; sayangnya, kita sekarang perlahan-lahan dilupakan oleh kota. "Berpikir tentang masa lalu, Paman Xu tidak bisa tidak menghela nafas. "Namun, tidak ada yang perlu disedihkan; Lagipula, kita cukup beruntung untuk sekali menikmati masa kejayaan, kan? ”

"Paman Xu, jika seseorang ingin menyewa tempat parkir bawah tanah taman, berapa biayanya?"

"Hah?" Paman Xu bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Chen Ge. "Mengapa kamu bertanya itu?"

Sebuah rencana terbentuk di benak Chen Ge. Sekarang, dia telah menemukan ruang yang ideal untuk memperluas Rumah Berhantu. “Aku ingin menggunakan kembali tempat parkir. Menurut apa yang Anda katakan, saat ini dalam kondisi setengah ditinggalkan, jadi mengapa tidak membiarkan saya menggunakannya? "

“Apakah kamu kehilangan akal? Mengapa Anda ingin menyewa tempat itu? Untuk memelihara kelelawar? ”Paman Xu benar-benar takut kalau pemuda ini kehilangan akal sehatnya.

Karena manajemen taman akhirnya akan mengetahui apa yang dia lakukan, Chen Ge tidak mempertimbangkan berbohong tentang hal itu. “Aku ingin memperluas Rumah Berhantu. Dengan situasi keuangan saya saat ini, tempat parkir bawah tanah sempurna. Sewa tidak akan setinggi itu, dan lingkungan bawah tanah adalah pasangan yang sempurna untuk Rumah Hantu. "

"Nak, apa yang salah denganmu hari ini? Haunted House tiga lantai tidak cukup untuk Anda khawatirkan? Apakah Anda tahu seberapa besar tempat parkir bawah tanah? Bahkan jika manajemen bersedia untuk menyewakannya kepada Anda, ketika Anda selesai menyiapkan tempat itu, taman sudah akan ditutup. ”Paman Xu mengangkat bahu. "Jangan bodoh, kamu lebih baik fokus pada pekerjaanmu."

"Paman Xu, aku serius."

"Apa menurutmu aku bercanda denganmu—" Setelah menyalakan walkie-talkie kembali, Paman Xu berjalan kembali ke kerumunan. Ketika dia beberapa langkah lagi, dia berbalik untuk memberi tahu Chen Ge, "Aku akan memberimu 5.000 besok pagi, tapi pastikan kamu menjaga kakimu tetap kuat di tanah yang kokoh, berhenti membayangkan yang mustahil."

"Aku tahu." Chen Ge mengikuti di belakang Paman Xu. Melihat kerumunan yang berkumpul di depan Rumah Berhantu, dia cemberut. “Bagaimanapun, saya tidak merasa seperti jumlah pengunjung telah menurun. Bagaimanapun, Rumah Berhantu saya selalu menikmati tingkat pengunjung nol sebelum ini. "

Setelah meremas kerumunan, Chen Ge berdiri di samping kelompok siswa dan berkata, “Sudah cukup istirahat? Jika Anda tidak segera bangun, orang-orang ini akan berpikir saya melakukan beberapa hal tidak bermoral kepada Anda semua. "

"Beri aku beberapa menit lagi, Rumah Berhantumu perlu waktu untuk dicerna."

"Apa yang kamu lihat, aku tidak takut. Saya hanya terkilir pergelangan kaki saya ketika saya berada di sana, jadi itu sebabnya saya tidak bisa bangun sekarang. "

"Semua orang tampak seperti pembunuh bagiku sekarang, apa yang harus aku lakukan?"

"Berhentilah bersikap keras kepala, kami kalah di Rumah Berhantu kali ini," kata Monkey saat dia menuruni tangga. Dia melambaikan ulasan bintang lima yang baru saja dia kirimkan di Rumah Hantu di teleponnya di depan Chen Ge dan berdiri di depan pria itu berkata, "Tapi jangan berpikir itu adalah akhir dari ini. Kami tidak akan menyerah begitu saja. "

"Berarti kalian semua berencana untuk kembali besok?"

"Kalau bukan karena kita harus ujian besok, apakah menurutmu benar-benar takut akan tantangan itu?" Monyet terdengar agak berani … jika hanya bibirnya yang pucat bisa berhenti bergetar dan kakinya bisa berhenti gemetar.

"Bagaimanapun, pintuku selalu terbuka untuk bisnis jika ada di antara kalian yang ingin datang lagi." Chen Ge hampir memperlakukan siswa dari Universitas Medis Jiujiang sebagai pesona keberuntungannya.

“Aku tidak akan kembali lagi. Anda harus menyeret mayat saya ke sini jika Anda ingin saya kembali ke sini. "He San menatap Chen Ge dengan murung. Sepertinya pemuda itu benar-benar terluka oleh mata merah di celah pintu.

"Junior, berhati-hatilah dengan apa yang kamu inginkan." Xiao Hui berdiri dengan bantuan dari He San. Dia menatap Chen Ge. "Kamu orang pertama yang membuatku menangis sampai-sampai make upku hancur; Saya pasti akan mengingat Anda. "

Melihat benjolan di belakang kepala Xiao Hui, dia tidak tega melawan, jadi dia hanya tersenyum. Sekelompok mahasiswa kedokteran menuju pintu masuk taman, saling berpegangan untuk saling mendukung. Ketika Chen Ge mengira mereka telah pergi, Brother Feng datang berlari kembali kepadanya sendirian. Dengan ekspresi rumit, dia memberi tahu Chen Ge, "Aku sudah memikirkan pertanyaanmu. Saya masih tidak dapat percaya bahwa itu nyata, jika ada, mungkin dapat dijelaskan dengan menggunakan teori yang terkait dengan trauma psikologis dan stimulus. "

Chen Ge tahu apa yang dia maksud. "Mungkin, omong-omong, aku belum mendapatkan nama lengkapmu."

“Ini He Feng, saya lebih tua dari kebanyakan dari mereka dan akan memulai residensi saya dalam beberapa hari.”

"Senang berkenalan, semoga kita segera bertemu lagi."

Setelah mereka bertukar nomor telepon, Chen Ge kembali ke Rumah Berhantu. Dia menutup gerbang dan meletakkan tanda bertuliskan 'Ditutup Sementara untuk Pemeliharaan' di atasnya.

“Bos, masih banyak pengunjung yang menunggu di luar. Kenapa kita tutup? "

“Ada sedikit masalah, jadi kami akan menyebutnya sehari. Apakah Anda keberatan menjelaskannya kepada pelanggan? ”Chen Ge melepas pakaian Doctor Skull-cracker dan kembali ke ruang Props untuk memotong beberapa pakaian hitam sebelum ia kembali ke atas Pembunuhan dengan skenario Midnight.

Dia mulai menutupi semua cermin, tetapi ada terlalu banyak kamar, dan dia segera kehabisan kain. Skenario ini terlalu besar. Sebelum kamera siap, saya tidak bisa mengambil risiko nyawa pengunjung dengan memilikinya di sini; itu terlalu berbahaya.

Setelah mengunci pintu ke Pembunuhan oleh skenario Midnight, Chen Ge kembali ke bawah. Para pengunjung di luar Rumah Berhantu sebagian besar telah pergi. Hanya satu atau dua pengunjung yang tersisa.

“Xiao Wan, kamu bisa menghapus make-up kamu. Waktunya pulang."

Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Xiao Wan, Chen Ge kembali ke ruang istirahat staf. Dia belum benar-benar beristirahat sejak hari sebelumnya, jadi dia tertidur begitu kepalanya menyentuh bantal.