Chapter 124: I Do What I Want

Bab 124: Aku Melakukan Apa yang Aku Inginkan

Penerjemah: Noodletown Translated Editor: Noodletown Translated

“Apakah kamu disana?”

“Aku di sini,” jawab Qin Chu dalam beberapa detik.

“Aku dengar … karyawan perusahaanmu semua bekerja shift malam untuk minggu depan.”

“Ya.”

“Mengapa?”

“Karena shift malam itu baik.” Jawaban Qin Chu tidak dapat disangkal mencurigakan.

Jawaban macam apa itu? Huo Mian yakin bahwa shift malam tiba-tiba GK pasti ada hubungannya dengan dia.

Ini bukan karena dia narsis, itu terlalu kebetulan bahwa setiap kali dia shift malam, begitu juga semua orang di GK.

“Aku pulang kerja jam 8 pagi besok.”

“Kebetulan sekali, saya berangkat kerja besok pagi pukul delapan juga,” jawab Qin Chu.

Huo Mian sangat marah sehingga dia tidak yakin apakah dia harus tertawa atau menangis …

Kebetulan, kebetulan apa ini? Dia jelas-jelas mengikuti jadwal kerjanya, oke?

“Apakah kamu pulang setelah kerja besok pagi?”

“Ya.”

“Kalau begitu mari kita bicara, aku punya beberapa hal untuk diberitahukan kepadamu.”

“Baik.”

Setelah mengirim pesan WeChat, Huo Mian menghela nafas … dan dia kehilangan nafsu makan.

Jika dia perlu bekerja shift malam menyebabkan kesengsaraan seluruh perusahaan GK, maka bukankah dia akan dianggap pendosa besar?

Sutra Buddhis pasti akan menganggap ini sebagai dosa … Ketika dia meninggal, apakah dia harus pergi ke neraka?

Mendengar hal itu, Huo Mian merasa kedinginan, dan bergidik …

“Mian, kenapa kamu tidak makan?”

“Aku kenyang.”

“Kamu makan sangat sedikit, kamu tidak nafsu makan, dan kamu terlihat sangat pucat … apakah kamu hamil? Ketika kita kembali ke klinik, kita harus mendapatkan ultrasound,” kata Huang Yue dengan riang.

“USG pantatku. Kehamilan apa, mungkin aku hanya bernafsu tentang percintaan.” Huo Mian mengetuk sumpitnya di kepala temannya.

Setelah menghabiskan begitu banyak waktu dengan Huang Yue, Huo Mian menyadari bahwa dia adalah gadis yang konyol dan manis …

Huang Yue masih muda, hatinya murni, dan dia belum dirusak oleh masyarakat.

Selain bekerja di rumah sakit, ia menghabiskan sebagian besar harinya tenggelam dalam drama romantis Korea. Sejujurnya, Huo Mian sangat iri pada Huang Yue.

Setidaknya hidupnya sederhana. Dia ceroboh, seperti anak kecil …

Setelah bekerja sepanjang malam, dia akhirnya bisa pulang. Huo Mian harus merawat ibu yang sedang hamil sepanjang malam.

Wanita hamil itu telah mencapai tanggal jatuh tempo, dan bayinya tiba kapan saja.

Kabarnya dia menikah dengan keluarga kaya, dan ibu mertuanya serta suaminya menuntut agar dia melahirkan secara alami, mengklaim bahwa operasi caesar buruk untuk bayinya.

Tetapi setelah melihat data, Huo Mian menemukan bahwa sangat tidak mungkin bagi ibu hamil ini untuk melahirkan secara alami.

Pertama-tama, tali pusar bayi dililitkan dua kali di lehernya, yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan bayi mati lemas saat lahir.

Alasan lainnya adalah wanita hamil itu memiliki tekanan darah sangat tinggi, dan laporan urologinya kembali dengan dua hal positif tambahan.

Ini adalah tanda hipertensi gestasional, dan selama USG, dokter kandungan mengatakan bahwa bayi diperkirakan antara 4,5 hingga 5,1 kg.

Dengan beban seberat itu, akan sangat sulit dan berbahaya jika dia melahirkan secara alami.

Wanita hamil itu memiliki tubuh yang kurus; Meskipun ia hampir mendekati tanggal jatuh tempo, beratnya kurang dari 60 kg.

Apa yang membuat Huo Mian paling cemas adalah bahwa wanita itu hanya 2 cm yang membesar dan selalu kesakitan, namun bayinya tidak mau keluar.

Ibu wanita hamil itu terus menangis, berusaha meyakinkannya untuk melakukan operasi caesar, karena itu lebih aman.

Tetapi wanita hamil itu bersikeras melahirkan secara alami karena ibu mertuanya dan suaminya tidak akan senang jika dia tidak melakukannya.

Setelah mengeluarkannya selama satu malam, wanita hamil itu masih belum bisa melahirkan di pagi hari. Dia sangat kesakitan sehingga wajahnya pucat, dengan keringat dingin terus mengalir di tubuhnya.

Huo Mian merasa sangat simpatik terhadapnya …

“Huo Mian, shiftmu sudah berakhir, serahkan wanita hamil itu padaku,” kata perawat yang mengambil alih shiftnya.

“Linlin, awasi kondisinya. Jika ada bahaya, segera panggil Dr. Wu untuk membantu melahirkan bayinya. Situasinya sangat rumit, jadi hati-hati jangan sampai menyebabkan keterlambatan.”

“Tenang, aku tahu.”

Khawatir, Huo Mian meninggalkan pekerjaan tetapi terkejut dengan bunyi klakson saat dia melangkah keluar dari rumah sakit.

Dia segera mengangkat kepalanya dan melihat bahwa Qin Chu sudah ada di sana menunggu di CC putih yang tidak mencolok itu.

“Mengapa kamu di sini?” Huo Mian terkejut. Mereka sepakat untuk bertemu di rumah, tetapi dia datang untuk menunggunya di pintu masuk rumah sakit.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.