Chapter 2: The Man of Her Dreams

Bab 2: Pria Impiannya

Penerjemah: Noodletown Translated Editor: Noodletown Translated

Huo Mian menghela nafas lega ketika dia melihat siapa orang itu.

“Lingling, apakah kamu mencoba menakutiku sampai mati?”

“Hei, kupikir kita sepakat bahwa kamu akan menungguku di pintu terlebih dahulu sehingga kita bisa masuk bersama. Aku tidak percaya kamu berlari di depanku,” kata Lingling sambil menarik kursi dan duduk di sebelah Huo. Mian.

“Aku akan menunggumu, tetapi aku melihat seorang teman lama di dekat pintu. Dia berkata bahwa semua orang ada di atas, jadi aku naik.” Huo Mian tersenyum lembut.

Yang menyambutnya adalah Zhu Lingling, sahabatnya sejak SMA, yang sekarang menjadi pramugari maskapai penerbangan internasional. Dia adalah seorang gadis cantik dan satu-satunya pacar dekat Huo Mian. Seperti Huo Mian, dia ramah dan sangat baik hati.

“Lingling, aku pikir kamu sibuk baru-baru ini.”

“Bagaimana mungkin aku tidak sibuk? Aku super sibuk! Kita seharusnya terbang ke Kota Xing hari ini, tapi aku tidak ingin ketinggalan reuni kita jadi aku meminta seorang kolega untuk melindungiku. Oh, hei, di mana doktermu ? Kenapa kamu tidak membawanya? “

“Dia dijadwalkan operasi hari ini sehingga dia tidak bisa melakukannya.”

“Tidak buruk, tidak buruk. Aku melihat masa depan yang cerah dan menjanjikan baginya. Ngomong-ngomong, bagaimana perburuan rumahmu?”

“Kami akan ke sana. Dari tiga apartemen yang kami kunjungi, ada satu yang kami sukai. Kami akan berbicara dengan orangtuanya tentang hal itu sebelum membuat keputusan akhir.”

“Wow, itu cepat. Di mana lokasinya? Membeli tempat baru adalah masalah besar, jadi sebaiknya kau pikirkan dulu,” kata Zhu Lingling.

“Itu di 3rd Ring Road sehingga butuh sedikit lebih dari 20 menit untuk bisa bekerja dengan bus. Cukup nyaman,” jawab Huo Mian sambil tersenyum tipis.

“Bagus, aku dengar apartemen di Ring Road ke-3 bernilai rata-rata 8.000 Yuan per meter persegi. Kalau begitu, pacarmu harus memiliki tabungan!” Zhu Lingling berseru dengan kagum.

“Ini tidak akan menjadi pembayaran satu kali. Kami hanya membayar uang muka sekarang, dan kami berdua perlahan-lahan akan melunasi sisa hipotek. Kami masih muda, dan punya banyak waktu. “

“Jadi … setelah membeli apartemen, apakah kalian akan menikah?” Zhu Lingling bertanya ketika dia mengulurkan tangan untuk memegang tangan Huo Mian.

“Ya, sepertinya begitu, jika tidak ada yang tak terduga terjadi.” Huo Mian mengangguk.

“Mian.”

“Ya?”

“Apakah kamu yakin bahwa kamu mau … menikah, seperti ini?” Zhu Lingling tiba-tiba bertanya, dengan ekspresi serius di wajahnya.

“Yah, pada titik ini, apakah penting apakah aku mau atau tidak?”

“Mian, kamu tahu kenapa aku bertanya. Apakah kamu benar-benar lupa tentang dia?” Zhu Lingling merendahkan suaranya menjadi bisikan, tetapi Huo Mian masih mendengar setiap kata dengan jelas. Jejak kesedihan muncul di matanya, dengan sedikit rasa sakit hati yang hampir tidak terdeteksi.

“Apa gunanya? Jadi bagaimana jika aku tidak mau? Beginilah seharusnya kehidupanku, dan aku telah menyerah padanya. Aku menyerah 7 tahun yang lalu,” kata Huo Mian sambil tersenyum pahit.

Tepat ketika Zhu Lingling hendak mengatakan sesuatu yang lain, pintu kamar pribadi terbuka, mendorong semua orang untuk segera berdiri. Huo Mian dan Zhu Lingling mengikuti dan melihat ke arah pintu masuk. Untuk kepuasannya, dia melihat guru wali kelas mereka yang dulu, Ms. Yao, yang rambutnya sekarang mulai memutih … dan, berdiri di samping guru mereka … dia?

Pria yang menghilang 7 tahun yang lalu, pria yang dulunya adalah orang paling penting dalam kehidupan Huo Mian … itu seperti mimpi baginya untuk tampil di depannya seperti ini, memberinya waktu untuk mempersiapkan diri sama sekali.

Seluruh tubuh Huo Mian menjadi mati rasa, dan otaknya pecah …

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.