NSPG – Chapter 18 – Fu Jiu Was Furious

Bab 18: Fu Jiu Marah

Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

Fu Jiu tahu betul bahwa dia memiliki hubungan yang terasing dengan Ny. Fu sebelumnya.

Lagipula, dia masih memiliki memori host asli.

Pada saat itu, dia tidak tahu yang lebih baik dan merasa sangat tertekan tentang berpakaian seperti laki-laki.

Dia menyalahkan semuanya pada ibunya, dan mengatakan bahwa itu adalah hasil dari keserakahan ibunya akan uang.

Plus, ayahnya akan memberikan apa pun yang dia inginkan, tidak seperti ibunya yang mengendalikan setiap tindakannya dan memintanya untuk waspada terhadap Fu Xueer.

Dia tidak mendengarkan dan bahkan mengatakan bahwa ibunya adalah orang yang paling kejam di dunia. Dia menganggap semua orang jahat!

Hubungan ibu-anak mereka terasa canggung sejak dia masih kecil, dan itu berlanjut sampai dia dewasa.

Tidak peduli apa kata Bu Fu kepadanya, dia hanya akan menjawab dengan harrumph.

Dan Mrs. Fu berasal dari pedesaan, jadi dia tidak bisa mengubah hal-hal tertentu.

Setelah Fu Jiu pergi ke sekolah, dia terus memandang rendah ibunya karena dia akan kehilangan emosinya tanpa alasan, sama sekali tidak punya sopan santun, dan sangat keras.

Tindakan seperti itu membuat Fu Jiu kehilangan muka di depan teman-teman sekelasnya.

Dia bahkan berpikir bahwa jika ibunya tahu cara berpakaian seperti ibu Fu Xue dan jika dia tidak gemuk seperti ini, ayahnya tidak akan meninggalkan mereka.

Semakin banyak hal muncul di benaknya, dan Fu Jiu menyentuh dahinya. Dia benar-benar dulunya lubang **.

Ketika dia memasuki ruangan, ada seorang wanita paruh baya memegang teleponnya dengan tangannya yang gemuk.

"Hai, Tuan Zhang? Ini saya, Honghua, orangtua Fu Jiu. Bisakah Anda menarik beberapa hal terkait insiden anak saya? Ya, ya, ya, Anda benar. Ini semua salah saya, saya tidak mendidiknya dengan baik. "

Fu Jiu dapat mendengar suara sutradara melalui telepon. Dia memarahi ibunya seolah dia adalah anak yang bodoh.

Dia berkata, "Kalian orang-orang dari pedesaan tidak tahu cara mendidik anak-anakmu sendiri. Apa yang Anda harapkan dari saya untuk mengatasi masalah sebesar ini? ”

Bahkan, setiap orang memiliki harga diri mereka sendiri.

Dia Honghua, ibunya, paling benci disebut orang dari pedesaan.

Fu Jiu ingat bahwa pernah ada tenaga penjualan yang berbicara dengannya dengan cara yang meremehkan.

He Honghua langsung melawan orang itu. "Apa yang salah dengan orang-orang dari pedesaan? Petani mendapatkan uang dan menghidupi keluarga mereka dengan tangan mereka sendiri. Apakah saya memberi Anda lebih sedikit uang atau sesuatu? Apakah saya memperlakukan Anda dengan buruk? Apakah Anda memandang rendah petani? Kembali tiga generasi yang lalu; bukankah petani keluarga Anda juga? "

Pada saat itu, He Honghua sangat percaya diri seperti pahlawan wanita dari beberapa novel sejarah.

Tapi sekarang, untuk menyelamatkan pendidikannya di masa depan, He Honghua bersikap patuh dan meminta maaf sepanjang panggilan telepon, mengatakan ya untuk semuanya.

Semua untuknya …

Fu Jiu tidak bisa memahami perasaannya. Dia hanya berjalan dengan satu tangan di sakunya, menggunakan tangan yang lain untuk mengambil telepon dari tangan ibunya.

He Honghua berbalik dan menatapnya dengan kaget.

Di ujung lain telepon, sutradara itu masih berbicara dengan nada menggoda, “Ya, sebenarnya tidak ada harapan bagi putra Anda untuk kembali ke sekolah. Hanya saja semester ini setengah jadi. Anda masih harus melalui banyak orang di semua tingkatan. Anda petani mungkin tidak memahami protokol ini, tetapi sekolah seperti ini. Pikirkan tentang hal ini, jika Anda benar-benar menginginkannya kembali, maka berikan beberapa hal dan tunjukkan ketulusan Anda; tidak semua orang bisa tinggal di sekolah yang bagus, kan? ”

Mata Fu Jiu dingin setelah mendengar kata-kata itu. Ketajaman, yang belum pernah terlihat sebelumnya, muncul di wajahnya yang cantik. Dengan rambut peraknya, dia tampak seperti raja vampir di malam hari. "Kamu benar. Kami petani tidak tahu Anda. Tapi secara terbuka meminta suap kepada orang tua? Heh, Direktur Zhang, apakah kamu tidak menginginkan pekerjaanmu lagi atau apa? ”