NSPG – Chapter 60 – Flirted With Almighty A Little Before Bed

Bab 60: Menggoda Dengan Yang Mahakuasa Sebelum Tidur

Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

Qin Mo mematikan CPU utama, tetapi tidak langsung pergi tidur. Dia menggerakkan jari-jarinya yang panjang dan ramping sedikit dan mengirim pesan WeChat ke Fu Jiu. "Kamu baru saja menolak pemain yang menambahkanmu?"

Fu Jiu berniat menjawab dengan ketus, tetapi dia menjadi tertarik untuk sedikit lebih menggoda sebelum tidur. Dia menjawab dengan pesan suara, "Selain dari Yang Maha Kuasa Qin, saya tidak menambahkan orang lain di permainan saya. Apakah kamu pindah sekarang? Ingin membayar saya dengan tubuh Anda? Dengan tubuh dan penampilan Yang Mahakuasa Qin, aku masih bisa mempertimbangkan tidur denganmu. "

Qin Mo menerima file yang baru saja dibawa oleh Sekretaris Liang sementara satu tangan masih memegang telepon. Suara lemah memasuki telinganya begitu saja, membawa kesegaran unik pemuda itu.

Sekretaris Liang tidak bisa mendengar suara di ujung sana. Dia hanya melihat CEO-nya berhenti tanpa alasan dan berdiri di sana tanpa mengatakan apa-apa ketika ekspresi wajahnya berubah berulang-ulang!

Jari-jari yang panjang dan adil itu memegang telepon di samping telinganya dengan erat. Di matanya ada rasa dingin dan kesuraman yang tak tertahankan.

Dia tampak seperti akan mencekik orang itu di ujung telepon jika dia mengatakan satu kalimat lagi.

Sekretaris Liang tidak tahan melihat pemandangan ini lagi dan menundukkan kepalanya, berpura-pura mengumpulkan dan mengatur tasnya.

Akhirnya, CEO-nya menarik napas dalam-dalam dan menjawab dengan suara rendah dan dalam, "Jika Anda berani mengatakan 'tidur' sekali lagi, maka Anda tidak akan lagi dapat berbicara."

Tidur? Mata Sekretaris Liang terbakar dengan api!

Qin Mo meliriknya dan menutup pintu dengan wajah tanpa emosi.

Sekretaris Liang: "…"

Ayo, CEO, ke mana Anda mengharapkan saya pergi selarut ini!

Dingin di atap, oke!

Setelah berurusan dengan penyadap, Qin Mo mengirim pesan suara sementara dia membuka kancing kemejanya dengan satu tangan. "Orang yang menambahkanmu adalah manajerku."

"Aku tahu." Fu Jiu menyisir rambutnya dengan jari-jarinya, dan merentangkan kakinya ke meja komputer dengan ketampanan yang tak terkatakan. "Aku hanya tidak ingin menambahkannya. Jika saya meminta Anda membuka pintu belakang untuk saya, mengapa saya membutuhkan orang lain? ”

Dia tidak yakin apakah itu karena itu sudah larut malam, tetapi suara pemuda itu memasuki telinganya tidak begitu mengganggu lagi.

Qin Mo mengambil handuk dari tempatnya di sampingnya. Ketika dia memiringkan kepalanya, kemeja putihnya tergelincir setengah terbuka, dan otot-otot dada yang indah serta garis-v yang seksi terangkat sedikit ketika dia membuka kancing kemejanya.

Qin Mo tiba-tiba berhenti. Seolah-olah dia tiba-tiba memikirkan sesuatu, dia segera melemparkan celananya ke samping dan menjawab dengan tangannya menyentuh layar, "Besok, Qin Group akan menandatangani tim pemula. Anda bisa datang langsung untuk menandatangani. "

"Bagaimana dengan putaran pertama kontes game itu setengah bulan kemudian?"

"Ini adalah rekrutmen internal."

Itu hanya lima kata, tapi Fu Jiu mengerti makna tersembunyi Yang Mahakuasa Qin. Dia menghubungkan sudut mulutnya. "Aku akan berada di sana setelah mendapatkan bagianku."

"Mm."

Itu semua yang menjawab Qin Yang Mahakuasa. Selama dia tidak berbicara tentang bisnis yang serius, dia selalu menjawab dengan beberapa kata dengan cara yang sombong dan dingin.

Fu Jiu tidak peduli. Dia menguap dan berbaring santai di tempat tidur. Rambut perak lembutnya membentang dan menyoroti rahangnya yang kecil dan tajam dengan sempurna. Dia menjawab dengan linglung, "Selamat malam."

Di kamar mandi tertutup uap, Qin Mo mendengarkan pesan suara. Suara itu rendah dan lembut, sama sekali tidak seperti betapa dominan dan jahatnya ia terdengar.

Tanpa sadar, dengan sapuan jarinya, dia mengklik bilah pesan hijau itu lagi.

Melalui kamar mandi berkabut dan kabur, tidak ada yang bisa melihat ekspresi wajah apa yang dimiliki Qin Mo di wajahnya yang halus dan cantik.

Pada saat itu, “selamat malam” lembut Fu Jiu adalah satu-satunya suara yang tertinggal di kamar mandi …