OLMT – Chapter 108 – I will exterminate anyone who dares to mock

Bab 108: Aku akan memusnahkan siapa pun yang berani mengejek

Penerjemah: Misty Cloud Translations Editor: Misty Cloud Translations

Udara seolah terhenti.

Creepiness mengatur suasana yang hampir membuat hawa dingin merambat.

Wajah Ye Qing Luo langsung menjadi gelap: "Lepaskan!"

Di Mo Xuan meletakkan kepalanya di bahunya: "Aku belum melihatmu selama beberapa hari, bukankah ah Luo merindukanku?"

"Aku tidak!" Ye Qing Luo menjawab tanpa ragu dengan mata berbinar: "Kamu adalah Maharaja yang mahakuasa, bukankah kamu takut diejek karena melecehkan seseorang yang tidak berguna seperti aku?"

"Mengejek? Siapa yang berani mengejek? ”Di Mo Xuan, mata dalam yang dalam menyipit berbahaya saat bibirnya menyeringai tajam.

"Aku akan memusnahkan siapa pun yang berani mengejek."

Aura yang tinggi dalam kehadirannya yang tertindas menghasilkan keheningan melintasi alun-alun.

"… Apakah kamu perlu menjadi tiran seperti itu?"

Pada saat ini, Ye Qing Luo memahami kebenaran yang dingin dan kuat tentang yang kuat vs yang lemah dan dia adalah seseorang yang memerintahkan rasa hormat dan hanya orang bodoh yang akan mengacaukannya.

Sebagian besar orang yang tertarik untuk menonton penilaian kemampuan hampir tidak ada orang biasa.

Empat keluarga berpengaruh, empat sekte utama dan berbagai kekuatan terkemuka telah mengirim perwakilan mereka untuk datang.

Orang-orang ini sangat dipuji tidak peduli bagian mana dari Alam Nirvana yang mereka tunjukkan.

Namun, mereka serendah domba di hadapan Di Mo Xuan.

Tidak ada yang berani menggumamkan satu suara pun, apalagi mengucapkan kata-kata ejekan.

Di Mo Xuan berbalik dan menatap Ye Qing Luo dengan ekspresi lembut di wajahnya: "Ah Luo, mengapa kamu tidak bertanya padaku tentang keberadaanku beberapa hari ini?"

“Apa hubungannya dengan saya? "Dia mencibir sambil melepaskan tangannya dari dia dan menatapnya.

Sepasang mata menawannya dingin dan suram dengan hampir nol emosi.

Dia melontarkan kata-kata kejam seperti itu.

Tapi di dalam hatinya, perasaan lega yang tak dapat dijelaskan muncul.

Itu semacam ….

Merasa senang karena Di Mo Xuan benar-benar kembali.

Episode terakhir perpisahan dengan catatan pahit tampaknya dilupakan seakan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Pikiran itu tiba-tiba membuatnya takut.

Dia segera menurunkan pandangannya dan bulu mata yang panjang dengan lembut berkibar beberapa kali seperti sepasang sayap kupu-kupu.

"Aku lebih baik menuju ke penilaian kemampuan sekarang." Ye Qing Luo mengayunkannya ke arah lain.

Pergelangan tangan sekali lagi dipegang oleh Di Mo Xuan: "Tunggu sebentar."

Jari-jari ramping telah dengan mudah menggenggam tangan mungilnya.

Dia bisa merasakan kehangatan dari sentuhan dan tidak tahan seperti sebelumnya.

"Untukmu."

Di Mo Xuan membentangkan telapak tangannya dan mengungkapkan kipas bulu merah mengambang di atasnya.

Dia menggerakkan jarinya sedikit dan kipas itu secara spontan bergeser ke tangannya.

Pada saat kontaknya, Ye Qing Luo dapat dengan jelas merasakan bahwa ini bukan penggemar bulu biasa terlepas dari materi.

Setiap helai bulu pada kipas ini tampak samar-samar bercahaya dalam aliran darah merah.

Itu seperti Cincin Phoenix, menembus dengan kekuatan misterius.

"Ini adalah …" Ye Qing Luo mengipasi kipas bulu dengan lancar.

Mata hitam Di Mo Xuan melengkung licik: "Hadiah rumah bordilmu."

“…….” Apakah kata-katanya perlu begitu mengejutkan dan tidak terduga setiap kali?

Ye Qing Luo memiliki dorongan impulsif untuk mengembalikan kipas berbulu.

"Nak muda, ini adalah senjata yang bagus, senjata yang luar biasa!" Dalam benaknya, suara bersemangat Pak Tua tiba-tiba terdengar, "Kipas api yang menyala! Inilah kipas api yang bisa tumbuh! ”

Kipas nyala cahaya?

Ye Qing Luo memandangi kipas berbulu di tangannya dengan tatapan tidak percaya.

Hanya ada satu kipas nyala api di dunia.

Meskipun itu bukan senjata legendaris, tetapi itu lebih jarang dari itu.

Alasannya adalah ia memiliki atribut yang berkembang.

Itu akan tumbuh berdasarkan kemampuan pengguna.

"Nak muda, jangan kamu tolak! Ini adalah peluang dunia yang luar biasa! ”

Pak Tua Cang mengenalnya dari dalam dan khawatir dia akan memilih untuk mengembalikan hadiah itu dengan tergesa-gesa, “Apakah Anda tidak bernegosiasi dengan saya beberapa hari yang lalu untuk mencoba dan memberi Anda senjata yang berguna? Kipas api cahaya ini paling cocok untukmu! ”