OLMT – Chapter 117 – The Challenge （2）

Bab 117: Tantangan （2）

Penerjemah: Misty Cloud Translations Editor: Misty Cloud Translations

Ye Qing Ling melemparkan tatapan ganas dalam penglihatannya yang tajam: "Pergi!"

Pedang virtual raksasa itu berputar di udara saat ia mengikuti instruksi suara Miss Fourth dan mulai mendorong ke arah Ye Qing Luo.

Ilmu pedang datang dalam aura kebenaran dan dia mondar-mandir sendiri untuk menanggapi sikap.

Dengan langkah sesaat di bawah kakinya, dia dengan cepat mundur dari tempat dia berdiri.

Seolah-olah dia telah melakukan perhitungannya, pedang virtual telah merindukan tubuhnya hanya beberapa inci.

“Nona Ketujuh telah menghindari serangan dari pedang virtual! The Ye's …… sangat berbakat dalam keterampilan mereka! "

"Untuk bisa menghindari pedang raksasa dengan keterampilan tajam seperti itu sangat mengejutkan! Kekuatan Tujuh Nona mungkin lebih dari apa yang kita lihat sekarang! "

"Aku tidak bisa mengerti apa yang Nona Ketujuh rencanakan, dia jelas berada di ujung tongkat yang lebih pendek, tetapi dia tampaknya sedang menggoda Nona Keempat!"

"Lihatlah Nona Keempat, tindakannya agak kaku …"

Seseorang di area penonton telah menemukan bahwa gerakan Ye Qing Ling seolah-olah boneka yang dimanipulasi.

Kalimat itu hampir tidak selesai dan ketika para hadirin ingin melihat lebih dekat pada penemuan itu, tekanan yang kuat menyembur cincin pertempuran menjadi ledakan.

Gelombang kuat udara mengetuk cincin dan menarik perhatian semua orang secara instan.

Di tanah cincin, gejolak luar biasa retak langsung dan memerciki kerikil di mana-mana.

Pedang jahat di tangan Ye Qing Ling mulai menghasilkan suara berdengung.

"Karena kamu berani menggunakan hal-hal jahat untuk menipu, kamu harus siap untuk ditangkap dalam tindakan itu." Ye Qing Luo memberikan tatapan menghina.

Sangat jelas bahwa langkah Ye Qing Ling disebabkan oleh kata-kata penonton yang membuatnya bingung dan takut.

Jika mereka tahu tentang dia, dia Ye Qing Ling akan menjadi lelucon dari seluruh Alam Nirvana!

Ye Qing Ling mulai cemas dan ingin mengakhiri pertempuran secepat mungkin.

Yang Mendalam Yin Qi mulai melepaskan gelombang udara yang lebih kuat dan bergejolak yang memberdayakan seluruh cincin seolah-olah itu ditutupi lapisan cahaya.

Para penonton di area penonton tidak dapat melihat apakah adegan itu ilusi atau nyata karena tidak ada cara untuk melihat dengan jelas di luar ring.

"Kau pelacur kecil, mencoba menghancurkanku? Maka aku akan menghancurkanmu dulu! ”Ye Qing Ling mengangkat pedang jahat untuk menebas.

Dia sengaja menekan suaranya, tetapi masih tidak bisa menyembunyikan kesedihan dengan nada suaranya.

“Kamu ingin menghancurkanku? Itu tergantung jika Anda dapat memenuhi sasaran! ”

Ye Qing Luo menyeringai mengejek saat dia menggenggam jari-jarinya untuk membuka kipasnya dan sinar merah mengelilingi ujung-ujung kipas.

"QiQi!" Ye Qing Luo berkata dengan ringan.

Ye Qing Ling hampir tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi dan dia menyaksikan sosok putih datang padanya melalui gelombang udara saat melintas di matanya.

Hampir tidak mungkin untuk melihat dengan jelas apa benda putih itu.

Tiba-tiba dia merasakan gedebuk seolah ada sesuatu yang mendarat di bahunya.

Gigi tajam menusuk ke bahu Ye Qing Ling.

Dia merasakan serangan rasa sakit menyengat di sekujur tubuhnya.

"Argh!"

Dia menjerit pekik darah saat matanya melebar kesakitan sambil meraih untuk meraih bahunya.

Sebaliknya, Ye Qing Ling merasakan bola berbulu yang tidak hanya memberinya sengatan tetapi juga menggigit jarinya secara langsung.

Bola berbulu putih kemudian diperbesar menjadi bayangan putih dan kembali untuk duduk di bahu Ye Qing Luo.

Cakar kecil membentang untuk menggaruk kepala kecilnya sementara itu menjulurkan lidah merah mudanya dan menjilat bibirnya untuk merasakan darah segar.

"Kau pelacur kecil, beraninya kau membiarkan hal itu menggigitku!"

Ye Qing Ling memaki karena marah sambil memegangi jarinya yang berdarah deras, darah menetes ke pedang jahat yang panjang.

Ye Qing Luo menyaksikan darah Ye Qing Ling menyusup ke longsword.

Ada sedikit rasa dingin di matanya sebelum dia berkata: "Jangan khawatir, permainan baru saja dimulai …"