Chapter 217: Breaking the Enemy

Bab 217: Menghancurkan Musuh

Penerjemah: Penerjemah Editor Bangsa: Penerjemahan Bangsa

Pulau penjaga

Menjelang pantai barat daya, hujan mulai mereda ketika angin terus bertiup. Ada beberapa obor yang menyala pada saat ini, dan orang-orang datang dan pergi ketika mereka membawa kotak dan peti.

"Cepat dan letakkan semua barang ini di kapal." Seorang pemimpin mengawasi para prajurit ketika mereka membawa peti ke kapal. Wajah mereka penuh kebahagiaan.

Pei Zi Yun turun dari kapal dan disambut oleh seorang pemimpin seksi. "Yang Mulia, kami menemukan beberapa petani di pulau ini. Haruskah kita membawa mereka bersama kita?"

"Tidak, biarkan mereka untuk sekarang. Biarkan para petani ini memindahkan dagangan mereka dan tidak melukai salah satu dari mereka." Pei Zi Yun menginstruksikan.

"Ya, Yang Mulia." Pemimpin seksi menjawab.

Pulau penjaga sama sekali tidak besar. Pei Zi Yun mengukur ukuran keseluruhan sekitar tiga puluh kilometer persegi. Di tepi pantai, mereka memiliki seratus tawanan bajak laut. Pada titik ini, para pemimpin seksi mendesak agar semua tawanan ini dipenggal.

Chen Pu tidak tega melakukannya, dia berdiri di samping Pei Zi Yun dan berbicara, "Yang Mulia Pei, kita harus membawa bajak laut ini kembali ke Prefektur Ying dan menunggu putusan pengadilan kekaisaran tentang cara menghukum mereka. Itu tidak baik bagi kita untuk membantai mereka di sini setelah mereka menyerah. "

Mendengar kata-kata ini, Cai Yuan Zhen menjawab, "Bajak laut ini semua harus dibunuh, mereka semua pantas mati. Jika kita tidak membunuh mereka, mereka dapat melarikan diri dari kapal kita kapan saja. Akan sulit untuk mengelola semuanya."

"Yang Mulia Chen, ini adalah bajak laut. Meskipun saya mendengarkan saran Anda untuk menyelamatkan hidup mereka, saya harus mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan mereka tidak berperang melawan pasukan saya di masa depan. Potong setiap ligamen perompak tepat di atas tumit mereka." Pei Zi Yun menghela nafas dan berbicara dengan sedih.

Mendengar instruksi Pei Zi Yun, Cai Yuan Zhen terkejut. Ini adalah rencana yang bagus. Memotong ligamen mereka mungkin menyebabkan bajak laut ini menjadi lumpuh. Hidup mereka akan selamat tetapi mereka tidak akan pernah bisa mengangkat senjata dan bertarung lagi. Sisa bajak laut harus memutuskan apakah akan mendukung bajak laut yang pincang ini atau membunuhnya karena kewajiban. Dia benar-benar kagum, "Dia memang sarjana!"

"Berikan instruksi. Jangan bunuh bajak laut ini. Putuskan ligamen di kaki mereka." Pei Zi Yun berbalik dan menginstruksikan.

"Ya, Yang Mulia." Seorang prajurit di samping Pei Zi Yun melangkah maju untuk mengakui perintah itu.

Langit berangsur-angsur menjadi lebih jelas saat awan membubarkan. Dalam kegelapan malam, jeritan kesakitan bisa terdengar. Bajak laut ini memotong ligamen mereka, satu per satu. Suara jeritan mereka menyebabkan hawa dingin merambat oleh banyak prajurit.

Pei Zi Yun hampir seperti tidak bisa mendengar mereka. Dia kemudian menunjuk ke kapal perompak dan bertanya, "Kapten Cai. Membandingkan kapal kami dengan kapal perompak, mana yang bergerak lebih cepat?"

"Kapal perompak lebih kecil dan menggunakan pengerjaan yang sedikit kurang canggih untuk membangun. Meskipun kapal kita lebih besar, kita bisa bergerak lebih cepat daripada mereka." Cai Yuan Zhen berbicara dengan bangga.

"Karena kapal kita bisa bergerak lebih cepat daripada mereka, mengapa angkatan laut tidak mampu mengejar ketinggalan dengan bajak laut ini selama ini?"

"Yang Mulia, mata manusia tidak bisa melihat melewati satu setengah kilometer di laut. Selama musuh menyeret pengejaran selama lebih dari satu jam, akan sangat sulit untuk mengejar mereka, karena kita akan kehilangan pandangan dari mereka .

Pei Zi Yun mengangguk dan memahami situasinya. Pada titik ini, seorang pemimpin seksi melangkah maju, "Yang Mulia Pei, semua barang telah dipindahkan. Mohon berikan instruksi lebih lanjut."

Ketika Pei Zi Yun mengepalai ini, dia tertawa. "Bagus sekali. Aku akan menunggu sedikit lebih lama sampai langit berubah cerah. Ketika matahari terbit, kita akan berangkat."

"Juga, bakar semua struktur dan bangunan di sini di pulau penjaga ini." Pei Zi Yun menyapu matanya ke rumah-rumah dan pos jaga, saat dia menginstruksikan dengan dingin.

"Ya, Yang Mulia." Beberapa tentara menyalakan obor dan mengusir petani sipil menjauh dari bangunan. Mereka kemudian melemparkan obor ke rumah-rumah, menyebabkan api menyala. Sedikit gerimis dari hujan tidak cukup untuk memadamkan api.

"Hoist mast, mari berlayar." Pei Zi Yun berbicara dengan jelas.

Pada titik ini, Chen Pu sangat

penasaran, "Yang Mulia Pei, kami sudah mengklaim pulau itu, dan ini

perompak tidak memiliki kemampuan untuk merebut kembali pulau itu. Mengapa kita harus melakukannya?

mundur?"

Pei Zi Yun memaksakan senyum dan memandang Cai Yuan Zhen, "Kapten Cai, pergi dan pimpin pasukanmu."

"Ya, Yang Mulia." Setelah satu malam, Cai Yuan Zhen dimenangkan dan benar-benar mempercayai Pei Zi Yun. Dia segera berbalik untuk mematuhi perintah.

"Adapun mengapa aku punya alasan?" Pei Zi Yun menatap Chen Pu dan melihat bahwa dia memiliki pandangan kecurigaan dan ketidakpastian di matanya. Para Taois juga menunggu jawaban. Pei Zi Yun lalu tersenyum.

Pada titik ini, Cai Yuan Zhen berteriak, "Cepat, cepat. Angkat tiang, berikan perintah. Kami akan melanjutkan perjalanan kami."

"Kami sudah menghancurkan sebuah pulau yang dimiliki oleh para perompak, dan ini adalah hasil dari pekerjaan kami. Namun, para perompak itu masih kuat dan ganas. Kami harus serius saat menangani mereka." Pei Zi Yun berbicara dengan jelas.

"Ai, bukankah master Pencetak Gol Terbesar mengatakan bahwa pasukan kita tidak takut pada para perompak?" Chen Pu bertanya.

"Itu bukan rasa takut. Dan kita tidak boleh mengorbankan nyawa atau mengambil risiko besar tanpa alasan." Pei Zi Yun menjawab sebelum menjelaskan, "Apa yang ingin saya lakukan sekarang, adalah mengendalikan seluruh situasi."

"Jika kita menyerang, kita harus mengejutkan mereka. Jika kita bertahan, kita juga harus mengejutkan mereka. Ini akan menyebabkan mereka tidak dapat membaca gerakan kita selanjutnya."

Cai Yuan Zhen selesai mengeluarkan perintahnya dan kembali. Mendengar kata-kata ini, dia menganggukkan kepalanya, "Master Top Scorer benar-benar berbakat dalam hal-hal seperti itu dan merupakan subjek kekaguman saya. Anda memukul seperti kilat, tanpa peringatan, di pulau penjaga ini. Setelah Anda mencapai tujuan Anda, Anda memutuskan untuk membubarkan, tanpa membiarkan musuh menangkap kita dalam serangan balik mereka. "

Chen Pu tampaknya memiliki sesuatu untuk dikatakan, ketika dia tersenyum, dan memahami masalah ini. "Master Top Scorer memang berbakat. Aku hanya akan tetap diam dan menunggu kabar baik."

Chen Pu selesai berbicara dan berbalik ke arah kapal dan melanjutkan tugasnya, tidak peduli tentang hal-hal seperti itu lagi.

Pada titik ini, beberapa murid Free Cloud Sekte beringsut menuju Pei Zi Yun, "Pemimpin Sekte!"

"Aku akan mengingat pekerjaanmu, dan memberimu hadiah setelah kita kembali dalam domain sekte." Pei Zi Yun berbicara.

Melihat Chen Pu berjalan pergi, pemimpin di antara para murid bertanya, "Pemimpin Sekte, kami tidak datang ke sini untuk meminta hadiah kami. Adapun untuk Yang Mulia pertanyaan Chen, apakah itu alasan kami pergi? Sehingga mereka menang ' t dapat menangkap kami dan melakukan serangan balik? "

"Haha, tidak. Itu bukan satu-satunya alasan. Jika itu satu-satunya alasan, kita akan pergi di tengah malam. Mengapa kita menunggu sampai fajar pergi?" Pei Zi Yun berbicara dan melihat sekeliling tanpa menawarkan penjelasan. Para murid terlihat kebingungan di wajah mereka.

Alasan dia tidak menjelaskan bukan karena dia sulit dipahami. Itu untuk menjaga rahasia dan mencegah bocornya fakta-fakta semacam itu. Jimat komunikasi menjadi lebih maju. Siapa yang tahu kalau ada di antara prajurit-prajurit ini yang menjadi mata-mata, dan telah menanam jimat di sekitar daerah itu?

Tak lama, langit telah berubah cerah saat matahari terbit. Meski langit masih kelabu, setidaknya hujan akhirnya berhenti. Pei Zi Yun menyipitkan matanya dan melihat rona merah darah dan refleksi oranye matahari di atas air. Dia kemudian memerintahkan, "Semua naik, mari berlayar!"

"Iya nih!" Tak lama, semua orang sudah naik, dan Pei Zi Yun berdiri di geladak. Pejabat dan pasukannya mundur beberapa langkah dan kembali ke belakang Pei Zi Yun. Postur mereka lurus seperti jarum. Bendera kekaisaran kemudian diangkat tinggi-tinggi, dengan sikap yang mengintimidasi, ketika armada sepuluh kapal melanjutkan perjalanan mereka.

Setelah satu jam

"Apa? Ke mana mereka pergi? Mereka tidak berencana menduduki pulau ini?" Lusinan kapal berlabuh di pulau penjaga dan menyaksikannya terbakar dari jarak yang cukup jauh. Para perompak mulai mengutuk, "Sialan. Sialan. Mereka benar-benar membakar semuanya di pulau penjaga."

"Pemimpin ketiga, ini tidak baik." Seseorang melangkah maju dan berseru.

Mendengar kata-kata ini, wajah pemimpin ketiga berubah pucat ketika dia berbalik ke arah bajak laut dan bertanya dengan dingin, "Ada apa? Dengan tragedi seperti itu, mengapa Anda tidak mulai memadamkan api?"

"Pemimpin ketiga, ketika para pejabat dan prajurit mereka datang, mereka memutuskan untuk membakar semua bangunan di pulau ini. Mereka bahkan melukai saudara-saudara kita. Setiap saudara di pulau ini yang masih hidup memiliki ligamen kaki yang dipotong. Mereka bertanya tentang belas kasihan , dan menyelamatkan hidup mereka. " Ketika pemimpin ketiga dari perompak mendengar ini, dia menghunus pedangnya, sangat menakuti para perompak. Pemimpin ketiga kemudian mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga dan mendaratkan pukulan ke semak di dekatnya. Ini menyebabkan seluruh semak terbelah menjadi dua.

Pada titik ini, bajak laut lain melangkah maju untuk melaporkan masalah yang berbeda, "Pemimpin ketiga. Para pejabat bahkan meninggalkan pesan cabul untuk Anda."

"Sialan. Sialan." Pemimpin ketiga sangat marah, "Mengejar. Mengejar mereka segera."

"Ya, pemimpin ketiga." Perompak itu berbicara, gemetaran.

Seorang Taois kemudian menahan bajak laut itu dan bertanya, "Berapa banyak tentara yang dimiliki para pejabat?"

Perompak itu dengan cepat menjawab, "Penasihat, saya sudah memeriksa. Mereka memiliki sepuluh kapal di armada mereka."

"Semuanya masih tidak rusak?" Sang Taois bertanya, merenungkan.

"Ya, semua masih berfungsi dengan baik."

"Ketika pemimpin ketiga mendengar ini, nadanya berubah tajam," Kenapa kamu tidak pergi? Pergi dan beri tahu orang-orang kita yang lain untuk meninggalkan sepuluh kapal di belakang dan menyelamatkan orang-orang yang terluka. Sisanya harus mengikuti saya. Kami hanya harus memuat sepuluh kapal mereka. Pemimpin kedua dan pemimpin besar kemudian akan mengejar kita dan memberikan dukungan. "

Dia kemudian berbalik dan berbicara kepada Daois, "Informasikan pemimpin besar dan pemimpin kedua berita ini. Kita tidak boleh membiarkan para pejabat keparat ini membunuh kita dan melarikan diri tanpa hukuman. Kita harus menangkap mereka."

"Iya nih!"

Di laut

Cai Yuan Zhen berdiri di atas geladak dan menatap burung camar terbang, seolah-olah dia tenggelam dalam pikirannya.

Melihat Cai Yuan Zhen berperilaku seperti ini, Pei Zi Yun agak terkejut, "Apa yang dilakukan Kapten Cai?"

Ketika Cai Yuan Zhen mendengar ini, dia berhenti sejenak sebelum menjawab, "Yang Mulia Pei, sepertinya angin kembali datang. Hujan akan turun lagi ke kita."

Persis ketika Pei Zi Yun hendak menjawab, seorang tentara dari dek di atas berteriak, "Cepat, cepat. Aku bisa melihat para perompak. Mereka mengejar kita, dan akan menyerang kita begitu mereka berada dalam jangkauan."

Pei Zi Yun membeku sebelum dia tersenyum, "Senang mereka datang."

Dia mengangkat kepalanya dan menatap prajurit di dek atas, "Berapa banyak kapal yang dimiliki oleh para perompak?"

"Yang Mulia, mereka memiliki lebih dari dua puluh kapal. Namun, mereka semua adalah kapal bajak laut kecil." Prajurit di dek atas melihat ke laut sebelum menjawab.

Pei Zi Yun tersenyum, "Memang, perhitungan dan prediksi saya benar. Semua kapal kami harus melambat. Biarkan bajak laut ini mengejar ketinggalan."

Mendengar kata-kata ini, Cai Yuan Zhen berhenti, "Yang Mulia Pei, apakah Anda ingin kembali ke pulau itu? Mengapa Anda ingin melibatkan para perompak?"

"Kami tidak menunggu musuh menemukan kami di pulau dan pergi. Tapi aku bisa melakukan itu di tengah malam, mengapa aku menunggu sampai pagi? Itu karena aku ingin mereka mengejar kita. Melakukan ini berarti mereka tidak siap dan akan lengah jika kita memutuskan untuk melawan mereka. Saya juga tidak bisa memberi mereka terlalu banyak waktu untuk mengkonsolidasikan kekuatan mereka di pulau. Ini adalah waktu terbaik, di mana mereka tidak tidak siap untuk pertunangan. " Pei Zi Yun mencengkeram pedangnya erat saat dia berbicara. Senyum dingin muncul di wajahnya.

"Yang Mulia, apa yang ingin Anda katakan adalah, Anda sengaja memberi mereka waktu untuk bereaksi, tetapi tidak terlalu banyak. Jadi, mereka hanya agak siap. Juga, beberapa perahu akan mencapai sebelum yang lain. Saat itulah kami memperlambat kecepatan kami dan berbalik untuk menyerang mereka, dan bunuh mereka satu per satu. " Cai Yuan Zhen memahami rencana Pei Zi Yun dan menegaskannya kembali.

"Ya, bajak laut ini telah memberi saya kesempatan yang baik. Kami sudah berhasil menyebarkan bajak laut, memastikan kekuatan penuh mereka tidak akan mendarat pada kami. Ini waktu terbaik untuk menyerang." Pei Zi Yun berbicara. Pada titik ini, dia bisa melihat beberapa perahu mendekat.

Pei Zi Yun melirik perahu dan berbicara, "Bunuh! Bunuh mereka semua sekarang. Tidak ada cadangan. Kita harus cepat membunuh beberapa kapal pertama. Akan ada lebih banyak bergabung dengan mereka. Kita tidak dapat membiarkan mereka untuk mengkonsolidasikan kapal mereka kekuatan. Kita harus membunuh gelombang pertama secepat yang kita bisa. "

"Dan angin dan hujan ini benar-benar bantuan dari surga."

"Membunuh mereka semua!" Cai Yuan Zhen memberi perintah, suaranya bergema di seluruh laut dan bersaing ketat dengan angin yang datang.

"Tidak, para prajurit dan kapal mereka akan menabrak kita. Berpalinglah untuk menghindari tabrakan!" Seorang bajak laut di atas kapal berteriak, berwajah pucat.

Pada titik ini, embusan angin bertiup ketika kapal-kapal bajak laut yang lebih kecil semuanya berpaling untuk menghindari tabrakan. Mereka kemudian melihat kapal-kapal angkatan laut meningkatkan kecepatan mereka ketika mereka menabrak kapal.

"Tidak tidak!" Bajak laut yang berdiri di geladak berteriak.

Bayangan besar kapal perang dilemparkan ke kapal perompak yang lebih kecil, benar-benar menjulang tinggi di atas perompak. Bagi para perompak, kapal perang itu menjadi lebih besar dan lebih besar sebelum akhirnya bertabrakan dengan kapal mereka.

"Ledakan!" Lambung kapal hancur, ketika air mulai merembes ke dalam kapal.

"Jangan takut. Bunuh mereka! Bagaimana mungkin para prajurit ini lebih berpengalaman daripada kita dalam pertempuran laut? Bunuh mereka semua." Para perompak juga sangat bermusuhan, karena mereka menyerang kapal perang.

"Mati!" Begitu seorang bajak laut melompat ke geladak untuk mempertahankan kapalnya, ia langsung ditusuk oleh beberapa tombak. Dia mengerang rendah, saat dia pingsan. Sama seperti itu, prajurit bajak laut paling ganas dijatuhkan.

Begitu bajak laut pertama meninggal, banyak perompak lainnya berdiri untuk menggantikannya. Tak lama, pertempuran besar pecah.

"Pergi melawan mereka. Gunakan jangkar untuk mengunci kapal mereka ke kapal perang kita. Jangan biarkan mereka melarikan diri. Sekarang saatnya bagiku untuk menunjukkan kepada mereka!" Pei Zi Yun berteriak ketika Cai Yuan Zhen melambaikan tangannya, memberi tanda agar jangkar dilemparkan ke kapal perompak.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.