Chapter 1080 – Could He Recognize Her?

Bab 1080: Bisakah Dia Mengenali Dia?

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Xu Xiyan mendorongnya pergi dengan penuh kebencian. “Jangan sentuh aku! Mo Yutian, jika kamu masih memiliki manusia, kirim aku kembali sekarang! ”

“Kamu yakin? Siapa tahu? Mungkin ketika Anda kembali sekarang, Anda akan melihat suami Anda di tempat tidur dengan barang palsu! Alih-alih kembali dan membuat diri Anda terluka, mengapa tidak tinggal di sini dengan patuh. “

Mo Yutian mendekat ke arahnya. Xu Xiyan mundur sampai betisnya menyentuh sisi tempat tidur dan dia duduk di atasnya.

Saat ini, dia pasti dibius olehnya karena dia tidak punya kekuatan untuk melarikan diri. Dia hanya bisa menatapnya dengan mata penuh kebencian. “Kamu ingin aku bersamamu? Dalam mimpimu!”

“Ada pepatah di Zstan yang mengatakan ‘cinta akan datang pada waktunya.’ Dikatakan bahwa ketika dua orang telah bersama untuk waktu yang lama, mereka akan menumbuhkan perasaan satu sama lain meskipun mereka tidak memilikinya sejak awal. ”

Mo Yutian tidak terus memaksanya. Sebaliknya, dia berbalik dan berjalan menuju pintu dengan santai, lalu menoleh. “Kamu bisa yakin bahwa aku tidak akan memaksamu. Saya akan menunggu sampai hari ketika Anda menjadi bersedia. “

Bisa dikatakan Xu Xiyan beruntung.

Dia adalah satu-satunya wanita di dunia yang bersedia bersabar dengan Mo Yutian.

Itu karena dia ingin memenangkan hatinya sehingga dia tidak menggunakan kekerasan terhadapnya.

Pria itu menghilang ke ambang pintu. Xu Xiyan jatuh dalam keputusasaan.

Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, atau berapa banyak kesabaran yang dimiliki pria itu …?

Juga, akankah Huo Yunshen tertipu oleh penggantinya?

…

Setelah masa kritis berlalu, “Xu Xiyan” dipindahkan ke unit perawatan intensif dan bangun pada waktunya.

Dia membuka matanya. Setelah matanya beradaptasi dengan cahaya, dia bisa dengan jelas melihat sekelilingnya, serta pria tampan yang muncul di depannya.

“Sayang … kamu akhirnya bangun!”

Melihat bahwa istrinya telah bangun, Huo Yunshen memegang tangannya dengan gelisah.

“Xu Xiyan” menarik tangannya secara refleks dan menatapnya dengan mata sedikit bingung.

Tidak ada yang tahu bahwa pada saat ini, dia adalah klon yang dijinakkan, Alice.

Huo Yunshen berpikir bahwa itu karena dia baru saja bangun, atau karena pertengkaran mereka pada hari itu dia masih marah padanya.

“Maaf, sayang. Saya salah. Aku tidak akan bertengkar denganmu lagi di masa depan. “

Hati Huo Yunshen penuh penyesalan. Dia bersumpah untuk memperlakukan Xu Xiyan dengan baik mulai sekarang dan tidak hanya membakar emosinya.

“Kamu … Huo Yunshen?”

Alice telah mengidentifikasi pria itu dan tahu bahwa pria itu sekarang adalah “suaminya.”

“Saya. Perhatikan baik-baik aku. “

Huo Yunshen tidak bisa menggambarkan betapa sedihnya dia untuknya. Dokter mengatakan bahwa dia memiliki gejala gegar otak, jadi pasti akan ada dampak pada kognisi setelah pemulihan.

Reaksinya agak lamban, tapi untungnya, dia masih bisa mengenalinya.

Alice tidak terus berbicara. Dia sepertinya bingung apa yang harus dilakukan ketika dia berbaring di tempat tidur. Tuannya telah memerintahkannya untuk berpura-pura menjadi Jing Xi. Apa sebenarnya yang harus dia lakukan?

Pada saat ini, pintu bangsal terbuka, dan Ye Xun datang ke bangsal bersama Ying Bao.

“Bu ~~!”

Suara lembut dan kekanak-kanakan terdengar di telinganya. Alice menoleh untuk melihat bayi kecil yang cantik dan imut berlari ke arahnya.

Ying Bao telah mendengar bahwa ibunya dirawat di rumah sakit, dan telah menunggu dengan cemas selama beberapa hari sebelum akhirnya dia bisa melihat ibunya.

Sekarang, melihat ibunya berbaring di tempat tidur, gadis kecil itu bergegas dan segera memegang tangan ibunya dan mulai mengajukan pertanyaan. “Bu, apakah kamu merasa lebih baik? Apakah masih sakit? “

Meskipun Alice tahu bahwa Huo Yunshen dan Jing Xi memiliki seorang putri, dia tidak bisa menunjukkan kasih keibuannya kepada anak itu, karena dia belum pernah melahirkan anak-anak sebelumnya.

Dia hanya tiruan dan dia tidak cukup mengerti perasaan yang dimiliki orang normal.

Jadi ketika gadis kecil itu menarik-narik tangannya, dia hanya memberikan jawaban asal-asalan: “Ibu jauh lebih baik.”

…