Chapter 9: Red Mud

Bab 9: Lumpur Merah

Penerjemah: Editor Mogumoguchan / Zenobys: – –

Masing-masing dari lima gunung di Dark Dragon Mountain berbeda. Gunung yang menghasilkan Saliva Naga Hitam adalah yang paling dekat dengan Suku Gunung Gelap. Jika dia melangkah lebih jauh, dia mungkin secara tidak sengaja bertemu dengan orang lain dari suku lain.

Itu sebabnya Su Ming menghabiskan sebagian besar waktunya di sini. Dia hanya akan menjelajah ke gunung-gunung lain untuk mengumpulkan beberapa tumbuhan langka, dan dia melakukannya dengan hati-hati.

Sekarang, dalam pemandangan Su Ming, adalah gunung yang asapnya turun dari puncaknya, Gunung Api Hitam.

Dikatakan bahwa ada sejumlah besar api tanah1 di gunung ini. Dahulu kala, tempat ini adalah pusat dari Tanah Api Suku Berserker. Berabad-abad mungkin telah berlalu sejak itu, tetapi jika ada yang mendekati tempat ini, mereka masih bisa merasakan gelombang panas bergulir dari tanah.

Su Ming tidak asing dengan Black Flame Mountain. Dia telah menginjakkan kaki di tempat ini beberapa kali. Dia bahkan telah bertemu orang-orang dari Suku Black Mountain sebelumnya. Jika bukan karena kecepatannya membantu pelariannya, dia akan mati jauh lebih awal.

Tempat itu sangat dekat dengan Suku Black Mountain. Black Mountain Tribe telah menyimpan dendam terhadap Dark Mountain Tribe selama beberapa generasi. Ukuran kedua suku itu hampir sama. Mungkin tidak ada pertempuran di antara mereka, tetapi ada pertikaian di antara tim berburu mereka, dan pertikaian ini cenderung berdarah dan kejam.

Ada saat ragu-ragu, tetapi segera mata Su Ming berbinar ketika dia punya rencana. Dia mengalihkan pandangannya dari Black Flame Mountain setelah beberapa saat, kemudian dengan cepat berjalan menuju bagian yang lebih dalam dari batu datar itu. Ada beberapa batu besar di bagian batu yang berlubang itu. Ketika Su Ming membawa mereka pergi, dia melihat sebuah benda yang tersembunyi di bawah batu.

Itu adalah busur yang dibuat dengan kasar!

Ini mungkin kasar, tetapi tali busur, yang seukuran jari, direntangkan dengan kencang di busur. Kekuatannya bisa dirasakan hanya dengan melihatnya.

Hanya pemburu yang diizinkan memiliki busur di dalam Suku Dark Mountain. Sulit bagi anggota suku lain untuk mendapatkannya. Su Ming membuat busur sendiri setelah dia bertukar beberapa bahan dengan ramuan yang dia kumpulkan. Dia tidak membawanya kembali ke suku tetapi menyimpannya di sini. Ini adalah rahasia yang hanya Lei Chen yang tahu.

Saat dia memegang busur, Su Ming menyala dengan cerah. Dia mengambil lima anak panah lagi dari bawah batu-batu besar. Panah dibuat dari batu, dan Su Ming biasanya akan memoles panah sehingga mereka akan tetap tajam.

Dia menempatkan lima anak panah di keranjang di punggungnya. Su Ming memegang busur di tangannya dan bersiul pada monyet kecil sebelum menunjuk ke ramuan yang dia gambar di tanah.

Monyet kecil itu memahaminya, dan nyengir padanya menunjukkan semua giginya sebelum bergegas maju dalam kabur merah.

Su Ming mengikuti dari belakang dengan cermat. Dengan hanya beberapa lompatan, pria dan monyet itu menghilang dari tempat mereka berdiri.

Jika mereka membandingkan tingkat keakraban mereka dengan Gunung Naga Gelap, maka Su Ming tidak akan pernah bisa membandingkan dengan Xiao Hong. Di bawah bimbingan Xiao Hong, saat matahari menjadi merah cerah dan mulai terbenam, keranjang Su Ming dipenuhi dengan berbagai ramuan obat.

Ada sekitar tujuh atau delapan jenis herbal dalam keranjang, dan ada banyak jenis untuk masing-masing. Ini semua adalah bumbu yang dilihat Su Ming dari gambar, dan bahkan bumbu yang mirip dengan gambar. Dia tidak dapat mengidentifikasi mereka sepenuhnya, itu sebabnya dia memutuskan untuk mengambil herbal yang memiliki kesamaan dengan gambar juga.

"Maksudmu ada ramuan lain yang mirip di sini?" Saat itu hampir senja. Su Ming dan Xiao Hong berdiri di hutan dekat Black Flame Mountain. Dia menunjuk ke sebidang lumpur hitam di tanah di depan mereka, menatap Xiao Hong.

Xiao Hong menundukkan kepalanya ke atas dan ke bawah, lalu memberi isyarat pada Su Ming dengan liar sebelum menunjuk matahari yang terbenam di langit.

Mata Su Ming bersinar dalam pengertian. Dia berjongkok dan mengarahkan pandangannya ke rawa, menunggu matahari terbenam. Detik berlalu dengan lambat, dan setelah setengah jam, cahaya di hutan menjadi redup. Hampir seolah-olah segala sesuatu di luar radius seratus kaki di dalam hutan telah dikonsumsi oleh kegelapan.

Begitu malam tiba di tanah, gelembung tiba-tiba muncul dari lumpur. Ada juga bentuk samar tanaman merah. Itu naik begitu cepat seolah-olah berenang maju. Pemandangan aneh itu membuat rambut Su Ming naik, tetapi dia tidak bergerak.

Dia menyaksikan tanaman merah terus berenang di lumpur, lalu perlahan bangkit darinya. Itu kuncup bunga merah. Akar masih tersembunyi di lumpur. Jelas sekarang bahwa bunga telah bergerak di lumpur tadi karena pergerakan akarnya.

Saat dia menyaksikan kuncup-kuncup bunga muncul dari lumpur, mereka mekar di depan mata Su Ming dan mengeluarkan aroma yang harum. Su Ming hanya menghirup dan segera, dia merasa seolah-olah darahnya mendidih. Seolah-olah seluruh tubuhnya dikelilingi oleh api dan kulitnya terbakar oleh panas.

Pada saat itu, Xiao Hong memekik gugup. Su Ming tidak ragu-ragu dan bergegas maju, meraih bunga merah yang paling dekat dengannya. Ada spatula tajam yang terbuat dari batu di tangannya, dan dengan gerakan yang dipraktikkannya ia memotong bagian bunga dari akarnya, lalu melemparkannya ke keranjang di atas punggungnya.

Begitu dia selesai, Su Ming tidak berlama-lama dan pergi dengan cepat bersama Xiao Hong.

Begitu Su Ming pergi, ada suara raungan dari binatang buas dari dalam lumpur, dan semua bunga merah segera menutup kelopak mereka sebelum tenggelam ke dalam lumpur sekali lagi. Segera, darah segar muncul dari lumpur dan bau darah memenuhi udara.

Su Ming dan Xiao Hong pergi dengan tergesa-gesa. Ketika langit mereka benar-benar gelap, mereka duduk di pohon dan melihat-lihat hasil tangkapan mereka menggunakan cahaya bulan.

Ada banyak jenis herbal di keranjang, pemandangan yang membuat Su Ming bersemangat. Dia melihat adegan pendinginan di benaknya sekali lagi, dan dia menjadi lebih bersemangat untuk melakukannya.

"Sayang sekali aku tidak tahu efek dari Scattering Dust … tapi tetap saja itu benar-benar bagus." Su Ming menjilat bibirnya, mengarahkan pandangannya ke arah dua herbal di keranjang.

Kedua ramuan ini memiliki warna yang sama, dan jika dia tidak memperhatikan mereka, mereka akan terlihat sama persis. Keduanya berwarna merah, dan satu-satunya perbedaan di antara mereka adalah bahwa salah satu dari mereka memiliki enam kelopak, dan lima kelopak lainnya.

Su Ming tidak terbiasa dengan dua ramuan itu. Hanya itu satu-satunya yang belum pernah dilihatnya dalam pembuatan Debu Hamburan. Beruntung Xiao Hong telah melihat mereka sebelumnya dan dapat membawa Su Ming kepada mereka.

"Hanya yang mana dari mereka yang perlu membuat obat?" Su Ming mengerutkan kening, dia menyapu pandangannya di sepanjang dua herbal. Dia telah memperoleh enam kelopak bunga dari lumpur. Saat dia mengingat pemandangan aneh yang terjadi ketika mekar, Su Ming merasa bahwa jika dia makan makanan mentah ini, tubuhnya akan meledak.

Dia menempatkan ramuan sekali lagi di keranjang dan berbaring di dahan, lalu menggigit sepotong buah. Dia menyaksikan bintang-bintang di langit dan menghirup udara di hutan. Dia bisa mendengar suara-suara binatang buas dan burung-burung di sekitarnya. Seolah-olah dia telah menjadi satu dengan hutan, dan itu adalah perasaan yang nyaman.

Xiao Hong merapikan dirinya di samping, matanya waspada mengamati sekeliling mereka.

Laki-laki dan monyet menghabiskan malam di pohon begitu saja.

Ketika matahari terbit keesokan paginya, Su Ming dan Xiao Hong meninggalkan pohon dan bergegas menuju Black Flame Mountain ketika hutan ditutupi oleh kegelapan dan dikelilingi oleh selubung kabut tipis.

Su Ming tetap waspada saat dia memegang busur di tangannya. Xiao Hong juga terpengaruh oleh ini dan juga waspada terhadap sekitarnya. Ketika matahari terbit ke langit, kabut seperti salju menghilang dari hutan. Ada gunung raksasa di depan matanya. Gunung itu berwarna cokelat, dan dia bisa merasakan gelombang panas bergulir dari tanah ke wajahnya.

Dia bahkan bisa melihat kepulan asap hitam naik ke udara di bagian paling atas gunung. Itu adalah pemandangan yang harus dilihat dari jauh.

"Black Flame Mountain …" Su Ming bergumam pelan, lalu melirik ke sekelilingnya sebelum bergegas mendaki gunung tanpa ragu-ragu. Dia sudah siap sebelum dia datang. Ada banyak ramuan penolak panas di bawah kakinya, dan dengan kehadiran mereka, Su Ming bisa memanjat ke puncak gunung tanpa henti.

Dia mungkin mendaki dengan sangat cepat, tetapi dia tetap waspada, dan kewaspadaannya hanya meningkat ketika dia naik lebih jauh. Dia tidak membutuhkan waktu berapa lama, tetapi ketika dia setengah jalan ke atas gunung, Xiao Hong memekik ketika dia akan melanjutkan ke atas.

Su Ming segera menyembunyikan tubuhnya di salah satu celah di sisi gunung tanpa ragu-ragu begitu dia mendengar pekikan. Dia menanamkan kakinya dengan kuat di tanah dan mengangkat busur di tangan kanannya saat dia dengan cepat mengeluarkan panah. Itu semua dilakukan dalam rentang napas. Xiao Hong tiba sebelum Su Ming, dan sekarang ditekan erat padanya.

Su Ming bernapas perlahan, matanya dingin. Dari tempat dia berdiri, jika ada anggota Black Mountain Tribe memperhatikannya, maka mereka harus bertarung sampai mati.

Segera, suara-suara lembut pergi ke tempat dia berdiri, dan bahkan ada suara batu yang jatuh ketika mereka berbicara.

"Kenapa mereka meminta kita untuk menambang batu sepagi ini? Lagipula untuk apa ini?"

"Berhenti mengeluh. Ini adalah permintaan dari pemimpin suku, kita hanya perlu melakukannya. Ngomong-ngomong, apakah kamu mendengar? Penatua akan mencapai tingkat berikutnya …"

"Aku juga mendengar tentang itu dari anggota suku lain bahwa penatua itu berbeda dari biasanya. Dia agak menakutkan sekarang."

"Mungkinkah pemimpin suku meminta kita untuk menambang batu-batu ini untuk penatua?"

Suara-suara menjadi lebih jelas dan kemudian secara bertahap memudar, Su Ming tetap diam saat dia berdiri menekan celah. Baru setelah kedua orang itu pergi lebih jauh dia menghela nafas lega.

"Penatua Black Mountain Tribe akan mencapai tingkat berikutnya … Saya ingat penatua pernah mengatakan bahwa penatua di Black Mountain Tribe berada di tingkat kedelapan dari Alam Pembekuan Darah, tetapi dia telah menguasai seni jahat hanya agar dia bisa pergi melawan yang lebih tua. " Su Ming menyipitkan matanya. Dia harus kembali nanti untuk memberi tahu sesepuh tentang hal ini.

Dia menunggu sedikit lebih lama untuk memastikan keduanya pergi jauh, lalu Su Ming terus mendaki gunung. Tetapi pada saat itu, monyet kecil di sampingnya meraih bajunya.

Su Ming segera memalingkan kepalanya dengan khawatir, tetapi dia hanya melihat wajah monyet cerah karena kegembiraan, menunjuk ke celah yang telah mereka tinggali. Ada lubang kecil yang terbentuk secara alami di sana, dan uap keluar dari sana.

Su Ming segera menyerah mendaki gunung lebih jauh dan memutuskan untuk mendekati lubang kecil. Setelah dicermati dengan hati-hati, ia mengambil keranjang di punggungnya dan membawanya ke dalam lubang ketika ia merangkak ke dalamnya, dengan Xiao Hong tetap dekat dengan langkah kakinya.

Lubangnya tidak besar, dan Su Ming hanya berhasil masuk karena ia berada di sisi yang lebih kecil. Jika itu adalah salah satu anggota lain dari Suku Berserker, mereka tidak akan bisa masuk.

Catatan Penerjemah

1 api tanah (地 火) sebenarnya mengacu pada lava tetapi karena kata di huǒ digunakan, saya memutuskan untuk pergi "kami dari zaman kuno dan kami benar-benar percaya takhayul, apa itu lava?" rute.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.