Chapter 138 – A Divine Man

Bab 138: Seorang Manusia Ilahi
Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

Di samping, wajah Gao Yiyang menjadi agak suram. “Ye Ying, dia tidak mengatakan apa-apa tentang mencuri. Anda tidak perlu mempersulit masalah ini. ” Gadis-gadis selalu suka membuat hal-hal rumit. Dia hanya mendengar sarkasme Ye Jian, tapi Ye Ying percaya bahwa Ye Jian memprovokasi dia …

Apa yang dia maksudkan dengan mengatakan bahwa dia tidak perlu mempersulit masalah ini ?!

Mendengar ini, Ye Ying mencibir. “Saya tidak mempersulit masalah ini. Dia tidak membencimu sebelumnya. Karena Anda dan saya menjadi lebih dekat, ada ekspresi benci di wajahnya. Bukankah kebenciannya berasal dari kasih sayangnya padamu? “

“Kasih sayang membawa kebencian?” Suara yang jelas dan bercanda terdengar pelan. Berkeliaran di bawah matahari terbenam, sosok ramping dan ilahi berjalan ke arah mereka dengan keanggunan. “Sejak kapan kamu membenciku, Nak?”

Dia telah menunggunya selama lima menit tetapi tidak melihatnya. Ternyata, seseorang telah menghalangi jalannya.

Begitu Ye Jian mendengar suara itu dan apa yang dia katakan, sakit kepalanya memburuk … Kenapa dia masuk sekolah ?!

“Jika aku tidak muncul, aku khawatir pengganggumu akan membuatmu menangis.” Dengan senyum di wajahnya yang tampan, Xia Jinyuan berjalan menghampiri mereka dan berdiri di samping Ye Jian.

Dia tidak melihat ke dua orang lainnya. Sebaliknya, dia menatap Ye Jian, yang terlambat untuk pertama kalinya. Sambil tersenyum, dia mengangkat tangannya untuk mengibaskan dahinya dengan penuh kasih sayang. “Kamu terlambat hari ini. Saya sudah menunggu Anda sendirian dan di luar begitu lama. Katakan padaku. Bagaimana Anda akan menebusnya bagi saya? “

Dia tidak tahan dengan gadis licik lainnya. Setiap kata yang dia katakan berusaha untuk menghancurkan citra Ye Jian.

Dia tidak bisa memahami pola pikir gadis saat ini. Bisakah gadis itu menunjukkan landasan moral yang tinggi dengan meremehkan teman sekelasnya?

Ye Jian telah terbiasa dengan menjentikkan dahinya sesekali. Sambil mengerutkan kening, dia menggosok dahinya dan berkata dengan tenang, “Maaf aku agak terlambat. Saya bebas sekarang, ayo pergi. “

Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan menuju gerbang sekolah.

Xia Jinyuan tersenyum pasrah. Tidak sampai sekarang dia sedikit mengangkat matanya untuk menatap bocah itu dan gadis itu dengan tatapan dingin dan tajam di matanya. Bocah itu mengencangkan bibirnya, dan gadis itu meraih lengan bocah itu secara otomatis sejak Xia Jinyuan muncul. Tanpa sepatah kata pun, dia meringkuk mulutnya dengan sarkastis, membuat mereka tegang.

Tatapan tajam dan cibiran dingin dari pria sombong ini jelas menunjukkan bahwa ia membenci berbicara dengan Ye Ying dan Gao Yiyang. Dia membenci mereka sejauh bahwa di bawah martabatnya untuk melihat mereka!

Xia Jinyuan percaya bahwa di bawahnya dia berdebat dengan anak-anak.

Namun demikian, dia menganggap Ye Jian yang kecil akan sangat senang berdebat dengan mereka.

Untuk membuat gadis itu merasa lebih baik, dia tidak keberatan melakukan satu atau dua hal di bawah martabatnya dari waktu ke waktu.

“Ah, bagus untuknya. Dia menggoda seorang prajurit. ” kata Ye Ying, menggertakkan giginya. Dia tidak berbicara sampai kedua orang itu menghilang dari pandangannya.

Dia masih takut … Ketika prajurit berseragam militer itu meliriknya dengan tatapan dingin, dia terlalu takut untuk mengangkat kepalanya … Itulah sebabnya dia tidak melihat dengan jelas bagaimana rupa prajurit itu!

Butuh beberapa saat sebelum Gao Yiyang berhenti memandangi kedua orang itu. Mendengar ini, dia mengerutkan alisnya yang seperti pedang dan berkata dengan suara yang dalam, “Bukan prajurit biasa. Dia adalah Mayor yang sangat muda. “

Utama? Ye Ying mengerutkan alisnya yang tampak indah. “Apa itu Mayor? Sepertinya kamu sama … seperti aku … ”Ketakutan adalah kata yang hilang. Agak memalukan untuk mengatakannya.