Chapter 39 – Girl

Bab 39: Gadis

Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

“Beberapa negara memiliki sistem intelijen raksasa yang beroperasi di negara lain serta di wilayah mereka sendiri.”

“Saya harap Anda masing-masing dapat tetap waspada dan menjauh dari mata-mata, demi keselamatan dan kemakmuran negara kita, dan demi kebahagiaan dan kesejahteraan kita.”

Selama pidatonya di belakang podium, Xia Jinyuan telah tersenyum dengan halus, tetapi sorot matanya misterius dan ganas.

Tidak ada yang akan mengira dia sebagai pria yang lembut, bahkan ketika dia tersenyum. Anda bisa tahu bahwa dia adalah pria yang sangat serius dalam sekejap.

Pada saat yang sama, dia sangat menawan.

Dia elegan, tampan, dan kuat. Ketika dia tersenyum, matanya tampak seolah-olah ada ombak lembut berdesir di atas laut. Ketika dia menjadi serius, dia mengeluarkan getaran yang mirip dengan pedang tajam yang diambil dari sarungnya. Setiap gerakannya penuh dengan energi mulia yang tak tertandingi dari seorang pria militer.

Dan tidak ada yang akan terlihat lebih baik daripada yang dia lakukan dalam seragam militer. Tanda pangkat emas membuatnya tampak bermartabat, dan seragam hijau tua cocok untuknya.

Mungkin karena dia menghadapi sekelompok siswa, Ye Jian melihat bahwa Xia Jinyuan telah menyembunyikan energi keras yang dia tunjukkan selama mengejar dan menangkap para penjahat pada hari itu.

“Bahkan jika dia telah membunuh seseorang, itu tidak membuatnya menjadi orang jahat,” Ye Jian menjawab Zhang Bin dengan suara rendah sambil menatapnya. “Mereka adalah tentara. Adalah tanggung jawab mereka untuk menjaga negara kita dengan senjata. Dan mereka hanya membunuh para penjahat yang layak mati. “

Kapten Xia memiliki energi berdarah yang mengintimidasi, sama dengan energi dari para prajurit Pasukan Khusus yang sudah pensiun, yang Ye Ye temui di perusahaan keamanan. Zhang Bin mengatakan bahwa Kapten Xia telah membunuh sebelumnya. Ye Jian percaya padanya tanpa ragu.

Meskipun mereka berbisik, Xia Jinyuan memperhatikan mereka.

Dia melirik ke arah mereka dan menatap wajah Ye Jian sekitar setengah detik. Matanya sedikit redup. Jadi, gadis ini adalah siswa Kelas Dua Kelas Delapan.

“Meskipun Anda hanya mahasiswa, spionase dari luar negeri melakukan upaya signifikan untuk membuat Anda pemberontak dari negara kami,” kata Xia Jinyuan. Dengan geli di matanya, dia berhenti sambil melihat ke arah tertentu. Dengan tangan kanannya di podium, dia dengan cepat membuat gerakan ke arah dua prajurit lainnya menggunakan tangan kirinya.

Terkonsentrasi, Ye Jian melihat ke arah mana Xia Jinyuan sedang menatap. Sementara itu, dia mencoba melihat siapa ‘target’ pria itu dari sudut matanya.

Saat dia berada di sana, Xia Jinyuan tiba-tiba berbicara, “Siswa ketiga menghitung dari belakang Grup Lima. Bisakah Anda menjawab pertanyaan saya yang baru saja saya jawab? Apa metode yang biasa digunakan mata-mata untuk memikat siswa? ”

Siswa ketiga menghitung dari belakang Grup Lima. Bukankah itu Ye Jian?

Saat Ye Jian diminta untuk menjawab pertanyaan, sekitar 60 siswa memandangnya dengan bingung.

Ye Jian menyadari bahwa Xia Jinyuan telah membuat gerakan itu untuk mengalihkan perhatiannya sehingga dia tidak akan khawatir.

Ditatap oleh seluruh kelas, dia berdiri sambil tersenyum dan berkata perlahan, “Membantu siswa yang mencari pekerjaan, mengundang siswa untuk berpartisipasi dalam penelitian, dan membayar siswa untuk proyek. Mata-mata memikat siswa ke perangkap dengan melakukan kejadian yang tampaknya normal. “

“Sudah selesai dilakukan dengan baik. Itu benar. Silahkan Duduk.” Xia Jinyuan mengerutkan bibir dan berkata. Gadis itu mendengarkan saya dengan seksama. Selain itu, dia mungkin mengerti gerakan saya. Gadis yang cerdas dan berhati-hati.