Chapter 429 – Bathing At Midnight

Bab 429: Mandi Di Tengah Malam

Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

Setelah melihatnya, ia meninggalkan kamar mandi dan mengambil piyamanya – celana pendek dan kaos olahraga yang dikeluarkan oleh unit militer. Dia kemudian memasuki kamar mandi lagi. “Aku akan kembali besok sore. Berapa banyak dari Anda yang telah mencapai? “

“Lima. Lima lainnya pergi sebelumnya. ” September di Ibu Kota jauh lebih dingin daripada di Selatan. Berdiri di balkon dan menikmati angin malam, J5 merasa semakin gelisah. “Ada briefing besok malam dengan orang-orang dari Kota Kekaisaran. Anda harus bergegas kembali. “

Xia Jinyuan, yang sedang bersiap untuk mandi, menyalakan air dan di tengah derasnya suara air, dia menjawab, “Oke. Sampai jumpa besok sore. Saya menutup telepon. “

“Tunggu, mengapa kamu tidak bertanya apa-apa ketika rubah kecilmu disebutkan dalam pertemuan?” Sebelum koneksi terputus, J5 bertanya, “Kamu bahkan tidak peduli? Hei, hei! Sial, dia benar-benar menutup telepon! ”

Ada yang salah. Kenapa dia tidak peduli? Itu tidak seperti ‘serigala’. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Sesuatu yang saya tidak tahu!

Tunggu, barusan .. dia mendengar suara air!

Dia menjawab telepon terlambat, dan ada suara air di tengah malam … Ekspresi wajah J5 menegang seolah-olah dia telah menemukan sesuatu yang besar. Apakah Q King sudah … tidur rubah kecilnya ?!

Seharusnya tidak, tapi hatiku tidak nyaman! Tidak, saya harus berbicara dengan seseorang tentang hal ini. Jika tidak, saya tidak akan bisa tidur malam ini. Itu semua kebiasaan yang ditinggalkan saat dia menjadi instruktur. Dia akan kehilangan tidur jika dia tidak mengerti semuanya!

G3 bangun dari semua keributan dan membalikkan J5 ke atas bahunya, membantingnya ke koridor dan menutup pintu. Dengan pintu memisahkan mereka berdua, G3 berkata dengan dingin, “Saya belum tidur selama tiga malam. Saya bergegas ke Ibu Kota dan menghadiri pertemuan sambil berjuang untuk tetap membuka mata. Ketuk pintu lagi dan aku akan melemparmu dari lantai tiga! “

Keesokan harinya, J5, yang tidak tidur, menunggu Xia Jinyuan memasuki Ibu Kota. Sementara itu, di provinsi, Ye Jian menerima panggilan Xia Jinyuan di siang hari di kantor guru.

Ternyata dia sudah berada di bandara dan telah menelepon untuk memberitahunya. Ye Jian menghela nafas lega, mengerucutkan bibirnya dan tersenyum, “Oke, sampai jumpa lagi.”

Masih lebih baik untuk bertemu lebih sedikit. Setidaknya sampai dia bisa mengambil keputusan.

Xia Jinyuan, yang sedang menunggu penerbangannya, memperhatikan napas panjangnya. Gadis kecil ini, dia tidak tahan untuk berhenti melihatku. Namun, bagaimana saya bisa membiarkannya? Bibirnya melengkung dan dia tersenyum tipis, “Rubah kecil ini mengatakan satu hal dan berarti yang lain. Saya yakin Anda tidak ingin melihat saya lagi. “

“Tidak, kamu salah paham.” Dia masih bisa melihatnya melalui panggilan telepon. Ye Jian tanpa sadar meluruskan punggungnya dan mendengarkan suaranya yang rendah. “Oh, ternyata kamu berharap aku akan sering kembali. Oke, sampai jumpa liburan berikutnya. Jadilah baik dan tunggu aku di sekolah. “

Itu sangat lembut, seperti bulu menyapu hati … Tapi satu kalimat bisa memikat emosinya begitu mudah dan membuatnya merasa seperti kasih sayang mengikutinya berkeliling.

“Pergi dan makan. Saya akan lapor-masuk sekarang. Selamat tinggal, Ye Jian. ” Percayalah, Little Fox. Kami akan segera bertemu. Tidak bisa dihindari.

Pesawat bergegas ke langit dan langit biru bergemuruh. Ye Jian, yang pergi ke kafetaria, berdiri di bawah naungan pohon dan melihat jejak panjang asap putih dan pesawat terbang yang kecil seperti kotak korek api … Apakah dia di dalam pesawat yang terbang ke arah Utara?

Suara Ye Ying datang dari belakang. Dia tidak lupa menjalin pertemanan baru di beberapa hari pertama sekolah.

Dia tidak peduli apakah mereka memiliki nilai baik atau buruk. Yang penting baginya adalah apakah latar belakang keluarga mereka baik atau buruk.