Chapter 479 – Third Life (1)

Bab 479: Kehidupan Ketiga (1)

Penerjemah: Ares

Grup Editor: Liber Reverie

Itu adalah ruang putih tanpa siapa pun.

Clementine, yang melihat jiwanya, perlahan-lahan hancur berantakan. Dia telah duduk.

“Sudah lama.”

Clementine tersenyum, mengingat Nuh yang meninggalkannya untuk bergegas dan keluar.

Sudah sangat lama.

Kehidupan pertama.

Dia tidak tahu apakah itu keberuntungan atau keterampilan, tetapi entah bagaimana dia mendapatkan Cincin Nurmaha.

‘Tidak. Itu benar-benar keterampilan. “

Clementine tertawa.

Dia tidak ingin mengatakan ini dari mulutnya sendiri, tetapi dia benar-benar hebat.

Mereka telah mengumpulkan manusia dan menerobos zona tujuh warna.

Dia mendapat kawan-kawan yang baik, mengangkat pasukan, dan mendirikan sebuah kerajaan untuk menaklukkan negeri itu satu per satu.

Zona pertama membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk ditaklukkan, dan kemudian 5 tahun untuk yang kedua dan 3 untuk yang ketiga.

Zona Keempat bahkan tidak memakan waktu satu tahun.

Mereka dipenuhi dengan pengalaman dan jumlah. Ikatan dan hubungan yang mereka bentuk memungkinkan keterampilan mereka untuk mencapai potensi maksimum mereka, dan ada Artefak.

Mereka tidak hanya naik satu zona.

Mereka benar-benar menaklukkan dan melahap segalanya sebelum naik.

Mereka harus mendapatkan semua peninggalan Neropa yang telah tersebar mulai dari Pohon Dunia dari Zona Tujuh Warna.

Dengan pasukan mereka yang sekuat mereka, bahkan ketika Abyss terbuka, mereka tidak takut.

Dia telah melakukan perjalanan ke Abyss dengan Bahtera Nuh dan berjuang tanpa henti, yang dia dapatkan dari zona terakhir.

Dengan Eres dan Keldian di sisinya, dan Taehee dan Kangtae bertarung tanpa henti di depan satu sama lain, mereka bekerja menuju kelangsungan hidup umat manusia.

Sungguh menakjubkan sampai di sana sampai mereka menemukan bahwa warisan Nuh hanya disiapkan untuk spesies mereka.

Wajah Clementine, yang dia ingat pada waktu itu, terdistorsi.

Itu adalah kenangan yang terkubur jauh di bawah.

Mereka yang telah jatuh dari kendalinya selama pertempuran menginginkan kekuatan yang telah tidak aktif di dalam bahtera.

Bahkan dengan Eres mengatakan bahwa kita tidak boleh menyentuh kekuatan ini sampai penelitian Keldian selesai efektif.

Sayangnya, jumlah manusia yang mereka selamatkan terlalu besar, dan kekuatan yang mereka pegang di tangan terlalu besar untuk dikendalikan oleh beberapa orang.

Clementine, yang mencoba mengendalikan massa gagal, dan orang-orang dengan sukarela memilih untuk menyalahgunakan kekuatan mereka yang baru diperoleh untuk melarikan diri dari Abyss yang menakutkan.

Tidak, itu tidak berakhir dengan sebanyak itu.

Antusias dengan kekuatan yang baru diperoleh, mereka saling membelokkan pedang untuk mencoba dan memonopoli kekuasaan.

Setelah itu, kenyataan menimpa mereka.

Dalam jumlah yang luar biasa, semua kawan mereka diburu dan dibunuh satu per satu.

Jelas, mereka bisa saja melawan entah bagaimana dengan kemampuan yang mereka miliki.

Tetapi, Eres, Kangtae, dan bahkan Keldian tidak bisa.

Mereka tidak dapat mengubah pedang mereka ke arah rekan-rekan mereka yang telah mereka lawan bersama selama lebih dari tiga dekade.

Beginilah cara mereka mati.

Eres meninggal di tangan mereka.

Keldian mencoba menggunakan kekuatan Nuh untuk entah bagaimana mengubah gelombang perang tetapi tersapu oleh pasukan yang melonjak.

Kangtae, yang tidak mampu bertarung, berlari keluar dari Nuh ke Abyss sebelum mati dengan pahit saat bertarung dengan berbagai spesies sendirian.

Clementine sendiri tidak punya pilihan selain menonton ini semua untuk melawan Nuh — keberadaan yang berjuang keras untuk menempati tubuhnya sendiri pada saat itu.

Saat itulah dia kembali dengan Blue Sunlight Jade.

Mengambil keuntungan dari kecerobohan Nuh untuk menempati tubuhnya, ia menanamkan sebagian jiwanya ke tubuh Taehee seperti yang dilakukannya pada Sangjin dan berhasil kembali ke masa lalu untuk menghindari membuat kesalahan yang sama dua kali dan putus asa.

Dia menyadari bahwa dia dapat kembali ke masa ini dengan Blue Sunlight Jade yang terikat pada Cincin Nurmaha.

Alasan mengapa ia bisa menggunakan Blue Sunlight Jade meskipun tidak memenuhi syarat di tempat pertama adalah karena ia memperoleh Cincin Nurmaha, yang berisi fragmen Jiwa Nuh.

Pada saat seseorang memperoleh Cincin Nurmaha, seseorang tidak bisa lepas dari nasib ini.

Fragmen Jiwa mengikis pengguna sejak mereka melengkapi cincin itu.

Itu semua kekuatan Cincin Nuh yang memungkinkan dia untuk menggunakan Keterampilan Penomoran ke-10 di tempat pertama dan menampilkan kekuatan konyol seperti itu.

Dia tidak bisa memberi tahu siapa pun. Bagaimanapun, nasibnya sudah ditentukan.

Mereka naik … hanya untuk mengambil tubuh mereka oleh Nuh.

Tidak ada yang bisa menghentikan Nuh ketika dia bangun.

Siapa yang bisa memblokir monster seperti itu yang menghancurkan dinding Transenden awal dan mencapai 7-Bintang?

Clementine, yang menyadari fakta ini, merenung dalam waktu yang lama, mengenang berulang kali pemandangan di mana Neropa mencoba mengambil tubuh mereka sebelum akhirnya kembali, dan manusia yang mengkhianati satu sama lain pada saat-saat kritis, mendorong mereka semua untuk kematian.

Semua orang ini dijemput oleh Nuh.

Inilah mengapa Clementine memutuskan.

Dia memilih opsi yang lebih radikal.

Dengan kemarahan besar pada orang yang membunuh mereka semua, jika dia selamat, Nuh akan mengambil semua otoritas atas bahtera yang tersisa dan mengganti semua manusia yang tersisa dengan Neropas atau mengulangi sejarah sebelumnya dengan mengizinkan manusia untuk menerima pola Neropa.

Dia tidak bisa membiarkan ini terjadi.

Inilah sebabnya mengapa Clementine membuat rencana sederhana.

Dengan pengetahuan dari masa depan dan kekuatan yang diberikan Nuh kepadanya, ia akan menyelesaikan semuanya dari posisinya sendiri.

Dengan Taehee yang bisa dipercaya di garis depan, dia akan membunuh semua orang yang tidak berguna.

Dia tidak akan membuka matanya untuk menghancurkan bahtera Nuh, tetapi lebih baik membunuh dan menghancurkan semua makhluk bodoh yang mengkhianati mereka dan kekuatan yang diidam-idamkan, dan dia akan bunuh diri setelah menghancurkan bahtera Nuh pada akhirnya.

Dia membuang harapan naif dari fakta bahwa memiliki pengetahuan yang lebih beragam akan memungkinkan dia untuk mengendalikan mereka sepenuhnya karena kehidupan pertama Clementine begitu sempurna.

Dia tidak percaya pada belas kasih pribadi atau solidaritas.

Dia hanya percaya pada hukum dan aturan yang diciptakan Tuhan.

Kalau saja mereka pergi, anggota elit yang bekerja di bawah Taehee akan sepenuhnya dikendalikan dan tidak akan ada upaya pengkhianatan yang mungkin, dan Taehee akan dapat melewati Abyss dengan Eres juga.

Kemudian Eres dan teman-temannya, yang dia hargai dan cintai, tidak akan menderita. Rencananya pasti akan dipertahankan … jika itu bukan untuk penemuan kemungkinan baru.

————————————

Hansoo menyaksikan dengan diam pada jiwa yang tumbuh dan bergoyang di tubuhnya.

Itu adalah bagian dari jiwanya yang tetap utuh di tengah-tengah semua jiwanya terbakar.

“Jadi, Cincin Nurmaha tidak hilang sama sekali.”

Bukan menghilang, tetapi dimakan dan dibersihkan.

Saat dia melintasi dinding Transendensi, jiwanya seharusnya sepenuhnya dibakar dan dilalui ke alam baka.

Namun, ia tetap karena campuran jiwanya sendiri dan Nuh.

Berkat dia, dia bisa selamat meski menggunakan Soul Explosion Seed yang seharusnya membunuhnya.

Dia tidak tahu apa yang telah mengembalikan jiwanya, tetapi kontrak yang terkait dengan ingatannya benar-benar terputus karena regenerasi jiwanya.

Itu karena ini adalah jiwa lama yang tetap sebelum menandatangani kontrak dengan setan-setan itu.

Ruuuuuuuuumble!

Hansoo, yang menikmati kekuatan yang meletus di sekujur tubuhnya, perlahan berjalan menuju Clementine.

“Mari kita tenang.”

“Kejadian macam apa ini?”

Nuh menghela nafas ketika dia melihat Hansoo mendekat.

Mereka adalah 7-Star yang sama.

Namun, keterampilan mereka tidak sama.

Meskipun dia juga Transenden, dia adalah tipe yang perlahan-lahan dan mantap meningkatkan status dan status ini selama bertahun-tahun.

Dia, yang selalu menindas lawan-lawannya dengan peradaban yang luar biasa, berpikir bahwa kekuatan dan kecerdasan mereka lebih besar daripada yang lain, dan dia terus mempertahankan ideologi ini saat bepergian dan belajar di seluruh dunia.

Sementara dia belajar dan meneliti ketika dia melakukan perjalanan keliling dunia, meskipun jiwanya secara alami menjadi lebih kuat dan disiplin, dia jarang harus berjuang di garis depan.

Pada kenyataannya, tidak perlu baginya untuk bertarung sama sekali.

Transendensi lebih kuat daripada makhluk biasa di tempat pertama sehingga tidak perlu merendahkan diri untuk mempelajari teknik dan keterampilan mereka.

Namun, pria di depannya berada pada level yang sama dengannya.

Jika seseorang berada di level yang sama, yang tersisa hanyalah kemampuan dan keterampilan mereka.

Orang yang berdiri di depannya adalah monster yang bertarung tanpa henti di masa depan dan telah meningkatkan levelnya melalui akumulasi pertempuran.

Nuh, yang mengambil napas panjang, memandang Clementine yang berada di dalam dirinya.

‘Anda telah merencanakan plot ini untuk waktu yang sangat lama. Kamu bajingan gila. “

Rencana untuk menghilangkan semua makhluk yang mengancam seseorang adalah gila, tetapi itu tidak mustahil untuk dipahami.

Namun, baginya untuk meningkatkan keberadaan untuk membunuh seorang pria yang akan menaklukkan dan memakan tubuhnya sendiri …

Kenangan Clementine, yang telah dibungkus dan disimpan sampai sekarang, sekarang mengalir ke kepala Nuh seolah-olah itu untuk menggodanya.

“Apakah dia tahu tentang berapa banyak peluang yang dia miliki untuk membunuh Hansoo?”

Clementine bisa membunuh Hansoo beberapa kali jika dia mengambil keputusan.

Itu tidak sulit.

Sederhana saja.

Seekor harimau akan menakutkan ketika dewasa, tetapi tidak berbahaya ketika masih bayi.

Sebagai seorang Transenden, yang perlu dia lakukan adalah menunggu di dekat lift dan membunuhnya begitu dia turun dari lift.

Kang Hansoo, dia adalah kartu liar yang dibesarkan olehnya.

Jika Kang Hansoo berhasil, itu akan sempurna, dan bahkan jika dia gagal, dia bisa saja melanjutkan rencana awalnya.

Menyerahkan rencana ini, Nuh memiliki pandangan sedih.

“Jadi aku benar-benar dimainkan di tangannya.”

Nuh menghela napas sebelum mendapatkan kembali posisinya.

Itu belum berakhir.

Tujuan mereka adalah kemenangan.

Tapi, sekarang berubah dari dominasi ke bertahan hidup.

“Kami … tidak bisa didorong ke kepunahan di sini.”

Mengepalkan giginya, Nuh memandang Hansoo.

“Mari kita pergi.”

“Mengapa saya harus?”

Ruuuuuuuuumble!

Hansoo, yang sedang menghancurkan tanah dengan setiap langkah, mengangkat bahu.

Kenapa dia harus mengampuni mereka?

Jika dia menangkapnya sekarang, maka dia pasti bisa membunuhnya.

Namun, jika dia membiarkan mereka pergi dan membiarkan mereka membangun kembali peradaban mereka di tempat lain …

Meskipun Abyss sangat luas dan luas sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk bertarung, jika mereka memiliki cita-cita balas dendam, maka itu akan menjadi sangat menjengkelkan.

Nuh mengepalkan giginya dan membuka mulutnya.

“Jika kamu tidak … kamu semua akan mati.”

Usaha terakhir tetap.

Bahtera itu sendiri.

Saat dia bergegas ke arahnya, bahtera itu akan menjadi bom besar yang akan membunuh sebagian besar orang di bahtera itu dan juga semua manusia yang mendekat.

Jika itu terjadi, dia akan menjadi satu-satunya yang ada di depannya untuk selamat dari ledakan itu.

“Hoo.”

Hansoo bersiul.