RTM – Chapter 117 – What Flavor Candy Do You Like?

Bab 117: Permen Rasa Apa Yang Kamu Sukai?

Penerjemah: Lonelytree Editor: Millman97

Publik, termasuk Ye Shuang, selalu memiliki kesan bahwa Luo Mingxin adalah pria yang sempurna. Namun, setelah bertemu pria itu secara langsung pada hari itu, Ye Shuang menyadari bahwa kesan itu salah, atau lebih tepatnya, selain gambar yang Luo Mingxin ingin berikan kepada publik, para penggemar tidak tahu siapa Luo Mingxin sebagai manusia.

Dari bagaimana Direktur Zhou dan para kru bereaksi terhadap pria itu, superstar ini tampaknya senang mengerjai orang lain. Bahkan, itu mungkin tampaknya menjadi hal yang memberinya sukacita terbesar dalam hidup. Dia senang menyaksikan orang lain kebingungan, menggunakan satu kata, aksi, atau sandiwara untuk menghancurkan tempo yang ada dalam pikiran orang lain. Dia menggunakan pesonanya untuk menipu orang lain ketika mereka menjadi korban naskah yang disiapkannya.

Ye Shuang teringat akan fakta bahwa Luo Mingxin adalah seorang mahasiswa psikologi sebelum memasuki bidang hiburan. Ye Shuang tiba-tiba merasa bahwa mungkin ini adalah salah satu dari orang-orang mengerikan yang tidak bisa menahan diri dari bermain-main dengan orang lain. Pria yang sempurna? Itu semua bohong!

Kemudian lagi, seluruh kekacauan dengan Luo Mingxin ini tidak semuanya buruk juga — setidaknya Ye Shuang telah berhasil menjadikan dirinya karakter. Kesedihan, penyesalan, ingatan, dan pemujaan terhadap 'adik lelaki' … semua perasaan itu hadir dalam akting Luo Mingxin. Pada saat itu, Ye Shuang benar-benar merasa seperti dia adalah idola yang sedang ditunggu-tunggu adik lelakinya.

Luo Mingxin dengan mudah berurusan dengan Direktur Zhou lalu dia berbalik dengan puas. Si iseng, dengan sorakan yang bagus dalam suaranya, memegang permen itu dalam genggamannya dan bertanya, "Menemukan perasaan itu?"

Ye Shuang meliriknya. Dengan nada magnetis, ia bertanya balik, "Itu untuk membantuku menjadi karakter?"

"Bertindak bukanlah hal yang mudah." Luo Mingxin mendorong kruk pergi dengan beberapa tingkat agresi. Dia melemparkan permen ke atas dan ke bawah di tangannya, menambahkan, "Meskipun Anda hanya memiliki beberapa adegan dalam film, karakter Anda adalah karakter yang paling penting dalam film. Sebagai dukungan spiritual karakter utama dan target yang sedang ia upayakan, jika karakter Anda tidak cukup kuat dan sempurna, itu tidak akan meningkatkan rasa sakit dan penyesalan yang dirasakan karakter utama …

“Apakah karakter Anda akan meninggalkan kesan di hati orang-orang juga akan memutuskan apakah film tersebut akan menjadi karya agung atau proyek sekali pakai. Jika akting Anda tidak seperti biasanya, film ini ditakdirkan untuk menjadi film pembalasan khas, tetapi jika Anda sempurna, itu akan menjadi tragedi yang menyentuh. "

Luo Mingxin tersenyum dengan mudah saat dia melemparkan permen itu kembali ke Ye Shuang.

Ye Shuang mengangkat tangannya tanpa melihat, dan jari-jarinya yang meruncing menangkap permen dengan mudah dari udara. Luo Mingxin tertegun. Namun, ketika Ye Shuang mengangkat kepalanya, ekspresi wajahnya kembali normal. “Direktur Zhou telah menyiapkan dua ujung. Salah satunya adalah akhir yang khas di mana saya memenangkan segalanya, dan yang lainnya adalah di mana Anda muncul dalam mimpi untuk menepuk dahi saya ketika saya sedang tidur siang. Apakah ini akan menghasilkan film komersial atau film pemenang tergantung pada Anda. "

Dengan latar belakang Luo Mingxin, dia tidak lagi peduli dengan penjualan tiket. Selain hadiah aktor terbaik, dia tidak perlu apa-apa. Jika bukan karena pentingnya karakter 'kakak', dia tidak akan punya waktu untuk mengajar akting pemula, tidak peduli seberapa tampan pemula itu.

Asisten pribadinya kemudian berkeliaran untuk mengingatkan Luo Mingxin bahwa ia membutuhkan istirahat. Luo Mingxin cemberut saat dia meraih kruknya untuk berdiri. Dia kemudian melambaikan tangan. “Bersenang-senang dengan pembuatan film Anda. Saya akan kembali ketika adegan mengharuskan saya. Ngomong-ngomong, saya tidak suka permen rasa buah; Saya lebih suka camilan kacang. ”

Bagaimana itu terkait dengan saya? Ye Shuang balas melambai diam-diam dan mendorong permen itu kembali ke sakunya. Kemudian dia berbalik untuk memberi tahu Direktur Zhou, yang sedang menatapnya dengan antisipasi, "Saya suka permen rasa persik."

Saya sudah melepas tutup pada lensa kamera dan Anda memberi tahu saya bahwa—

Hari pertama bagi para kru dan aktor untuk terbiasa dengan situasi. Semua orang tahu bahwa Ye Shuang adalah aktor baru, tetapi wajah itu sulit untuk diabaikan. Bagaimanapun, mereka tidak memiliki harapan yang terlalu tinggi.

Mirip dengan iklan yang dia lakukan, hari pertama adalah menangkap beberapa adegan hidup seperti bekerja di meja, membaca koran … Bagaimanapun, ini tidak memerlukan keterampilan akting yang nyata; dia hanya harus bertingkah normal di depan kamera. Pemukul berat adalah adegan dengan 'adiknya'. Beberapa adegan membutuhkan close-up, dan ini benar-benar menguji kemampuan akting Ye Shuang.

Setelah tidur siang, Luo Mingxin kembali ke bawah untuk bermain. Dia bermain-main bersama Ye Shuang sebagai lelucon dan menyadari bahwa pria itu benar-benar seorang pemula tanpa pengalaman. Akting Ye Shuang tidak mungkin lebih canggung. Untuk membantunya, Luo Mingxin sekali lagi mengingatkannya, "Apakah Anda punya adik laki-laki?"

"Kenapa?" Ye Shuang tidak bisa mengakuinya dengan mudah. Lagipula, dia tidak berhubungan dengan siapa pun ketika dia dalam bentuk laki-laki.

Luo Mingxin mengangkat alisnya. "Suka bagian ini …"

Dia menunjuk ke bagian naskah di mana kakak lelaki itu berusaha mengajari kakaknya rahasia bisnisnya setelah memiliki firasat di dalam hatinya. Namun, adik lelaki itu menolak untuk mendengarkannya karena kurang percaya diri.

"Pikirkan tentang hal ini, jika kamu dalam krisis tetapi masih harus berurusan dengan saudara yang menolak yang tidak bisa mengerti dari mana kamu berasal, apa yang akan kamu lakukan?"

Itu adalah konflik kecemasan dan kemarahan, keraguan akan kecemasan, dan keengganan untuk menghancurkan impian orang lain. Kekhawatiran, antisipasi, kecemasan, dan keinginan agar burung di bawah sayapnya akan tumbuh dalam semalam …

Setelah menempatkan Little Brother Ye ke dalam situasi, Ye Shuang merasakan emosi di dalam dirinya, dan wajahnya jatuh ketika dia mendesis, "Kalahkan omong kosong itu darinya!"

"…"

"Sepertinya kamu pikir aku seharusnya tidak melakukan itu?" Ye Shuang melemparkan matanya ke samping.

Luo Mingxin menatap Ye Shuang dengan sabar. Jari-jarinya memijat pelipisnya. "… Tidakkah kamu berpikir kekerasan keluarga adalah kebiasaan buruk?"

Ye Shuang menyingsingkan dan menutup naskah dengan anggun. "Ini artinya kamu tidak memiliki adik laki-laki di kehidupan nyata."

Setiap orang tua dengan anak akan tahu bahwa nasihat baik hanya berjalan sejauh ini. Ketika anak yang nakal itu bertingkah, tinju adalah solusi terbaik. Karena jika seseorang mencoba beralasan dengan anak itu, ia hanya akan membuat dirinya marah.

Luo Mingxin terdiam. “Bagaimanapun, setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi situasi yang sama. Karakter yang kamu mainkan mencintai saudaranya sampai memanjakannya, jadi dia pasti tidak akan melukai saudaranya. Huh … Aku akan meninggalkanmu untuk memikirkannya. "

Percakapan lagi, dan Luo Mingxin memiliki perasaan bahwa pemahamannya akan dipengaruhi oleh orang lain, jadi dia memilih untuk pergi. Setelah Luo Mingxin pergi, telepon Ye Shuang bergetar. Di lokasi syuting, semua orang akan menutup telepon mereka. Meskipun Ye Shuang tidak tahu aturannya, itu tidak berarti orang tidak akan memberitahunya.

Matanya berkedut, dan ketika dia melihat ID penelepon, dia tahu itu bukan sesuatu yang baik. Setelah dia menjawab panggilan itu, suara Little Brother Ye muncul di telepon. "Kakak, apakah Anda saat ini di Kota Jing Hu?"

"Langsung ke intinya!" Ye Shuang memperingatkan.

Saudara Kecil Ye sangat gembira setelah dia mengkonfirmasi lokasi saudara perempuannya. "Ingatlah untuk membelikanku beberapa hadiah saat kamu pulang!"

Setelah berurusan dengan apa yang menurutnya paling penting, ia melanjutkan dengan tujuan panggilannya. "Juga, ibu ingin aku mengingatkanmu bahwa jika kamu akan membuat film, ingat untuk menjaga Sepupu Luo Ce. Dia juga di Kota Jing Hu. Adalah satu hal jika jadwal Anda tidak dapat berbaris tetapi untuk tidak menyapa dia ketika Anda berada di kota yang sama, Sister Qianru tidak akan pernah memaafkan Anda … dan saudara perempuan saya. "

Saudara Kecil Ye menekankan tiga kata terakhir untuk memastikan bahwa Ye Shuang mengerti maksudnya.

F * ck! Saya benar-benar lupa semua tentang itu! Ye Shuang mengertakkan giginya. "Aku tahu, aku akan mengiriminya pesan sedikit."

Kenapa tidak telepon saja? Karena laki-laki Ye Shuang tidak memiliki hubungan dengan Luo Ce, dan melupakannya memang membuat Ye Shuang merasa bersalah. Lagipula, Ou Qianru sengaja mengingatkan Suster Shuang tentang ini.

Setelah menutup telepon, Ye Shuang mengukur nadanya dan mengirim pesan ke Luo Ce. Dia menjelaskan bahwa dia saat ini berada di Kota Jing Hu untuk bisnis dan berencana untuk melakukan kebaikan untuk Direktur Zhou. Dia bebas besok, dan jika Luo Ce punya waktu luang, dia ingin berkumpul untuk makan siang atau makan malam.

Memulai dengan tujuan sebenarnya untuk membantunya dalam karier agak canggung. Mungkin Luo Ce tidak ingin bantuannya, atau lebih tepatnya, dia mungkin tidak mengakui bahwa dia menginginkan bantuannya, jadi Ye Shuang hanya mengundangnya keluar untuk makan.

Selama makan, mereka akan mengobrol, dan satu hal akan mengarah ke yang lain. Mungkin Saudara Luo dapat membantu Ye Shuang menangani beberapa masalah dengan kru film, dan itu akan menjembatani hubungan antara Saudara Luo dan kru film. Itu lebih baik daripada Ye Shuang keluar untuk mengatakan bahwa dia ada di sana untuk bertemu Luo Ce sebagai bantuan untuk Ou Qianru.

Aspek paling penting dari interaksi sosial antara orang-orang Tionghoa adalah wajah. Ye Shuang berencana untuk membuka pintu untuk Luo Ce, tetapi apa yang dia lakukan dari kesempatan itu sepenuhnya tergantung pada pria itu sendiri. Hal-hal tidak harus dibuat sedemikian jelas sehingga tidak akan canggung bagi semua orang yang terlibat.

Saudara Luo memahami dan menghargai uluran tangan yang diberikan oleh pacar sepupunya. Pesannya segera tiba, dan dia mengatakan bahwa dia berada di tengah-tengah panggilan casting untuk seorang pemula dan akan bertemu dengan Ye Shuang ketika audisi selesai.

Setelah membaca pesan itu, Ye Shuang menarik lengan asisten kecil yang berjalan melewatinya. "Apakah kamu tahu di mana Yun Tian Club?"

Asistennya berada di atas bulan saat dipilih oleh Adonis yang tampan. Wajahnya merah, dan dia gagap melalui kata pengantar. Untungnya, klub tidak terlalu jauh dari lokasi syuting. Hanya perlu perjalanan singkat.

Karena rasa hormat, sebelum dia pergi, Ye Shuang memberi tahu Direktur Zhou. Luo Mingxin telah memberi tahu direktur Zhou sebelumnya bahwa Ye Shuang tidak akan bisa masuk ke kondisi hari itu, jadi dia membiarkannya pergi. Lagipula, dia tidak berencana menembak semua adegan dalam satu hari, dan Luo Mingxin membutuhkan beberapa hari lagi untuk mengistirahatkan tulangnya yang patah.

Ye Shuang meraih tasnya dan meninggalkan bungalo. Dia memanggil taksi dan pergi ke Yun Tian Club, tempat Saudara Luo Ce menunggu.