RTM – Chapter 7

Bab 7: Memaksakan Keramahannya

Penerjemah: Lonelytree Editor: Millman97

Yang paling menakutkan adalah tidak bertemu muka yang familier ketika mencoba untuk tetap bersikap rendah hati. Yang paling menakutkan adalah ketika wajah yang sudah dikenal itu tidak berniat berpisah saat pertemuan selesai dan malah menunjukkan minat besar untuk tetap di sana selama beberapa hari …

Menurut Ou Qianru, dia datang ke San Lin City untuk memeriksa kondisi menonton kru film perusahaannya. Karena keluarga Ye terletak di San Lin City, dia berencana untuk memaksakan keramahan mereka selama beberapa hari. Bagaimanapun, keakraban keluarga lebih nyaman daripada kamar hotel yang dingin. Selain itu, dia sudah lama tidak melihat sahabatnya, Ye Shuang, …

Ketika Ye Shuang mendengar ini, dia hampir menangis … Bahkan jika Anda pergi ke rumah saya sekarang, Anda tidak akan dapat bertemu 'Ye Shuang'.

"… Begitulah keadaannya." Berpikir itu karena dia telah muncul terlalu 'serigala' sehingga dia gagal meyakinkan pria tampan itu untuk tujuannya, Ou Qianru memutuskan untuk mengambil hal-hal lambat – setelah semua, dengan Ibu Ye di sana, dia tidak Takut pria tampan itu akan melarikan diri dari genggamannya. Karena itu, setelah menjernihkan pikirannya, dia menjelaskan kepada Ibu Ye alasan kemunculannya yang tiba-tiba. Dia tersenyum dan berkata, “Saya sebenarnya datang ke sini untuk membeli hadiah sebelum mengunjungi Bibi Luo dan Paman Ye, tetapi ini adalah dunia yang begitu kecil, bukan? Ngomong-ngomong, Shuang Shuang harus pulang karena liburan hari ini, kan? "

Meskipun perbedaan usia agak besar, hubungan antara Ye Shuang dan Ou Qianru cukup ramah. Lagipula, Ye Shuang mendapatkan banyak tanda tangan selebriti terkenal melalui dirinya, dan setiap kali dia pergi ke luar negeri untuk bekerja, Ou Qianru akan membeli oleh-oleh untuk keluarga Ye. Mereka memiliki kesan yang sangat baik padanya.

Karena itu, permintaannya untuk tinggal di rumah keluarga Ye tidak keluar dari barisan. Menolaknya secara terbuka adalah sangat kasar dan keluar dari jalur … Ye Shuang memalingkan pandangannya dengan kecewa karena ini adalah sesuatu di luar kendalinya. Bibi Ye, yang bermaksud membicarakan hal ini dengan putrinya, mengertakkan gigi. Anak yang terkutuk ini yakin setia; dia berani mendorong ibunya sendiri ke arah laras senjatanya sendiri!

Ou Qianru, tentu saja, tidak mengetahui rahasia komunikasi non-verbal yang terjadi antara pasangan ibu dan anak. Ibu Ye tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi dia tidak keberatan. Sebagai gantinya, dia mengeluarkan ponselnya, tindakan yang membuat Ye Shuang menggigil ketakutan, dan berkata, "Jika saat ini tidak nyaman, bagaimana kalau aku memanggil Ye Shuang untuk berbelanja dan aku akan pergi berkunjung nanti?"

Tolong jangan lakukan ini padaku! Ibu Ye masih belum pulih sepenuhnya dari keterkejutannya, dan Ye Shuang masih terpana. Sebelum salah satu dari mereka bisa melakukan apa pun, detik berikutnya, Ou Qianru menekan tombol cepat. Kak, kapan hubungan kami menjadi begitu baik sehingga Anda memiliki nomor telepon saya pada panggilan cepat‽

Ye Shuang merasa seperti air mata mengalir di matanya. Ketika nada dering yang familier keluar dari saku celana yang baru saja diganti oleh Ye Shuang, Ou Qianru tidak mendapatkan implikasi pada awalnya, tetapi setelah beberapa saat, dia menyipitkan matanya dengan curiga …

"Jika aku berkata, aku secara tidak sengaja mengambil telepon yang salah … maukah kau percaya padaku—" Ye Shuang tertawa canggung.

Tentu saja, Ou Qianru memercayainya, yah, setengah mempercayainya. "Apakah Anda yakin tidak sengaja melakukannya—" Seperti pertukaran efek pribadi antara pasangan?

Menghadapi ekspresi bingung pria tampan itu, Ou Qianru memiliki spekulasi sendiri dalam pikirannya. Setelah memikirkan sesuatu, dia mendorong ponselnya kembali ke dompetnya dan dia bertanya, "Atau aku harus bertanya … Apa hubunganmu … dengan Shuang Shuang?"

"…" Ya, itu benar-benar normal. Kami hanya berbagi tubuh yang sama.

Baik Ibu Ye dan Ye Shuang pura-pura tidak mendengarnya.

Reaksi mereka tampaknya telah mengkonfirmasi pemikiran Ou Qianru. "Apakah kalian berdua benar-benar kekasih—"

"…"

Setelah pertemuan yang kacau itu, Ibu Ye membawa Ye Shuang dan banyak tas pakaian ke rumah bersama Ou Qianru yang bersemangat.

Ye Shuang punya firasat buruk di perutnya karena dia menyadari rumah mereka tidak punya cukup ruang untuk menampung orang tambahan. Rumah keluarga Ye memiliki tiga kamar dan dua ruang tamu. Dalam keadaan normal, Ye Shuang dan Ye Feng masing-masing mengambil satu kamar, dan orang tua Ye akan berbagi kamar tidur utama. Alokasi itu sangat bagus dan adil. Jika Ou Qianru datang, dia secara alami berbagi kamar dengan Ye Shuang; itu juga cara mereka mengikat dari waktu ke waktu. Namun, dengan 'tamu' di rumah, akan aneh bagi Ye Shuang untuk terus tinggal di rumah.

Masalah terbesar adalah … dengan siapa dia akan tidur‽ Dengan Ou Qianru? Ibu Ye tidak bisa menjamin bahwa wanita itu tidak akan memaksakan dirinya pada putrinya yang berharga dalam tidurnya.

Tidur dengan adik laki-lakinya … Bahkan jika dia telah berubah kelamin, dia masih memiliki hati seorang wanita; dia tidak bisa melakukan hal seperti itu!

Karena keluarga Ye tidak dapat mengusir tamu mereka dan tidak dapat menjelaskan situasi yang rumit, Ye Shuang dapat melihat waktu dekat di mana dia harus berkeliaran di jalan-jalan selama beberapa hari sebelum tornado dengan nama Ou Qianru pecah.

Untungnya, Ibu Ye memintanya untuk tinggal untuk makan malam sebelum membanting pintu di wajahnya.

Namun, saat makan malam, Ou Qianru merasa ada sesuatu yang tidak beres … atau lebih tepatnya, dia merasa ada sesuatu yang salah sejak dia melangkah melewati pintu. Dalam benaknya, dia selalu berbagi hubungan yang cukup baik dengan keluarga besar pacarnya. Sebelumnya, setiap kali dia mengunjungi keluarga Ye, meskipun mereka tidak menggelar karpet merah untuk menyambutnya, mereka masih memperlakukannya seperti salah satu dari mereka sendiri. Tapi hari ini … saat dia berjalan ke kamar, ekspresi wajah Paman Ye dan Little Brother Ye seolah-olah mereka melihat hantu telah membuatnya gelisah.

Dia merasa aneh tidak disukai …

Selama makan malam, Ou Qianru memperhatikan seluruh keluarga Ye menyembunyikan sesuatu darinya, tapi dia tidak bisa menentukan apa. Berpura-pura tidak melihat ada yang salah, Ou Qianru terus mengobrol dengan keluarga Ye, tetapi saat makan malam berlangsung, dia minta diri untuk menggunakan kamar mandi. Dia tidak bisa tidak curiga terhadap keluarga Ye. Haruskah saya menelepon Ah Ce untuk menanyakan apakah sesuatu telah terjadi pada keluarga bibinya?

Ou Qianru kembali ke meja makan, hatinya penuh kekhawatiran untuk keluarga Ye. Tepat ketika dia menunggu jeda dalam percakapan untuk bertanya pada Ibu Ye tentang kemungkinan masalah keluarga, dia mengangkat kepalanya dan menyadari pria tampan itu masih duduk di meja …

"Bapak. Kamu, sudah agak terlambat, bukan? "Ou Qianru berkomentar sambil tersenyum. Memiliki orang asing di sana membuat sulit bagi Ou Qianru untuk memiliki hati-ke-hati dengan Ibu Ye, jadi dia mengisyaratkan agar Ye Shuang pergi secara tidak langsung.

Sebelum makan malam dimulai, dia sudah mendengar dari keluarga Ye bahwa putri mereka tidak ada di rumah, jadi tentu saja, tidak ada alasan bagi 'pacarnya' untuk memperpanjang sambutannya, kan?

Karena Ou Qianru belum pernah mendengar tentang pria ini dari Ye Shuang sebelumnya, ini berarti bahwa hubungan mereka cukup baru. Mereka tidak akan punya waktu untuk benar-benar terikat pada tingkat yang begitu dalam, jadi tentu saja, itu bukan tempatnya untuk campur tangan ke dalam bisnis keluarga Ye …

Ketika Ye Shuang menangkap makna yang melekat dalam kata-kata Ou Qianru, dia hampir menangis. Apakah ada perasaan yang lebih buruk di dunia daripada diusir dari rumah Anda sendiri oleh tamu rumah‽

Kedua orang tuanya terdiam. Mereka ingin mengatakan sesuatu, tetapi mereka tidak tahu apa, karena secara logis, Ou Qianru benar …

Pastor Ye batuk dan berkata, "Saya masih perlu mendiskusikan sesuatu dengan Xiao Shuang …"

Kemudian dia berbalik ke Ou Qianru dan dengan ramah berkata, "Xiao Ru, buat dirimu nyaman, Paman Ye akan kembali sedikit."

Anak perempuan itu harus pergi, tetapi ke mana dia akan pergi? Saat Pastor Ye mengantarnya pergi, Ye Shuang mengangguk berpisah dalam segala hal dan mengikuti Pastor Ye ke ruang kerja. Ketika pintu ditutup, Pastor Ye langsung memotong ke titik. "Xiao Shuang, apakah kamu berencana untuk pergi ke hotel setelah ini-"

"Ya …" Jawab Ye Shuang dengan suram. "Aku mungkin harus tinggal di luar selama beberapa hari atau setidaknya sampai Sister Qianru pergi."

"Lalu, apakah kamu sudah menyiapkan semuanya? Sebelum ibumu pulang, dia menelepon mengatakan kamu sudah membeli ID baru … "Pastor Ye tidak bisa membantu tetapi khawatir. Berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya, Ou Qianru mungkin bertahan hingga setengah bulan jika situasinya membutuhkannya. "Tapi ID barumu belum siap, kan? Hotel resmi mana yang akan menerima Anda? "

Ye Shuang merasa ingin menangis, "Kalau begitu, kamu ingin aku tidur di jalanan?"

Ayah Ye hampir mengirim tamparan ke wajah putrinya. “Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Seorang wanita tidak bisa tidur sendirian di jalanan, tapi tunggu, Anda seorang pria sekarang … "

Ayah, tolong ingatkan aku tentang fakta itu‽ Ye Shuang cemberut dengan ketidakpuasan pada Ayah Ye.

"Sudahlah, aku akan meminta Xiao Feng menemanimu memesan kamar hotel." Karena Pastor Ye tidak bisa menemukan pilihan yang lebih baik, ia memutuskan untuk mengirim putranya untuk menemani Ye Shuang. Setidaknya dengan cara ini mereka bisa saling menjaga.

Setelah keputusan dibuat, Little Brother Ye dipanggil ke ruang kerja. Kemudian dia bersiap untuk mengantar Ye Shuang ke hotel.

"Di sini, jangan lupakan ini!" Ibu Ye meletakkan semua tas pakaian yang baru dibeli di pelukan Ye Shuang dan tidak lupa mengingatkannya, "Jangan begadang, dan bermain terlalu lama di telepon akan sakit matamu. "

Perpisahan ini membingungkan Ou Qianru.

Apakah ada banyak perbedaan antara calon istri keponakan dan menantu yang akan datang – saya tidak ingat menerima perlakuan seperti itu sebelumnya … atau ini yang mereka sebut … masalah wajah face