Chapter 1546 – A Moody Man

Bab 1546: Seorang Pria Moody

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

“Aduh!” Qiao Muwan memandangi giginya yang patah, dan wajahnya menjadi pucat. Dia berteriak, “Miao Zifu!”

Miao Zifu sudah lama pergi. Dia menekan tanda panggilan di sampingnya, tetapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya. Ponselnya juga hancur.

Dia tidak punya tempat untuk melepaskan amarahnya sekarang. Tidak ada yang mau membantunya sama sekali.

Mulutnya sekarang dipenuhi darah.

Meskipun merasa sangat marah, Qiao Muwan hanya bisa mendorong dirinya sendiri di kursi roda dan masuk ke kamar mandi untuk mandi.

Ketika dia selesai dan kembali ke kamarnya, dia melihat pria itu di kamarnya, menyebabkan jantungnya berpacu. Giginya mulai berceloteh tak terkendali.

Pria itu tampaknya telah merasakan kembalinya Qiao Muwan dan berbalik seketika. Dia segera menjambak rambut Qiao Muwan dan menariknya.

“Itu menyakitkan! Itu menyakitkan!” Qiao Muwan sangat kesakitan sehingga tubuhnya bergetar.

“Inikah caramu menyiksa dirimu ketika aku tidak ada? Saya berusaha sangat keras untuk menyelamatkan Anda, dan ini adalah cara Anda membayar saya? ” Pria itu berbicara dengan marah ketika dia menekan kepalanya ke tempat tidur.

“Maafkan saya! Saya tidak tahu mengapa hal-hal seperti ini terjadi! ” Dia berusaha keras untuk menjaga wajahnya. Dia benar-benar tidak tahu mengapa semuanya berakhir berantakan.

Pria itu menampar Qiao Muwan di wajahnya, tetapi dia tidak berani menangis.

Dia bisa saja kejam dan kejam pada saat itu, tetapi sekarang, pria ini bisa melihat semua triknya.

Dia berpikir bahwa pria ini dingin dan anggun, jadi mengapa dia begitu murung dan kasar? Setelah mengenalnya untuk waktu yang lama, dia akhirnya mengetahui bahwa pria ini juga pernah mengalami perpisahan yang buruk di masa lalu. Namun, dia tidak berani mengorek detail lebih lanjut.

Pria itu begitu dingin dan kejam, dan dia tidak bisa merasakan sedikit pun kehangatan atau melihat sedikit senyum di wajahnya.

Hari itu, Qiao Muwan tidak hanya kehilangan beberapa gigi. Ketika pria itu secara pribadi merawat luka-lukanya untuknya, Qiao Muwan merasa seolah-olah dia tidak baru saja kehilangan akal sehatnya sebelumnya.

Setelah pria itu pergi, Qiao Muwan melihat dirinya di cermin. Setiap kali dia melihat bayangannya sendiri, dia masih akan berteriak kaget. Sudah beberapa bulan, tetapi dia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia tampak sangat berbeda sekarang.

Dia ingat apa yang dikatakan Xie Shiliu sebelumnya. Bukan salahnya bahwa dia jelek, tapi dia tidak boleh menakut-nakuti orang lain dengan penampilannya.

Qiao Muwan merasa sangat marah sehingga asmanya beraksi, yang hampir membuatnya kehilangan nyawanya. Untungnya, dia berhasil selamat setelah menerima resusitasi darurat.

…

Di Negara A

Tes pada musim semi untuk posisi politik telah berakhir, dan hasilnya telah dirilis di beberapa situs web.

Beberapa orang bersukacita, sementara yang lain mengalami depresi.

Setelah mengetahui bahwa hasilnya dipublikasikan, Yun Bixue bergegas masuk ke ruang kerja Xie Limo dan meminjam laptopnya untuk memeriksa.

Xie Limo melihat betapa bersemangatnya Yun Bixue dan mengerutkan kening. “Kenapa kamu memeriksa?”

Mata Yun Bixue berbinar saat dia memegang setumpuk lembar pemeriksaan dari belakangnya. “Orang-orang itu memberiku ini.”

Xie Limo mengangkat alisnya. “Berapa banyak siswa miskin yang kamu sponsori?” Melihat tumpukan tebal, dia yakin ada sejumlah besar dari mereka.

Yun Bixue berpikir sejenak dan menjawab, “Beberapa ratus, saya pikir! Saya tidak yakin, tetapi mereka layak disponsori. Kepribadian mereka luar biasa, dan mereka telah dipilih setelah serangkaian wawancara. “

Xie Limo mengusap dahinya. Dia tahu apa yang dia rencanakan untuk dilakukan, tetapi dia tidak berharap bahwa dia akan membantu begitu banyak orang. “Apakah kamu benar-benar berniat menjadikan departemen itu milik kita?”

“Itu akan membuat segalanya lebih mudah bagi kita. Pikirkan tentang itu. Bukankah lebih baik memiliki seseorang di pihak kita di setiap departemen? ” Saat Yun Bixue berbicara, matanya berkilauan.

Bab 1546: Seorang Pria Moody

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

“Aduh!” Qiao Muwan memandangi giginya yang patah, dan wajahnya menjadi pucat. Dia berteriak, “Miao Zifu!”

Miao Zifu sudah lama pergi. Dia menekan tanda panggilan di sampingnya, tetapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya. Ponselnya juga hancur.

Dia tidak punya tempat untuk melepaskan amarahnya sekarang. Tidak ada yang mau membantunya sama sekali.

Mulutnya sekarang dipenuhi darah.

Meskipun merasa sangat marah, Qiao Muwan hanya bisa mendorong dirinya sendiri di kursi roda dan masuk ke kamar mandi untuk mandi.

Ketika dia selesai dan kembali ke kamarnya, dia melihat pria itu di kamarnya, menyebabkan jantungnya berpacu. Giginya mulai berceloteh tak terkendali.

Pria itu tampaknya telah merasakan kembalinya Qiao Muwan dan berbalik seketika. Dia segera menjambak rambut Qiao Muwan dan menariknya.

“Itu menyakitkan! Itu menyakitkan!” Qiao Muwan sangat kesakitan sehingga tubuhnya bergetar.

“Inikah caramu menyiksa dirimu ketika aku tidak ada? Saya berusaha sangat keras untuk menyelamatkan Anda, dan ini adalah cara Anda membayar saya? ” Pria itu berbicara dengan marah ketika dia menekan kepalanya ke tempat tidur.

“Maafkan saya! Saya tidak tahu mengapa hal-hal seperti ini terjadi! ” Dia berusaha keras untuk menjaga wajahnya. Dia benar-benar tidak tahu mengapa semuanya berakhir berantakan.

Pria itu menampar Qiao Muwan di wajahnya, tetapi dia tidak berani menangis.

Dia bisa saja kejam dan kejam pada saat itu, tetapi sekarang, pria ini bisa melihat semua triknya.

Dia berpikir bahwa pria ini dingin dan anggun, jadi mengapa dia begitu murung dan kasar? Setelah mengenalnya untuk waktu yang lama, dia akhirnya mengetahui bahwa pria ini juga pernah mengalami perpisahan yang buruk di masa lalu. Namun, dia tidak berani mengorek detail lebih lanjut.

Pria itu begitu dingin dan kejam, dan dia tidak bisa merasakan sedikit pun kehangatan atau melihat sedikit senyum di wajahnya.

Hari itu, Qiao Muwan tidak hanya kehilangan beberapa gigi. Ketika pria itu secara pribadi merawat luka-lukanya untuknya, Qiao Muwan merasa seolah-olah dia tidak baru saja kehilangan akal sehatnya sebelumnya.

Setelah pria itu pergi, Qiao Muwan melihat dirinya di cermin. Setiap kali dia melihat bayangannya sendiri, dia masih akan berteriak kaget. Sudah beberapa bulan, tetapi dia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia tampak sangat berbeda sekarang.

Dia ingat apa yang dikatakan Xie Shiliu sebelumnya. Bukan salahnya bahwa dia jelek, tapi dia tidak boleh menakut-nakuti orang lain dengan penampilannya.

Qiao Muwan merasa sangat marah sehingga asmanya beraksi, yang hampir membuatnya kehilangan nyawanya. Untungnya, dia berhasil selamat setelah menerima resusitasi darurat.

…

Di Negara A

Tes pada musim semi untuk posisi politik telah berakhir, dan hasilnya telah dirilis di beberapa situs web.

Beberapa orang bersukacita, sementara yang lain mengalami depresi.

Setelah mengetahui bahwa hasilnya dipublikasikan, Yun Bixue bergegas masuk ke ruang kerja Xie Limo dan meminjam laptopnya untuk memeriksa.

Xie Limo melihat betapa bersemangatnya Yun Bixue dan mengerutkan kening. “Kenapa kamu memeriksa?”

Mata Yun Bixue berbinar saat dia memegang setumpuk lembar pemeriksaan dari belakangnya. “Orang-orang itu memberiku ini.”

Xie Limo mengangkat alisnya. “Berapa banyak siswa miskin yang kamu sponsori?” Melihat tumpukan tebal, dia yakin ada sejumlah besar dari mereka.

Yun Bixue berpikir sejenak dan menjawab, “Beberapa ratus, saya pikir! Saya tidak yakin, tetapi mereka layak disponsori. Kepribadian mereka luar biasa, dan mereka telah dipilih setelah serangkaian wawancara. “

Xie Limo mengusap dahinya. Dia tahu apa yang dia rencanakan untuk dilakukan, tetapi dia tidak berharap bahwa dia akan membantu begitu banyak orang. “Apakah kamu benar-benar berniat menjadikan departemen itu milik kita?”

“Itu akan membuat segalanya lebih mudah bagi kita. Pikirkan tentang itu. Bukankah lebih baik memiliki seseorang di pihak kita di setiap departemen? ” Saat Yun Bixue berbicara, matanya berkilauan.