Chapter 1569 – Who Changed Her Clothes for Her?

Bab 1569: Siapa yang Mengubah Pakaiannya untuknya?

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Kata-kata Duan Yanhao semacam dijadikan pengingat untuk Bai Yaoyao. Dia memang selalu melakukan hal-hal sendiri dan selalu khawatir bahwa bawahannya tidak akan melakukan pekerjaan dengan baik.

“Terima kasih, Mayor, untuk petunjuknya.”

Duan Yanhao melirik Bai Yaoyao. Dia terus merasakan dorongan untuk memeluknya, dan perasaan ini meningkat baru-baru ini, yang menjelaskan keinginannya untuk mempercepat.

Tentu saja, Bai Yaoyao tidak akan tahu tentang pergulatan batin di hati Mayor Duan. Dia hanya menatap pemandangan melalui jendela mobil sepanjang perjalanan.

Meskipun perang memengaruhi banyak daerah, Korut relatif damai. Bagaimanapun, para jenderal melindungi wilayah utara dengan cukup baik.

Dia tidak bisa tidak mengagumi bagaimana keluarga Duan memilih wilayah mereka. Itu adalah area yang mudah dipertahankan namun sulit diserang. Ini sangat menguntungkan dalam perang.

Mungkinkah keluarga Duan memutuskan untuk menyatukan Negara X sejak awal?

Namun, tidak ada gunanya memikirkan semua ini sekarang. Tentara Utara adalah pemenang pada akhirnya. Bahkan jika Tuan Tua Duan bukan Presiden, Duan Yanhao akan menjadi Presiden juga.

Namun, dia merasa bahwa jika Duan Yanhao menjadi Presiden, pasti ada orang-orang di keluarga Duan yang tidak setuju. Perselisihan internal mungkin akan terjadi juga.

Meskipun demikian, dia tidak takut. Dia akan berdiri di samping Duan Yanhao dan membantunya mengalahkan musuh-musuhnya, sama seperti yang dia lakukan di medan perang. Dia akan mempertaruhkan nyawanya untuk memperjuangkannya.

Saat dia menyaksikan, Bai Yaoyao lelah dan tertidur di dalam mobil.

Duan Yanhao menutup bagian jendela yang dibiarkan terbuka dan menyalakan AC di mobil, sehingga dia tidak masuk angin.

Dapat dikatakan bahwa di masa lalu, Duan Yanhao tidak peduli tentang merawat dirinya sendiri. Bagaimanapun, sebagai seorang prajurit, ia harus menyesuaikan diri dengan segala macam kondisi yang keras, sehingga ia tidak akan memperlakukan dirinya seperti orang yang harus dirawat.

Namun, Bai Yaoyao berbeda. Dia sepertinya secara alami belajar bagaimana merawatnya.

Ketika Bai Yaoyao bangun, dia mendapati dirinya berbaring di tempat tidur besar yang luas. Seluruh ruangan juga sangat besar.

Dia tidak bisa terbiasa dengan itu.

Dia ingat bahwa dia tidur di dalam mobil, lalu melihat ke bawah dan melihat bahwa pakaiannya telah diganti, yang membuatnya segera duduk.

“Yaoyao, kamu sudah bangun?”

“Apakah kamu mengganti pakaianku untukku?”

“Tidak. Saya ingin menggantinya untuk Anda, tetapi saya takut Anda akan marah kepada saya, jadi saya meminta Bibi Keenam untuk mengganti pakaian Anda untuk Anda. Saya takut Anda tidak akan merasa nyaman tidur di pakaian itu. Piyama ini bersih dan baru, dan telah dicuci juga. ”

Meskipun dia tersentuh oleh perhatian Duan Yanhao, ada sesuatu yang tidak beres. Bibinya yang keenam mengganti pakaiannya untuknya?

“Yanhao, apakah kamu memperlakukan Bibi Keenammu seperti penolongmu?”

“Kamu akan menjadi istriku lain kali. Sangat normal bagi Bibi Keenam untuk membantu Anda mengganti pakaian. “

Bai Yaoyao hampir tersedak air liurnya sendiri, membuatnya batuk beberapa kali.

Namun, Mayor Duan menjadi gugup. “Yaoyao, apa kamu merasa tidak enak badan lagi? Saya telah menyesuaikan AC ke suhu yang sesuai. Di mana Anda merasa tidak nyaman? “

“Tidak, aku baik-baik saja. Saya hanya merasa sedikit terkejut. ” Dia benar-benar ingin menemukan lubang untuk melompat masuk untuk kedamaian dan ketenangan. Bibi Keenam Duan Yanhao, bukankah itu Duan Xinya?

Wanita elegan dan karismatik itu adalah putri keenam Tuan Tua Duan. Dia benar-benar mengganti bajunya untuknya!

Bai Yaoyao benar-benar ingin menangis. Dia tidak tahu bagaimana harus menghadapinya lain kali.

Seolah dia memikirkan sesuatu, Bai Yaoyao tertegun sejenak sebelum dia bertanya, “Yanhao, ini tidak mungkin … rumah kakekmu?”

“Rumah kakek apa? Ini adalah markas besarnya. Jangan khawatir, saya di sini dan bisa menangani semuanya. Setelah Anda bangun, kita bisa mendiskusikan pernikahan kami. “

Tangan 1Bai Yaoyao yang memegangi selimut gemetar. Apakah perlu secepat itu? Dia setidaknya harus membiarkan dia siap secara mental!

“Yanhao, itu … itu …”

Duan Yanhao berjalan mendekat dan duduk di samping Bai Yaoyao. Dia menggosok alisnya dengan cara yang menghibur dan berkata, “Yaoyao, jangan gugup. Percayalah kepadaku. Bukankah Anda pernah bertemu mereka sebelumnya? Kenapa kamu begitu canggung sekarang? ”