SLOC – Chapter 150

Bab 150: Temuan

Penerjemah: Alex_in_Wonderland Editor: mjn0898

Arloji saku itu tidak besar tetapi sepertinya berat.

Reaksi Chen Zhe membuat Zheng Tan merasa tidak ada yang istimewa dari arloji ini. Dia tidak memperlakukannya dengan sangat hati-hati, ekspresinya juga tidak berubah ketika jatuh ke meja dengan bunyi gedebuk. Dia bahkan tidak memeriksa untuk melihat apakah itu rusak.

Tapi dia ingat apa yang dikatakan Chen Zhe tentang itu dan dia tidak yakin lagi.

Dia telah mendengar dari Ye Hao bahwa Chen Zhe memiliki barang-barang di tangannya yang bisa menjatuhkan Lai Er. Ye Hao ingin mendapatkan materi itu. Zheng Tan telah mendengar Lai Er dan Chen Zhe menyebutkan 'barang' dan 'materi' selama panggilan video mereka. 'Hal-hal' itu tampak sangat penting bagi Lai Er.

Barang…

Zheng Tan melihat arloji saku lagi. Ini adalah sesuatu yang membuat orang mengkhianati teman terdekat mereka. Bagaimana tidak istimewa?

Chen Zhe melihat kucing itu melihat arloji dan mengira dia melihatnya sebagai mainan baru dan penasaran. Dia berkata, “Sebelum kematiannya, ayah saya menyuruh saya pergi jika saya bisa. Dia bilang aku harus pergi ke tempat lain dan memulai hidup baru. Jika saya tidak bisa mencari nafkah lagi, maka saya harus membuka arloji ini – tapi saya benci hal ini. Setiap kali saya melihatnya, saya dipenuhi dengan kebencian. Inilah yang menyebabkan pengkhianatan yang menyebabkan kematian orang tua saya. Saya baik-baik saja dengan menjalani kehidupan sederhana. Saya tidak perlu bersinar. "

Chen Zhe menusuk kepala Zheng Tan. "Aku akan meninggalkan benda ini di sini seperti yang kamu inginkan. Siapa pun yang menemukannya pertama dapat memilikinya. Serahkan saja pada takdir, bukan? ”

F * ck!

Zheng Tan memiringkan kepalanya dan menghindari tusukan lain. Dia masih mencoba mencari tahu apa yang istimewa dari arloji emas ini. Namun, Chen Zhe mengawasinya sehingga dia tidak bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, seperti membuka bagian belakang arloji.

Chen Zhe tiba-tiba teringat sesuatu dan membuka kotak kertas.

Zheng Tan pergi dan melihat kotak itu penuh dengan buku catatan, folder, dan pena.

Chen Zhe mengeluarkan kotak pensil plastik. Itu dipenuhi dengan pensil warna. Dia telah menerima mereka dari anak-anak di lingkungan itu. Dia telah membuat sketsa untuk mereka sekali dan mereka memberikan pensil warna lama padanya.

Chen Zhe mengeluarkan pensil dan membuka buku catatannya. Sebelum dia mulai membuat sketsa, dia melihat kucing meletakkan kaki di atas kotak kertas. Dia menyadari kucing sedang melihat pensil warna.

Apakah dia ingin digambar berwarna?

Chen Zhe mempertimbangkannya sejenak lalu mengeluarkan pensil warna.

Pensil itu dibuat dengan murah dan teknik menggambarnya hanya begitu-tetapi Zheng Tan menyukai gambarnya. Dia pikir gambar dirinya tampak seperti hidup.

Dia tidak melakukan karya berwarna selama bertahun-tahun.

Namun, tiba-tiba dia merasa warna itu bagus.

Dia berkencan dengan sketsa dan menatap Zheng Tan. "Aku akan menyimpan ini sebagai suvenir. Saya tidak suka mengambil foto jadi saya akan menggambar Anda. Ketika saya melihat gambar ini, saya akan selalu ingat pernah bertemu kucing khusus. "

Zheng Tan meletakkan gambar itu di folder. Dia duduk kembali di kursinya. "Aku akan pergi malam ini dan mungkin tidak akan pernah kembali lagi."

Malam ini? Begitu cepat? Apakah ada seseorang yang mendekatinya?

Zheng Tan menghabiskan sepuluh menit di sini bersama Chen Zhe, lalu dia harus pulang.

Chen Zhe berdiri di balkon dan menyaksikan kucing hitam menghilang di kejauhan.

Hari berikutnya Zheng Tan membuat iklan video baru untuk Tuan Guo. Dia tidak mendapatkan waktu luang sampai setelah makan malam. Arloji saku emas itu masih ada di pikirannya. Dia memutuskan untuk pergi ke tempat Chen Zhe sekali lagi.

Dia menggeliat dan pergi ke pintu.

“Kamu mau keluar Charcoal?” Mama Jiao, yang sedang mencuci piring di dapur, bertanya.

Zheng Tan melolong pelan. Dia masih tidak bisa mengeong seperti kucing normal tetapi keluarga Jia terbiasa dengan suara ‘aw’ yang dibuatnya.

Mama Jiao mengerti apa yang dia maksud dan berkata, "Jangan keluar terlalu malam."

Banyak orang berbicara dengan hewan peliharaan mereka.

Sebuah keluarga yang memiliki anjing di lingkungan itu akan selalu membuka pintu depan dan mengatakan 'buang kotoran' kepada anjing mereka ketika itu tampak gelisah. Anjing itu akan melakukan bisnisnya di halaman kemudian berlari pulang ke pemiliknya dan meminta hadiah. Zheng Tan selalu memandang dengan jijik ketika anjing melakukan ini. Dia tidak mengerti mengapa anjing itu layak mendapat hadiah untuk pergi ke kamar mandi.

Zheng Tan langsung menuju ke lingkungan Chen Zhe.

Dia melihat bahwa lampu mati di apartemen Chen Zhe. Pintu ke balkon ditutup tetapi tidak dikunci. Dia melompat ke balkon dan membuka pintu. Sudah gelap tapi lampu jalan tidak menyala, jadi dia tidak khawatir dia akan terlihat.

Kamar itu kosong kehidupan. Ada beberapa perabot yang tertinggal, tetapi hanya itu.

Inilah yang dimaksud Chen Zhe dengan mengikuti sarannya. Dia telah menampar arloji itu karena itu menjengkelkan memiliki sesuatu yang bergoyang di depannya. Namun, Chen Zhe salah menafsirkan maknanya.

Zheng Tan menyentakkan telinganya dan memastikan tidak ada orang di sini. Dia melompat ke meja dan melihat arloji saku emas tergeletak di sana di depan mata. Komputer tidak ada lagi di sini. Juga tidak ada buku dan majalah di meja. Bahkan cangkir teh Chen Zhe sudah hilang. Arloji saku menonjol seperti jempol yang sakit.

Zheng Tan mengambil arloji dengan cakar depannya. Tidak ada seorang pun di sini sehingga dia bisa berjalan dengan kaki belakang.

Di rumah itu gelap, tetapi Zheng Tan tidak mau menyalakan lampu. Itu terlalu berisiko dan dia bisa melihat dalam gelap.

Jam saku itu agak berat seperti yang dia duga.

Zheng Tan membuka tutup arloji. Dia khawatir bahwa Chen Zhe mungkin telah meninggalkan jebakan di arloji. Meskipun dia tidak takut lagi, dia masih sedikit waspada.

Ketika dia membuka arloji, dia menyadari itu bukan arloji sama sekali. Ada tombol dan jarum, tetapi tidak ada nomor. Ketika dia bergerak, jarumnya juga bergerak.

Apakah itu kompas?

Apakah kompas tidak memiliki N dan S pada dial? Jarum itu juga tidak menunjuk ke selatan.

Dia membuat beberapa tebakan lainnya. Mungkinkah ini menunjuk ke lokasi menyembunyikan sesuatu?

Mungkinkah itu materi yang disebutkan Ye Hao?

Tidak peduli apa yang ditunjukkannya, Zheng Tan tidak berani membawanya.

Jika hal ini benar-benar penting, maka itu bukan sesuatu yang harus dimiliki keluarga Joa.

Dia tidak ingin keluarga Jia berakhir seperti keluarga Chen Zhe. Dia kucing sekarang dan bahkan tidak dilindungi oleh hukum. Keluarga Joa adalah orang normal juga.

Bajingan normal di jalanan bisa menyebabkan masalah besar bagi Mama Jiao dan anak-anak, belum lagi orang-orang di tingkat Fang dan Ye Hao. Dia tidak ingin terlalu memikirkan hal-hal, tetapi dia baru-baru ini menyadari 'kecelakaan' tidak sulit untuk dipalsukan.

Dia tidak ingin meninggalkan ini di sini. Chen Zhe tidak peduli dengan arloji ini lagi. Dia mendapatkan balas dendamnya dan menjalani kehidupan yang damai. Namun, orang lain tetap peduli.

Telinga Zheng Tan bergerak. Dia mendengar suara di pintu. Dia segera waspada. Mungkinkah itu Chen Zhe?

Jika bukan Chen Zhe, maka pastilah orang yang mencari arloji ini. Mungkin orang-orang Ye Hao atau mungkin juga bukan.

Dia menutup tutupnya dan membawanya ke balkon. Syukurlah dia tidak menutup pintu balkon ketika dia memasuki apartemen. Dia bisa pergi tanpa membuat suara.

Dia bersembunyi di balkon. Gelap di tempat parkir, jadi tidak ada yang melihat kucing lewat dengan arloji di cakar depannya.

Dia meletakkan arloji di sudut dan duduk di depannya. Dia mengangkat telinganya dan mendengarkan suara-suara di apartemen.

Dia bisa mendengar lebih dari satu orang memasuki rumah Chen Zhe. Mereka tidak menyalakan lampu. Dia mendengar mereka bersumpah. Salah satunya sedang menelepon.

Segera orang-orang itu pergi. Zheng Tan pergi ke tepi balkon dan melihat ke bawah. Dia melihat tiga pemuda masuk mobil. Salah satu dari mereka bersumpah lagi. Zheng Tan yakin mereka adalah orang-orang yang telah memasuki apartemen.

Zheng Tan hendak kembali ke rumah ketika dia melihat seseorang keluar dari mobil. Dia tidak bisa melihat wajah pria itu tetapi dia tampak akrab.

Pria itu mendongak ketika dia melewati balkon. Seolah-olah dia merasakan sesuatu, dia melihat Zheng Tan.

Itu memang seseorang yang akrab, pikir Zheng Tan.

Long Qi tidak memiliki pikiran di benaknya. Oh, f * ck!