SLOC – Chapter 16

Bab 16: Kucing Gemuk Bisa Melompat

Penerjemah: Alex_in_Wonderland Editor: Zayn_

Zheng Tan merasa bingung; dia bahkan tidak tahu "Sang Buddha". Awalnya, dia pikir Papa Jiao akan berbicara tentang dia melarikan diri, tetapi tidak hanya dia tidak menyebutkannya, dia berbicara tentang beberapa "Buddha".

"Lupakan. Dia sepertinya tidak tahu apa-apa, ”Mama Jiao kembali ke dapur. Dia tidak berpikir seekor kucing bisa membuat "Buddha" Chuhua yang terkenal mengubah sikapnya.

Papa Jiao duduk di sofa dan menggambarkan "Sang Buddha" kepada Zheng Tan.

Ketika dia mendengar Papa Jiao mengatakan dia adalah seorang wanita berusia lima puluhan dengan tatapan tegas, dia langsung teringat pada wanita yang datang ke danau setiap hari.

"Buddha" sebenarnya adalah Ye He. Dia adalah dekan Fakultas Fisika. Karena dia sangat serius dan menuntut sepanjang waktu dan namanya kebetulan menjadi bagian dari nama Buddha Dinasti Qing Yehe Nala [1] yang terkenal, dia dijuluki "Sang Buddha". Departemennya sebagian ketakutan dan kagum olehnya. Itu tidak membantu bahwa suaminya sekarang menjadi kepala sekolah.

Zheng Tan mengingat penampilan Dean Ye dan gaya kepemimpinannya. Julukan itu sangat pas.

Papa Jiao tidak bertanya tentang dia melarikan diri atau dia tidak mengatakan apa-apa lagi tentang "Sang Buddha" tersenyum. Sepertinya bukan hal yang buruk.

Anak-anak bangun pada waktu makan malam. Jiao Yuan segera pergi ke lemari es untuk memeriksa "harta karun" -nya.

"Oh, sh * t!"

Mama Jiao, yang membawa makanan, menangkapnya saat dia mulai bersumpah. Dia meletakkan piring dan menarik-narik telinganya.

"Bahasa yang kasar. Itu satu dolar dikurangi dari uang saku Anda! "

"Hei, jangan. Saya berada di saat itu. Saya tidak bisa mengendalikan diri. Kasihanilah. ”Jiao Yuan memohon sambil menggosok telinganya.

Tapi hati Mama Jiao sudah ditentukan dan Jiao Yuan kehabisan uang. Zheng Tan bisa tahu dari giginya yang mengertakkan, ketiga anak laki-laki itu akan mendapatkan lidah memukulnya besok.

Setelah ditinggalkan selama tujuh hari, rumah tangga Jiao hidup kembali.

Setelah makan malam, kedua anak itu menonton TV sedikit, lalu dengan patuh kembali ke kamar mereka untuk belajar. Setelah absen sekolah selama seminggu, mereka harus mengejar ketinggalan.

Mama Jiao membersihkan piring, lalu pergi mengunjungi rekan-rekannya.

Mama Jiao mengajar bahasa Inggris tingkat SMP di sebuah sekolah dekat Universitas Chuhua. Rekan kerjanya harus menggantikannya ketika dia pergi. Sekarang setelah dia kembali, dia membeli beberapa buah dan pergi ke tempat mereka untuk mengucapkan terima kasih.

Sedangkan untuk Papa Jiao, dia sekarang duduk di meja dengan sebuah buku.

Zheng Tan pergi untuk melihat sampulnya. Itu adalah kumpulan esai oleh Lu Xun. Ini berarti Papa Jiao sedang tidak dalam mood yang baik.

Orang tak terhindarkan menderita dari emosi negatif dari waktu ke waktu, tetapi masing-masing memiliki cara mereka sendiri untuk menghadapinya. Bagi sebagian orang, itu adalah alkoholisme; bagi yang lain, itu adalah pertempuran atau olahraga ekstrem. Papa Jiao tidak pernah bersumpah atau melakukan hal-hal intens untuk curhat. Karena ada anak-anak di rumah, ia jarang merokok atau minum.

Jadi, ketika Papa Jiao frustrasi, dia membaca karya-karya Lu Xun.

Zheng Tan ingat pada bulan Agustus, ketika Papa Jiao sedang menunggu Yayasan Ilmu Pengetahuan Alam Nasional untuk mengumumkan daftar ilmuwan yang menerima dana tahun ini, ia mulai membaca “Kisah Sejati Ah Q” Lu Xun.

Beberapa hari kemudian, National Science Science Foundation menghubunginya untuk memberi tahu bahwa dia ada dalam daftar.

Adapun hari ini …

Zheng Tan melompat ke atas meja untuk melihat lebih dekat. Papa Jiao sedang membaca "Some Thoughts on‘ F * ck ’".

… waktu mengalami kemajuan; itu tidak mungkin mundur ke usia ‘f * ck’. Setelah berpikir mendalam, ditambah dengan sejarah panjang warisan budaya kami, kami akhirnya menemukan sebuah kata yang "lebih elegan", "lebih beradab" dan lebih menggembirakan daripada "keren" – "Pantat". "Pantatku" sekarang diucapkan dengan lantang … [2]

Zheng Tan membaca paragraf itu, lalu kembali menatap Papa Jiao, yang sedang membaca dengan wajah lurus. Yah, semua orang harus curhat entah bagaimana. Terkadang, dia benar-benar tidak mengerti Papa Jiao.

Zheng Tan pergi ke balkon untuk mencari udara segar. Udara malam terasa sejuk dengan sedikit manisnya bunga. Sebelum dia bisa mengambil napas dalam-dalam, nyanyian unik dari lantai empat mengganggu kedamaiannya.

"Aku menanam ~ mellow di kaki tembok, menyiramnya setiap hari ~ mengunjunginya setiap hari ~ tumbuh ~ bunga mekar ~ dan itu menjadi ~ semangka besar ~, semangka besar oh semangka besar, ~ aku bahkan tidak bisa tahan ~ ”

Zheng Tan: "…"

Pegang melon Anda sebagai *.

Bayan itu menyiram pot. Selama musim panas, ia meludahkan biji semangka ke dalam pot bunga di balkon. Ketika dia tahu itu telah menumbuhkan batang, dia sangat gembira. Setiap kali dia menyirami pot, dia menyanyikan lagu ini.

Merupakan keajaiban bahwa melon ini benar-benar selamat. Burung beo dan pemiliknya kadang-kadang pergi selama berminggu-minggu, tanpa ada orang di sini yang menyirami tanaman. Itu sepenuhnya diserahkan kepada alam. Jika hujan, tanaman mendapat air.

Adapun pupuk, ada banyak kotoran burung.

Zheng Tan melihat ke bawah. Bibit melon telah tumbuh cukup sedikit. Hanya Tuhan yang tahu berapa lama lagi itu bisa bertahan di habitat ini.

Zheng Tan kembali ke dalam, sebelum burung beo menyadari dia ada di sana. Dia berguling-guling di sofa sebentar, sebelum tertidur.

Dia harus bangun pagi-pagi besok. Dia diberi tahu bahwa Wei Lin meningkatkan intensitas latihannya karena dia tidak merasa lelah lagi setelah berlari pangkuan. Dia juga harus berlatih memanjat pohon. Itu akan menjadi hari yang panjang.

Malam berlalu dengan tenang.

Hari berikutnya, Zheng Tan merasa dia akan menangisi telur dan mie babi saat sarapan. Sangat menyenangkan memiliki orang-orang di rumah. Tidak ada lagi makanan kafetaria.

Zheng Tan mengambil waktu makan mie dan berjalan perlahan ke halaman. Wei Ling sedang melakukan pemanasan.

"Kamu terlambat lima belas menit."

Zheng Tan mengabaikannya. Dia beristirahat sebentar, mencerna makanannya. Kemudian setelah pemanasan cepat di halaman, ia mulai berlari setiap hari. Cakarnya lebih kasar karena berlari sehari-hari. Pada awalnya, itu agak sakit. Sekarang, dia sudah terbiasa dengan itu.

Mereka mengambil rute yang sedikit berbeda hari ini. Itu penuh dengan lereng dan tangga. Jaraknya juga lebih jauh. Seharusnya lebih melelahkan dan memang begitu.

Setelah itu, Zheng Tan merasa seolah-olah anggota tubuhnya terbuat dari mie. Dia lelah sampai ke tulang dan berhenti berjalan. Dia tertatih-tatih sebagai gantinya.

Wei Ling harus mengantarnya pulang ke tempat tinggal timur. Zheng Tan perlu dijaga saat ini, Chihuahua kecil bisa membunuhnya dalam kondisi saat ini.

Zheng Tan melihat ke hutan di tengah perjalanan pulang. Harimau berguling-guling di rumput; Sheriff sedang menatap turtledove. Adapun Fatty, Zheng Tan melihat sekeliling. Pria itu sedang tidur, seperti biasa, di tumpukan batu.

Gulma tumbuh di sekitar batu. Jika Anda tidak tahu apa yang Anda cari, cukup mudah untuk melewatkan kucing yang tidur. Itu meringkuk menjadi bentuk kacang dengan kepalanya di tanah.

Zheng Tan mengambil satu langkah ke arah itu. Telinga berlemak segera bangkit. Dia tegak dalam sekejap mata. Kelopak matanya tidak lagi terkulai. Dia tampak waspada, tidak seperti biasanya setelah bangun tidur.

Karena Fatty memulai tahap perkembangan horizontal, ia mendapatkan banyak daging di wajahnya. Bersama dengan bulunya yang berbulu, kepalanya tampak besar, membuat telinganya tampak kecil jika dibandingkan. Tapi pendengarannya sama baiknya.

Zheng Tan merasa bingung ketika Fatty berlari ke arah mereka. Pada saat yang sama, sebuah mobil yang sudah dikenal dengan pelat tentara datang berguling di jalan masuk.

Jendela itu bergulir perlahan. Sebelum setengah jalan, Fatty, yang baru saja berlari, melompat ke mobil melalui celah kecil itu.

Jika bukan karena fakta bahwa dia baru saja menyaksikannya dengan matanya sendiri, Zheng Tan tidak akan pernah percaya bahwa kucing gemuk ini bisa melompat dengan ketangkasan dan ketelitian seperti itu.

Tidak bisakah Fatty menunggu sampai jendelanya turun? Ini sangat berbahaya.

Orang ini pastilah seorang masokis. Dia ingin dihukum. Mereka pasti akan disuguhi pemandangan dia berjongkok di mie instan ketika mereka kembali.

Zheng Tan mengasihani Fatty, ketika Wei Ling tiba-tiba berdiri tegak dan memberi hormat.

Zheng Tan menatap Wei Ling, lalu kembali ke mobil, lalu kembali ke Wei Ling. Dia bingung.

"Itu adalah komandan lamaku. Tentu saja, sekarang dia telah naik pangkat. "Jawab Wei Ling merasakan kebingungan Zheng Tan.

‘Tidak heran dia merasa aneh saat pertama kali melihat kucing gemuk. Jika itu dilatih oleh orang itu, semuanya bisa dijelaskan. "

Zheng Tan terkejut. Siapa yang tahu kerabat keluarga Fatty adalah seseorang yang sangat penting?

Wei Ling melemparkan botol air plastik ke tempat sampah. Meskipun telah meninggalkan tentara, ia memberi hormat secara refleks.

"Bisakah kamu melompat seperti itu?" Tanya Wei.

Zheng Tan tahu maksudnya lompatan tepat yang dibuat oleh Fatty beberapa saat yang lalu. Dia menggerakkan telinganya. Peluangnya tidak bagus jika dia mencoba melakukan langkah yang sama. Jika jendelanya benar-benar digulung ke bawah, dia pasti bisa melompat masuk. Tetapi jika jendelanya hanya setengah jalan seperti itu … itu akan sulit. Dia bisa memukul kepalanya atau anggota tubuhnya bisa tertangkap.

Ukuran Zheng Tan lebih kecil dibandingkan Fatty. Jadi secara teknis, itu akan lebih mudah baginya. Tapi dia tidak begitu yakin pada dirinya sendiri.

"Jadi, Anda masih harus banyak belajar." Wei Ling menyimpulkan.

Apa yang baru saja dilihatnya hanyalah puncak gunung es. Dia percaya bahwa kucing mampu melakukan lebih dari yang diperlihatkannya. Meskipun jarang bergerak sejak dia datang ke universitas, tetapi kewaspadaannya, kekuatan pengamatan yang tajam dan kemampuan untuk menghitung langkah musuhnya selanjutnya telah membedakannya dari kucing lain. Belum lagi, ia bisa melompat dan juga kucing.

"Kamu masih harus menempuh jalan panjang!" Dengan mengatakan itu, Wei Ling pergi. Dia tidak terus berlari seperti yang dia lakukan sehari sebelumnya, tetapi meninggalkan kampus untuk mengunjungi seorang teman lama. Dia perlu membagikan apa yang baru saja dilihatnya.

Zheng Tan pulih dari keterkejutannya. Dia memanjat pohon untuk sementara waktu lalu pulang untuk makan siang.

Yang tidak dia ketahui adalah Papa Jiao kembali untuk menyalin dokumen. Dia melihat Wei Ling memberi hormat ke mobil dengan Zheng Tan di sisinya. Dia mendengar dari Yi Xin tentang perjalanan harian kucingnya. Madam Di juga menyebutkannya kepadanya. Dia hanya mencari tahu bagaimana menyelidiki Wei Ling, ketika dia melihat adegan ini.

Bagus dia kenal orang-orang ini.

Setelah menyalin dokumennya di rumah, Papa Jiao pergi mengunjungi rumah Fatty di lantai pertama. Sepuluh menit kemudian, dia pergi.

Malam itu, ketika pasangan Jiao sedang mengobrol tentang kucing mereka, Papa Jiao berkata, “Yakinlah. Meskipun latar belakang yang tepat Wei Ling adalah sebuah misteri. Dia pasti bisa dipercaya. Bagus bahwa Arang belajar trik darinya. Akan sangat membantu untuk menjauhkannya dari bahaya dalam perjalanan di masa depan. "

[1] Ye He Na La adalah nama belakang penguasa wanita terkenal yang memerintah dengan tangan besi. Orang Cina kadang memanggil ibu / nenek dari seorang kaisar "Sang Buddha". Dia berdua memerintah sebagai ibu dari seorang kaisar dan nenek dari yang lain.

[2] Paragraf dari esai Lu Xun. Itu menyindir.