Chapter 941 – Monks Don’t Eat Meat

Bab 941: Biksu Jangan Makan Daging

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Chu Mingmo telah meninggalkan dunia hiburan, jadi “Dosa Asli” harus mencari penggantinya. Untungnya, karakter memiliki beberapa adegan, yang membuat prosesnya jauh lebih mudah.

Hari-hari yang sibuk berlalu cukup cepat.

Film Lin Wanwan, “A Father’s Love Is Like a Mountain,” akan mengudara.

Untuk menggarap publisitasnya, Lin Wanwan terbang ke berbagai kota. Meskipun dia bugar, kejadian itu membuatnya kehabisan tenaga.

Ketika dia akhirnya kembali ke Yun Mansion, Butler Ying membawa Ruan Baoer yang suram kepadanya.

“Baoer, kemarilah.”

Ruan Baoer duduk di sampingnya dan berkata dengan suara galak, “Wanwan, apa aku mengganggu?”

Lin Wanwan punya ide. “Apakah kamu merasa sedih setelah penolakan Si Han?”

“Bagaimana kamu tahu?”

“Kamu tidak akan pernah mengajukan pertanyaan bodoh seperti ini.”

Hanya penolakan dari orang yang dia cintai yang akan membawa keraguan diri pada gadis yang optimis seperti dia.

Ruan Baoer merasa tersesat. Ini adalah pertama kalinya dia mencintai seorang pria, jadi dia pergi keluar untuknya. Namun, semakin keras dia berusaha, semakin Si Han tampaknya membencinya.

Lin Wanwan mengasihani Ruan Baoer, tetapi dia tidak akan berani mencoba menjodohkan mereka lagi.

Setelah mempertimbangkan pilihannya, dia menyarankan, “Saya akan pergi untuk pelatihan nanti, apakah Anda ingin mengikuti saya? Anda pasti terlalu banyak berpikir karena tidak ada yang bisa dilakukan. ”

Ruan Baoer tidak ingin sendirian. “Keren.”

Lin Wanwan membawanya ke Xing Si.

Ruan Baoer ingin berlatih bersama Lin Wanwan, tapi dia hampir tidak bisa bertahan selama sepuluh menit dan tidak punya pilihan selain duduk di luar yang lain.

Pada malam hari, Xing Si beristirahat di tempat tidur gantung dengan mata terpejam.

Buzz, buzz, buzz …

Dia mengangkat telepon yang bergetar tanpa mengangkat matanya.

“Saudaraku, ini aku.”

“Iya.”

Xing Junhuan terbiasa dengan kesederhanaan saudaranya. “Saudaraku, saya ingin meminta saran Anda.”

“Katakan padaku.”

“Apakah kamu tahu cara mendapatkan seorang gadis?”

“Biksu tidak makan daging, dan aku tidak punya anak perempuan.”

“…” Xing Junhuan sedikit membenci saudaranya. Sebelum dia bisa mengakhiri panggilan, Xing Si bertanya, “Siapa yang kamu cari?”

“Lin Wanwan.”

“Pacar Lu Zhanbei.”

Xing Junhuan khawatir. “Sepertinya kalian saling kenal. Saudaraku, Anda tidak akan menjadi saingan saya, bukan? “

Tidak pernah.

“Apa yang kamu sukai dari dia?”

“Ini sebagian karena betapa cantiknya dia, dan sebagian … Baik, itu karena penampilannya.” Xing Junhuan tidak ingin memberikan sisi sentimentalnya.

Xing Si melihat ke atas saat dia mendengarkan saudaranya.

Di bawah sinar bulan yang redup, Lin Wanwan dan Ruan Baoer tidur dengan tenang di tempat tidur gantung lain.

Karena Xing Si telah meningkatkan intensitas pelatihan, Lin Wanwan terlalu lelah bahkan untuk mandi. Wajahnya tertutup tanah, dan tidak ada yang dianggapnya “cantik” di sana.

“Ini dingin …” Ruan Baoer bergumam dalam tidurnya.

Lin Wanwan tanpa sadar membuka lengannya dan mengambil Baoer di bawah sayapnya.

Dia lebih seperti bahan pacar.

“Aku akan membawamu ke rumah sakit dan memeriksakan matamu.”

“Apakah kamu mengatakan bahwa aku buta?” Xing Junhuan tidak terdengar terlalu bahagia.

Xing Si melirik Lin Wanwan, dan wajah Lu Zhanbei muncul di kepalanya.

“Saudaraku, satu-satunya keuntungan yang kamu miliki atas Lu Zhanbei adalah dia tidak bisa bertindak di depan umum karena statusnya.”

Xing Junhuan memikirkan kata-katanya dengan mata berbinar.