Chapter 942 – I’ll Count to Three

Bab 942: Saya Akan Menghitung Tiga

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

“Saya mendapatkannya. Biarkan saya membuat rencana! “

“Pergi untuk itu.”

Saat Xing Si menyelesaikan kalimatnya, daun hijau kristal jatuh dari langit. Dengan gerakan pergelangan tangannya, jari-jarinya yang ramping menangkap daun di tengah jalan.

“Beri aku lima menit.”

“Eh?”

Xing Junhuan segera memahami situasinya.

Bang!

Suara tembakan keras bergema di malam yang sunyi itu.

Lin Wanwan sedang tertidur lelap ketika dia merasakan aura membunuh dan mendorong Ruan Baoer dari tempat tidur gantung tanpa sadar.

“Ah!”

Ruan Baoer merangkak, dan jeritan keluar dari bibirnya.

Itu melewati masa emas untuk melarikan diri, jadi Lin Wanwan tahu bahwa dia tidak punya tempat untuk melarikan diri.

Jaring mengembang jatuh dari langit, menutupi dirinya, dan pada saat yang sama, bayangan muncul dari gelap.

Semua ini terjadi dalam sepersekian detik.

“Sister Ball!”

Ruan Baoer ingin membantu tetapi dihentikan oleh Lin Wanwan.

“Baoer, tetap di belakang Xing Si!”

Ruan Baoer tahu bahwa dia hanya akan menyeret mereka ke bawah, jadi dia bergegas ke Xing Si.

Pemimpin orang-orang memegang Lin Wanwan di atas bahunya.

“Mundur!”

Jelas, target mereka hanya Lin Wanwan.

“Di mana kamu berencana untuk mengambil muridku?”

Suara Xing Si menghentikan gerakan mereka.

Mereka tahu bahwa mereka bukan tandingan Xing Si, tidak peduli apa yang mereka lakukan.

Pemimpin mengarahkan pistol ke dahi Lin Wanwan. “Kolonel Xing, lebih baik kamu tidak mencoba sesuatu yang lucu atau aku mungkin akan meledakkan murid manismu!”

Xing Si tersenyum, tetapi mereka bisa merasakan suhu turun. Dia melirik pipi Ruan Baoer yang gugup dan berkata, “Apa pun yang Anda cari, baik itu uang atau penampilan, Ms. Ruan di sini lebih baik daripada murid bodoh saya. Karena saya dalam suasana hati yang baik hari ini, saya akan memungkinkan Anda untuk beralih. “

Berbicara, dia meraih lengan Ruan Baoer dan melemparkannya ke arah pria lain.

“Kami tidak beralih …”

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Ruan Baoer telah membuatnya mendarat.

Dia menabraknya, menyebabkan Lin Wanwan jatuh dari bahunya.

Segera, orang-orang lainnya menembaki Xing Si.

Bang! Bang! Bang!

Peluru hanya mengenai bayangannya.

Dalam kegelapan, Xing Si seperti predator berburu, melompat ke garis belakang sebelum ada yang bisa bereaksi.

Jepret!

Dengan retakan, kepala musuh membungkuk ke sudut yang mustahil, dan tubuhnya runtuh.

Tidak ada yang tahu seberapa kuat Xing Si karena mereka yang mengalaminya sudah mati.

Dalam sekejap mata, hanya pria yang membawa Lin Wanwan yang hidup.

Reaksinya adalah yang tercepat dari semuanya. Tepat saat dia akan mengambil sandera Lin Wanwan, sensasi dingin naik ke belakang kepalanya.

“Aku akan menghitung sampai tiga.”

“Satu.”

“Dua.”

Pria itu akan menyerah ketika dia mendengar suara tembakan.

Dalam perjalanannya ke tanah, dia mengoceh dengan napas terakhirnya, “Pembohong, kau … tidak masuk hitungan ke … tiga.”

Lin Wanwan, yang sibuk keluar dari jaring, memutar matanya ke belakang kepalanya.

“Investigator – Penyelidik! Dia tidak berjanji akan membunuhmu pada hitungan ketiga. “

Xing Si merasa muridnya pintar sekali.

Sambil membungkuk, ia menemukan sehelai daun perak di mayat lelaki itu.

“Aku tahu itu.”

Saat dia bergumam pada dirinya sendiri, Lin Wanwan mengambil daun itu dari tangannya. Dia terkejut menemukannya di sini.

“Ini adalah…”

“Kamu sudah melihat ini?” Mata Xing Si berkedip.