TBTW – Chapter 133 – A Beautiful Offense, and A Perfect Support (1)

Bab 133: Pelanggaran Cantik, dan Dukungan Sempurna (1)

Penerjemah: Editor StarveCleric: Milkbiscuit

Bagi yang lain, meretas basis data sekolah mungkin merupakan berita besar. Tetapi bagi Lu Benlai dan Xia Shangzhou, yang mengenal Lin Jiage dengan baik, itu tidak berbeda dari kalimat biasa, mirip dengan 'Apa yang ingin kamu makan malam ini?'.

Jadi, Lu Benlai menjawab dengan santai “Oh” sebelum melaksanakan perintah Lin Jiage.

Segera, Lu Benlai menerima pemberitahuan bahwa utasnya telah menyelesaikan inspeksi dan dipasang.

Dia dengan cepat menyegarkan halaman web forum sekolah, dan dia memperhatikan bahwa bersama dengan ‘Shi Yao PK Qin Yiran, Who Is the Ultimate Victor’, pos lain telah muncul – 'Lihat Foto Polos Shi Yao'.

Lu Benlai mencatat bahwa OP menggunakan nama pengguna (Pangsit Goreng Panggangan Lobster Ramen Xiaolongbao).

Bukankah ini Little Junior yang dikabarkan bersama bos mereka?

Utasnya diposting pada 21:47 sedangkan utasnya diposting pada 21: 48 …

Melihat detail ini, Lu Benlai tidak bisa tidak berkomentar, “Bos, Junior Kecilmu sangat mengesankan. Semenit setelah saya memposting utas saya, dia juga memposting utas baru, dan topiknya sangat mirip dengan Anda … ”

"Apa? Apa? ”Mendengar kata-kata itu, Xia Shangzhou segera pergi ke forum sekolah lagi. Setelah melihat dua utas yang dirujuk oleh Lu Benlai, ia berseru dengan heran, “Apakah ada semacam hubungan telepati antara kalian berdua? Little Junior tidak cukup berperasaan untuk menggunakan foto ID, tetapi sebagai gantinya, ia memilih untuk mengirim foto polos yang sepertinya diambil diam-diam oleh teman sekamarnya. Itu langkah yang sangat cerdas! "

Pada saat Lu Benlai melihat utas diposting oleh Shi Yao, Lin Jiage memperhatikannya juga.

Mendengar pujian Lu Benlai dan Xia Shangzhou, dia menjawab dengan nada acuh tak acuh "Dia cukup pintar", tetapi tidak bisa menyembunyikan keangkuhan di antara kedua alisnya.

"Saya tiba-tiba merasa kasihan pada Qin Yiran. Itu satu hal baginya untuk memprovokasi iblis seperti Little Junior, tetapi bahkan bos kami, iblis besar, menembakkan belati dari belakang. Tsk tsk ck, di bawah harmoni yang sempurna dari keduanya, tak heran Qin Yiran akan hancur! "Lu Benlai menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.

Xia Shangzhou: “Hancur adalah pernyataan yang meremehkan, dia benar-benar hancur karena tidak ada lagi yang tersisa darinya. Tetapi saya merasa sulit untuk percaya bahwa bos kami tidak menghubungi Little Junior tentang hal ini. Satu sisi menyerang dengan indah, dan sisi lain mendukung dengan sempurna, kerja tim yang mulus seperti itu hanya dapat muncul di antara pasangan yang saling mengenal dengan baik! Hai, betapa menyedihkannya Qin Yiran … ”

Lin Jiage berdeham. Itu adalah suara yang tidak terlalu lembut atau terlalu keras.

Tapi, duo yang telah menghela nafas ratapan untuk Qin Yiran segera bergidik, dan mereka dengan cepat mengubah kata-kata mereka.

"Qin Yiran layak menerima ini untuk semua yang dia lakukan. Kita sudah mudah padanya di sini! "

"Aku harus menyiapkan dua utas lagi untuk menyalakannya, atau aku tidak akan pernah bisa menenangkan amarahku dari kesalahannya!"

Sesaat kemudian, Lu Benlai tiba-tiba memikirkan sesuatu, dan dia berhenti sejenak untuk bertanya, “Tunggu sebentar. Jika nama pengguna Qin Yiran adalah (Slaughter Lu Bu Bang Diao Chan), apakah itu berarti bahwa Little Junior Lu Lu dan bos kami adalah Diao Chan? "

Xia Shangzhou membuat gerakan anggrek dengan jari 1 dan memasangkannya dengan salah satu kalimat Diao Chan dari Wangzhe Rongyao 2 dengan nada malu-malu, "Jika Anda menatap saya dengan terus terang, saya akan malu."

Lu Benlai dengan santai mengambil kertas tisu dan melambaikannya dengan menggoda seolah-olah itu adalah saputangan. Memotret sekilas menggoda Xia Shangzhou, ia melanjutkan dengan salah satu dari garis Diao Chan, "Menerima terlalu banyak surat cinta juga menyusahkan!"

Kedua orang gila ini!

Lin Jiage tidak tahan lagi dengan teman sekamarnya yang aneh, jadi setelah melihat bahwa situasi di forum diselesaikan, dia berdiri, mengambil handuk dan piyamanya, dan menuju ke kamar mandi untuk mandi.