Chapter 38 – Slavery Agreement

Bab 38 – Perjanjian Perbudakan

Penerjemah: Lav

Editor: Levs

Melihat waktu itu, sudah hampir sore. Shi Lei mengenakan pakaiannya dan tanpa menyikat giginya, dia bergegas menuju gerbang sekolah.

Ketika dia melihat Sun Yiyi, dia memegang wadah termal.

Sun Yiyi tersenyum senang begitu melihat Shi Lei. Dia mengangkat wadah termal di tangannya dan berkata, “Shitou ge, aku membuatkanmu sup. Ibuku mengajari saya ini dan dia berkata kamu sangat menyukai sup yang dia buat sebelumnya! ”

Shi Lei mengambil wadah termal dan ketika dia akan membukanya untuk menciumnya, dia menemukan bahwa Sun Yiyi memiliki lingkaran hitam di bawah matanya.

“Kamu tidak tidur nyenyak? Ada apa dengan lingkaran hitam itu? "Shi Lei bertanya dengan santai sambil membuka tutup wadah.

"Aku tidur agak larut malam kemarin, dan aku harus mengirim Mum ke rumah sakit untuk pemeriksaan, jadi aku mungkin terlihat agak jelek."

Shi Lei tertawa dan berkata: "Tidak sama sekali, tetapi kamu terlihat sedikit seperti panda ……" Shi Lei merasa itu terdengar dan dia bergegas dan bertanya: "Apakah kamu tidur larut malam karena kamu begadang untuk membuat sup untuk saya?"

Wajah Sun Yiyi memerah. Dia menundukkan kepalanya dan berkata dengan malu-malu, "Ya."

Shi Lei agak tersentuh tetapi dia juga menggerutu: “Gadis ini …… Kamu tahu kamu perlu membawa bibi ke rumah sakit untuk pemeriksaan, maka kamu seharusnya tidak membuat sup. Sup bisa diminum kapan saja, tetapi akan menjadi buruk jika Anda masuk angin atau apa. "

Sun Yiyi masih menundukkan kepalanya dengan malu-malu dan berkata dengan suara ringan: "Ya, tapi tidak semua karena ini. Bahkan jika saya tidak membuat sup, saya mungkin tidak akan bisa tertidur juga. "

Shi Lei mengangguk: "Khawatir tentang operasi bibi?"

“Kata dokter, Mum masih dianggap muda. Melakukan operasi pada usia ini tidak terlalu berbahaya, dan setelah operasi pemulihan juga cukup mudah. Tadi malam …… tadi malam …… ”Sun Yiyi ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu-ragu.

Shi Lei mengerutkan kening dan bertanya: "Ada apa? Apakah ada yang tidak bisa Anda katakan kepada saya? "

Sun Yiyi menggigit bibirnya dan wajahnya semerah apel di musim gugur. Kemerahan tampak merembes ke kulitnya.

Setelah beberapa saat, Sun Yiyi muncul seolah dia akhirnya memutuskan. Dia mengambil selembar kertas lipat dari sakunya dan mendorongnya ke tangan Shi Lei tanpa kata.

Shi Lei bingung. Dia memegang wadah di satu tangan, dan membuka kertas itu. Begitu dia melihat tiga karakter besar di atas kertas, Shi Lei melompat dan hampir menjatuhkan wadah ke tanah.

"Apa situasi ini?" Shi Lei merasa suaranya bergetar.

Sun Yiyi memutar tubuhnya dengan malu saat dia mengarahkan kakinya dan mengayunkannya dalam lingkaran. Suaranya nyaris tak terdengar: "Um …… Um …… Ini persis seperti apa artinya, Shitou ge, tolong baca dulu ya …"

Dengan tak berdaya, Shi Lei hanya bisa membaca seterusnya.

Tulisannya agak rapi dan cantik. Shi Lei dapat mengatakan bahwa Sun Yiyi menulis ini dengan sungguh-sungguh karena tidak ada penghapusan. Jelas, Sun Yiyi menulisnya terlebih dahulu kemudian menyalinnya.

Tiga karakter besar menyengat mata Shi Lei dengan menyakitkan karena dia benar-benar tidak bisa mengerti apa yang dimaksud Sun Yiyi.

Di selembar kertas, tertulis —- perjanjian perbudakan!

Di bagian bawah tertulis, “Saya, Sun Yiyi, bersedia menjual tubuh saya kepada Shi Lei selama satu tahun karena penyakit parah ibu saya. Dalam setahun, saya akan memenuhi keinginan Shi Lei. Dalam setahun, saya akan menjadi pelayan Shi Lei dan Shi Lei akan menjadi tuanku. ”Setelah itu, ia dengan jelas menulis tanggal kapan ia akan berlaku. Terakhir, itu adalah tanda tangan Sun Yiyi dan sidik jari merah cerah.

Wajah Shi Lei tegas dan bertanya: "Yiyi, apa artinya ini?"

Suara Sun Yiyi sekecil lalat dan tergagap: "Awalnya, saya akan setuju untuk menjadi pacar Wu Haoyuan karena dia mengatakan dia bisa membayar biaya operasi ibuku. Tapi Shitou ge, Anda membantu kami dengan uang ini dan saya memikirkannya. Sekalipun ibu bisa pulih, tetapi saya tidak akan membiarkannya lelah seperti ini. Jika saya ingin kuliah di tahun depan, saya pasti perlu mengajukan pinjaman mahasiswa. Bahkan jika saya menemukan pekerjaan yang layak setelah lulus, saya akan membutuhkan waktu lama untuk membayar kembali pinjaman mahasiswa. 60.000 yuan Anda, saya tidak tahu kapan saya akan punya cukup uang untuk membayar kembali. Jadi …… Jadi …… ”

Sun Yiyi merasa malu dan tidak bisa mengatakannya, tetapi Shi Lei tahu apa maksudnya. Dia mendorong kertas itu kembali ke tangan Sun Yiyi dan berkata dengan dingin, “Yiyi, kita tumbuh bersama sebagai teman dan tetangga yang baik. Saya tidak membantu Anda karena saya menginginkan ini. Saya hanya tidak ingin melihat Anda menjual diri sendiri demi bibi. Tapi lihat kamu sekarang, apa yang berbeda dari apa yang kamu lakukan sebelumnya? Ini omong kosong! ”Dengan itu, Shi Lei juga menyerahkan wadah panas itu dengan marah.

Sun Yiyi terkejut. Dia tidak membayangkan kalau Shi Lei akan marah padanya. Menerima wadah dari Shi Lei, dia merasa dirugikan dan air mata memenuhi matanya lagi. Meskipun dia tidak mengeluarkan suara, tetapi air matanya mengalir deras seperti tali yang putus. Melihatnya seperti ini, Shi Lei menyesal bahwa dia terlalu berat dengan kata-katanya. Shi Lei marah terutama karena Sun Yiyi berpikir untuk setuju menjadi pacar Wu Haoyuan dengan imbalan biaya medis ibunya, tetapi bagaimana bedanya dengan memiliki ayah gula? Tetapi dia juga tahu bahwa Sun Yiyi bukan tipe gadis seperti itu dan dia tidak punya cara untuk menyelesaikannya, ditambah lagi dia masih memiliki beberapa fantasi pada sifat manusia.

Setelah melihat 'Perjanjian Perbudakan' itu, darah mengalir ke kepala Shi Lei dan dia berbicara tanpa memilih kata-kata dengan tepat. Tetapi sekarang dia memikirkannya, dia hanya melakukan itu karena dia ingin menghargai dia atas apa yang telah dia lakukan.

Jantungnya melembut. Shi Lei tidak bisa membantu tetapi menghapus air mata dari Sun Yiyi dan berkata: "Yiyi, jangan menangis, aku tidak bersungguh-sungguh."

“Shitou ge, apa kau meremehkanku? Saya tahu ini tidak benar tetapi saya tidak tahu apa lagi yang bisa saya lakukan untuk membalas Anda. Hal saya yang paling berharga adalah diri saya sendiri, dan saya percaya Anda tidak akan menggertak saya seperti yang dilakukan Wu Haoyuan ……. Shitou ge, tolong jangan menggertak saya …… "

Shi Lei berkata dengan tergesa-gesa, "Maaf, maaf, Yiyi, saya tidak memandang rendah Anda. Bagaimana saya bisa memandang rendah Anda? Saya benar-benar tidak membantu Anda untuk ini, saya …… ​​”

Melihat Shi Lei panik, Sun Yiyi tiba-tiba tertawa. Air matanya masih membasahi wajahnya, seolah-olah itu gerimis di hari yang cerah, kecuali dia tidak apakah pelangi akan muncul di wajahnya.

"Kalau begitu cobalah sup untuk melihat apakah rasanya enak ……" Sun Yiyi melewati wadah.

Shi Lei dengan cepat mengambilnya dan membuka tutupnya. Aroma melayang di hidungnya dan Shi Lei memuji: "Hanya dengan baunya saja, aku tahu bahwa supnya akan enak."

Dia menuangkan sup ke tutupnya, mengangkatnya dan minum. Sun Yiyi panik dan berteriak: "Panas ……." Tapi sudah terlambat. Shi Lei hampir melompat dari seberapa panas sup itu.

Sun Yiyi mengambil tutupnya dengan sedih. Dia cemberut dan mengacaukannya untuk menenangkan Shi Lei. Bibir merah mungil itu, ditambah persetujuan yang dilihat Shi Lei, beberapa pikiran tak terelakkan muncul di benaknya. Mungkin itu karena dia hanya minum sup panas, atau untuk alasan lain, Shi Lei menjilat bibirnya tanpa sadar.

Eh, itu agak mesum …….

Untungnya Sun Yiyi tidak memperhatikan ini. Dia mencoba suhu sup kemudian memberikannya kepada Shi Lei: "Seharusnya tidak terlalu panas sekarang. Shitou ge, cobalah. "

Shi Lei minum seteguk besar dan berkata: "Rasanya luar biasa! Yiyi, kamu hebat! ”

"Jika kamu menyukainya, aku akan membuatnya untukmu setiap hari ……"