Chapter 142 – You Look Ugly When You Are Jealous

Bab 142: Kamu Tampak Jelek Saat Cemburu

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Jelas bahwa Gu Juexi tidak menerima hal-hal yang dikatakan Ye Yuwei. Mengabaikan kata-kata Ye Yuwei, Gu Juexi menggendongnya di pundaknya dan pergi.

Terkejut, Ye Yuwei tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Ketika akhirnya dia sadar kembali, dia berjuang untuk turun.

"Lepaskan saya! Gu Juexi, lepaskan aku! ”

PA Wen tertegun dan berlari mengejar mereka dengan tergesa-gesa. Ketika dia sampai di pintu, dia memegangnya dan memandang Xiao Yaojing yang berada pada jarak yang tidak terjangkau. "Nona Xiao, mengapa kamu tidak mengganti pakaian? Kamu masih memakai piyama. ”

Bang!

Xiao Yaojing melemparkan sikat giginya ke PA Wen tetapi itu hanya bisa mengenai pintu yang ditutup begitu PA Wen selesai berbicara.

Mendengar suara sikat gigi jatuh ke tanah, PA Wen menepuk dadanya dengan hati-hati. Beruntung dia menutup pintu tepat waktu.

PA Wen berlari dengan tergesa-gesa setelah dia yakin bahwa Xiao Yaojing tidak mengejarnya. Atau yang lain, dia mungkin akan tertabrak lagi.

Di sisi lain, Gu Juexi masuk ke dalam mobil setelah melemparkan Ye Yuwei ke dalam. Gu Juexi tidak tahu mengapa dia melakukan itu tetapi dia tidak punya pilihan. Itulah satu-satunya hal yang bisa dia lakukan saat itu.

PA Wen bergegas turun dan dengan cepat masuk ke mobil. Melihat kedua orang itu masih dalam keadaan terseret perang, PA Wen bertanya, "CEO, ke mana kita akan pergi?"

"Rumah sakit," kata Gu Juexi sambil memegang Ye Yuwei di tangannya dengan paksa.

Setelah mengutuk PA Wen dan mengganti pakaiannya, Xiao Yaojing berlari ke bawah. PA Wen dengan cepat mengemudikan mobil begitu dia melihat Xiao Yaojing.

Terbakar amarah, Xiao Yaojing berlari ke Maybach yang masih diparkir di dekat rumahnya. Mengetahui bahwa mobil itu milik Gu Juexi, dia menendang, mengambil batu bata, dan membantingnya ke mobil.

Sementara itu di dalam mobil, Ye Yuwei menyerah berjuang ketika dia mendengar kata "rumah sakit". Dia mengayunkan tangannya dan melihat ke luar jendela. Melihat bahwa Ye Yuwei telah mendapatkan kembali ketenangannya, Gu Juexi hanya mencibir lalu menghaluskan kerutan di bajunya.

“Gu Juexi, apa yang kamu lakukan? Kaulah yang setuju untuk bercerai. Saya tidak peduli apa yang Yu Sha lakukan terhadap Anda sehingga Anda memperlakukannya seperti itu, tapi … "Ye Yuwei tiba-tiba menatap Gu Juexi.

"Kamu tidak perlu tahu hal-hal antara aku dan Yu Sha'er," jawab Gu Juexi.

Karena kaget, Ye Yuwei berhenti dan melambaikan tangannya. Dia sama sekali tidak tahu apa lagi yang bisa dia katakan.

PA Wen terus mengemudi dengan butiran keringat dingin di dahinya.

"CEO, bisakah kamu diam?"

Secara alami, Ye Yuwei tidak tahu apa-apa tentang Yu Shaer. Lagipula, terlalu banyak hal yang terlibat. Tetapi apa yang dimaksud kata-kata Gu Juexi adalah — apa yang membuatnya berpikir dia mampu memahami ini?

Pidato bukan hanya cabang ilmu, tetapi seni. Jelas CEO tidak menguasai ini.

Sambil menahan rasa sakit yang mengalir dari hatinya, Ye Yuwei menatap Gu Juexi sambil tersenyum.

"Bapak. Gu sangat kejam. Melihat situasi Nona Yu saat ini, Tuan Gu relatif baik kepada saya. ”

"Ye Yuwei, kamu terlihat jelek ketika kamu cemburu," Gu Juexi menyipitkan matanya dan berkata dengan sungguh-sungguh. Kata-katanya seperti pedang menusuk ke dalam hatinya.

Bab 142: Kamu Tampak Jelek Saat Cemburu

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Jelas bahwa Gu Juexi tidak menerima hal-hal yang dikatakan Ye Yuwei. Mengabaikan kata-kata Ye Yuwei, Gu Juexi menggendongnya di pundaknya dan pergi.

Terkejut, Ye Yuwei tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Ketika akhirnya dia sadar kembali, dia berjuang untuk turun.

"Lepaskan saya! Gu Juexi, lepaskan aku! ”

PA Wen tertegun dan berlari mengejar mereka dengan tergesa-gesa. Ketika dia sampai di pintu, dia memegangnya dan memandang Xiao Yaojing yang berada pada jarak yang tidak terjangkau. "Nona Xiao, mengapa kamu tidak mengganti pakaian? Kamu masih memakai piyama. ”

Bang!

Xiao Yaojing melemparkan sikat giginya ke PA Wen tetapi itu hanya bisa mengenai pintu yang ditutup begitu PA Wen selesai berbicara.

Mendengar suara sikat gigi jatuh ke tanah, PA Wen menepuk dadanya dengan hati-hati. Beruntung dia menutup pintu tepat waktu.

PA Wen berlari dengan tergesa-gesa setelah dia yakin bahwa Xiao Yaojing tidak mengejarnya. Atau yang lain, dia mungkin akan tertabrak lagi.

Di sisi lain, Gu Juexi masuk ke dalam mobil setelah melemparkan Ye Yuwei ke dalam. Gu Juexi tidak tahu mengapa dia melakukan itu tetapi dia tidak punya pilihan. Itulah satu-satunya hal yang bisa dia lakukan saat itu.

PA Wen bergegas turun dan dengan cepat masuk ke mobil. Melihat kedua orang itu masih dalam keadaan terseret perang, PA Wen bertanya, "CEO, ke mana kita akan pergi?"

"Rumah sakit," kata Gu Juexi sambil memegang Ye Yuwei di tangannya dengan paksa.

Setelah mengutuk PA Wen dan mengganti pakaiannya, Xiao Yaojing berlari ke bawah. PA Wen dengan cepat mengemudikan mobil begitu dia melihat Xiao Yaojing.

Terbakar amarah, Xiao Yaojing berlari ke Maybach yang masih diparkir di dekat rumahnya. Mengetahui bahwa mobil itu milik Gu Juexi, dia menendang, mengambil batu bata, dan membantingnya ke mobil.

Sementara itu di dalam mobil, Ye Yuwei menyerah berjuang ketika dia mendengar kata "rumah sakit". Dia mengayunkan tangannya dan melihat ke luar jendela. Melihat bahwa Ye Yuwei telah mendapatkan kembali ketenangannya, Gu Juexi hanya mencibir lalu menghaluskan kerutan di bajunya.

“Gu Juexi, apa yang kamu lakukan? Kaulah yang setuju untuk bercerai. Saya tidak peduli apa yang Yu Sha lakukan terhadap Anda sehingga Anda memperlakukannya seperti itu, tapi … "Ye Yuwei tiba-tiba menatap Gu Juexi.

"Kamu tidak perlu tahu hal-hal antara aku dan Yu Sha'er," jawab Gu Juexi.

Karena kaget, Ye Yuwei berhenti dan melambaikan tangannya. Dia sama sekali tidak tahu apa lagi yang bisa dia katakan.

PA Wen terus mengemudi dengan butiran keringat dingin di dahinya.

"CEO, bisakah kamu diam?"

Secara alami, Ye Yuwei tidak tahu apa-apa tentang Yu Shaer. Lagipula, terlalu banyak hal yang terlibat. Tetapi apa yang dimaksud kata-kata Gu Juexi adalah — apa yang membuatnya berpikir dia mampu memahami ini?

Pidato bukan hanya cabang ilmu, tetapi seni. Jelas CEO tidak menguasai ini.

Sambil menahan rasa sakit yang mengalir dari hatinya, Ye Yuwei menatap Gu Juexi sambil tersenyum.

"Bapak. Gu sangat kejam. Melihat situasi Nona Yu saat ini, Tuan Gu relatif baik kepada saya. ”

"Ye Yuwei, kamu terlihat jelek ketika kamu cemburu," Gu Juexi menyipit padanya dan berkata dengan sungguh-sungguh. Kata-katanya seperti pedang menusuk ke dalam hatinya.