Chapter 44 – The Brain-Dead Big Sister

Bab 44: Kakak Otak-Mati

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Shui Anluo akhirnya berhasil berhenti tertawa. Dia segera menyingkirkan ekspresi sombong di wajahnya sehingga dia bisa secara bertahap menstabilkan kerusakan internal di tubuhnya yang disebabkan oleh tawanya.

“Apa … Apa yang baru saja kau panggil aku?” Tanya Shui Anjiao sambil tersentak dan menggigil. Jelas bahwa dia sangat marah.

“Kamu kakak perempuan Luoluo, jadi tidak masalah bagiku untuk memanggilmu dengan cara itu,” jawab Chu Ningyi saat dia bermain dengan tangan kecil Shui Anluo. Suaranya tidak ringan atau berat dan bernada tepat.

Shui Anjiao mencengkeram dadanya dengan satu tangan seolah-olah dia tidak bisa menerima kenyataan itu semua.

Shui Anluo merasakan kebahagiaan menggelegak di hatinya ketika dia melihat ekspresi wajah Shui Anjiao. Siapa pun yang mengatakan bahwa dia tidak terpengaruh oleh insiden masa lalu itu? Itu sangat membebani pikirannya. Sekarang dia bisa melihat ekspresi kesal di wajah Shui Anjiao, bagaimana mungkin dia tidak merasa bahagia?

Karenanya, Shui Anluo tidak merasa perlu untuk mengatakan apa pun kepada kakak perempuannya yang munafik. Sebagai gantinya, dia sangat mengantisipasi lidah berbisa Chu Ningyi untuk mengucapkan beberapa kata lagi.

“Kakak Ningyi, jangan biarkan wanita ini membodohimu. Dia pasti telah menyakiti Anda dengan sengaja demi uang Anda, “Shui Anjiao menahan napas sebelum dia terus berbicara dengan lembut dan ramah.

Shui Anluo memutar matanya tanpa henti untuk menunjukkan penghinaan langsung terhadap kakak perempuan idiot miliknya.

Dia telah bertemu orang-orang yang sudah mati otaknya sebelumnya, tetapi dia belum pernah bertemu orang yang sesemak ini.

Namun, sekarang dia memikirkannya, dia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Shui Anjiao. Bukan salahnya memiliki seorang ibu yang terlalu pintar untuk kebaikannya sendiri tetapi tidak tahan untuk memberikan sedikit pun kecerdasan kepada putrinya sendiri.

“Bagaimana kamu bisa mengatakan itu, Kakak? Bahkan jika dia tidak menyakitiku, uangku tetap menjadi miliknya. Jika dia tidak menyakitiku, aku akan menghasilkan lebih banyak uang untuknya. Apakah Anda tidak mengerti logika yang sederhana ini, Kakak? ” Suara Chu Ningyi setenang biasanya.

Shui Anluo berada di ambang kerusakan internal permanen.

Dari apa yang bisa dilihatnya, setiap kali Chu Ningyi menyebutkan kata-kata ‘Kakak’, intonasinya akan menjadi sangat merdu. Terutama kalimat terakhirnya. Betapa bodohnya orang ini yang bahkan tidak bisa memahami logika sesederhana itu?

Chu Ningyi mendongak dan melihat senyum di wajah Shui Anluo. Dia tampak sebahagia anak-anak dan ekspresi wajahnya sangat jelas. Dia senang karena Shui Anjiao jengkel. Dia jelas tidak sejalan dengan seorang adik perempuan yang baik yang akan menasihatinya tentang apa yang harus dikatakan.

Namun, bukankah dia hanya anak kecil baginya?

“Anjiao telah dengan ramah datang mengunjungi Anda, bagaimana Anda bisa berbicara dengannya dengan nada seperti itu?” Dia Xiaoran mengerutkan kening saat dia berbicara dan segera menerima alamat Shui Anluo yang penuh kesedihan dan menyanjung ‘Bibi’.

“Ibu, apakah kamu yakin dia datang mengunjungiku karena kebaikan hatinya dan bukan untuk membuat ganjalan?” Chu Ningyi bertanya dengan lugas. Dia kemudian membalik tangannya untuk memegang tangan Shui Anluo dengan kuat. Ketika dia menatap Shui Anjiao, tatapannya tampak lebih tajam dari sebelumnya.

Shui Anjiao menggigil dan tidak memiliki keberanian untuk menatap mata Chu Ningyi. Sebagai gantinya, dia memelototi Shui Anluo dengan kejam dan menggertakkan giginya saat dia berseru, “Brother Ningyi, kamu tidak boleh jatuh cinta pada kebohongannya. Anda masih belum tahu siapa yang menjadi anak itu. “

Setelah Shui Anjiao mengatakan ini, bahkan He Xiaoran, yang telah mendukungnya, tersinggung. Anak itu jelas merupakan salinan dari putranya ketika dia masih muda. Dia akan tahu lebih baik daripada orang lain bahwa Luoning memang cucunya. Sekarang setelah orang ini memanggil cucunya b * stard, bagaimana dia bisa merasa bahagia tentang hal itu?

“Anjiao.” Wajah He Xiaoran tenggelam.

Shui Anjiao gemetar namun dia tidak menyadari bahwa dia akan menghadapi kematian. Sebaliknya, dia percaya bahwa dia semakin dekat dengan He Xiaoran dan berbicara lagi, “Bibi, aku mengatakan yang sebenarnya. Bukannya Anda tidak tahu orang seperti apa ibunya. “

“Katakan itu lagi?” Wajah menyeringai Shui Anluo segera tenggelam saat menyebut ibunya. Cara dia memandang Shui Anjiao sudah cukup untuk membekukan neraka.