Chapter 75 – Time Will Tell

Babak 75: Waktu Akan Memberitahu

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

“Jangan khawatir, Bibi, Dokter Shui adalah mahasiswa dari Universitas ‘A’. Mereka yang berhasil masuk Universitas ‘A’ tidak bisa berbuat salah. ” Lin Qianchen tersenyum saat Shui Anluo menunduk dan tetap diam. Wanita ini, Lin Qianchen, memang bermuka dua.

Setelah melakukan putaran, ekspresi Lin Qianchen berubah sekali lagi setelah muncul dari bangsal. “Setelah Anda selesai menyortir file, letakkan di meja saya.”

Shui Anluo menyaksikan kepergian Lin Qianchen yang lancang dan menyipitkan matanya. Meskipun dia mengajarkan semua yang dia tahu, Shui Anluo sama sekali tidak merasa bersyukur terhadapnya.

Qiao Yaruan tiba pada sore hari tetapi dia mengatakan kepada Shui Anluo bahwa tidak perlu dia menjemputnya karena orang lain melakukannya.

“Ya ampun, apakah kamu punya teman dekat lain dari ‘A’ City selain aku?” Shui Anluo mendecakkan lidahnya saat dia makan. Karena kejadian kemarin, tidak ada seorang pun di rumah sakit yang ingin berbicara dengannya sehingga dia senang untuk tetap sendirian.

“Itu karena aku punya banyak kekasih kecil. Saya menutup telepon. Saya akan mencari Anda di rumah sakit besok. ” Shui Anluo menyaksikan panggilan berakhir dan semangatnya terangkat. Setelah Qiao Yaruan kembali, dunianya akan menjadi cerah kembali.

Saat Shui Anluo memikirkan hal ini, seseorang tiba-tiba duduk di depannya.

Shui Anluo mendongak. Orang itu adalah Feng Feng.

“Feng …” Sebelum Shui Anluo bisa menyelesaikan, Feng Feng menutupi bibirnya dan menyeret Shui Anluo keluar dengan kepala lebih rendah.

Shui Anluo berjuang tapi dia menekankan tangannya ke bibirnya sampai mereka di luar. Baru kemudian Feng Feng melepaskan genggamannya.

Shui Anluo meludah dengan paksa dan menarik napas dalam-dalam sebelum melihat pria dengan topi baseball, “Apakah kamu mencoba membunuhku?”

“Hei gadis kecil, apakah kemarin semua itu menarik bagimu?” Karena dia, dia telah dikerumuni sepanjang jalan di bus. Manajernya akhirnya terpaksa menyelamatkannya.

Namun, semua orang di ‘A’ City sekarang tahu bahwa dia, Feng Feng, naik bus sehingga dia tidak bisa menggunakannya lagi.

Shui Anluo menggosok lengannya yang sakit yang dipegangnya erat-erat dan menatapnya dengan dingin. “Bagaimana denganmu? Apakah itu menyenangkan untuk membuat panggilan tidak sengaja ke Chu Ningyi? ” Shui Anluo mencibir saat dia menjawab.

“Atau apakah itu untuk mengatakan, gadis kecil, bahwa kamu telah melakukannya untuk menarik perhatianku?” Feng Feng berkata dan perlahan beringsut menuju Shui Anluo.

Shui Anluo tidak bisa menahan diri untuk memutar matanya saat dia perlahan mundur. “Hei, Kakak, antara kamu dan Chu Ningyi, apakah kamu berpikir bahwa kamu lebih tampan daripada dia? Saya memiliki Chu Ningyi di sebelah saya dan saya belum jatuh cinta padanya, jadi mengapa saya harus jatuh cinta padamu? ” Shui Anluo memandang Feng Feng seolah sedang menatap pasien yang keras kepala yang tidak mau minum obat. “Kakak, minum obatmu dan cepat pulang. Apakah Anda benar-benar percaya diri sebagai sutradara yang sombong hanya karena Anda memiliki ketampanan? Bahkan jika Anda adalah seorang direktur sombong, itu akan menjadi direktur sombong yang telah jatuh cinta kepada saya. Apakah Anda menyiratkan bahwa Anda telah jatuh cinta pada saya? “

Begitu Shui Anluo selesai berbicara, ekspresi Feng Feng berubah sangat gelap. ‘Jatuh cinta dengan wanita ini? Saya?’

‘Kecuali saya gila seperti Chu Ningyi. Wajahnya seperti lobak dan tubuhnya seperti kacang Prancis! ‘

“Heh … jatuh cinta padamu? Siapa yang memberi Anda rasa tidak tahu malu untuk mengatakan hal-hal semacam ini? ” Feng Feng tertawa. “Namun, Shui Anluo, kamu pasti akan mengalami nasib buruk karena mengacaukan aku.”

“Waktu akan menjawab. Mari menonton dan melihat siapa yang macam-macam dengan siapa, “gurau Shui Anluo, menolak mengakui kekalahan.

Dia harus mentega Chu Ningyi dengan sangat baik selama tiga hari ke depan. Kalau tidak, dia akan kehilangan kesempatan membalas dendam dengan pria ini. Shui Anluo mengepalkan tangan kecilnya saat dia memikirkan hal ini. Dia telah memutuskan bahwa dia akan terus mentega dia ketika dia kembali!