Chapter 2360: Retribution (1)

Bab 2360: Retribusi (1)

Penerjemah: Moonwhisperer, Editor Mrbong: Brook, Pyr, Skyrise

Di jalan keluar, Chu Yang telah mencari Su Luo. Su Luo bertindak tenang dan santai, tetapi di dalam hatinya, dia waspada terhadapnya.

Perasaan ini datang dari indera keenam Su Luo yang tajam.

Su Luo ingat bahwa dia telah meminta bocah itu untuk memilih tim orang yang beragam, karena takut mereka mungkin bekerja bersama untuk merusaknya.

Semua orang di tim ini tampak seperti mereka baru saja bertemu satu sama lain pada pandangan pertama, tetapi Su Luo telah melihat begitu sedikit indikasi ketidaktahuan sehingga dia mulai merumuskan rencana cadangan.

Ruang abyssal sangat luas dan tak ada habisnya, penuh dengan bukit -bukit, hutan dan rumput, dan sungai besar.

Ketika Su Luo dan yang lainnya melarikan diri dari pengejaran Patroli Legiun, praktis semua orang terluka sampai taraf tertentu.

“Ada hutan yang tidak jauh di depan; legiun patroli ini pasti tidak akan memasuki hutan. Pada saat itu, kita akan aman!” Chu Yang berbalik dan mendorong tim di belakangnya.

Tidak jauh di belakang, legiun patroli masih mengejar mereka tanpa henti.

“Mm!” Kerumunan mengangguk dan mematuhi keunggulan kapten.

Tidak butuh waktu lama bagi semua orang untuk bergegas ke hutan.

Benar saja, perusahaan patroli sedang melayang di pinggiran hutan, berteriak tetapi tanpa niat bergegas masuk.

Xiao Luo membuka sepasang mata besar dan bertanya kepada kapten dengan rasa ingin tahu, “Mengapa mereka tidak masuk?”

Chu Yang tersenyum misterius.

Saudari senior Yu dengan jijik mengaitkan bibirnya.

“Ada serangkaian aturan khusus untuk jurang pelapis.

Di paruh terakhir kata -katanya, Suster Senior Yu mempertanyakan Xiao Luo.

Xiao Luo menonjolkan lidah merah mudanya dan membuat wajah, tetapi dia tidak marah karena sikap saudari senior Yu.

Dari awal hingga akhir, Su Luo mempertahankan senyum lembut, tidak melibatkan dirinya dalam percakapan atau berselisih dengan siapa pun. Dia sepertinya hanya berkeliaran di sekitar tim.

Xiao Luo yang hidup secara spontan dan otomatis digosok dekat dengan Su Luo: “Sister Sister Su, mengapa Anda tidak berbicara? Apakah Anda khawatir bahwa Anda tidak akan dapat kembali? Jangan takut. Dengan kapten kami di sekitar, tidak ada perlu khawatir. ”

“Kamu kenal kapten dengan baik?” Su Luo menyeringai dan meliriknya.

Mata Xiao Luo sedikit berkedip -kedip, dan kemudian tertawa: “Aku belum pernah berada di misi dengan kapten sebelumnya, jadi bagaimana aku bisa terbiasa dengannya?”

“Tapi kaptennya sangat kuat; dia berada di peringkat ke -55 dalam daftar naga.” Xiao Luo berseri -seri dan menyipitkan matanya dengan kagum.

“Begitukah?” Su Luo merespons dengan acuh tak acuh.

Setelah itu, Xiao Luo terus menarik Su Luo bersamanya dan menarik keduanya lebih dekat, mengoceh terus.

Dia tampak seperti gadis kecil yang hidup, cantik, murni, dan tampak polos sehingga siapa pun yang melihatnya akan menyukai dia … hanya berdasarkan penampilan, tentu saja.

Su Luo memiliki kecurigaan di dalam hatinya dan memandang Xiao Luo dengan tatapan yang berbeda. Kesombongan di mata gadis itu mudah ditemukan.

“Sudah larut. Makan sesuatu, istirahat, dan kita akan kembali ke jalan dalam satu jam,” kata Chu Yang, lalu mengeluarkan makanan yang disiapkan sejak lama dari tas penyimpanan besarnya.

Makanannya sangat mendasar. Tidak ada ikan atau daging besar, hanya roti dan air terkompresi sederhana.

Roti terkompresi semacam ini dijual di kamp pelatihan jenius, satu poin masing -masing.

Chu Yang tersenyum dan membagi roti menjadi satu per satu.

Jika Anda menemukan kesalahan (iklan popup, pengalihan iklan, tautan rusak, konten non-standar, dll.), Beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.