TGMC – Chapter 13

Bab 13
Penerjemah: WuWangEditor: LightbubbleChapter 13: Situasi Kritis Hari kedua, di pagi hari jam tujuh, Zhang Mu tiba-tiba membuka matanya, bangun tepat waktu.

Zhang Mu telah meringkuk di sudut dan tidur selama beberapa jam. Dia tiba-tiba menggigil kedinginan. Ya, dia menyesal dalam hatinya bahwa dia telah bermain keren tadi malam. Paling tidak, dia harus meminta Yuan Rui untuk memberinya selimut. Dia menekan lehernya yang kaku dan memutarnya beberapa kali. Kresek, kresek. "Apakah kamu bangun?" Dia mendengar suara malu-malu dari tempat tidur. Zhang Mu melihat ke belakang dan menemukan bahwa Yuan Rui juga terbangun. Dia memegang selimut di lengannya, menatapnya dengan tatapan lelah. Gadis itu memiliki dua bercak hitam di bawah matanya. Rupanya, dia tidak tidur nyenyak tadi malam. Bagaimanapun, dia masih seorang gadis kecil. Dia pasti merasa takut melihat perubahan kejam dunia. Tentu saja, ada kemungkinan lain bahwa dia takut pada Zhang Mu, takut bahwa "paman aneh" ini melakukan sesuatu padanya di malam hari. Zhang Mu berbalik dan menatap gadis itu. Dia tersenyum dan berkata, “Terima kasih telah menerima saya di tadi malam. Yah, saya tidak punya terlalu banyak makanan dan saya pikir Anda tidak akan menyukai rasanya. Tunggu disini. Aku akan pergi mencari makanan untukmu. "" Apakah kamu pergi? Tidak, tidak, saya tidak lapar. Jangan keluar! "Yuan Rui segera menggelengkan kepalanya seperti mainan setelah dia mendengar kata-kata Zhang Mu," Berbahaya di luar sana. Jangan keluar. Kita bisa tinggal di sini dan menunggu tentara menyelamatkan kita. "" Tentara? Mereka bahkan tidak bisa menyelamatkan diri sekarang. Bagaimana mereka akan pergi untuk menyelamatkan kita? "Zhang Mu berkata dengan nada tenang, mengatakan yang sebenarnya kejam. Dia terus menyeka pedang Tang dengan wajah lurus. Setelah mendengar kata-kata Zhang Mu, wajah Yuan Rui sepucat kertas. Dia menelan dan bertanya, “Paman Zhang, Anda pasti bercanda. Meskipun monster itu sangat kuat, tetapi tentara memiliki senjata yang tak terhitung jumlahnya! Bagaimana mereka bisa menyingkirkan monster-monster ini? Benar kan? ”Zhang Mu akhirnya selesai menyeka pedangnya. Dia berdiri dan mengangkat bahu, berbalik ke Yuan Rui lalu berkata, "Tentu saja, jika tentara masih memiliki senjata, orang mati berjalan bodoh ini tidak akan menjadi ancaman bagi mereka. Sayangnya, setelah gelombang melintas di udara kemarin, saya melihat bahwa sekelompok senjata api polisi segera kehilangan kemanjurannya dan mereka dihancurkan oleh monster-monster itu. Saya pikir tentara mungkin menghadapi situasi yang sama. Karena itu, saya khawatir kita harus mengandalkan diri kita sendiri sekarang. "Setelah itu, Zhang Mu berhenti sejenak. Dia tidak berbalik, tetapi melanjutkan, “Jangan membuka pintu jika Anda tidak mendengar suara saya. Jangan meremehkan sifat buruk manusia. "Zhang Mu meletakkan telinganya di pintu untuk mendengarkan suara di luar pintu. Setelah memastikan bahwa tidak ada bahaya, dia membuka pintu dan berjalan keluar. … Di atap rumah, Zhang Mu menyaksikan situasi di sekitar sebuah toko di seberang jalan. Dia tidak bergerak, tetapi menempatkan dirinya di bawah sinar matahari sebentar, menunggu tubuh dinginnya menjadi lebih hangat. Zhang Mu selalu teliti dalam melakukan apa pun. Setelah fungsi tubuhnya kembali normal, Zhang Mu menyipitkan matanya. Ini adalah jalan yang terpencil, dan hanya ada tujuh orang berjalan mati berkeliaran di jalan dari lokasi ke toko serba ada. Zhang Mu tidak mengkhawatirkan mereka. Dengan kecepatan ledakannya, dia bisa menghitung jarak serangan orang mati, membunuh orang mati di depan pintu toko serba ada, lalu bergegas ke toko serba ada. Kuncinya adalah orang mati berjalan di dalam toko. Apa yang harus dia lakukan dengan mereka? Menarik mereka keluar atau langsung bergegas ke toko dan membunuh mereka semua? Melihat melalui jendela toko, Zhang Mu bisa melihat ada tiga orang mati berjalan di dalam gedung. Mereka harus menjadi manajer toko dan dua pelanggan. Tubuh Zhang Mu masih belum diperkuat dan dia tidak bisa memainkan kekuatan penuhnya di ruang yang begitu sempit. Dia hanya bisa berurusan dengan satu orang mati berjalan pada satu waktu. Jika dia menarik mereka keluar … Yah, toko itu bukan satu-satunya toko di jalan. Jika dia tinggal di jalan terlalu lama, orang mati berjalan di jalan dan di toko lain mungkin mendengar suara dan datang untuk mengerumuninya. Jika itu terjadi, akan sangat sulit baginya untuk menyelinap ke toko serba ada lagi. Setelah beberapa saat, Zhang Mu punya ide. Dia menyarungkan pedang Tang-nya ke dalam ransel, lalu memanjat atap di sepanjang atap. Menurut peta jalan yang telah ia buat di dalam hatinya, ia berjalan dengan hati-hati di jalan, lalu berjalan ke toko serba ada tanpa suara. Zhang Mu menyelinap ke sebuah gang di sebelah toko serba ada, memandangi orang mati yang berjalan lima belas meter dengan punggungnya, lalu menghunus pedangnya dan bergegas ke sana tanpa ragu-ragu. Zhang Mu tidak ingin ada kecelakaan, jadi dia bergegas dengan kecepatannya yang sepenuhnya ditingkatkan, menebang kepala orang mati yang berjalan sebelum menyadari apa pun. Setelah itu, ia segera menangkap kepala orang yang mati berjalan seandainya itu jatuh membuat kebisingan. Setelah memilih kristal orang mati yang berjalan, Zhang Mu menyarungkan pedangnya. Dia memegang kepala mayat yang mati di salah satu tangannya dan memegang tubuh tanpa kepala itu dengan tangan lainnya, lalu dengan cepat kembali ke gang dan melemparkannya ke tanah. Gerakannya cepat dan tenang. Orang mati berjalan lainnya tidak merasakan apa-apa dan masih berkeliaran di jalan. Namun, Zhang Mu tahu bahwa tidak ada banyak waktu yang tersisa untuknya, karena bau darah akan segera menyebar di udara. Dia mengamati keadaan di sekitarnya lagi, lalu menyelinap ke toko serba ada. Seperti yang diharapkan Zhang Mu, dia merasakan sesuatu menerkamnya begitu dia memasuki pintu. Dia harus mengayunkan pedangnya sebelum dia bisa melihat apa pun. Zhang Mu merasakan getaran yang kuat dari senjatanya dan tanpa sadar mengangkatnya. Sebelum dia bisa berdiri teguh, dia mendengar suara lain mengembus udara. Zhang Mu nyaris menghindari serangan itu, akhirnya melihat dua penyerang di depannya. Yang satu berjalan mati mengenakan pakaian compang-camping, dan yang lain berjalan mati tampak seperti pemuda. Mereka memblokir jalan Zhang Mu dari kedua sisi dan mendekatinya. Sesuatu telah salah. Di mana orang ketiga berjalan mati? Dengan putus asa, Zhang Mu melompat, berjongkok di rak barang kosong. Dia melirik ke sekeliling toko serba ada, tetapi masih tidak menemukan orang ketiga berjalan mati. Wajahnya berubah, karena dia tidak ingin memiliki faktor tak terduga dalam rencananya. Keduanya berjalan mati di bawah rak barang memandang Zhang Mu. Mereka menjerit dan mengetuk ke rak. Zhang Mu tidak bisa menemukan kesempatan yang baik untuk membunuh mereka sehingga dia terpaksa melompat ke rak barang di belakang rak sebelumnya. Mengaum! Sementara Zhang Mu masih di udara, orang mati berjalan tiba-tiba keluar dari bawah rak. Itu membuka mulutnya yang berdarah lebar, mencoba menggigit Zhang Mu. Orang mati berjalan terakhir bersembunyi di bawah rak! Itulah alasan mengapa Zhang Mu tidak bisa menemukannya. Wajah Zhang Mu memucat. Dia tidak punya banyak pilihan, tetapi harus melambaikan pedangnya tanpa daya kepada orang mati yang berjalan dengan sekuat tenaga. Pedang secara langsung memotong orang mati berjalan menjadi dua bagian. Namun, kekuatan yang diberikan membuatnya kehilangan keseimbangan. Meskipun Zhang Mu telah mencoba yang terbaik untuk menghindari memukul kepalanya, dia masih jatuh dengan keras ke tanah. Ketak! Zhang Mu merasakan rasa sakit yang hebat naik di sepanjang lengan kanannya. Mengutuk. Lenganku telah terkilir! Zhang Mu mengerang di dalam hatinya. Pada saat ini, dua orang mati berjalan mendorong rak di depan mereka, perlahan berjalan ke Zhang Mu. Zhang Mu telah menyerahkan rencananya untuk membunuh mereka semua. Dia bahkan tidak akan mengambil kristal dari mayat yang baru saja dia bunuh. Dia mengambil pedang Tang dengan tangan kirinya dan membayangkan di dalam hatinya, memerintahkan Cincin Pedagangnya untuk meletakkan semua barang di rak-rak di sekelilingnya. Dalam sekejap mata, sebagian besar barang di rak telah dimasukkan ke dalam cincin. Cincin Pedagang Zhang Mu dipenuhi dengan berbagai barang sekarang. Setelah bermain "petak umpet" dengan keduanya berjalan mati untuk sementara waktu, Zhang Mu menangkap kesempatan. Dia mendorong rak untuk menghalangi jalan kedua berjalan mati, lalu dengan cepat berlari keluar dari toko. Zhang Mu tidak melihat ke belakang. Dia tahu bahwa tak lama kemudian, orang mati berjalan di jalan dan di toko-toko lain akan datang ke sini mengikuti suara yang dia buat dan bau darah. Zhang Mu menghela nafas buruknya dalam perjalanan kembali. Dia memamerkan giginya dan membuat patah pada lengannya yang patah, tetapi lengan kanannya masih tergantung di samping tubuhnya. Dia mungkin tidak akan bisa menggunakan lengan kanannya untuk jangka waktu tertentu. Zhang Mu tidak ingin membuang waktu untuk menjelaskan Cincin Pedagangnya kepada Yuan Rui, jadi dia mengeluarkan roti dan susu dari cincin itu dan memasukkannya ke dalam ranselnya. Dia mengira gadis kecil itu akan menyukai mereka. Akhirnya, Zhang Mu mengembalikan gudang. Dia berhenti, karena dia tiba-tiba menemukan bahwa pintu gudang rusak. Dia memiliki perasaan yang sangat buruk. Memikirkan kondisinya saat ini, Zhang Mu memasukkan "benda" kecil ke lengan bajunya dan dengan cepat berjalan masuk.