Chapter 91 – She’s Not The One!

Bab 91: Dia Bukan Satu-Satunya!

Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

Wajah Papa An membeku selama dua detik sebelum dia menjawab sambil tersenyum, “Tidak, dia tidak. Anda bisa bertanya pada Xiaxia sendiri. ”

Mengunyah sandwich-nya, An Xiaxia menjejali mulutnya dengan makanan. Dia mengerjap pertanyaan itu dan memiringkan kepalanya. "Tidak, saya tidak. Saya tidak pernah tahu cara berenang, saya juga tidak di sekitar air. Jadi bagaimana saya bisa jatuh? "

Wajah Sheng Yize menjadi pucat dan dia perlahan mengepalkan tangannya di bawah meja.

Bertahun-tahun, dia mencari seseorang.

Seseorang yang sangat berhutang budi padanya.

Suatu hari ketika An Xiaxia telah menggaruk mobilnya, dia menemukan dia cukup lucu dan murid-murid hitam itu mengingatkannya pada orang itu dalam ingatannya, jadi dia memutuskan untuk menggodanya sedikit dan meminta seseorang untuk memeriksa latar belakangnya.

Investigasi kemudian kembali menunjukkan bahwa An Xiaxia mungkin adalah orang yang ia cari tinggi dan rendah selama bertahun-tahun.

Berita ini mengejutkan Sheng Yize. Kebetulan konflik mulai muncul antara kelompok dan perusahaan dan manajer mereka mengatur agar mereka kembali ke sekolah. Dia kemudian meminta manajer mereka untuk mendaftarkan mereka ke Qixia tanpa berpikir panjang.

Karenanya, semuanya jatuh pada tempatnya. Mereka menjadi teman sekelas dan tinggal bersama, tidak ada yang diharapkan oleh An Xiaxia. Namun, mereka semua adalah bagian dari rencananya.

Tapi sekarang … seseorang di sana telah mempermainkannya!

Xiaxia bukanlah yang dia cari!

"Hm … kamu mau ini?" Seorang Xiaxia membawanya sandwich dan tersenyum padanya.

Lagipula, dia mengandalkan Sheng Yize untuk membawanya sebagai anggota kru.

Namun, wajah Sheng Yize tanpa ekspresi dan matanya tampak begitu dalam dan gelap. Ada emosi yang rumit di dalamnya yang tidak bisa dia pahami.

"Biarkan aku bertanya lagi padamu. Apakah Anda tidak pernah jatuh ke air? ”Sheng Yize merendahkan suaranya.

Xiaxia menggelengkan kepalanya, menganggapnya tidak masuk akal. "Tidak, mengapa aku berbohong padamu tentang itu?"

Sheng Yize tiba-tiba bangkit dan udara yang mengintimidasi keluar darinya. Xiaxia secara naluriah tersandung kembali.

Udara di sekitarnya begitu dingin dan dia merasa sangat mengintimidasi meskipun dia tidak menunjukkan kemarahan. Ketakutan, An Xiaxia menjatuhkan sandwich di tangannya.

Sheng Yize berjalan melewatinya dan langsung naik ke atas.

Dia bahkan tersandung ketika menaiki tangga dan hampir jatuh.

Xiaxia sangat bingung. Dia meminta bantuan ayahnya.

Papa An tampak sangat tertutup tentang masalah ini. Setelah memberi tahu An Xiaxia untuk beristirahat yang baik, ia minta diri dari kamar.

Seorang Xiaxia menatap kosong ke udara untuk sesaat, menghela nafas, lalu menatap sandwich dengan pandangan sedih.

Hm … lantainya tidak terlalu kotor. Jadi bisakah dia mengambilnya dan memakannya?

–

Setelah kembali ke kamarnya, An Xiaxia tidur sampai malam itu.

Dia memang kelelahan selama dua hari terakhir. Meskipun dia tidak terluka karena Sheng Yize telah melindunginya, dia masih memiliki otot-otot yang sakit di sekujur tubuhnya setelah bangun. Dia pikir dia bisa menggunakan beberapa latihan di lantai bawah.

Dia berlari ke Sheng Yize di tangga.

"Sheng Yize, bukankah seharusnya kamu di tempat tidur?" Kata An Xiaxia dengan nada khawatir.

Sheng Yize menurunkan topinya dan menjelaskan, “Saya harus pergi ke perusahaan. Sesuatu muncul dan saya dibutuhkan untuk pers. "

Seorang Xiaxia mengakui itu dengan "oh." Menyentuh ujung jari telunjuknya bersama-sama, dia berusaha menemukan sesuatu untuk dikatakan kepada Sheng Yize, tetapi dia sudah mulai berjalan menuruni tangga.

Tanpa bicara, dia berjalan bersamanya. Ketika Sheng Yize membuka pintu depan, dia menatap wajah cerah dan tersenyum.

"Kenapa, Sheng Yize, aku melihatmu masih hidup." Qi Yanxi menyipitkan mata dan berbicara dengan nada mengancam.

Sheng Yize balas mencibir. "Saya. Kecewa, bukan? "

Berdiri di belakang Sheng Yize, Seorang Xiaxia bersumpah dia bisa mencium bau bubuk mesiu.

Babak 92: Aku Mati, Sampai jumpa

Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

“Xiaxia, apa kamu baik-baik saja? Saya di sini untuk memeriksa Anda. "Qi Yanxi membawa dua kotak tonik di tangannya dan meskipun ada senyum di wajahnya, ada sesuatu yang ganas tentang dirinya.

Seorang Xiaxia takut mereka berkelahi lagi dan memaksa dirinya untuk berjalan ke pintu. "Aku tidak butuh kunjunganmu. Kamu bisa pergi sekarang. Sampai jumpa."

Dia akan menutup pintu depan ketika Qi Yanxi dengan cepat menghalangi jalannya.

“Xiaxia, aku pengunjung yang ramah. Saya tahu Anda tidak menyukai saya, tetapi Anda tidak boleh mengusir saya seperti itu, "kata Qi Yanxi, bersandar pada bingkai pintu dengan cara yang kasar. Xiaxia lebih rendah kekuatannya dan menginjak kakinya dengan frustrasi. "Apa yang kamu inginkan? Bukankah kamu seharusnya mengikuti pelatihan militer sekarang? "

Qi Yanxi menggaruk dagunya. "Oh … pelatihan militer … Aku akan pergi ketika aku menginginkannya, kalau tidak, tidak ada yang bisa membuatku."

Xiaxia menggertakkan giginya. Sheng Yize menariknya ke belakang dan mengangkat alis ke arah Qi Yanxi. "Saya sarankan Anda berperilaku sendiri. Saya mendengar orang tua Anda akan kembali … "

Wajah Qi Yanxi menjadi gelap saat dia menggumamkan kutukan. Dia sudah bisa membayangkan betapa neraka hidupnya dalam beberapa hari.

Dia menunjuk hidung Sheng Yize dan mengutuk, "Kau bajingan, Sheng Yize! Tunggu dan lihat saja! Anda akan membayar untuk ini! "

Setelah kata-kata yang mengancam itu, dia menyodorkan kotak-kotak itu ke tangan An Xiaxia, lalu bergegas pergi, segera menghilang ke dalam malam.

Seorang Xiaxia menyaksikan ini dengan mulut terbuka. Dia kemudian berbalik ke Sheng Yize. “Wow, kamu luar biasa! Kamu menakuti dia begitu saja! ”

Sheng Yize menurunkan topinya dan berkata dengan tenang, "Aku pergi, sampai jumpa."

"Hei … tunggu sebentar!" Seorang Xiaxia memanggilnya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Santai saja dalam latihan fisik. Hubungi 120 jika Anda merasa tidak benar. Dan, Anda akan kembali, bukan … "

Seorang Xiaxia tidak tahu dari mana datangnya bit terakhir itu, tetapi secara tidak sadar, dia merasa bahwa Sheng Yize meninggalkannya.

Sheng Yize berhenti sejenak sebelum mempercepat langkahnya beberapa detik kemudian. Dia tidak tahu apakah dia akan mendengarkannya atau tidak.

–

Seorang Xiaxia berjalan-jalan dan mengangkat teleponnya setelah kembali ke rumah. Dia kemudian terbiasa menelusuri gosip online.

Apa yang dia baca membuatnya melompat.

Seseorang memposting berita tentang Sheng Yize jatuh ke sungai dua hari yang lalu dan para penggemar sangat panik. Pada tekanan, perusahaan meminta Sheng Yize untuk memberikan konferensi pers.

Saat ini, sudah live.

Seorang Xiaxia mengetuk video dari siaran langsung dan melihat wajah indah Sheng Yize.

Setelah berganti pakaian dan dengan rambut rontok, ia tampak segar.

Sister Ke, manajer mereka, memberikan pengantar singkat, menyatakan bahwa semuanya itu hanya rumor.

Para wartawan tidak akan membelinya dan mulai mengajukan berbagai pertanyaan runcing.

"Kapten Yize, apakah seseorang sengaja melakukan ini padamu?"

"Apakah kamu terluka jatuh ke sungai? Apakah ini akan memengaruhi karier akting Anda? "

"Apakah ini manajemen krisis perusahaan?"

"…"

Lu Ke melambaikan tangannya dan tersenyum. “Yize telah menyiapkan sesuatu untuk semua orang. Sekarang waktunya pertunjukan! "

Para wartawan terkejut dengan hal ini. Apa? Apakah konferensi pers ini berubah menjadi pertemuan penggemar?

Staf segera memberi Sheng Yize mic earphone dan irama lagu cepat-beat terdengar.

Itu adalah lagu dansa terkenal oleh Starry Night: "When Love Arrives."

Xiaxia melesat berdiri.

Dia sangat terluka, dia seharusnya tidak menari!