TLCQ – Chapter 14

Bab 14: Bab 14

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Akibatnya, Chu Qiao diperlakukan dengan lebih hormat oleh yang lain.

Pada sore hari, Chu Qiao mengenakan gaun apel ceri putih baru, sepatu bot bulu unta putih dan dua bunga giok zamrud di kepalanya. Dia tampak menggemaskan ketika dia melompat-lompat di sepanjang tepi danau di halaman belakang. Dia baru saja mengambil beberapa dupa agilawood dari halaman luar dan ketika dia berjalan melewati hutan bambu, tiba-tiba sebuah bayangan muncul di depannya. Orang itu tertawa besar ketika berkata, “Haha! Akhirnya aku menemukanmu!"

Pangeran muda mengenakan jubah safir yang dijahit dengan burung multi-warna dan itu adalah kumpulan warna. Dia gembira melambaikan cambuknya di depan Chu Qiao, menatapnya dari kepala hingga kaki, dan berkata sambil tersenyum, "Ada apa? Cuaca hari ini sangat baik, mari kita mencari-cari. "

Chu Qiao mengangkat alisnya ketika dia melihat pangeran muda itu berseri-seri. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bebas, aku masih punya banyak hal yang harus dilakukan, maafkan aku." Dengan itu, dia berbalik dan pergi.

"Hei, jangan pergi." Pangeran muda itu buru-buru berlari untuk menghalangi jalannya dengan mengulurkan tangannya dan berkata, "Tidak mudah bagiku untuk menemukanmu, dan aku menunggu di sini di taman ini sepanjang sore. Bagaimana kalau Anda memberi tahu saya nama Anda dan di pengadilan mana Anda berasal? Saya akan meminta Zhuge Huai untuk membiarkan Anda menemani saya, apa yang Anda pikirkan? "

Dia mengangkat alisnya, berbalik dan menghadapnya. "Kamu benar-benar ingin aku ikut denganmu?"

Pangeran muda itu dengan anggun menganggukkan kepalanya dan berkata, “Ya, di antara semua pelayan, kau yang paling menyenangkan di mataku. Biarkan saya menunjuk Anda sebagai pengawal utama saya. Apa yang kamu pikirkan?"

Chu Qiao tersenyum dan mengangguk. “Baiklah kalau begitu, aku akan memberitahumu namaku. Tetapi apakah Anda dapat meminta saya dari tuan saya, kita akan lihat. "

"Yakinlah!" Dia mengetuk dadanya dan menyatakan, "Bahkan jika saya meminta sepuluh, Zhuge Huai masih harus mendengarkan saya, apalagi saya hanya meminta hanya Anda."

"Oke, dengarkan baik-baik, aku bernama 'Tidak ada' dan aku milik pengadilan 'Ada'. Saya di bawah nyonya ‘Trik’, dan yang saya lakukan adalah meremas patung-patung tanah liat untuk dimainkan oleh para tuan dan perempuan sehingga mereka bisa bersenang-senang. Kamu harus ingat. "

Mata tuan muda itu bersinar terang dan dia berkata, "Kamu tahu cara meremas patung-patung tanah liat?"

"Ya." Chu Qiao menahan tawa dan melihat bahwa anak ini menggemaskan, dia berjingkat dan mengulurkan lengannya untuk mencubit pipinya dengan lembut. Dia tersenyum dan berkata, “Saya memiliki banyak kemampuan dan akan membiarkan Anda melihatnya langsung di masa depan. Saya masih memiliki thores untuk dijalankan dan saya harus pergi sekarang. Ingatlah untuk berbicara dengan Tuan Muda Pertama saya. ”

"Aku tidak akan khawatir," pangeran muda itu mengangguk dan tersenyum. "Lebih baik kau kembali dan berkemas dulu. Aku akan menjemputmu sebentar lagi. ”

Chu Qiao berjalan maju cukup lama dan ketika dia menoleh, pangeran muda itu masih berdiri di atas batu, dengan antusias melambaikan tangannya. Chu Qiao menahan senyumnya dan berjalan melewati rumpun bambu, memegang dupa agilawoodnya saat dia menuju ke pengadilan Qing Shan.

“Diberi nama‘ Tidak Ada ’, pengadilan‘ Eksis ’, pelayan wanita‘ Trik ’dan terampil dalam memijat patung-patung tanah liat dan bersenang-senang. Bagaimana kamu bisa membuat ini? ”Suara lelaki yang jelas tiba-tiba terdengar. Chu Qiao terkejut dan mengangkat kepalanya untuk melihat Yan Xun dalam jubah cahaya berwarna teal, duduk di cabang pohon pinus, tersenyum ketika dia menatapnya.

Chu Qiao sudah mengungkapkan dirinya yang sebenarnya di depannya beberapa kali dan tidak menemukan kebutuhan untuk bersembunyi lagi. Dia dengan dingin meliriknya dan dengan marah menegur, "Kamu memanjat begitu tinggi, apakah kamu tidak takut jatuh ke kematianmu?"

“Itu seharusnya bukan urusanmu. Anda adalah anak kecil yang jahat, Anda harus lebih khawatir tentang diri Anda sendiri. Awan gelap berkumpul, Anda tidak dapat yakin bahwa tidak akan ada badai selama musim dingin dan bahwa mereka yang bersalah atas kesalahan akan dipukul. "

Dengan perawakannya yang kecil, dia berdiri di bawah pohon, memandang ke atas dan berkata dengan dingin, "Tidak peduli berapa banyak kesalahan yang saya lakukan, saya tidak dapat membandingkan dengan Anda anak nakal yang bahkan tidak berkedip ketika mengambil kehidupan seseorang. Kalian semua babi dan tidak ada yang bagus. ”

"Sungguh berani!" Meskipun kata-katanya terdengar serius, dia masih berbicara dengan nada santai dan tersenyum. Yan Xun duduk di cabang, menatap anak itu dan berkata, “Aku sengaja salah sasaran panahku untuk menyelamatkan hidupmu. Untuk menyelamatkan Anda, saya kehilangan hadiah kemenangan delapan penari barat cantik dari Tuan Muda Pertama Anda. Anda bahkan tidak berterima kasih tetapi malah menghina saya. Apa alasanmu? ”

"Penalaran diucapkan kepada orang-orang, apa gunanya berbicara dengan babi? Saya telah memperingatkan Anda untuk tidak melecehkan saya lagi, dan bahkan tidak menganggap saya sebagai ancaman. Jika Anda berani melakukan itu, Anda pasti akan menyesali tindakan Anda. "

Begitu dia menyelesaikan kata-katanya, dia berbalik dan mempercepat langkahnya. Setelah mengambil dua langkah, dia dikejutkan oleh beberapa benda di belakang kepalanya. Dia melihat ke bawah dan melihat buah pinus masih tertutup salju. Dia sangat marah. Dia menoleh dan menatap Yan Xun dengan marah. "Apakah kamu mencoba memprovokasi saya?"

"Tidak." Yan Xun tersenyum bangga dan berkata, "Aku tidak memprovokasi Anda, hanya mengganggu Anda."

Chu Qiao memiringkan kepalanya dan tiba-tiba berbalik dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Yan Xun dengan sengaja bertindak seperti sedang tenggelam dalam pikirannya dengan setengah menutup matanya, berpikir bahwa anak itu akan membantahnya. Tetapi melihat dia pergi begitu saja, dia sedikit kecewa.

Pada saat ini, sebuah batu seukuran kepalan tiba-tiba melayang di udara menuju wajah Yan Xun. Untungnya, dia telah belajar seni bela diri dan memiliki refleks yang baik. Dia berhasil memiringkan kepalanya dan menghindari pukulan itu. Dia diam-diam senang tapi tiba-tiba merasakan ledakan dingin di punggungnya dan suara menabrak pun terjadi. Dari tumbukan pada pohon, salju yang menumpuk tersebar di sekujur tubuhnya.

Remaja Yang Mulia di dandanan melompat dari pohon, tertutup salju, dan berantakan. Dia mengangkat kepalanya dan melihat gadis kecil itu berdiri di tanah yang tertutup salju, menepuk tangannya hingga berdebu. Dia melihat dia melihat ke arahnya, mengangkat lengan kanannya dan mengarahkan jari tengahnya ke arahnya. Dia tersenyum bangga dan berbalik untuk pergi.

Yan Xun sedikit mengernyit dan menunjuk jari tengahnya juga. Yang Mulia Tiga belas tahun Yan cukup bingung, Apa artinya gerakan ini?

Bocah sebelas tahun, Feng Mian berlari keluar dari hutan dan dengan agresif memanggil, "Yang Mulia, saya akan pergi dan menangkapnya untuk Anda menghukum hamba yang tidak sopan ini."

"Kamu? Tangkap dia? ”Yan Xun mendengus dan mengangkat jari tengahnya. "Feng Mian, apa arti gerakan ini?"

"Ini?" Feng Mian sedikit terkejut tapi dengan tegas berkata, "Itu harusnya merupakan permintaan maaf. Dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah berlebihan tetapi dia masih anak-anak dan malu untuk meminta maaf dimuka, jadi dia menggunakan gerakan itu untuk menggantikan kata-katanya. "

"Permintaan maaf?" Yan Xun mengerutkan kening. "Sepertinya tidak."

"Pasti, Yang Mulia."

"Apakah begitu?"

Di aula utama pengadilan Red Hill, Zhuge Huai, Zhao Che dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak saat mereka mendengar percakapan itu.

Wei Jing tersenyum dan berkata, “Zhuge, aku tidak tahu kamu punya gadis yang begitu cerdas di sini. Sekarang bahkan saya ingin bertemu dengannya. "

Zhuge Huai menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pelayanku tidak masuk akal dan menempatkan dirinya dalam posisi untuk diejek."

"Apa yang terjadi? Kenapa kalian semua tertawa? ”Pangeran muda itu merah karena malu karena dia tampaknya tahu bahwa dia mungkin adalah sasaran lelucon, tetapi tidak menyadari apa yang dia lakukan salah.

Zhao Che terkekeh. “Diberi nama‘ Tidak Ada ’, dari pengadilan‘ Eksis ’, pelayan wanita‘ Trik ’, dapat meremas patung-patung tanah liat untuk bermain dan bersenang-senang. Gabungkan, itu ‘tidak ada, main trik dan bersenang-senang’. Itu semua bohong. Kakak ketiga belas, dia hanya mengolok-olokmu! ”

Wajah kecil Zhao Song merah padam karena malu. Dia menginjak kakinya dengan marah dan berlari keluar.

Suara gemuruh terdengar. Gelombang ledakan petasan bahagia tiba-tiba muncul, kilauan bercampur dengan kepingan salju besar di tanah. Di sepanjang jalan, banyak anak-anak tertawa dan bermain ketika mereka menutupi telinga mereka dan menyalakan 'cracker petir' yang lebih murah yang mengeluarkan suara gemuruh tetapi tanpa percikan api. Mereka bersenang-senang.

Festival lentera ke dua puluh lima setelah kenaikan takhta untuk Kaisar Bai Zong dari Dinasti Xia tiba di tengah-tengah perayaan. Semua orang diliputi kegembiraan saat mereka memenuhi jalan. Pihak berwenang menyediakan petasan gratis untuk rakyat, yang berhasil menciptakan suasana yang lebih hidup dan menyenangkan. Master istana Sheng Jin menghargai tindakan hakim ibukota dan memuji serta menghadiahinya.

Di tengah suara gemuruh, kediaman Zhuge juga memperketat persiapan mereka untuk hari penting ini. Pada hari ini, sejumlah besar salju jatuh, yang tampak seperti bulu angsa mengambang di mana-mana. Para tetua di kota mengklaim bahwa salju tahun ini sedikit aneh, seperti biasanya pada saat ini biasanya hanya ada salju.

Chu Qiao mengenakan gaun merah mudanya yang baru dirajut dengan mantel bulu rubah, dan wajahnya yang seperti giok putih ditutupi oleh wol rubah. Dia tampak menggemaskan dengan kedua matanya yang cerah, dan dengan lembut dia menyingkirkan kepingan salju yang mendarat di hidungnya yang tajam.

"Xing Er, Tuan Muda memanggil Anda." Pelayan baru, Huan Er, berlari dengan bunyi gedebuk, lengan akimbo saat ia menghela nafas sambil memanggil Chu Qiao.

Chu Qiao mengangguk dan berkata, "Ayo pergi." Dia menuju ke aula Xuan dengan mantap dan tanpa sedikitpun cemas.

Sambil mengerutkan kening, Huan Er memperhatikan Chu Qiao berjalan pergi. Setelah beberapa saat, dia menggelengkan kepalanya, buru-buru mencoba mengejar ketinggalan. Dibandingkan dengan Chu Qiao, Zhuge Yue lebih lambat. Ketika Chu Qiao mendorong membuka pintu, dia melihat tuan keempat dari keluarga Zhuge duduk di sofa yang dipanaskan, membaca permainan pergi. Alisnya mengerutkan kening saat dia merenungkan.

Chu Qiao telah menyiapkan dan memeriksa ulang semua barang yang diperlukan untuk nanti, dan menyerahkannya kepada pelayan lainnya. Setelah selesai, dia menuangkan secangkir teh dan meletakkannya di meja di samping Zhuge Yue. Dia kemudian duduk tepat di samping pembakar dupa sambil memegang dagunya dan menunggu dengan tenang untuknya.

Sebuah buku duduk di atas meja dan halaman-halamannya terbuka. Halaman-halaman sudah menguning yang menunjukkan bahwa itu adalah buku yang cukup tua. Chu Qiao terpaku pada buku itu dan melihat bahwa itu sebenarnya tulisan suci Buddhis, dan menjadi sangat ingin tahu.

Zhuge Yue tidak bisa dianggap terlalu kejam, juga tidak terlalu licik. Paling tidak, dia tidak seburuk rekan-rekan bangsawannya yang berpartisipasi dalam permainan di tempat berburu kerajaan hari itu. Namun, dia menyendiri dan sangat percaya diri. Selain dirinya sendiri, dia tidak terlalu memedulikan orang lain, apalagi percaya pada agama atau agama. Mengapa dia mengubah pola pikirnya dan membaca tulisan suci agama Buddha?

"Apa yang tertulis pada itu tidak semuanya sampah," tampaknya membaca pikiran Chu Qiao, Zhuge Yue bergumam. Dia mengambil sepotong go go hitam dan meletakkannya di papan permainan, sambil membalik beberapa halaman buku. "Bacalah dengan lantang."

“Hidup seperti hidup di duri. Jika hati Anda diam, maka tubuh Anda tetap tenang dan tenang. Tubuh Anda tetap diam, maka Anda tidak akan terluka. Jika hati Anda terganggu, tubuh Anda akan mengikuti dan mengambil tindakan gegabah, sehingga Anda akan terluka oleh duri. Itu akan menggaruk tubuhmu, menembus tulangmu, dan dengan demikian kau akan menderita untuk semua jenis rasa sakit di dunia … ”

Zhuge Yue mengangkat kepalanya perlahan, matanya mengungkapkan pusaran pikiran saat dia menatapnya dengan tatapan mendalam. Dia akhirnya tersenyum dan berkata, “Tidak buruk, Anda tahu begitu banyak kata di usia yang begitu muda. Siapa yang mengajarimu? "

Chu Qiao sudah merasakan ada sesuatu yang salah ketika dia membaca baris pertama, maka dia tidak panik, tetapi tersenyum. "Terima kasih, Tuan Muda, atas pujian Anda. Saya senang membaca buku sejak saya masih muda dan belajar dari saudara dan saudari saya. ”

"Apakah begitu? Apakah Anda mengerti apa yang Anda baca? "

"Saya mengerti secara singkat." Chu Qiao menjawab, "Bisakah tuan menjelaskannya kepada saya?"

Zhuge Yue sedikit menyeringai dan tidak berbicara sebelum menundukkan kepalanya dan terus mempelajari permainannya.