Chapter 3: Wolf

Bab 3: Serigala

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Hao Ren membeku. Saat Lily berjalan melewatinya, dia menggosok matanya mencoba menjernihkan visinya. Dia melihat kedua padanya, tapi dia benar-benar normal.

Dia yakin dengan apa yang baru saja dia lihat — sepasang telinga segitiga yang ditutupi rambut perak yang indah! Dia sangat yakin akan penglihatannya dan ingatan jangka pendeknya, tetapi dia jelas tidak bisa menjelaskan apa yang baru saja dilihatnya,

Dia menampar dirinya sendiri dan bergumam, "Mungkin aku berhalusinasi. Aku terlalu lelah hari ini."

"Tuan tanah, apa yang baru saja kamu katakan?" Lily memutar kepalanya, matanya yang besar dan indah bersinar dalam gelap. "Halusinasi tentang apa?"

Dia mendengar gumamannya. Hao Ren terpesona oleh kemampuan pendengarannya yang tajam. Dengan mengibaskan tangannya, dia menepisnya sambil berkata, "Tidak apa-apa! Aku baik-baik saja. Ayo cepat sehingga kita bisa menetap untuk malam ini."

"Baik!" Lily membawa koper besar di bahunya dan terus mengoceh, "Tuan tanah, aku kelaparan! Apakah ada tempat di dekat rumahmu tempat aku bisa makan? Atau bisakah aku makan di rumahmu? Aku akan membayarnya. Hei , kenapa kamu berjalan di belakangku? Tolong tunjukkan, aku tidak akrab dengan tempat itu … "

Hao Ren mempercepat dan memimpin. Meskipun Lily cerewet dan naif, Hao Ren terkesan dengan keterusterangannya. "Tidak masalah, aku akan menjadi tuan rumah malam ini. Lagipula aku sendirian."

Baru saja dia selesai berbicara, suara 'floop' muncul lagi!

Refleks Hao Ren lebih cepat saat ini. Dia segera mendongak dan melihat siluet kelelawar seukuran rajawali melintasi langit malam!

Secara alami, tidak terpikir olehnya bahwa itu adalah kelelawar, melainkan seekor burung besar yang mencari makan di malam hari. Di luar kota ada sebidang tanah kosong yang luas. Karena ada burung liar di langit kota bukanlah hal yang aneh. Sebaliknya, dia lebih khawatir tentang Lily karena dia tidak ingin dia mendapat kesan pertama yang buruk tentang tempatnya, jadi dia mengarang cerita. "Jangan khawatir! Itu mungkin hanya burung liar dari gurun terdekat."

Tiba-tiba, Lily mendekatinya, terengah-engah. "Tuan Tuan Tanah, saya punya sesuatu yang harus saya lakukan di sini. Saya sarankan Anda teruskan, saya … saya akan menyusul nanti"

Hao Ren bingung. "Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu di sini. Rasanya seperti labirin di gang ini, bahkan penduduk setempat kadang-kadang akan tersesat … Mengapa kamu berdiri begitu dekat?"

Saat Hao Ren berbalik, mata mereka bertemu – Lily hanya beberapa senti darinya — dia menatap lurus ke arahnya. Hao Ren terkejut dan mundur setengah meter darinya, "Lihat! Aku seorang pria sejati!"

Dia akan menjadi abrasif ketika dia gugup.

Hao Ren tidak yakin apakah itu hanya ilusi — dia memperhatikan ada perasaan terburu-buru dalam dirinya. Lily memandang ke langit malam dan mengendus-endus. "Tuan tanah, silakan pergi. Aku bisa menyusul nanti karena aku bisa mengingat bau kamu … Jadi, berhentilah bersikap malu-malu. Aku benar-benar punya sesuatu!" pinta Lily.

"Tidak!" Hao Ren gelisah. Dia sepertinya tidak terganggu oleh ucapannya 'ingat bau kamu' dan menjawab dengan wajah datar, "Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu? Aku hanya tidak tega meninggalkanmu di sini sendirian. Ada apa denganmu yang begitu penuh rahasia ? "

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Hao Ren adalah pria yang baik; Terlepas dari kenyataan bahwa dia kuat, dia merasa bahwa dia memiliki tugas untuk memastikan keselamatannya.

Selain itu, dia juga tidak bisa memikirkan alasan mengapa seorang gadis dari kota lain memiliki urusan di sini saat malam begini.

Lily menjadi lebih gugup; dia menjatuhkan kopernya dan terus memindai sekelilingnya. Di kedua sisi gang itu ada rumah-rumah tiga lantai yang bobrok yang dulunya merupakan simbol kekayaan bagi penduduk setempat selama masa-masa kejayaan kota itu. Ketika masa-masa indah berkurang, mereka dibiarkan rusak dengan dinding-dinding dengan ketinggian yang tidak setara di kedua sisi gang yang ditutupi lumut tebal. Langit adalah satu-satunya benda yang terlihat di antara dinding.

Mata Lily sibuk mengawasi celah di antara dinding sementara dia mengendus seolah mencari jejak bau di udara. Setelah melihat ini, Hao Ren menyadari ada sesuatu yang salah. Sejak beberapa saat yang lalu, Lily bereaksi aneh terhadap suara mengepak yang menyeramkan di atas. Dia mungkin telah menemukan sesuatu, jadi dia bertanya, "Apa yang terjadi, Lily Liew?"

"Panggil aku Lily," gurunya dan berbalik ke Hao Ren. "Kenapa kamu masih disini?"

"Apakah kamu tidak mendengar apa yang saya katakan?" jawab Hao Ren saat dia menempel dekat Lily. Suaranya tenang tapi dia mengepalkan tinjunya dengan erat. Tidak ada yang tidak biasa di sekitarnya, tetapi suasananya menyeramkan saat ia mencium aroma darah di udara yang terbawa angin dingin. Bau ini seharusnya tidak lazim selama tahun ini, ketika angin bertiup ke segala arah. Kakinya mulai bergetar.

Hao Ren pemberani — itu yang dia pikirkan tentang dirinya sendiri — tetapi dia tampak ketakutan dengan kejadian yang terjadi di sekitarnya.

Dia tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi. Dia telah mendengar banyak legenda kota yang menyeramkan dan cerita-cerita hantu, termasuk kisah-kisah tentang jiwa-jiwa tak berdosa yang tewas di gang dan persimpangan jalan yang menghantui, tetapi dia menganggapnya sebagai gosip belaka.

Dia menolak reaksi spontan awalnya sebagai terlalu gugup dan dipengaruhi oleh perilaku aneh Lily. Tapi udara berbau darah dan itu hanya tumbuh semakin kuat, sampai ke titik di mana dia hampir bisa merasakannya di mulutnya. Dia tidak bisa menjelaskan logika fenomena ini. Dia tiba-tiba teringat ketika Lily buru-buru memintanya pergi beberapa saat yang lalu; dia sadar akan lingkungannya ketika keadaan masih normal dan tidak sebodoh yang dia pikirkan. Dia tahu apa yang akan terjadi!

"Sialan! Bagaimana mungkin aku bisa terseret ke dalam ini?" Hao Ren dengan hati-hati memindai sekelilingnya. Pikirannya macet karena bau darah busuk, dan angin dingin yang menyeramkan.

"Tuan Tuan Tanah, saya minta maaf karena menyeret Anda ke dalam ini. 'Benda' itu kemungkinan besar akan mengejar saya," kata Lily dengan suara kasar, "Anda orang yang baik, lebih baik daripada semua orang yang pernah saya temui "Aku akan menjanjikan ini padamu, aku akan mengeluarkanmu dari ini hidup-hidup!"

"Ayo, berhentilah bermain bagus …" Hao Ren mengejeknya sementara giginya berceloteh. Ketika dia berbalik untuk menghadapi Lily, rahangnya jatuh.

Hao Ren tidak bisa mengenali gadis yang dekat sama sekali. Dia sangat cantik dengan rambut perak sepanjang pinggang. Matanya keluar dari dunia ini — retina berwarna emas dan bersinar dalam gelap. Dia memiliki sepasang telinga mirip serigala yang menonjol, mengepak di bawah angin, dan memiringkan ke berbagai arah mendengarkan lingkungan sekitar.

Ekor perak terlihat muncul dari belakang, bergoyang-goyang di bawah pakaiannya.

Dia adalah manusia serigala … atau kemonomimi1 dalam budaya populer saat ini!

Hao Ren tidak dapat memahami mengapa dia menemukan ini lucu tetapi dia tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi … jika dia bisa mempertahankan hidupnya hari ini.

Catatan Penerjemah:

1 kemonomimi (獣 耳) adalah kombinasi dari dua kata asal Jepang, kemono dan mimi. Kemono mengacu pada binatang seperti manusia (juga dikenal sebagai bulu), yang merupakan karakter binatang dalam pengaturan mirip manusia. Mereka berpakaian, berpesta, dan bergerak seperti manusia. Di sisi lain, kemonomimi mengacu pada karakter yang didominasi manusia, tetapi dengan telinga dan / atau ekor binatang. Mimi berarti telinga dalam bahasa Jepang.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.