TRML – Chapter 85

Bab 85: Siapa yang akan bertanggung jawab

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Ciuman yang tiba-tiba itu membuat Nian Xiaomu linglung.

Napasnya yang dingin dipenuhi dengan sifat posesif.

Mata hitamnya yang berkilau gelap ke intinya, seperti warna tinta. Itu sangat menakutkan!

Ini berbeda dari sebelumnya mereka secara tidak sengaja menyentuh bibir. Kali ini, dia mengambil inisiatif.

Saat dia menyentuhnya, aroma manisnya hampir membuatnya kehilangan kendali diri …

"Yu … Yuehan …" Nian Xiaomu jatuh pingsan selama beberapa detik, tapi dia sekarang tersadar kembali.

Dia menoleh ke samping dan berteriak pada Yu Yuehan, "Brengsek!"

Karena kebaikan, dia datang ke atas untuk menyelamatkannya, tetapi dia benar-benar mengambil keuntungan darinya.

Pada saat Nian Xiaomu selesai mengutuk, dia menyadari bahwa orang yang berdiri di depannya tampak sangat aneh.

Terutama matanya …

Mereka tampak seolah-olah akan mencabik-cabiknya!

Dia mengambil napas dalam-dalam dan merasa bahwa dadanya mulai terasa panas dan berat.

Dia dengan cepat pulih dari itu.

“Bangun, Yu Yuehan! Ada yang salah dengan kemenyan di kamarmu! ”

Dia hanya berada di kamar untuk sementara waktu, namun dia sudah bereaksi. Yu Yuehan telah berada di kamar begitu lama. Tentunya dia tidak …

Daging mati. Fang Zhenyi sudah pergi.

Dia tidak akan harus membantunya memadamkan apinya kan ?!

Ketika Nian Xiaomu memikirkan kemungkinan itu terjadi, matanya membelalak karena terkejut. Dia mengerahkan semua kekuatannya dan mencoba mendorongnya.

Namun, kekuatannya lebih seperti gelitik baginya.

Sama sekali tidak berpengaruh.

Dia memutuskan untuk memberikan semuanya dan membuka mulutnya untuk menggigitnya!

"Aduh!"

Dengan bibir tipisnya yang menyengat kesakitan, dia mengerutkan kening ketika matanya pulih dari kesadaran.

Dia menatap orang di lengannya, lalu berbalik dan bangkit dengan sangat cepat.

Dia menekan di antara alisnya dan menarik napas dalam-dalam.

Ketika napasnya kembali teratur, ekspresinya berubah.

Benar-benar ada yang salah dengan dupa!

Ketika Nian Xiaomu melihat bahwa dia tiba-tiba terlihat berbeda, dia buru-buru berbalik dan berlari ke sisi ruangan untuk menggambar tirai dan membuka jendela secepat mungkin.

Angin dingin bertiup ke dalam ruangan dan menenangkan lelaki di sofa itu.

Dia berbalik dan berjalan menuju tempat tidur untuk mengeluarkan dupa.

Ketika dia selesai, dia menemukan bahwa dia berdiri jauh di dalam ruangan.

Untuk mendapatkan seseorang untuk membantu, dia harus berjalan melewatinya.

Namun, penampilannya barusan …

Mata animasi Nian Xiaomu menatap lurus ke arahnya.

“Kamu harus menanggungnya Yu Yuehan. Jika Anda benar-benar tidak bisa menghadapinya, Anda bisa pergi ke kamar mandi. Namun, jangan harap saya membantu Anda ke kamar mandi. Saya tidak punya kekuatan lagi. "

Bahkan jika dia memiliki kekuatan, itu bukan saat yang tepat untuk berada terlalu dekat dengannya.

Jika dia tidak hati-hati, dia akan dimakan bersih. Siapa yang akan bertanggung jawab untuk itu?

"…"

Mendengar itu, dia mengangkat matanya dan menatapnya tajam.

Matanya masih gelap seperti sebelumnya. Tinjunya terkatup rapat, sehingga nadi-nadi hijau bermunculan.

Dia mengandalkan kontrol diri yang tangguh untuk mengekang reaksi fisiknya yang alami.

Dia tiba-tiba meraih gelas-gelas anggur di meja kopi dan membantingnya ke lantai.

Tabrakan gelas anggur yang keras membuat Nian Xiaomu ketakutan.

Dia kemudian mendongak kaget. Apakah dia berpikir untuk memotong dirinya sendiri untuk mempertahankan pikiran yang sehat?

Dia merasakan sensasi aneh yang muncul di hatinya.

Apa yang sedang terjadi?

Ketika pikiran ini terlintas di kepalanya, kepala pelayan datang bergegas ke kamar detik berikutnya.

"Tuan Muda, apakah Anda baik-baik saja? Ini adalah…"

Sesuai dengan reputasinya sebagai kepala pelayan terkemuka, kepala pelayan itu segera mengetahui apa yang terjadi begitu dia melirik situasi di ruangan itu. Dia berbalik dan memanggil dokter keluarga segera, kemudian membawa paket es untuk Yu Yuehan …

Nian Xiaomu berdiri mengakar di tanah dengan mulut ternganga.

Jadi barusan, dia hanya menggunakan suara tabrakan keras untuk mendapatkan perhatian kepala pelayan?

Bagaimana dengan memotong dirinya sendiri untuk mempertahankan pikiran yang sehat, apa yang menggerakkan hatinya …

Dia mendongak dan bertemu dengan matanya yang menghina. Kemudian, dia menyadari bahwa … dia telah ditipu lagi!