Chapter 56: Kong Kim

Bab 56: Kong Kim

Penerjemah: Mike Editor: Chrissy

Silver Wing berdiri diam di udara. Sinar perak yang keluar dari sayapnya menyelimutinya dalam lingkaran halo, membuatnya semakin suci dan luar biasa.

Dia mengenakan setelan perak yang berkilau bersama rambut dan sayapnya, saling meminjamkan cahaya dan keindahan. Sikap Silver Wing yang luar biasa di udara membuatnya terlihat seperti dewa surgawi yang menghadap semua makhluk hidup dari surga di atas.

Di tanah, binatang buas yang telah patah setengah telah memunculkan genangan darah yang besar. Batu-batu, rumput, pohon-pohon, dan tanah yang basah semuanya diwarnai merah merah dengan darah binatang buas itu. Itu adalah pemandangan yang mengejutkan untuk dilihat.

Seekor binatang buas sepuluh meter yang tak terkalahkan melawan peluru dan senjata tajam, membunuh array mutan semudah menghancurkan kayu mati sekarang dieksekusi dengan memotong tubuhnya menjadi dua di pinggang.

Kontras yang drastis dari situasi ini mengejutkan banyak orang. Kerumunan harus mengakui bahwa Silver Wing benar-benar binatang buas yang menakutkan, yang perilakunya, di tangan, anggun dan menawan.

"Mengaum!"

Binatang kedua muncul dari mayat yang pertama. Suara gemuruh yang dibuatnya seperti guntur yang teredam. Binatang itu membuka mulutnya yang berdarah dan mengangkat kepalanya, memandangi pembunuh rekannya dengan sepasang mata merah. Tangisan binatang itu sedih dan melengking.

Banyak mutan menutupi telinga mereka dan menunjukkan ekspresi kesedihan mendalam. Gelombang suara yang terkait dengan tangisan binatang buas itu memiliki kekuatan kehancuran yang sangat besar.

Pohon-pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnya telah hancur berkeping-keping; pasir terbang, dan kerikil berguling sebagai efek dari seruan melengking yang dibuatnya. Langit telah diselimuti asap dan debu.

Binatang itu berpose, seolah-olah hendak melemparkan dirinya sendiri ke Silver Wing yang masih tergantung di udara. Binatang itu ingin membalas dendam untuk pasangannya yang sudah mati.

Silver Wing melayang di udara, diam dan menyendiri. Pupil matanya masih berkilau dengan cahaya perak. Dia menunduk pada kekacauan yang diciptakan monster ganas ini, tetapi masih belum ada gelombang emosi di wajahnya yang tampan. Dia menjaga wajahnya dan tetap tenang dan tenang.

Engah! Binatang itu akhirnya berkomitmen untuk bertindak. Tubuh raksasa sepuluh meter itu tidak menunjukkan tanda-tanda kelesuan. Binatang itu gesit dan cepat; itu bergerak seperti kilat perunggu. Dalam sekejap mata, binatang itu sudah menempuh jarak sepuluh meter ke kejauhan.

Namun, itu tidak melompat ke udara; binatang itu berlari untuk pohon di kejauhan. Itu ingin menelan seluruh kerucut pinus ungu.

Meskipun mata merahnya dipenuhi dengan kebencian, binatang itu masih berhasil menekan kebiadabannya. Binatang itu tahu bahwa pilihan terbaik untuk itu sekarang adalah berlari maju untuk mengambil buah. Kekuatan dan susunan tubuhnya akan sangat meningkat setelah buah dimakan.

Untuk binatang buas, ini adalah titik awal. Ia ingin lari keluar dari Pegunungan Taihang kemudian berlari liar di tanah Alam Utara. Kemudian, itu akan maju ke gunung terkenal yang lebih misterius dan sungai-sungai besar untuk memerintah hutan dan mendominasi hutan belantara dunia.

Adapun musuh yang telah membunuh mitranya, binatang itu yakin bahwa itu akan membunuh mereka semua begitu kekuatannya ditingkatkan oleh buah.

Orang-orang terkejut melihat bahwa binatang buas itu tidak mengikuti nalurinya untuk membalas dendam, meskipun matanya telah menjadi merah karena kebencian dan kehausan akan kehidupan si pembunuh.

Angin kencang meletus, dan bumi pecah saat binatang itu maju. Binatang itu berat, dan setiap lompatan membuatnya mendarat di suatu tempat sepuluh meter jauhnya. Massa tubuhnya yang gemetaran sangat menggoncangkan bumi.

"Percepat! Hentikan! "Seseorang dari kerumunan menjerit.

Orang tidak akan mau melihat buah yang akan dipanen oleh binatang buas apa pun yang terjadi.

Pong!

Tiba-tiba, resonansi menggelegar meledak di udara. Itu terdengar seperti dentuman drum raksasa. Bunyi gedebuk itu terdengar rendah dan dalam, tetapi ia menembus udara dan gendang telinga banyak orang yang mendengarnya.

Kemudian, binatang sepuluh meter itu tiba-tiba mulai berkibar tertiup angin. Sepertinya beberapa kekuatan besar telah menabraknya lalu mengirim binatang itu ke udara. Binatang itu terbang melintasi langit sebelum jatuh di suatu tempat yang jauh di ladang bukit. Beratnya binatang yang menghancurkan itu menghancurkan pohon-pohon kuno yang luas, menyebabkan asap dan debu menyelimuti langit.

Apa yang terjadi? Banyak orang yang tercengang dengan pemandangan itu.

Ada seorang pria berdiri di sebelah pohon yang menghasilkan buah. Dia terlihat kokoh dan kuat. Tidak ada otot yang menggembung di tubuhnya, tetapi fisiknya tampak kencang dan kuat!

Hanya dengan menilai dari penampilannya, seseorang sudah dapat memiliki gagasan tentang kekuatannya yang menakjubkan.

Pria itu tampak istimewa. Wajahnya bukan salah satu yang paling tampan, tetapi temperamennya tampak luar biasa. Dia tampak seperti Buddha yang maha kuasa, kuat namun sangat kuat.

Dia memiliki gebrakan di kepalanya, dan kulitnya tampak agak kuning. Itu adalah warna topas, dan memiliki kilau topas juga. Tubuhnya berkilau dengan cahaya yang menyoroti tubuh yang sehat dan kokoh. Ada suasana kejantanan di sekitarnya.

"Dia … Kong Kim!"

Seseorang dari kerumunan berseru.

Satu lagi dari Empat Besar telah tiba, dan dia adalah Kong Kim.

Hanya butuh satu pukulan dari tinjunya untuk menerbangkan binatang buas itu. Seberapa kuat dia?

Kekuatan binatang itu jelas bagi semua. Beberapa saat yang lalu ketika sepuluh meter binatang binatang berdesakan dan menyikut jalan mereka di tengah kerumunan mutan, menghancurkan semua orang di jalan mereka. Bahkan pohon humanoid setinggi sepuluh meter tidak tahan terhadapnya.

Beberapa saat kemudian, hanya diperlukan satu tangan seorang pria untuk melemparkannya ke udara. Dari segi kekuatan, pria itu bahkan lebih mengerikan daripada binatang itu sendiri.

Binatang itu melompat berdiri lagi; matanya menyala karena marah. Itu hanya beberapa inci dari kerucut pinus, tetapi berhenti pada detik terakhir.

Pada saat yang sama, ada juga pandangan ketakutan di matanya. Pria itu hanya menggunakan tinjunya untuk membuat jatuh dan jatuh, namun kekuatannya cukup besar untuk menginspirasi ketakutan pada binatang buas.

Suara mendesing!

Binatang itu masih memilih untuk melancarkan serangan terhadap musuhnya. Kerucut pinus berada di ambang kematangan, dan keberhasilan binatang itu sudah dekat. Bagaimana binatang itu akan puas hanya dengan kegagalan pada tahap ini?

Bahkan, Kong Kim sudah mulai mengisi daya juga. Kecepatannya bahkan lebih besar dari binatang itu. Antara dia dan binatang itu, hanya ada tanah setinggi sepuluh meter, tetapi ketika dia mulai berlari dengan langkah besar, tanah di bawah kakinya tiba-tiba tampak seperti telah dipersingkat; keduanya sekarang hanya beberapa inci terpisah dalam sekejap mata.

"Pong!"

Kali ini, Kong Kim menyampaikan tinjunya dengan kekuatan yang bahkan lebih besar. Dia meninju ke sudut mulut binatang buas itu, mematahkan gigi binatang itu hampir secara instan. Segera, darah mulai keluar dari permen karet binatang itu yang trauma.

Binatang itu dikirim ke udara sekali lagi, akhirnya menabrak bumi di suatu tempat lebih jauh dari pohon. Binatang buas itu jelas tidak tahan dengan kekuatan yang diberikan Kong Kim.

Binatang yang dulunya kasar dan tidak masuk akal itu sekarang bertemu dengan seseorang yang bahkan lebih kejam dari dirinya sendiri. Berbeda dengan Silver Wing, Kong Kim hanya membutuhkan kekuatan kasar untuk membuat musuhnya ditekan.

Medan pertempuran dibumbui dengan gigi patah dan darah berdarah. Panjang giginya setidaknya satu kaki. Warnanya putih dan memotong, sangat cocok dengan warna merah darah.

"Ini adalah Kong Kim! Dia cukup yakin pria yang luar biasa berani dalam pertempuran! ”

“Kedatangan Kong Kim berarti pertarungan antara dia dan Silver Wing tidak bisa dihindari. Bahkan jika kita tidak dapat memperoleh buah, kita masih yakin sekali tidak melakukan perjalanan sia-sia kali ini! "

Banyak orang senang dengan sukacita.

Hanya beberapa saat sebelumnya, mereka mengkhawatirkan keberadaan binatang buas yang menakutkan itu, dan sekarang, mereka sama sekali tidak keberatan dengan binatang buas itu. Dengan kehadiran Kong Kim, kehancuran utama binatang itu akhirnya akan datang.

Silver Wing mendarat di puncak gunung tidak jauh.

Ada kerumunan orang di sana. Mereka semua adalah eksekutif puncak dari Dewa!

Lin Naoi berdiri di sana juga. Dia memiliki sosok yang ramping, dan dia sangat dingin dan cantik. Rambut panjangnya tergantung longgar di pinggangnya. Tidak ada gelombang emosi yang terlihat di wajahnya yang cerah dan menawan. Dia setenang dan tenang seperti biasa.

Silver Wing mendarat di sampingnya, lalu berdiri dekat di sisinya.

Pemandangan ini menimbulkan keributan di kerumunan. Semua orang terlihat heran.

Lin Naoi telah dilihat oleh publik sebelumnya. Semua orang telah mencapai konsensus bahwa kecantikannya tak tertandingi di dunia ini. Ada juga desas-desus tentang hubungannya dengan Silver Wing; topik ini dulunya dengan cepat menjadi trending topic di internet, dan sekarang, ketika orang akhirnya bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri, mereka menyadari bahwa Lin Naoi sebenarnya lebih menawan daripada dia di foto. Dia benar-benar cantik.

Seorang pemuda lain muncul di sana. Dia juga memiliki penampilan yang menakjubkan. Pria tampan itu berjalan ke sisi Lin Naoi, lalu mulai memberikan tugas kepada mereka yang bekerja di bawahnya.

"Mu?"

Chu Feng menatap tebing. Dia telah mengenali orang-orang di sana satu per satu.

Dia pernah melihat foto Mu, dan dia tahu bahwa hubungan antara dia dan Wan Qing bukan hanya persahabatan biasa. Oleh karena itu, Chu Feng selalu mengawasi untuknya.

"Ledakan!"

Di medan perang, binatang itu didorong ke udara oleh Kong Kim sekali lagi. Bobot hantaman binatang itu menghancurkan berhektar-hektar hutan, dan bunyi himpitan yang dibuatnya terdengar sangat pelan.

Banyak orang telah memperhatikan bahwa pertengkaran itu tampak seperti mengimbangi Kong Kim sekarang. Dia jelas tidak terburu-buru untuk mengakhiri kehidupan binatang buas yang menyedihkan itu.

Binatang itu jengkel. Itu membuka mulutnya dan mulai mengeluarkan kolom api hitam yang memiliki bau belerang yang dapat dibedakan. Binatang itu ada di tepi.

Jelas, Kong Kim ingin membuang waktu dengan binatang buas itu lagi. Dia menarik pisau pemotong dari sarungnya di punggungnya. Hanya butuh satu langkah baginya sebelum dia tiba-tiba menutup celah antara dirinya dan binatang itu.

Engah!

Kilatan pisau itu cerah seperti Bima Sakti. Itu bersinar kecemerlangannya yang menyilaukan sebelum diwarnai dengan darah yang keluar dari jugular binatang buas setelah bilah memenggalnya.

Hanya butuh satu Kim Kong goyangan bilahnya sebelum dia membuat kepala binatang itu pergi dari sisa tubuhnya. Sekarang, menjadi jelas bahwa memang hanya sesi baginya untuk melakukan pemanasan sebelum pemogokan terakhir ini.

"Segera! Sudahkah Anda menangkap semua itu? Rekaman ini sangat berharga bagi kami! Tidak ada yang CG! Semuanya nyata! Film kami akan membuat sejarah! "

Di saat kritis seperti ini, sungguh mengejutkan mendengar seseorang membuat keributan di kerumunan.

Orang-orang pada awalnya terkejut, lalu mereka melihat Zhou Yitian, sang sutradara. Dia ditemani oleh beberapa orang lain yang membawa segala macam peralatan pembuatan film, merekam pertarungan epik dari segala arah.

"Silver Wing, Kong Kim … dua pahlawan paling terhormat di zaman kita berdua membintangi film saya. Mereka berdua akan menjadi pahlawan yang tak terkalahkan dalam film saya juga! ”Zhou Yitian tampak sangat bersemangat.

Tidak ada yang memperhatikan dia, dan tidak ada yang peduli tentang filmnya juga.

Semua orang dikejutkan oleh efektivitas tempur yang sangat tinggi dari Kong Kim. Begitu bilahnya lepas, siapa yang bisa memenangkannya?

"Kong Kim! Sini!"

Di puncak gunung, Silver Wing berteriak kepada Kong Kim. Dia mengepakkan sayapnya yang pancarannya masih bersinar terang. Dia terbang dan meluncur, menghadap ke kerumunan mutan di bawah.

Dia adalah sosok yang telah menempatkan dirinya jauh di atas massa. Di mata orang banyak, dia seperti dewa mereka yang turun dari surga di atas!

Kong Kim mengangkat kepalanya. Seolah-olah ada perjanjian rahasia yang ditandatangani antara dia dan musuh bebuyutannya. Dia tahu bahwa perang di antara mereka pasti akan pecah. Dia berjalan dengan kecepatan yang sama hebatnya, dan dalam sekejap mata, dia mencapai jauh dari tempat dia berdiri.

Kerumunan terkejut. Apakah dia benar-benar berjalan di tanah? Bukankah itu kecepatan yang terlalu cepat bagi seorang pria untuk bepergian? Bahkan seekor burung yang terbang mungkin belum tentu cocok untuk kecepatan perjalanannya.

Ledakan!

Di kejauhan di lapangan lereng bukit yang luas, pertarungan antara Silver Wing dan Kong Kim akhirnya dimulai. Ini akan menjadi pertarungan yang akan membuat sejarah!

"PERTARUNGAN! Buah itu milik dan hanya milik Dewa! "Mu berteriak untuk mengirimkan perintahnya.

Dia ragu dan memberi isyarat kepada orang-orang yang bekerja di bawahnya, membimbing mereka untuk menekan tempat pohon itu berdiri. Buah di atasnya akan matang.

Pada saat yang sama, orang-orang juga secara mengejutkan menemukan bahwa di berbagai puncak bukit, telah muncul banyak moncong pistol hitam pekat. Ukuran kaliber senjata-senjata ini menakutkan semua orang saat ini.

Sementara itu, terdengar pula raungan turbin helikopter dari kejauhan. Ada helikopter militer yang dengan cepat datang seperti formasi monster besi. Kemudian, helikopter mulai melayang di atas kerumunan yang ketakutan.

Ekspresi wajah semua orang telah bergeser. Senjata-senjata yang dilengkapi dengan helikopter sangat menakutkan untuk dikatakan. Itu hanya akan membawa mereka satu api sebelum seluruh area hutan di bawah dihancurkan.

"Zhou Quan, kamu harus pergi. SEKARANG!"

Di puncak bukit, Chu Feng berbisik. Dia terdengar serius dan tulus. Bahkan ada nada perintah di kata-katanya. Dia memiliki firasat buruk tentang bahaya, jadi dia ingin Zhou Quan mundur dari daerah secepat mungkin.

Zhou Quan mengerti bahaya situasi. Tanpa keberatan, Zhou Quan mengalahkannya dua kali lebih cepat dan melarikan diri. Dalam sekejap mata, dia berlari beberapa ratus meter dari tempat kejadian.

Hati Chu Feng berdebar karena ketakutan. Ada banyak bintik-bintik yang menyakitkan di tubuhnya. Ini adalah nalurinya akan bahaya. Perasaan yang ia kenal.

Seseorang sedang melatih senjata mereka padanya!

"Siapa pun yang berani memprovokasi kita — mati!"

Di kejauhan, Mu berbicara di antara gigi yang terkatup. Ada ekspresi agak dingin di wajahnya yang tampan. Dia goyah tangannya, mengeluarkan perintah kepada orang-orang yang bekerja di bawahnya.

Pong! Pong! Pong!

Tiba-tiba, terdengar suara tembakan semua senjata sekaligus ditembakkan. Daya tembaknya ganas dan dahsyat. Mereka semua diarahkan ke puncak bukit tempat Chu Feng berdiri. Peluru menembus udara, menghujani tanah dan tumbuh-tumbuhan di puncak bukit.

Chu Feng mengikuti nalurinya untuk bahaya. Seperti binatang buas, ia mendorong dirinya ke sisi lain bukit. Dia selamat dari peluru pertama.

Lembu Kuning terbang mengamuk. Gerakannya sama cepatnya. Menandai bersama dengan Chu Feng, Yellow Ox juga membuat jalan ke tempat yang aman.

Darah Chu Feng mengalir dingin di nadinya. Dia tidak pernah memiliki rencana untuk memulai pertarungan dengan Dewa karena kehadiran Lin Naoi, bagaimanapun, telah terus-menerus dipilih oleh para serigala dan gerombolan dari Dewa, Chu Feng ditinggalkan tanpa pilihan.

Chu Feng muncul kembali di balik penutup dengan senjata api di tangan. Dia telah mengubah dirinya menjadi seorang pria dengan hati batu, berdarah dingin menembaki satu arah.

Pong! Pong! Pong!

Hanya dalam sekejap mata, Chu Feng melepaskan enam tembakan berturut-turut. Pasukan penembak enam penembak itu langsung dibunuh dengan setiap tembakan peluru dari senjata Chu Feng yang mengklaim setiap nyawa.

Semuanya terjadi begitu cepat sehingga banyak orang masih belum dapat memahami hal-hal sebelum mereka terjadi.

"Ya Tuhan! Malaikat Ox bisa menghindari peluru, dan dia bahkan dengan cepat memberikan serangan balasan terhadap agresor! Apakah dia membunuh enam penembak master dari Dewa? "

“Reaksinya sangat cepat! Bagaimana dia bisa menghindari semua peluru itu? ”

Kerumunan di dekat bukit tidak bisa mempercayai mata mereka.

Mu juga menunjukkan ekspresi takjub. Pada saat inilah dia tahu dia mungkin mencari masalah dengan memprovokasi seorang pejuang utama.

Lin Naoi menoleh ke arah Mu.

"Aku melihat orang-orang yang bekerja di bawah pamanmu dipermalukan olehnya, jadi aku ingin mengambil kesempatan untuk menyingkirkannya … tapi aku tidak pernah berpikir bahwa dia bisa sekuat itu … Itu salahku," Mu dengan jujur ​​mengakui.

Dengan hanya beberapa kata, Mu dengan sederhana dan singkat memberi tahu Lin Naoi bahwa dia sedang membalas dendam atas kehilangan reputasi pamannya.

Pong!

Di puncak bukit, Chu Feng mengangkat pistolnya sekali lagi, lalu dia menembakkan peluru lain ke kejauhan.

"Ah ?!" Raut wajah Mu tiba-tiba berubah. Dia juga bukan orang biasa. Dia memiliki naluri yang sama menakutkannya yang memungkinkannya untuk memprediksi bahaya. Suara mendesing! Mu tiba-tiba menghilang dari tempat dia berdiri. Sebuah peluru menembusnya.

"Dia bukan orang biasa!" Chu Feng tercengang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat seseorang menghindari peluru seperti dia.

Tetapi dia menduga bahwa mutan seperti Kong Kim dan Silver Wing mungkin lebih menakutkan. Mereka hampir kebal terhadap peluru.

"Bunuh dia! Bunuh dia! "Mata Mu berubah dingin. Dia menatap ke arah bukit, lalu dia menggerakkan tangannya untuk mengeluarkan perintahnya. Dia menyembunyikan niat membunuh.

Moncong pistol hitam pekat yang didirikan di puncak bukit lainnya semuanya telah berbalik ke bukit tempat Chu Feng berdiri.

Pada saat yang sama, sebuah helikopter melayang di udara juga menuju ke arah Chu Feng.

"Kamu ingin membunuhku, Mu? Sempurna! Mari selesaikan dendam antara Anda dan saya sekarang! "Chu Feng dipenuhi dengan niat untuk membunuh. Pandangan membunuh di matanya berkilauan dan bersinar.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.