Chapter 1515 (END) – The Final Chapter

Bab 1515: Bab Terakhir

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Jin Yiheng menemaninya ke tempat favoritnya, pantai.

Suhunya pas. Dia memegang tangan ibu hamil, Long Xiaoxi, dan berjalan menuju pantai berpasir.

Secara kebetulan, mereka kebetulan bertemu pasangan lain yang berjalan ke arah mereka.

Pria gemuk yang memiliki perut buncit memegangi kekasihnya di pinggang rampingnya. Dia terus-menerus berbisik padanya sambil berjalan, dan dia terus-menerus menundukkan kepalanya saat dia tersenyum. Oleh karena itu, mereka tidak memperhatikan Jin Yiheng dan Long Xiaoxi.

Wanita itu tampak agak akrab bagi mereka.

“Ah, Wen Yuechan?”

Wen Yuechan mendongak dan menjadi pucat begitu dia melihat mereka.

“Bapak. dan Nyonya Jin, apakah kalian kenal Yuechan? “

“Ya, tapi kami tidak dekat. Bagaimana dia berhubungan denganmu? ”

“Dia temanku,” jawab pria itu sambil terkekeh. Dia dengan cepat melepaskan pinggangnya.

“Saya terkejut bahwa akan ada kontak fisik yang begitu intim di antara teman-teman.”

“Kalian lanjutkan dan mengobrol,” kata pria itu, yang minta diri.

Setelah dia pergi, Long Xiaoxi tersenyum dan berkata kepada Wen Yuechan, “Aku sudah lama mendengar tentang reputasimu yang ternoda. Saya akhirnya melihatnya dengan mata kepala sendiri hari ini. Aku tidak percaya kamu mau berkencan dengan pria dengan standar rendah seperti itu. “

“Kamu tidak perlu mengejekku. Anda hanya beruntung dilahirkan dalam keluarga kaya. Apa masalahnya?”

Long Xiaoxi berkata, “Semoga Anda akan bereinkarnasi sebagai putri orang kaya di kehidupan Anda selanjutnya juga.”

Menatap mereka saat mereka pergi, Wen Yuechan tidak bisa menahan air mata. Apa dia benar-benar mengira aku ingin hidup seperti ini? Tidak ada jalan kembali untukku sekarang.

Meskipun dia tidak suka mengakuinya, Long Xiaoxi adalah orang yang paling dia cemburu.

Long Xiaoxi berhasil memenangkan hatinya di penghujung hari.

Bagus untuknya.

Ketika Long Xiaoxi berhenti dan berbalik untuk melihat Wen Yuechan, dia menemukan bahwa yang terakhir sudah pergi.

Jin Yiheng kemudian menangkupkan wajah di tangannya dan menciumnya sebelum berkata, “Sayang, aku mencintaimu.”

Menatapnya, Long Xiaoxi berkata, “Biarkan tindakan Anda yang berbicara. Saya lelah.”

“Kalau begitu, aku akan memboncengmu.”

“Bagaimana dengan ini?” tanyanya, menunjuk ke benjolan bayinya.

Aku masih akan menggendongmu. Dia berjongkok dan melanjutkan, “Ayo duduk di pundakku.”

“Akankah aku menghancurkanmu?”

Tidak, coba saja.

Long Xiaoxi melakukan apa yang diperintahkan, setelah itu dia berdiri dan membawanya pergi.

Dia menggendong istri dan putranya yang tercinta di pundaknya, bukti nyata dari cintanya yang pantang menyerah dan tanpa pamrih untuk mereka.