Chapter 8 – What Are You Waiting For? Get Out of My Sight, Now!

Bab 8: Apa yang Anda Tunggu? Keluar dari Pandanganku, Sekarang!

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Menjadi agak merah karena marah, An Xiaoning memandang suaminya, yang bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi sama sekali. Dia hanya ingin memperlihatkan warna aslinya, yang tersembunyi di bawah fasad.

Memang, bola sudah dimulai.

Kerumunan lebih besar dari yang dia duga.

"Aku lapar," kata An Xiaoning kepada Jin Qingyan. Dia mengulurkan tangan untuk memegang tangannya.

"Ikut aku," katanya.

Mereka duduk di sofa di tempat lain, menghadap seorang pria muda yang memegang wanita berpakaian minim di lengannya.

"Isi perutmu dulu dengan sesuatu yang kecil. Akan ada hidangan yang tepat nanti, ”kata Jin Qingyan sambil menyerahkan sepiring makanan pembuka kepada An Xiaoning.

Xiaoning menyorongkan makanan pembuka ke dalam mulutnya tanpa henti, satu demi satu. Dia terlalu lapar untuk repot-repot tentang citra dan posturnya, begitu banyak sehingga Jin Qingyan tidak bisa berdiri mengawasinya lebih jauh.

Mengucurkan bibirnya, dia mendesak An Xiaoning, “Hei, pelan-pelan. Jika Anda terlalu kenyang, bagaimana nantinya Anda akan mencicipi hidangan utama? "

"Coba ini, suami. Enak sekali! "Kata An Xiaoning yang bersemangat, berusaha memberinya makan.

Jin Qingyan menyaksikan dengan malu ketika dia menolak untuk mengindahkan nasihatnya.

Tidak ingin mengejeknya di depan umum, dia tidak punya pilihan selain mengakui kekalahan dan membiarkannya memberi makan pembuka kepadanya.

Tidak dapat menahan gelianya, pemuda di seberang mereka mengeluarkan semburan tawa riuh dan berkata, "Tuan Muda Jin, ini harus menjadi istrimu yang baru, yang belum pernah kutemui."

Melambat, An Xiaoning mengangguk bersama mulutnya penuh. Jin Qingyan dengan cepat menyerahkan minuman dengan kadar alkohol rendah, takut dia akan tersedak makanannya.

"Hai, aku An Xiaoning, senang bertemu denganmu," An Xiaoning memperkenalkan dirinya, tepat setelah menyesap minuman untuk mempermudah makanan di mulutnya.

"Senang bertemu denganmu, aku Long Tianze," sapa Long Tianze. Saat dia melakukannya, matanya yang berbentuk almond berkeliaran. "Kami akan sering bertemu satu sama lain di masa mendatang. Tuan Muda Jin dan saya telah berteman sejak kami lahir. Tidak ada tentang dia yang tidak saya ketahui, selain Anda … yang saya ketahui dari berita. Saya tidak tahu sama sekali tentang bagaimana kalian berdua bertemu dan untuk berapa lama. Yah, sepertinya Anda benar-benar penting, untuknya menyembunyikan identitas Anda begitu lama, sampai hari Anda menikah, ”lanjutnya.

"Itu benar. Kita akan menghabiskan sisa hidup kita bersama, jadi tentu saja dia harus menghormati saya, "kata An Xiaoning dengan bangga, melirik Long Tianze, sangat gembira.

"Hahaha," Long Tianze terkekeh. Dia menemukan dia agak disukai.

Terkejut dengan kata-katanya, Jin Qingyan berpikir, Menghabiskan sisa hidup kita bersama?

Gagasan itu tidak pernah sekalipun terlintas di benaknya.

"Lama tidak bertemu, Jin Qingyan," kata suara pria yang dingin dan dalam. Melihat ke arah dari mana suara laki-laki itu berasal, An Xiaoning menyaksikan seorang pria mengenakan jas putih penuh duduk di kursinya. Dia memiliki sepasang mata yang panjang dan tipis, jembatan hidung yang menonjol ditambah dengan bibir merah tipis dan memerah, dan dia mengenakan earstud berlian biru yang menarik di daun telinganya. Dia memancarkan aura yang mendominasi dan menakutkan.

Anak itu sangat tampan, tapi dia masih tumpul dibandingkan dengan Jin Qingyan.

Secara kebetulan, pasangan wanita yang dibawanya adalah wanita yang sama yang ingin berbicara dengan Jin Qingyan sebelumnya.

“Gu Beicheng. Memang sudah lama sejak kita bertemu, brengsek, "kata Jin Qingyan dengan suara sedingin es. Siapa pun bisa tahu dengan hanya melihat bahwa keduanya tidak saling berhubungan baik satu sama lain.

"Terakhir kali kita bertemu, kau masih bertarung denganku tentang Ruier. Mengapa … Anda segera menikah? Jangan bilang padaku kamu sudah menyerah pada cinta karena kamu terlalu patah hati? "Gu Beicheng mengejek Jin Qingyan sambil dengan lembut membelai rambut Chi Ruier, yang duduk di lengannya.

Tiba-tiba, Long Tianze mendorong wanita itu ke dalam pelukannya dan berteriak sesaat, “Mengapa begitu bau? Apakah Anda mencoba menyengat saya sampai mati? Apa yang kamu tunggu? Pergi dari hadapanku, sekarang! ”Kasih sayang awalnya berubah menjadi kemarahan yang tak terkendali.

Untuk menjadi wanita, pertama-tama seseorang harus memiliki kesadaran diri dan kecerdasan yang baik. Mengetahui tanpa perlu diberi tahu bahwa Long Tianze tidak benar-benar merujuk padanya, wanita itu berdiri dan minta diri, langsung bermain bersama.

Seorang Xiaoning tergoda untuk mengeluarkan satu atau dua tawa, tapi dia berhenti sendiri. Sebagai gantinya, dia menoleh ke Jin Qingyan, yang tampak sangat kesal, dan berkata dengan sinis sambil tersenyum, "Hubby, kamu benar-benar bertengkar dengannya atas Chi Ruier? Jika dia sangat menginginkan anjing itu, biarkan saja hadiah itu untuknya! Tidak ada gunanya menyelesaikan semua masalah sepele seperti itu. "

"Seekor anjing … Ruier?"

Kata-kata Xiaoning mengejutkan Jin Qingyan. Sementara itu, Gu Beicheng terkekeh, sementara wajah Chi Rui menegang. Di sisi lain, Long Tianze tertawa terbahak-bahak.

"Ya, ya, dia benar. Qingyan, berikan saja anjing itu padaku, jangan sampai kalian berdebat. Betapa menyebalkannya itu! ”Tambah Long Tianze mengejek.

Jin Qingyan tidak pernah memiliki anjing; dia tidak memiliki kesabaran untuk hewan peliharaan. Namun, dia tahu bahwa istrinya hanya berusaha membantunya keluar dari kesulitan.

Kudos padanya untuk datang dengan ide seperti itu.

"Sayang, bukankah kamu mau makan lobster panas dan pedas? Ayo bawa mereka ke tempat lain, "kata Jin Qingyan. Dia berdiri setelah melihat lagi ke arah Chi Ruier, yang masih dikungkung dalam pelukan Gu Beicheng.

Mata Xiaoning bersinar atas saran suaminya. "Tentu," katanya. Dia juga segera berdiri

Menyadari bahwa mereka akan pergi, Long Tianze menambahkan, "Aku akan bergabung dengan kalian."

Hanya Gu Beicheng dan Chi Ruier yang tersisa di sofa.

"Dia bukan wanita sederhana," kata Gu Beicheng dengan sungguh-sungguh.

“Sial, dia sebenarnya punya keberanian untuk menghinaku. Jin Qingyan tidak pernah memiliki hewan peliharaan, jadi dia jelas merujuk padaku. Ugh! "Gerutu Chi Ruier, yang mengamuk dengan amarah.

“Mengapa kamu tidak mengeksposnya?” Dia bertanya.

"Aku …" dia tergagap, tidak mau mengakui bahwa dia takut merusak citranya sebagai wanita cantik dan halus.

——

"Bagaimana Anda tahu bahwa saya suka makan lobster air panas dan pedas?" Kata An Xiaoning yang mengendarai senapan. Pada saat yang sama, dia meletakkan tangan di pahanya.

"Kamu adalah istriku. Tentu saja saya tahu, "jawab Jin Qingyan.

Jantung An Xiaoqing mulai berdebar, dan dia merasa hangat dan kabur dari dalam. "Apakah Long Tianze benar-benar teman masa kecilmu?" Tanyanya.

"Menurutmu dia berani berbaring di depanku?"

"Tentu saja tidak. Sekarang aku memikirkannya, kalian berdua benar-benar mirip. ”

"…"

"Wanita dengan Gu Beicheng sebelumnya … Apakah dia Chi Ruier?" Seorang Xiaoning bertanya dengan rasa ingin tahu. Saat dia berbicara, pikiran tentang wanita berbaju ungu itu melintas di benaknya.

"Bukannya kamu bilang tidak mau tahu tentang itu? Kenapa kamu tiba-tiba bertanya lagi? ”Jawabnya.

Xiaoning tidak bisa berkata apa-apa. Dia bisa memberi tahu Jin Qingyan enggan menjelaskan secara rinci tentang wanita itu, dan dengan demikian, dia tidak mengorek lebih jauh.

Sesampainya di sebuah restoran, pasangan itu dengan cepat masuk, dengan Long Tianze mengikuti dari belakang.

Mereka kemudian meminta ruang makan pribadi.

"Hei, kupas satu untukku juga!" Long Tianze menggoda dengan mulut terbuka, menonton Jin Qingyan mengupas beberapa udang karang untuk An Xiaoning.

"Maaf, tapi aku hanya akan melakukan ini untuk istriku," jawab Jin Qingyan sambil bermain bersama.

"Betapa kasus khas hiberdating [hiberdating: mengabaikan teman seseorang karena dia berkencan dengan seseorang]!" Long Tianze berkata main-main sambil mendesah. "Sepertinya kamu tidak ingat siapa yang memperkenalkan kamu dengan mainan dan permainan yang asyik, dan dengan diam-diam membawakanmu makanan ringan jalanan yang kamu idam-idamkan tetapi ibumu tidak mengizinkanmu untuk memilikinya, ketika kamu sakit …" dia melanjutkan, mencoba untuk bersalah perjalanan Jin Qingyan.

"Bagaimana itu?" Kata Jin Qingyan saat dia memasukkan seekor udang karang yang sudah dikupas ke dalam mulut Long Tianze.

"Sekarang lebih baik," kata Long Tianze.

Karena mereka masih harus menyetir, ketiganya menahan diri untuk tidak minum alkohol terlalu banyak, meskipun mereka masih memiliki beberapa minuman di sana-sini sebelum pergi.

Begitu mereka tiba di rumah, An Xiaoning dan Jin Qingyan melanjutkan untuk mandi bersama.

Saat dia menanggalkan pakaiannya sendiri, dia meraupnya dalam satu gerakan cairan, cukup mudah, dan menurunkannya ke baskom.

Xiaoning sedikit menggigil saat bersentuhan dengan permukaan cekungan yang dingin. Menatap pria di depannya, dia tersenyum tak terkendali.

"Kenapa kamu tersenyum?" Tanyanya.

"Oh, tidak apa-apa."

"Apa itu?"

"Tidak ada, sungguh," katanya, menempatkan lengannya di lehernya. “Saya hanya berpikir Tuhan benar-benar baik kepada saya. Karena aku harus menikahimu, ”lanjutnya.

——

Catatan penulis: Saya akan memperbarui novel dengan bab-bab baru setiap hari. Tolong tunjukkan kepada saya beberapa dukungan dengan menyimpan novel ke koleksi Anda jika Anda senang membacanya! Kalian sama seperti keluargaku, aku mencintaimu.