TTC – Chapter 44

Bab 44: Penyimpanan

Penerjemah: AlfredoPoutineSoup Editor: DesTheSloth

Petugas Ma melepas mantel dokter putih Jiang Chu, lalu berguling-guling tangannya untuk menyembunyikan borgol. Dia memperingatkan, "Kamu punya 5 menit."

"Terima kasih." Jiang Chu tersedak isaknya kembali.

Petugas Ma memanggil dua rekannya dan memerintahkan mereka. "Jaga dia, bawa dia kembali ke kantor saat waktunya habis!"

"Ya pak!"

Petugas Ma mengangguk, mengawasi mereka untuk membawa Jiang Chu pergi sementara dia menggerutu tentang sesuatu dan berjalan ke arah lain.

Dia belum pergi jauh, ketika ponselnya berdering. Petugas Ma menjawabnya dan terus mengangguk setelah mendengarkan laporan. “Kalian bocah melakukan pekerjaan dengan baik kali ini! Menangkapnya dalam waktu yang singkat! ”

Seseorang berkata di telepon, “Orang itu bergegas ke gang belakang rumah sakit. Ketika kami menyusulnya, kami menemukannya sedang berlutut di tanah. Sepertinya dia terkena pot bunga jatuh dari lantai atas! ”

Petugas Ma tertegun.

Pertama, seorang penjahat melakukan bunuh diri dengan menggigit lidahnya sendiri, lalu orang ini ditabrak pot bunga … apakah retribusi ini mereka terima dari surga?

…

Setelah berjalan keluar dari lift, kamar putranya adalah yang kedua setelah berbelok di tikungan. Jiang Chu melihat ke bawah, sementara dua polisi berpakaian sipil mengikutinya di kedua sisi.

Orang-orang yang berjalan melewatinya sesekali di koridor akan melemparkan tatapan aneh padanya — penutup tangan hanyalah cara untuk menghibur dirinya sendiri. Dengan dua orang yang mengikutinya, mudah untuk membayangkan situasi hanya dengan berpikir sedikit.

Jiang Chu bahkan melihat seorang perawat yang dikenalnya di rumah sakit yang ingin berbicara dengannya. Namun, dia menggelengkan kepalanya untuk mencegahnya.

Dia tersenyum pahit pada dirinya sendiri. Dia telah berjalan menyusuri koridor ini berkali-kali tetapi tidak pernah merasakannya terlalu lama.

"Petugas, bisakah aku masuk saja? Saya berjanji tidak akan melarikan diri … lagi pula, ini tidak seperti saya bisa melarikan diri, "Jiang Chu berbalik kepada mereka dan memohon.

Seorang petugas berpikir sejenak, lalu mengangguk. Itu lantai ketujuh, ditambah dengan borgol, tidak mungkin untuk melarikan diri.

Tepat pada saat itu, seorang pembersih dengan gerobak tangan mendekat dari depan. Kedua petugas membawa Jiang Chu ke samping untuk memberi jalan.

Namun, tanpa disangka-sangka, petugas kebersihan itu tiba-tiba membanting gerobaknya ke arah trio dengan marah. Dia melambaikan lengan bajunya dan belati segera muncul.

Dia menangkap belati secara instan sebelum menusukkannya ke Jiang Chu.

Namun demikian, pada titik ini, sebotol air dilempar dan kepalanya terbentur. Kekuatan itu setara dengan pukulan keras.

Pembersih itu diserang oleh rasa pusing. Dia pulih beberapa saat kemudian, tetapi pada saat itu, dua pakaian sipil telah menjepitnya ke tanah, melumpuhkannya.

Petugas Ma datang dan mencibir. “F * cking idiot! Saya tahu Anda akan melakukan ini! Apakah Anda pikir saya akan membebaskannya tanpa pikir panjang? "

Pembersih yang ditangkap itu menatap Petugas Ma tanpa suara.

Petugas Ma mencibir, memborgol tangannya ke belakang. Dia kemudian memanggil polisi lain untuk menjaga kebersihan bersama.

"Kamu … bawa orang ini ke sana … biarkan dia masuk sendiri," perintah Officer Ma.

Jiang Chu berterima kasih melirik petugas yang sering bersumpah, menundukkan kepalanya dan berjalan ke ujung koridor diam-diam.

Petugas Ma menyalakan sebatang rokok sambil mengawasi pembersih.

"Petugas Ma, ini rumah sakit …"

Petugas Ma memberi kejutan sebelum mematikan rokok dengan gelisah. "Anda akan mati! Bajingan! Anda sebaiknya bekerja sama dengan kami! "

Pembersih kemudian tersenyum dengan aneh, "Petugas, Anda sangat pintar, Anda bahkan tahu kami punya satu trik lagi."

Petugas Ma mencibir, "Aku jauh lebih berpengalaman daripada kalian!"

Pembersih itu berkata, "Tetapi bagaimana jika kita memiliki dua trik?"

Petugas Ma menatap kosong, perasaan firasat perlahan muncul. Saat itulah semua lampu secara bersamaan padam seketika!

Petugas Ma bereaksi dengan cepat dan segera menerkam pembersih, tetapi ditendang di perut, lalu rekannya menabraknya. Keduanya jatuh pada saat yang sama.

Pemadaman terjadi begitu cepat, tetapi lampu-lampu kembali hidup setelah beberapa detik. Namun, pembersih telah lolos dalam periode ini!

“Ada penjahat ketiga! F * ck !!! ”Petugas Ma mengumpat marah ketika dia berdiri sebelum menuju ke tempat Jiang Chu.

Ketika dia tiba di ujung koridor dan berbelok di tikungan, satu-satunya orang yang dia lihat adalah bawahannya terbaring di tanah. Dia menggenggam tangannya ke perutnya sambil berdarah berlebihan. Jiang Chu hilang.

Petugas Ma memandang berkeliling dengan ekspresi kesal dan kosong di wajahnya.

Kemana Jiang Chu pergi?

…

Jiang Chu bahkan tidak tahu di mana dia berada, Dia hanya merasakan teror yang belum pernah terjadi di sekitarnya. Ini jelas atap rumah sakit!

Namun, dia jelas ingat berada di koridor lantai tujuh.

Saat dia akan memasuki kamar sakit putranya, lingkungannya menjadi gelap. Dia kemudian mendengar suara sedih polisi di belakangnya.

Pada saat ini, akhirnya disadari Jiang Chu, Sun pasti tidak akan membiarkannya lolos begitu saja.

Mungkin dia akan menghadapi mesin penuai suram detik berikutnya.

Dia sangat dekat dengan putranya, hanya dipisahkan oleh pintu, tetapi masih tidak bisa bertemu dengannya. Rasa kesedihan dan kemarahan yang kuat, ditambah keputusasaan dibakar dalam Jiang Chu, mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun demikian, matanya tiba-tiba bersinar ketika dia menemukan bahwa dia telah tiba di atap rumah sakit.

Ini bukan satu-satunya peristiwa aneh yang terjadi. Misalnya, pada saat ini, orang aneh muncul di depan Jiang Chu … Dia mengenakan topeng badut dan memegang tongkat hitam, dan sepertinya telah menunggu di sini untuk sementara waktu.

"Kamu siapa? Apakah Anda dengan Sun? "Jiang Chu menatapnya dengan ngeri.

Luo Qiu tampak sangat tenang di bawah topeng, "Dokter Jiang, Anda harus tahu siapa saya."

Jiang Chu menatap hitam.

Luo Qiu melambaikan tongkatnya. Dari jubah dokter Jiang Chu di tangannya, sebuah kartu hitam terlepas, lalu terbang ke telapak tangan Luo Qiu.

Jiang Chu sepertinya menyadari sesuatu. "Klub … Transaksi … Apakah kamu datang mencari aku?"

Luo Qiu menggelengkan kepalanya. "Bukan aku yang mencarimu, tetapi kamu yang berharap melihatku. Kartu hitam ini merasakan keinginan terdalammu, jadi itu membawamu kepadaku. ”

"Bisakah Anda membantu saya?" Jiang Chu menggigil.

Hanya dalam beberapa detik, dia telah mencapai atap. Perubahan mendadak, orang aneh dengan topeng badut, dan kartu hitam yang terbang keluar …

Hal yang tak terbayangkan sedang terjadi padanya sekarang.

"Bisakah saya membeli apa pun yang saya inginkan?" Jiang Chu menelan ludah.

Luo Qiu menjawab dengan tenang, “Tentu saja. Selama Anda mampu membeli barang yang Anda butuhkan. "

Jiang Chu ragu-ragu. “Bagaimana jika saya katakan, saya berharap anak saya menjadi sehat? Bisakah Anda membantu mewujudkannya? ”

Luo Qiu berkata, "Ya."

Jiang Chu berkata setelah terdiam sesaat. "Apa yang harus saya bayar?"

Luo Qiu menjawab, “Bagaimana menurutmu? … Um, aku bisa memberimu beberapa petunjuk. Awalnya, jika Anda tidak dibawa oleh kartu hitam, secara teoritis Anda seharusnya sudah mati sekarang. Tentu saja, Anda adalah pelanggan VIP klub dan itu adalah kewajiban kami untuk melindungi pelanggan kami, jadi kami tidak akan membebankan biaya apa pun untuk itu. "

Luo Qiu melihat kegugupan di wajah Jiang Chu, jadi dia berkata dengan jujur, “Namun Anda harus tahu, Dokter Jiang, Anda adalah orang yang akan mati. Setelah kematian, Anda tidak memiliki apa pun. "

"Berhenti bicara." Jiang Chu menarik napas dalam-dalam. "Kamu setan … sejak suara itu muncul, aku sadar – kamu setan. Objek paling berharga– adalah jiwaku, kan? ”

"Tentu saja, itu adalah objek paling penting yang dimiliki manusia biasa." Luo Qiu tidak menghindari subjek ini.

Jiang Chu menunjukkan senyum pahit, "Hanya kalian yang ingin jiwa mengerikan dan kotor ini … Hahaha!"

Dia berlutut di tanah, menyaksikan tangannya yang gemetaran dengan borgol dengan mata kosong, berkata dengan suara serak, "Aku tahu … sejak awal … sejak aku memotong tubuh orang pertama, aku tahu aku tidak akan memiliki akhir yang baik. Para lansia, pria, wanita, dan gelandangan, bahkan yatim piatu … satu demi satu, aku tidak pernah bisa melupakan ekspresi wajah mereka. "

Dia menyembunyikan wajahnya di tangannya, menangis dengan getir, "Aku harus melakukannya!"

"Mereka berjanji akan memberi saya sumsum tulang yang sesuai!"

"Aku tidak bisa melihat anakku mati, dia baru berusia 11 tahun! Dan belum memulai hidupnya! "

"Bahkan jika tanganku berlumuran darah, aku akan membuat hidup baru untuk anakku! Saya akan melakukan apa saja, bahkan jika itu berarti pergi ke neraka! ”

"Bapak. Sun berbohong kepada saya … Mereka! Bohong!!!"

“Ini pembalasanku !! Hahahahaha !!!! ”

“Jika kamu menginginkan jiwaku, ambillah! Saya tidak tahu berapa banyak yang telah saya sakiti, dan saya tidak yakin saya akan dapat mengkompensasi mereka bahkan dengan kematian saya! Saya hanya berharap bahwa orang tak berdosa masih bisa menjalani hidup mereka. "

Luo Qiu berkata, "Katakan apa yang kamu butuhkan."

Jiang Chu berkata dengan putus asa, "Saya ingin anak saya … tidak, anak saya dan ibunya aman. Saya tidak ingin mereka dirugikan. Selanjutnya, saya harap Anda bisa membawa Sun dan kelompoknya ke pengadilan. "

Luo Qiu menjawab setelah keheningan singkat, "Maaf, jiwamu tidak terlalu berharga. Yang pertama atau yang terakhir? "

Jiang Chu memaksakan senyum, “Benarkah? Jiwa yang kotor ini benar-benar terlalu murah … Baiklah, saya memilih yang pertama. Selama mereka bisa aman. "

Bahkan jika dia tidak membuat kesepakatan dengan klub, dia akan kehilangan semua reputasinya. Selain itu, jika dia ditangkap oleh Sun, mereka tidak akan memaafkannya. Orang-orang itu tidak terbatas akal dan mampu membalas dendam bahkan jika dia di penjara. Putranya mungkin terseret ke dalam ini juga.

Mantan istrinya juga akan berduka karena kematian putranya.

Itu akan menjadi hasil terburuk.

Karena itu … tidak perlu ragu jika dia bisa menukar sesuatu yang bermanfaat dengan jiwanya.

Dia menyaksikan badut itu. "Bisakah aku melihat anakku untuk terakhir kalinya?"

Luo Qiu mengangguk.

Dengan ayunan tongkat, mereka berdua mencapai kamar sakit dari atap. Luo Qiu mengetuk pundak mantan istri Jiang Chu. Jiang Chu menjadi gugup, jadi dia berkata, "Dokter Jiang, jangan Anda pikir perpisahan Anda tidak boleh diganggu?"

Jiang Chu mengangguk tanpa kata-kata, hanya mendekati ranjang dan meraih telapak tangan putranya, meletakkannya di pipinya.

Hanya menatapnya penuh kasih sayang seperti ini.

Luo Qiu tidak mendesaknya. Sebagai gantinya, dia menunggu dengan tenang dengan kesabaran.

Akhirnya, Jiang Chu berdiri. Dengan mata merah, dia memberi putranya ciuman lembut di dahinya, lalu berbisik, "Kau akan memiliki kehidupan yang baik, kau tahu? Ayahmu tidak berguna dan dia melakukan terlalu banyak hal buruk, maaf. "

Dia mengambil napas dalam-dalam dan memandang Luo Qiu, berkata dengan tenang, "Bolehkah aku berjalan-jalan di rumah sakit ini untuk yang terakhir kalinya?"

"Iya nih."

Luo Qiu mengangguk.

Jiang Chu sedang berjalan menyusuri koridor di rumah sakit tapi yang aneh adalah, tidak peduli siapa orang yang lewat, sepertinya mereka tidak bisa melihatnya, meskipun dia melewati mereka.

Dia tahu ini adalah kemampuan dari 'iblis', jadi dia tidak terlalu peduli tentang itu.

Dia pergi melewati ruang gawat darurat. “Waktu itu, saya belum lulus dan ditugaskan ke tempat ini sebagai magang. Direktur lama memilih saya, jadi saya datang ke sini langsung setelah lulus. Kaligrafi di dinding itu adalah pekerjaan saya … Sudah bertahun-tahun berlalu tetapi masih tergantung di sana. "

Jiang Chu tersenyum, melihat dan berbicara, seolah berusaha memastikan Luo Qiu, orang yang menemaninya di akhir hidupnya, tidak akan terlalu bosan.

Luo Qiu tiba-tiba bertanya, "Dokter Jiang, jika Anda memiliki kesempatan kedua dalam hidup, apakah Anda masih membantu Tuan Sun?"

Jiang Chu berhenti, berkata setelah berpikir sebentar, "Ya, saya akan! Tapi saya akan memeriksa apakah sumsum cocok, daripada percaya secara membuta. "

Luo Qiu hanya mengangguk. "Waktu telah habis."

Jiang Chu mengangguk juga dan mengambil napas dalam-dalam. Dia tidak lagi khawatir.

Tiba-tiba.

Seorang perawat bergegas masuk, buru-buru bertanya, "Apakah Dokter Chen ada di sini? Dokter Chen? "

"Apa masalahnya?"

"Dokter Huang membuat kesalahan saat melakukan operasinya karena pemadaman listrik yang tak terduga! Dia terlalu gugup dan pingsan meskipun kekuatannya telah dipulihkan … Direktur mengatakan operasi tidak dapat dihentikan, Dokter Chen? "

"Saya? Aku, aku hanya seorang magang … aku … "

"Sudah terlambat, dan selain itu, kerabat pasien telah setuju untuk mengizinkan Anda untuk melanjutkan!"

"Tapi … Bagaimana dengan Dokter Jiang?"

"Kami tidak dapat menemukan dokter lain! Percepat! Cepat! Ini sangat mendesak! "

Perawat bergegas untuk menarik seorang dokter muda keluar dari ruangan, sebelum pergi dengan terburu-buru.

Jiang Chu melihat seluruh adegan terbuka di depannya. Dia memaksakan sebuah senyuman, "Apakah aku … menyakiti yang lain?"

"Itu seharusnya operasimu."

Jiang Chu menatap Luo Qiu. Dorongan yang belum pernah terjadi sebelumnya membuatnya mengeluarkan sebuah kalimat. "Bisakah aku punya 5 jam lagi … tidak, 4 jam?"

…

…

"Direktur … aku benar-benar tidak bisa."

Dokter muda Chen merasa bingung di sisi direktur lama. Yang bisa dilakukan direktur hanyalah meyakinkannya. “Lakukan saja dengan berani, atau pasien pasti akan mati. Dia dalam bahaya sekarang dan saya tidak punya pilihan lain … "

[So I have to be the one that takes care of this awful mess?] Jantung dokter muda itu penuh amarah— Seharusnya setidaknya ada satu atau dua dokter lain di rumah sakit ini selain Jiang Chu yang hilang.

"Biarkan aku yang melakukannya."

Tiba-tiba, sebuah suara berat keluar entah dari mana. Jiang Chu mengenakan mantel dokter putih saat dia berjalan. Wajahnya tampak pucat, tetapi matanya bersinar terang, yang paling cemerlang yang pernah dilihat sutradara tua itu selama ini.

"Jiang Chu, kau, bukan …" Direktur tua itu sepertinya menyadari sesuatu, menatap Jiang Chu dengan heran.

Jiang Chu berjalan ke direktur dan berkata dengan lembut, "Guru … Sekarang, saya hanya seorang dokter. Bolehkah saya melanjutkan? ”

Kerabat pasien tidak menginginkan dokter muda yang tidak memiliki pengalaman untuk melanjutkan operasi; namun, mereka tidak punya pilihan lain karena sistem rumah sakit. Kakek pasien hampir berbalik melawan teman lamanya setelah dia tahu seorang dokter muda adalah penggantinya.

Sekarang, ketika dia melihat dokter yang semula seharusnya melakukan operasi, Jiang Chu, dia hanya berkata, "Dokter Jiang, aku turut berduka cita mendengar kejadian putramu! Tetapi jika Anda bisa menyelamatkan cucu saya … "

Jiang Chu melambaikan tangannya. “Saya bertanggung jawab untuk menyelamatkan pasien saja, jangan katakan lagi. Jika memungkinkan, tolong izinkan saya masuk. "

Saat Jiang Chu berjalan menuju ruang operasi, para perawat yang mengenakan gaun bedah memberi jalan untuknya dan juga berkata dengan tergesa-gesa, "Dokter Jiang, biarkan aku mensterilkanmu dulu!"

Di ruang operasi.

Segalanya tampak begitu akrab.

Jiang Chu memegang pisau bedah, tanpa getaran sedikit pun. Sebaliknya, jari-jarinya kuat dan kuat. Dia tidak pernah merasa begitu fokus dan waspada sebelumnya.

Dia tidak bisa mengingat kapan terakhir kali dia begitu fokus, seperti sekarang, saat melakukan operasi.

Tidak memikirkan apa-apa, hanya berharap setiap sayatan akan ditempatkan di lokasi yang paling akurat.

Seperti pedang yang tajam, pisau bedah memutuskan tali yang menarik kehidupan kecil itu sampai mati.

Satu demi satu, dia kehilangan semua waktu.

Itu cukup sunyi di ruang operasi.

Hingga terdengar suara 'Ting tang', yang berasal dari alat logam yang bertabrakan pada disk yang dijatuhkan Jiang Chu.

Jiang Chu menghela nafas panjang. "Hentikan pendarahan … dan mulailah menjahit lukanya."

"Dokter Jiang … Anda benar-benar … luar biasa! Luar biasa !! Dokter Jiang? Dokter Jiang? "

Jiang Chu pingsan dan jatuh ke tanah secara bertahap, dengan sedikit senyum di wajahnya, penuh ketenangan dan kepuasan.

…

…

"Apakah ini jiwa Jiang Chu? Betapa indahnya, saya pikir itu tidak akan semurni ini. "

You Ye memegang kotak kristal dengan kedua tangan di klub.

Ada benjolan cahaya berbentuk bola memancarkan cahaya merah muda di dalamnya, bahkan tanpa pengotor sedikit pun.

Luo Qiu melihat foto di ponsel Jiang Chu dan berkata dengan suara rendah, "Mungkin karena dia akhirnya diselamatkan."

"Sepertinya kita sudah menghasilkan banyak," You Ye tersenyum tipis.

Luo Qiu setuju, “Ya … itu tidak cukup — tapi untuk saat ini, itu sudah cukup. Sayang sekali kami tidak menjelaskan dengan jelas sebelum dia melakukan transaksi. "

Dia menggelengkan kepalanya. "Mungkin itu takdirnya."

Sambil mengatakan ini, dia memutar nomor di telepon; Namun, hanya disambut oleh kalimat.

"Maaf, nomor yang Anda panggil tidak ada."

Luo Qiu bergumam, "Seberapa cepat."

Sambil menggelengkan kepalanya, dia berdiri dan kemudian memegang kotak kristal di kedua tangannya.

Anda bertanya, "Tuan, apakah Anda akan menghargainya?"

"Penyimpanan."