Chapter 41: I am Called the God of Gamblers

Bab 41: Aku Dipanggil Dewa Judi

Penerjemah: Vicky_ Editor: Vicky_

Pesta telah diatur dengan sangat sederhana. Bir, bersama daging panggang, ayam goreng, ikan goreng, dan sandwich, semuanya mudah ditemukan di toko bahan makanan. Hanya pizza yang dipesan dari Pizza Hut.

Li Du makan dengan gembira. Lagipula, dia tidak perlu membayar. Dia memiliki selera makan yang rakus karena menggunakan serangga itu. Dia makan dua piring daging panggang dan dua ayam goreng, serta seluruh pizza.

Pizza seukuran sebelas inci.

Reginald, dijuluki Dog Tail, adalah pria ras campuran keturunan Afrika dan Eropa. Dia muncul dua atau tiga tahun lebih tua dari Li Du, dengan tubuh tinggi dan kulit kepala botak berkilau. Ada potongan rambut di kepang di bagian belakang kepalanya.

Li Du akan bertanya kepada Reginald apakah dia memiliki perjalanan waktu dari Dinasti Qing, tetapi Hans mengatakan bahwa Reginald telah menata rambutnya seperti itu sejak kecil. Menyebutnya Ekor Anjing, sebenarnya, tepat. Bagi Li Du, Rat Tail lebih cocok.

Reginald dianggap sebagai seorang pemuda yang berhasil dengan baik di antara para pemburu harta karun. Dia tidak memiliki orang tua, dan tumbuh di jalanan sampai dia mengikuti orang lain ke dalam perdagangan. Dia telah membeli rumahnya dengan penghasilan dari perburuan harta karun.

Seperti banyak dari mereka yang hidup di jalanan, Reginald dapat minum alkohol seolah-olah itu adalah air. Tetapi selama pesta ia tidak minum setetes pun, dan hanya berdiri sambil memegang sebotol yogurt.

"Mate, apa ini?" seseorang bertanya. "Kamu takut setengah mati? Tidak berani minum lagi?"

Reginald menggedor meja dengan tinjunya dan menatapnya dengan marah. "Hei, omong kosong apa yang kamu katakan? Aku, Dog Tail, takut setengah mati? Aku hanya cukup takut untuk bersumpah anggur!"

Desis dan hinaan terdengar di Reginald dari seluruh penjuru, dan banyak pemburu harta memberinya jari tengah.

Reginald bahkan tidak marah. Dia terkekeh. "Oke, oke. Aku akan mengatakan yang sebenarnya. Aku benar-benar takut setengah mati kali ini. Ketika aku muntah di unit penyimpanan, aku bersumpah pada Tuhan …" Sambil mengatakan ini, dia meletakkan tangan kirinya di atas perutnya dan mengangkat tangan kanan di atas kepalanya. "God Tuhanku, Tuhanku, maafkan kerakusan dan kebiasaan minum saya. Jika saya bisa bertahan hidup ini, saya tidak akan minum lagi '.

"Dan, sama seperti itu, aku selamat. Dan aku menyadari bahwa hidup ini penuh dengan hal-hal indah selain alkohol, jadi aku bersumpah anggur."

Dalton menarik sebotol kecil vodka dari sakunya, membukanya, dan mengocoknya dengan ringan sehingga baunya menyebar. "Itu terlalu buruk. Aku membawakan minuman keras untukmu."

Reginald menelan, lalu memandang Li Du. "Hei, saudaraku dari Tiongkok, akhir-akhir ini kau tidak melakukan yang buruk. Aku mendengar orang-orang mengatakan bahwa kamu adalah 'Dog Tail the Second'. Selamat!"

Li Du mengangkat bahu. "Siapa yang membuatku tersinggung untuk menghinaku seperti itu?"

Kerumunan tertawa lagi. Dalton memberinya acungan jempol. "Keren, bung. Kamu benar-benar punya Dog Tail di sana."

Reginald mengangkat tangannya. "Baiklah, baiklah," katanya. "Aku menyerah. Aku mengakui, aku mengatakan itu untuk mengubah topik. Tapi mereka benar-benar berbicara banyak tentangmu. Aku dengar kamu benar-benar baik."

"Ya, orang Cina ini benar-benar beruntung," kata seseorang. "Pertama kali dia mendapat kursi pijat. Kali kedua dia mendapat Harley."

"Itu bukan apa-apa. Kucingnya bahkan membantunya mendapatkan satu set perangko senilai puluhan ribu!"

"Katakan padaku kamu tidak mendapatkan apa pun di Phoenix Classics terakhir kali. Jangan membuatku sedih."

Hans mengangkat bahu. "Oh, kamu pasti akan seperti itu. Kami mendapat telepon."

"Telepon bertatahkan berlian?" Andrew mengejek. "Kalau tidak, tidak ada dari kita yang perlu bersedih, kan?"

Li Du menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini hanya iPhone generasi pertama. Yang sangat biasa."

Suara orang-orang yang menarik napas memenuhi ruangan.

Reginald, terkejut, bertanya, "Apakah Anda benar-benar beruntung?"

"Ketika keberuntungan datang, itu tidak bisa dicegah," kata Hans dengan bangga.

"Tunggu," kata Dalton tiba-tiba. "Kamu punya iPhone generasi pertama kali ini. Lalu menurut sumber saya, setiap lelang yang diikuti bocah China itu adalah pembunuhan?"

"Sumbermu benar," kata Hans. "Lebih dari sekadar Mad Bull Lucas. Haha!"

Dalton memandang mereka dengan curiga. "Hei, kawan, sungguhan. Apakah kalian punya cara khusus untuk mendapatkan informasi? Jangan bilang itu hanya keberuntungan. Keberuntungan saja tidak bisa menjelaskannya."

Li Du baru saja akan menyangkal ini, ketika Hans melompat untuk mengatakan, "Ya. Anda benar, Dalton, tetapi tidak persis. Tip hanya sebagian darinya. Kita juga mengandalkan mata kita." Dia menunjuk ke arah Li Du dan matanya sendiri. "Kami terutama mengandalkan ini. Dan, tentu saja, pada otak kita juga."

Li Du tersenyum dan tidak mengatakan sepatah kata pun; Hans melindungi dirinya. Dia khawatir Hans akan menumpahkan apa yang disebut, Seni Rahasia Prospek Leluhur yang tidak masuk akal.

Hasil yang mereka dapatkan selama sebulan terakhir terlalu luar biasa. Tidak ada yang percaya bahwa keterampilan penilaian mereka sebaik itu. Semua orang sangat percaya bahwa mereka telah menemukan beberapa cara khusus untuk mendapatkan informasi yang dapat diandalkan.

Melihat seluruh kerumunan berkumpul di sekitar Li Du dan Hans, wajah Andrew menjadi gelap. Cara dia melihatnya, itu adalah suatu kehormatan bahwa dia, anggota Klub Seratus Ribu, telah repot untuk bergabung dengan kegiatan mereka.

Dia seharusnya menjadi fokus perhatian mereka dan topik pembicaraan. Tapi Li Du dan Hans telah mencuri tempat itu darinya. Semua orang melihat mereka masing-masing sebagai Juruselamat dan berkerumun di sekitar mereka. Ini membuat Andrew lebih cemburu daripada yang pernah ada. Terutama karena Li Du menang dalam taruhan tentang buzzer beater sebelumnya, dia merasa semakin iri dan benci.

Li Du tetap tenang dan tenang meskipun semua orang memujinya. Dia telah menonton ekspresi semua orang sejak awal dan memperhatikan ketidakpuasan Andrew.

Menyadari hal itu, ia dengan cepat mengalihkan perhatian dan menyelesaikan masalah. "Jika kita berbicara tentang koneksi, pengalaman, dan keterampilan pengamatan, yang terbaik di antara kita di sini adalah Tuan Andrew. Kita harus bertanya kepadanya tentang hal-hal ini."

Dia berusaha mengungkapkan niat baik dengan melakukan ini, tetapi Andrew tidak menerimanya.

Andrew melihat kerendahan hati dan kesopanan Li Du sebagai tantangan bagi dirinya sendiri. Wajahnya penuh badai, katanya, "Di depan Tuan Dog Tail yang Kedua, apa yang bisa saya katakan? Yang bisa saya katakan adalah jika kita berada di sebuah lelang bersama, saya akan menendang pantat Tuan Dog Tail yang Kedua. "

Dalam budaya Tiongkok, frasa 'tendangan pantat' tidak berarti banyak. Tetapi dalam budaya Amerika, itu cukup jahat.

Saat menonton acara olahraga Amerika, lawan sering menggunakan istilah ini saat berhadapan sebelum pertandingan. Mereka akan mengatakan hal-hal seperti, "Aku akan menendang pantatmu hari ini."

Senyum Li Du membeku. Dia rendah hati, bukan pengecut.

"Mr. Andrew sepertinya senang bercanda." Li Du tersenyum tipis. "Haha! Kamu tidak akan suka berada di pelelangan yang sama denganku. Jujur, bahkan aku takut dengan cara aku menggoyang di pelelangan."

Andrew sangat marah setelah mendengarnya sehingga dia tertawa terbahak-bahak. "Ha! Kiddo, kamu benar-benar bicara besar. Bagaimana dengan ini, mari kita bertaruh."

Suasana menjadi tegang. Para pemburu harta karun lainnya bahkan tidak berusaha memuluskan pertempuran, dan mulai menonton dengan penuh harap.

Reginald, sebagai tuan rumah, mencoba melakukan intervensi. "Hei, hei. Kita semua teman. Jangan seperti ini. Andrew, kamu tidak punya bayangan nyata tentang hasil yang didapat bocah Cina itu akhir-akhir ini. Dia pria yang sangat tangguh!"

Dengan itu, Andrew menjadi lebih marah. Dia berteriak, "Kalau begitu mari kita bertaruh!"

Li Du membalas, "Jangan menyesal. Mungkin Anda harus bertanya-tanya tentang apa yang mereka sebut saya. Saya akan memberi tahu Anda sekarang: Saya dipanggil Dewa Judi!"

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.