WTP – Chapter 125 – Who’s The Most Suspicious?

Bab 125: Siapa Yang Paling Mencurigakan?

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Huo Yunting mencengkeram dagunya dengan marah. Matanya terbakar karena amarah.

Mobil itu melaju kencang menuju rumah mewah mereka. Lampu-lampu yang menyilaukan di aula makan mulai memudar, sementara ingatan akan wajah seorang pria yang tampak marah tetap bersamanya …

Lu Zhaoyang memiliki momen kejelasan yang langka ketika dia menyadari bahwa Chen tidak bersamanya. Dia bahkan memanggil nama pria itu di depan Huo Yunting.

Dia menutup matanya dan tidak menjawabnya.

"Lu Zhaoyang!"

Huo Yunting melihat bagaimana dia tidak peduli dengan amarahnya, dan merasa lebih marah.

Dia menariknya dan mulai menciumnya dengan penuh semangat, seolah dia ingin menelannya sepenuhnya. Tangannya mulai mendorong gaunnya ke atas sepanjang pinggulnya.

Lu Zhaoyang berjuang. Dia didorong mundur dan membenturkan kepalanya ke jendela. Dia segera pingsan.

Minumannya kuat.

Tepat sebelum dia jatuh, dia merasa bersyukur. Mabuk lebih baik daripada mabuk. Setidaknya dia tidak akan merasa Huo Yunting menggigit bibirnya.

Huo Yunting melihat bagaimana dia pingsan. Wajahnya memerah tetapi juga damai, seperti sedang mengalami mimpi yang menyenangkan.

Bam!

Dia meninju jendela kaca, tetapi karena dia sudah jatuh pingsan, dia memaksa dirinya untuk mengendalikan emosinya.

Dia menarik napas dalam-dalam, menutup matanya, dan berbaring di kursinya.

Chen itu, siapa dia ?!

Apakah cinta pertamanya sangat penting baginya?

Rolls Royces hitam berlari melintasi jalan-jalan dan menghilang di malam hari.

…

Lu Zhaoyang bangun keesokan harinya setelah tidur nyenyak dan panjang. Kepalanya terasa berat, dan bahkan bangun dari tempat tidur terasa seperti tugas.

Seperti yang diharapkan, hasil mabuk itu buruk. Dia pasti gila karena menyetujui tantangan Mo Shan.

Hubungannya dengan Mo Shan hancur sekarang. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Huo Yunting akan benar-benar meninggalkan wanita itu dan memilihnya.

Lu Zhaoyang memijat pelipisnya dan membuka matanya perlahan-lahan untuk melihat dada telanjang pria tepat di depannya.

Dia merasakannya bernapas perlahan di atas kepalanya. Lengan yang dingin melingkari pinggangnya dengan penuh cinta.

Perutnya menggerutu karena lapar. Dia hanya beberapa porsi makanan jari untuk makan malam tadi malam, dan banyak alkohol.

Itu sepertinya membangunkan Huo Yunting. Lengan di pinggangnya tertekuk saat dia berbicara dengan menggoda.

"Apakah kamu melihat bagaimana saya sekarang?"

“Ya. Itu Huo Yunting, oke? "Dia menjawab dengan enggan.

"Apakah kamu ingat? Saya pikir Anda sudah lupa siapa Anda sebenarnya. Apa yang Anda pikirkan, mengenakan pakaian kantor Anda untuk menghadiri perjamuan tadi malam? Anda tampak sangat tidak pada tempatnya. Siapa yang kamu coba bujuk? ”

Huo Yunting berguling untuk posisi yang lebih nyaman. Dia mengangkat dagunya dan menatap matanya.

Mata gelapnya tampak agak tidak fokus karena dia baru saja bangun.

Lu Zhaoyang menjawab dengan datar dengan kesal bahwa dia datang untuk belajar darinya. "Tentu saja kamu."

"Apakah kamu benar-benar berpikir aku akan mempercayaimu?"

Dia ingin pergi begitu dia melihatnya.

Lu Zhaoyang dengan lembut mendorongnya menjauh, tidak ingin melanjutkan pembicaraan sia-sia.

Saya seorang idiot tadi malam. Itu tadi.

Huo Yunting mengendurkan cengkeramannya pada wanita itu. Lu Zhaoyang akhirnya bangkit, dan kemudian menyadari bahwa dia telanjang.

Tubuhnya juga dipenuhi dengan gigitan cinta, beberapa lebih dalam dari yang lain.

Rasa sakit di antara pahanya memberitahunya tentang kegilaan yang pasti terjadi semalam.

Namun dia tidak mengingatnya, …

Huo Yunting memandangnya dari atas ke bawah, dan kemudian berbicara dengan nada yang lebih serius, “Anda harus berhati-hati dalam memilih minuman. Jika bukan saya tadi malam, itu pasti orang lain. Apakah kamu mengerti?"