WTP – Chapter 140 – Shocked! Overjoyed! Upset… II

Bab 140: Terkejut! Sangat gembira! Kesal … II

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

"Kamu tidak tahu?"

“Apakah aku terlihat seperti orang yang tahu segalanya? Saya hanya tahu tentang pertunangan ketika saya tiba di tempat itu terakhir kali! "

"Baiklah. Saya tak terkalahkan bagaimanapun juga. Ibumu tidak bisa melakukan apa pun padaku. "

Jika tidak mengganggu Huo Zhenning, dia tidak akan pernah kembali.

"B-baiklah, saatnya bekerja."

Lu sangat takut iblis akan membuat pernyataan yang lebih keras tentang ibunya. Dia melompat darinya pada saat itu dan siap untuk berlari.

“Oh, kamu sudah bersemangat untuk memata-matainya untukku? Kakak saya mengenal saya dengan baik, ”kata Huo sambil menyalakan sebatang rokok di tangannya.

Aroma tembakau yang samar melayang di udara, saat itu membakar ketenangan terakhirnya. Sebelum kolom asap memenuhi kantor, dia menggosok bara ke piring. Dia bangkit untuk mengambil mantelnya dan berjalan keluar dari kantor.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Lu berpikir. Dia menjadi semakin bingung ketika dia lebih memikirkannya.

Jika ada hubungannya dengan ibu, dia akan segera menelepon saya.

Tapi apa yang aku pikirkan?

Dia membeku selama satu menit dan segera mengumpulkan pikirannya.

Mulai bekerja, mulai bekerja.

Dia mengambil beberapa folder dan meletakkannya di tumpukan saat boot desktop-nya. Lin Yazhi terkikik di dekatnya. Lu mengintip cepat sebelum kembali ke lembar kerja Excel-nya. Anehnya, nalurinya memimpin tangannya untuk meluncurkan Edge dan mencari berita.

Dia melihat pengumuman yang dibuat oleh Lin Jingzhi dalam berita Weibo terbaru.

"HANYA TEMAN" – LIN.

Judulnya menunjukkan.

Netizens mungkin tidak membeli itu tetapi Lu pasti akan melakukannya, karena Mo Shan sudah termasuk Huo Yunting.

(Sementara itu di Huo's Home)

* Celana *

* Celana dalam *

*Batuk*

"UGH!" Huo Zhenning mencengkeram erat pegangan kulit sofa, masih kesulitan bernafas karena amarah yang membara di dalam dirinya. Matanya yang besar menatap tajam ke layar ponsel pintar yang retak di lantai beberapa langkah jauhnya. Tepi ponsel sudah penyok. Itu adalah karya kemarahan Huo Zhenning ketika Huo menutup teleponnya.

Madam Xue mengangkat telepon dan duduk di sampingnya, dengan tangannya menepuk punggungnya dengan lembut, "Tidak apa-apa, sayang. Tenang."

“BAGAIMANA saya bisa menjadi TENANG? Ini jauh lebih penting daripada hari ulang tahunku! Apa gunanya kalau dia tidak pulang? "Dia membanting pahanya seolah menampar putranya.

"Sayang, maafkan Yunting. Pasti karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini. "

Madam Xue tahu. Dia tahu inti dari debut Yunting di makan malam ulang tahun terakhir kali. Yang dia inginkan hanyalah mempermalukan mereka.

Dan dia sebenarnya ragu-ragu memanggilnya kembali kali ini. Tidak ada yang tahu hal gila apa yang bisa dilakukan binatang buas ini.

Tapi dia dengan sepenuh hati ingin berdamai dengannya. Hanya saja Yunting tidak pernah memberinya kesempatan.

"Apakah kamu pikir aku bisa memberitahunya sekarang? Itu rahasia karena suatu alasan! "Howled Huo.

Rumah luas itu dihuni oleh beberapa pelayan yang membersihkan di sudut-sudut, tampaknya untuk menghidupkan kembali rumah itu.

"Mari kita memanggilnya lagi, oke?" Kata Nyonya Xue ketika dia menyerahkan teleponnya, "Tidak apa-apa, sayang. Bagaimanapun, dia putra Anda. Kami masih keluarga, tidak peduli apa yang ia lakukan. ”

"Dia mungkin anak laki-laki bagiku, tetapi itu tidak berarti dia akan mengenali aku sebagai ayahnya. Oh, mengapa saya repot-repot mengangkatnya bertahun-tahun yang lalu? ”Dia mengambil telepon dari Nyonya Xue. Tangannya yang mencekam bergetar hebat ketika dia terengah-engah beberapa kali sebelum memanggil Yunting.

Beberapa menit berlalu, "Maaf, nomor yang Anda telepon dia-"

Telepon terlempar ke dinding, membanting keras, sebelum jatuh ke tanah dengan layar hancur.

Pelayan menahan napas saat tindakan mereka tumbuh hati-hati.

“Sayang!” Nyonya Xue mulai merasa gelisah juga, “Bagaimana kalau saya menelepon Yang dan membiarkannya mencoba berbicara dengan Yunting? Bagaimanapun, dia masih saudara perempuannya. "Dia lalu memberi isyarat kepada pelayan untuk membawa sambungan telepon rumah kepada mereka.

Huo Zhenning berkumur dengan teh hijau dan menabraknya di atas meja dengan matanya berputar-putar dalam kemarahan.

Anak yang memalukan ini! Jika bukan itu yang terjadi saat ini, mengapa saya memanggilnya kembali?