Warrior’s Promise – Chapter 11

Bab 11: Peringkat 5 Kelas Manusia

Penerjemah: Editor Transn: Transn

Dua antek Wei Lin bergegas ke Su Mo tanpa ragu-ragu.

Namun, mereka terlempar jauh lebih cepat.

Bang! Bang!

Dengan dua tabrakan, para pria itu terbang kembali dan jatuh ke tanah dengan jeritan yang menyakitkan.

"Wei Lin, apakah Anda benar-benar berpikir dua degenerasi ini dapat mematahkan anggota tubuh saya?" Kata Su Mo dengan senyum menghina.

"Kamu…!"

Wei Lin tidak menyangka bahwa Su Mo bisa mengalahkan mereka hanya dalam sedetik, jadi dia merasa sangat marah.

"Huh! Anda berada di Alam Kultivasi Lv 3 Qi. Tidak heran Anda begitu sombong. "

Wei Lin menertawakannya dan mengancam. "Tapi kekuatanmu tidak ada bandingannya dengan milikku. Hari ini, saya tidak hanya akan menghancurkan anggota tubuh Anda tetapi juga menghancurkan kultivasi Anda dan membuat Anda menjadi sampah yang benar-benar tidak berguna. "

"Ho!"

Saat Wei Lin berteriak keras, dia sepenuhnya melepaskan Lv 4 Qi Cultivation-nya, dan Martial Soul-nya bangkit di belakangnya, bermandikan cahaya kuning.

Jiwa Bela Diri-Nya adalah serigala setan dari Kelas Manusia Kelas 3, jadi ia memiliki tiga lingkaran cahaya kuning.

Bakatnya hanya rata-rata, tapi dia lebih tua dan telah membangkitkan Jiwa Bela Diri-nya tahun lalu, jadi dia bisa mencapai Lv 4 Qi Realm.

…

Keributan itu sudah menarik banyak penonton.

Mereka semua berdiskusi karena keduanya "terkenal".

"Dia Su Mo, tuan muda Sus. Dia akan mendapatkan pukulan yang sangat buruk hari ini karena menghina Wei Lin, putra kedua Weis! "

"Ya! Dia mungkin bisa mengalahkan kedua bawahan itu, tapi dia tidak bisa mengalahkan Wei Lin. "

"…"

Berdiri di belakang Su Mo, Su Qingqing langsung menjadi pucat setelah melihat Wei Lin melepaskan semua semangatnya.

Dia hanya seorang gadis normal yang belum membangunkan Jiwa Martialnya, jadi aura mengancam Wei Lin membuatnya sangat gugup.

"Saudaraku Su Mo, aku seharusnya tidak membuatmu terlibat. Lebih baik jika Anda pergi! Jangan khawatirkan saya, "kata Su Qingqing pada Su Mo dengan tergesa-gesa.

Su Mo tersenyum dan berkata, "Qingqing, santai. Dia semua menggonggong dan tidak menggigit. "

"Bersenandung! Su Mo, kamu begitu sombong dan bodoh. "

Wei Lin meninju perut bagian bawah Su Mo, berteriak, "Pergilah ke neraka!"

Dia bermaksud untuk menghancurkan bidang ramuan Su Mo terlebih dahulu.

"Kamu minta mati!"

Pada saat yang sama, Su Mo meninju ke arah tinju Su Heng, menyalurkan Qi aslinya dan kekuatan tinju tujuh kali lipat ditambah dengan kekuatan tubuhnya.

"Ninefold Ocean Wave Fist!"

Bang!

Kedua tinju saling menabrak, melepaskan gelombang ledakan di sekitar. Su Mo berdiri di tempatnya, sementara Wei Lin terlempar ke belakang dan memperlihatkan tubuhnya yang rentan.

Dong!

Su Mo memanfaatkan kesempatan ini untuk segera bergegas ke depan dan meninju perut bagian bawah Wei Lin.

“Dasar sampah! Beraninya kau? ”

Wei Lin sangat terkejut, tapi dia tidak punya cukup waktu untuk menghindarinya. Dengan tergesa-gesa, dia mencoba menggunakan lengan kirinya untuk memblokir serangan.

Retak! Pop!

Setelah bunyi patah tulang mengikuti bunyi yang mirip dengan bunyi balon.

Lengan Wei Lin tersentak oleh kekuatan yang kuat, dan tulang-tulangnya terbuka.

Meskipun lengannya telah memblokir tinju Su Mo, bidang eliksirnya hancur.

"Kamu … kamu menghancurkan ladang ramuanku?"

Wei Lin menjadi mati rasa kaget, lalu dia langsung mulai menjerit.

“Karena kamu ingin menghancurkan milikku, kamu mengambil risiko menghancurkan milikmu. Biasakan menjadi sampah yang tidak berguna! ”Su Mo berkata dengan dingin.

Dia tidak akan pernah menahan diri dari kantong tanah seperti itu.

Wei Lin berada di Lv 4 Qi Cultivation Realm, tapi dia telah banyak menikmati anggur dan wanita sehingga Qi aslinya lemah. Oleh karena itu, dia hampir tidak lebih baik daripada Su Heng, yang berada di Alam budidaya Lv 3 Qi.

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Su Mo menarik Su Qingqing yang terguncang pergi, meninggalkan kerumunan tertegun di belakang.

…

Di rumah Sus –

Setelah kembali ke mansion, Su Mo pergi ke kamarnya.

Dia mengeluarkan kantong penyimpanannya dan menuangkan lebih dari 200 kristal abu-abu.

Ini adalah Kristal Jiwa, yang digunakan untuk mengandung Beast Souls.

Karena tingkat binatang buas itu terlalu rendah, Beast Souls telah kehilangan kesadaran mereka setelah kematian.

Jika tidak terkandung dalam Soul Crystals, Beast Souls akan lenyap dalam waktu yang sangat singkat.

Su Mo melepaskan Martial Soul-nya, pusaran gelap, mengambang di belakangnya dengan tiga lingkaran cahaya kuning.

Retak!

Su Mo menghancurkan dua Kristal Roh Kelas 4 Lv 1, dan Beast Souls langsung melayang keluar.

Dia buru-buru menyalurkan Devouring Martial Spirit, yang segera menghasilkan isap yang kuat dan melahap dua Beast Souls.

Roh Bela Diri Devouring-nya tidak berubah setelah melahap dua Jiwa Binatang, jadi dia terus menghancurkan kristal.

Retak! Retak! Retak! Retak!

10 Jiwa Binatang!

20 Jiwa Binatang!

40 Jiwa Binatang!

Saat dia melahap Beast Soul Kelas 4 Lv 1 ke-60, Soul Martial Devouring tiba-tiba bergetar, dan lingkaran kuning keempat meledak.

Peringkat 4 Kelas Manusia Jiwa Bela Diri!

Su Mo merasa bersemangat dan terus melahap.

Ketika dia menyelesaikan semua Beast Souls Kelas 4 Lv 1, dia mulai melahap Kelas 5 Lv 1 Beast Souls.

Dia bisa dengan jelas merasakan bahwa Beast Souls ini lebih kuat dari sebelumnya.

10 Jiwa Binatang!

30 Beast Souls!

50 Jiwa Binatang!

100 Jiwa Binatang!

140 Beast Souls!

Bahkan setelah dia melahap 140 Beast Soul, dia merasa tertekan untuk menemukan bahwa Martial Soulnya masih belum berkembang.

Semakin tinggi level Jiwa Martialnya, semakin sulit untuk maju.

"Aku harap 10 Beast Souls terakhir tidak akan mengecewakanku."

Retak! Retak! Retak!

Setelah dia menghancurkan dan melahap 10 terakhir sekaligus, Soul Martial Devouring-nya akhirnya berubah.

Halo kuning lagi muncul lagi.

Lima lingkaran cahaya kuning. Itu Peringkat 5 Kelas Manusia Jiwa Bela Diri!

Dia sangat gembira dan segera menggunakan Jiwa Bela Diri untuk menyerap aura dari surga dan bumi dengan semua kekuatannya.

Helai aura dengan cepat berubah menjadi dia dan memasuki tubuhnya.

Setelah Martial Soul-nya naik level, aura itu diserap 10 kali lebih cepat daripada di Kelas 3 Manusia.

Setelah sekian lama, dia berdiri dengan semangat tinggi.

"Su Yu, kamu disebut jenius pertama Sus, dan kamu memiliki Manusia Kelas 5 Jiwa Bela Diri, kan? Tunggu saja sampai aku menghancurkanmu dalam pertemuan klan. ”

Su Mo tersenyum. "Juga, Liu Yushan, kamu akan tahu betapa bodohnya pilihanmu."

Kemudian, dia pergi ke gudang senjata klan dan mengambil pedang panjang baja.

Dia perlu berlatih ilmu pedang.

Dia tidak bisa menggunakan Pedang Pembunuh Roh sering karena levelnya terlalu tinggi.

Dia tahu bahwa tidak pintar memamerkan kekayaannya.

Dia akan mengolah tidak hanya Divine Wind Swordplay tetapi juga Shadow Steps danPrimordial Qi Manual.

Tiga manual ini adalah Keterampilan Budidaya Lv 3 Bawah. Kekuatannya akan sangat meningkat ketika dia berhasil mengolahnya.

Divine Wind Swordplay milik Sistem Angin dan memiliki empat gerakan.

Langkah pertama adalah Gale Blade.

Langkah kedua adalah Memisahkan Awan Sisa.

Langkah ketiga adalah Wind Roaring in the Sky.

Langkah keempat adalah Divine Wind Kill.

Setiap gerakan lebih sulit untuk dipraktikkan, dan lebih kuat dari yang sebelumnya.

Poin kunci dari Divine Wind Swordplay adalah kecepatan. Bergerak harus cepat melampaui batas.

Shadow Steps adalah langkah kaki yang mendalam. Ketika dia mencapai Penyelesaian Hebatnya, dia bisa bergerak tanpa bayangan.

Adapun Primordial Qi Manual, keterampilan kultivasi, praktisi bisa mengolah Primordial Genuine Qi, yang 10 kali lebih kuat daripada Qi asli dalam Clouds Skill.

Pada hari-hari berikutnya, ia berlatih ilmu pedang dan gerakan di siang hari dan mengolah Primordial Qi di malam hari. Hasilnya, kekuatannya semakin membaik.

Suatu hari, dia berlatih permainan pedang di halaman.

Cahaya pedang seperti air membentuk tirai pedang yang bersinar, dan pedang Qi yang tak terbendung mengiris udara menjadi berkeping-keping.

Ketukan! Ketukan! Ketukan!

Tepat pada saat itu, seseorang mulai mengetuk pintu dengan marah.

Su Mo mengerutkan kening dan berpikir, "Pria ini tidak mengetuk pintu saya, dia menggedornya, seperti dia ingin menghancurkannya berkeping-keping."

"Siapa ini?"

Su Mo membuka pintu dengan wajah dingin.