WOTD – Chapter 45

Babak 45: Bayangan Kecantikan (3)

Penerjemah: Penyunting Deep_Blue: Kurisu

"Saudaraku Chen, bisakah aku begitu berani untuk bertanya, hal ini digali dari kubur, bukan?" Berpura-pura tidak peduli, Lu Sheng bertanya dengan santai.

Chen Jiaorong mengangguk, “Ya, itu didapat dari kuburan. Anda masih belum memberi saya balasan. Seperti yang ditanyakan saudari saya, seberapa baik Anda berdua harus saling mengenal untuk dipertimbangkan dengan cukup baik? ”Ia kembali mengalihkan topik pembicaraan kembali ke masalah pernikahan saudara perempuannya.

Lu Sheng telah menghindarinya sekali sebelumnya. Sekarang dia diminta lagi, dia langsung menghela nafas.

"Masalah seperti itu tidak bisa dilarikan. Saudara Chen, Anda akan tahu pada waktunya. Selain itu, saya hanya mengenal Yunxi untuk waktu sesingkat itu … apakah keluarga Anda benar-benar mempercayai saya? "

“Kamu tahu, awalnya, aku sudah memesan tempat. Tetapi karena apa yang baru saja Anda katakan, saya benar-benar dapat menenangkan pikiran saya sekarang. "Sambil tersenyum, ia menambahkan," Jika Anda setuju dengan ini, kita dapat menggandakan mas kawin! "

Lu Sheng tersenyum pahit.

Dia tahu bahwa, di satu sisi, Chen Yunxi benar-benar menyukainya. Di sisi lain, keluarga Chen telah mengkhawatirkan putri mereka yang tidak diinginkan dan tidak diinginkan selama ini. Sekarang setelah kecocokan ditemukan dengan susah payah, mereka tidak akan melepaskan apapun yang terjadi.

“Mari kita bicarakan ini di masa depan. Setidaknya, tunggu saya untuk mencapai gelar akademis, maka kita akan membicarakan ini, "Lu Sheng menyinggung masalah Ujian Tahunan sebagai alasan.

Mendengar ini, mata Chen Jiaorong bersinar dengan kekaguman yang lebih dalam. Lagi pula, tawaran mereka sangat menggoda — hanya anggukan saja yang akan menjamin perolehan kekayaan yang tak terukur secara instan! Jika dia memakai sepatu Lu Sheng, dia pasti akan melompat pada kesempatan itu tanpa ragu-ragu. Selain itu, setelah menikah, dia masih bisa menemukan dan menikahi banyak istri dan selir lainnya. Meskipun kaki panjang adiknya Chen Yunxi adalah cacat fisik yang menempatkannya dalam kategori yang sama dengan wanita cacat, dia masih memiliki beberapa kualitas penebusan.

“Kalau begitu, sudah diatur. Saudara Lu, Anda dapat membuat keputusan setelah Ujian Tahunan Anda. Yunxi tidak lagi muda; dia berada di usia menikah sekarang … Saya benar-benar berharap bahwa Saudara Lu tidak akan menunda. "

Tak berdaya, Lu Sheng hanya bisa mengangguk. Keduanya meninggalkan anggur dan berpisah. Melihat itu sudah terlambat, dia berbalik untuk pulang.

Setelah istirahat malam, ia menuju lagi ke Lembaga keesokan harinya. Tepat saat dia duduk sendiri, suara keributan bisa terdengar dari luar.

"Apa yang terjadi di luar?" Lu Sheng memandang Song Zhenguo di sebelahnya, saat ini sedang mengepak gulungannya.

Wajah Song Zhenguo mendung. Dia berbisik dengan suara rendah, "anggota keluarga Wang Ziquan ada di sini."

Lu Sheng melihat bahwa banyak orang di ruang belajar bangkit untuk berkumpul di jendela dan pintu masuk, melihatnya. Teriakan samar perempuan dan anak-anak terdengar dari luar.

Dia berdiri. Dia bisa mendengar banyak siswa mendesah.

"Ziquan tampaknya hilang … ada seorang wanita muda dengan dua anak dari keluarganya yang ada di sini. Saya mendengar bahwa orang tuanya pergi untuk melapor ke petugas untuk meminta bantuan, tetapi mendapat pukulan telak oleh otoritas yamen. Sejak itu dia menderita luka serius dan terbaring di rumah. Ai … "

"Mengapa otoritas yamen memukulinya?"

"Itu karena orang tuanya menolak untuk percaya bahwa putranya telah tenggelam. Dia berlutut di depan pintu masuk yamen dan tidak akan bangun. Siapa yang akan tahu bahwa Kepala Polisi yang baru diangkat paling membenci warga sipil yang tidak patuh seperti itu … "

"Janda dan anak yatim paling menyedihkan …"

"Ya, itu benar-benar menyedihkan … dari penampilannya, orang tuanya tidak akan berhasil juga …"

Semakin dia mendengar, semakin Lu Sheng merasa jijik. Wang Ziquan berasal dari keluarga pedagang. Meskipun bisnis mereka tidak berkembang, mereka agak kaya. Namun sekarang, keluarganya hancur berantakan oleh kematian.

Song Zhenguo juga bisa mendengar obrolan di sekitarnya. Sambil menerobos kerumunan, dia berdiri di sebelah Lu Sheng.

"Ini adalah kesalahanku. Jika saya tidak memintanya untuk keluar hari itu … "

"Jangan terlalu memikirkannya, itu tidak ada hubungannya denganmu," Lu Sheng menepuk pundaknya. Namun, ekspresi Song Zhenguo tetap mendung saat dia diam.

Keduanya berjalan keluar dari ruang belajar, satu di depan yang lain. Mereka melihat seorang wanita muda yang cantik, berusia sekitar delapan belas atau sembilan belas tahun. Dia memiliki dua anak kecil di belakangnya, keduanya baru berumur satu atau dua tahun. Mereka berlutut di satu-satunya jalan yang menuju Lembaga, kepala tertunduk, ditutupi pakaian pemakaman putih.

Kerumunan pengamat sekarang berjumlah puluhan, dan tampaknya semakin besar pada detik.

"Ayo, mari kita lihat," Lu Sheng menyenggol Song Zhenguo. Dia memimpin untuk berjalan.

"Tidak dibutuhkan! Saya akan pergi sendiri. Ini salahku! Aku akan pergi sendiri! "Song Zhenguo menariknya kembali ke dalam genggaman dan berkata dengan sedih.

Lu Sheng tertegun. Dia bahkan tidak punya waktu untuk merespons sebelum Song Zhenguo dengan cepat melangkah maju dan berdiri di depan wanita muda itu. Dia kemudian mulai berkomunikasi dengan dia dengan nada berbisik.

Dua guru dari Lembaga juga berdesak-desakan masuk ke kerumunan siswa, bertanya tentang masalah ini. Segera, Song Zhenguo segera mendukung wanita muda dan anak-anak keluar dari Institusi.

Lu Sheng mengikuti di belakang. Dia juga meninggalkan Lembaga saat dia menyusul mereka berdua.

Dia nyaris tidak maju beberapa langkah untuk mengejar mereka sebelum dia melihat seorang pejabat yamen menuju ke arah mereka. Setelah berbicara sedikit dengan Song Zhenguo dan wanita muda itu, beberapa dari mereka dengan cepat naik kereta kuda dan pergi.

Ketika mereka menarik diri, Song Zhenguo bahkan memberi isyarat kepada Lu Sheng bahwa dia tidak perlu mengikuti, bukannya mendesaknya untuk kembali ke kelas.

“Jangan tunda persiapan Anda untuk Ujian Tahunan, kembali! Saya akan menyelesaikan ini! "Song Zhenguo berteriak pada Lu Sheng dari jauh di depan, sebelum naik kereta untuk pergi juga.

Lu Sheng mengikuti kereta hitam yang berangkat dengan pola merah dengan tatapannya. Jelas bahwa itu adalah model yang sama yang khusus disediakan untuk digunakan oleh otoritas yamen.

Dia berdiri di pintu masuk Lembaga untuk beberapa saat lagi. Pada akhirnya, dia berbalik dan kembali untuk melanjutkan menghadiri pelajaran.

Soal keluarga Wang Ziquan beredar di Institusi untuk jangka waktu tertentu, tetapi segera dipadamkan. Seringkali, Lu Sheng akan menemukan beberapa pejabat pemerintah datang untuk berbicara dengan beberapa akademisi di Lembaga. Mungkin itu karena tekanan mereka sehingga pembicaraan tentang masalah ini ditekan. Adapun keluarga Wang Ziquan, tidak ada orang lain yang datang untuk membuat masalah.

Sejak Song Zhenguo melakukan perjalanan hari itu, wajahnya tampak lebih tenang dan lega. Kemungkinan, dia telah memberikan semacam kompensasi kepada keluarga Wang Ziquan.

Kasing orang hilang menjadi sangat cepat setelah keributan awal. Begitu badai mereda, Institusi kembali normal, seolah seluruh kejadian tidak pernah terjadi.

***

Keluarga Song.

Song Zhenguo mengunyah diam-diam makanan yang dibawa oleh gadis pelayan. Pesta ayam, bebek, ikan, dan angsa yang mewah ada di atas meja, tetapi dia tidak punya nafsu makan. Ada sesuatu yang membebani pikirannya.

Dari luar kamarnya, dia bisa mendengar langkah kaki samar dan suara lelaki lamanya. Namun, dia tidak keluar untuk menyambutnya, tetap berakar di kursinya. Dia menghela nafas panjang.

Mereka adalah salah satu keluarga yang pindah ke Mountain-Edge City. Orang tuanya baru saja memulai bisnisnya dan sibuk luar biasa. Kemarahannya sudah buruk; sekarang dengan bisnis kiosnya yang ditambahkan ke persamaan, dia terutama tidak ramah.

"Mengapa Ayah tidak bisa melihat yang baik di Juner? Jika dia menikah dengan keluarga, pasti akan ada kedamaian dalam keluarga dan saya akan memiliki karier yang sukses di masa depan. Dengan bantuan Juner dan keluarga yang stabil, saya pasti akan mencapai nama untuk diri saya sendiri dalam Ujian Tahunan … "Song Zhenguo menghela nafas panjang ke dalam.

"Flip-flap, flip-flap."

Di tengah waktu makan, seekor merpati hitam tiba-tiba muncul lagi di jendela. Itu memelototinya dengan sepasang mata merah muda.

“Cuckoo, cuckoo. ”

Merpati memanggil dua kali.

Melihat itu, wajah Song Zhenguo langsung berseri-seri dengan gembira.

Setelah berjalan beberapa langkah, dia buru-buru meraih merpati dan melepaskan not yang tergulung dari kakinya. Dia dengan cepat membukanya.

‘Anda tidak perlu khawatir lagi tentang apa yang dikatakan Juner sebelumnya. Setelah saya mengancam tuan perahu dengan hidup saya sendiri, dia akhirnya mengalah. Rencananya adalah agar Penatua Brother Song datang besok selama festival dengan sepuluh ribu tael perak untuk menebus Juner. Penatua Brother Song, Anda tidak perlu khawatir. Meskipun sepuluh ribu tael sangat banyak, Juner juga telah mengumpulkan cukup banyak dalam beberapa tahun ini; Saya bisa menebus setidaknya setengah dari itu.

Besok malam, Penatua Brother Song harus berjanji untuk datang sendiri. Jun'er akan menawarkan tubuhku dan segalanya bagiku sepenuhnya kepada Penatua Brother. Semoga Anda … menghargainya … '

Setelah dia selesai membaca, Song Zhenguo merasakan ekstasi yang tak tertahankan meledak dari lubuk hatinya, yang melonjak sampai ke kepalanya. Wajahnya segera merah memerah. Dia berdiri dan mondar-mandir di kamarnya, memegangi gulungan kertas di tangannya.

"Juner … Juner … kau adalah MILIKKU! Aku pasti akan membawamu keluar dari kapal pesiar itu, dan meninggalkan tempat terkutuk itu. Aku akan memberimu status! "Dia bergumam pelan, tinjunya mengepal erat. Namun, dia sepenuhnya lupa tentang pengingat Little Jun sebelumnya – untuk tidak mengunjungi kapal pesiar selama Festival Satin Wangi dalam keadaan apa pun.

Song Zhenguo sedang sibuk sejenak sebelum perlahan-lahan menjadi tenang.

‘Tapi bukankah Jun'er sebelumnya juga mengatakan untuk tidak mengunjungi kapal kesenangan selama Festival Satin Wangi? Jangan sampai saya jatuh dalam penipuan? '

Dia merenungkan masalah ini. Ekspresinya perlahan kembali normal ketika dia berdiri di sana ragu-ragu sejenak.

"Aku akan bertanya pada Juner mengapa dia tidak ingin aku mengunjungi kapal pesiar selama Festival Satin Wangi ketika aku melihatnya. Mungkin ada beberapa kondisi yang meringankan. "

Hatinya meledak dengan sukacita, Song Zhenguo mulai mempersiapkan nada perak. Sepuluh ribu tael perak adalah jumlah yang besar baginya. Dana yang dia kumpulkan selama bertahun-tahun semuanya telah habis dalam periode ini oleh pengeluarannya pada Juner. Baginya untuk mengumpulkan jumlah yang sangat besar tiba-tiba menimbulkan beberapa kesulitan. Meskipun Juner mengatakan bahwa dia akan menebus setengah dari itu di sisinya, dia bukan tipe pria yang membiarkan wanita itu memikul beban seperti itu!

"Heck, aku akan pergi mencari Penatua Sis untuk meminjam beberapa untuk saat ini," meninggalkan makanannya belum selesai, dia buru-buru bergegas ke pintu masuk saat keluar.

‘Kesempatan yang menyenangkan! Meskipun Jun'er pemalu dan ingin aku pergi sendiri, ini adalah kesempatan yang menyenangkan! Saya harus berbagi ini dengan beberapa teman dekat agar mereka dapat berbagi berkat kami, 'Song Zhenguo kembali bergegas ke meja belajarnya. Dia menyiapkan tinta dan hendak mengangkat kuasnya untuk menulis surat kepada hanya dua teman dekatnya.

Tetapi ketika dia menyiapkan sikat dan tinta, dia ragu-ragu dan meletakkan kuasnya.

‘Lupakan saja, lebih baik aku pergi sendiri. Semakin banyak orang, semakin banyak variabel dan semakin besar kemungkinan terjadi kesalahan. Belum terlambat untuk memberi tahu yang lain setelah semuanya beres. '

Bergegas dalam perjalanan, dia menemukan Sis Elder-nya. Dia meminjam lima belas ribu tael uang kertas perak, yang menurutnya dibutuhkan sebagai modal untuk melakukan bisnisnya sendiri. Dengan sangat cepat, semua persiapan dilakukan.

***

Ujian Tahunan semakin dekat dan dekat. Keluarga Lu Sheng telah mengirim Qiao ke sana, bersama dengan seribu tael perak untuk menambah pengeluarannya baru-baru ini. (1)

Namun, Lu Sheng tahu betul bahwa keluarganya sudah menjual segala macam properti dan toko untuk bersiap pindah. Karena ledakan besar di Nine Links City beberapa waktu lalu, ada banyak orang yang ingin pindah. Akibatnya, harga untuk toko dan properti telah sangat terdepresiasi. Apalagi, ketika keluarga perlu membeli properti lain dalam waktu dekat, itu juga akan membutuhkan dana berlimpah.

Karena itu, seribu tael itu mungkin adalah uang terakhir yang dimiliki keluarganya. Bagaimanapun, Keluarga Lu saat ini sedang dalam musim badai.

Setelah ombak mereda, insiden Wang Ziquan juga perlahan tenggelam ke benak Lu Sheng. Dia mulai berkonsentrasi untuk meningkatkan dirinya sendiri, dan bahkan mencari cara untuk mendapatkan beberapa dolar.

“Di pegunungan utara ada mata air, oh! Di kanal merah ada tulip kuning! Dari Kota Pasir Putih ada burung pipit di seluruh, oh! Di kunyit Sungai Xin Zhao mengalir! ”

“Ah, Kota Tepi Gunung! Kampung halaman saya ~~~~ Ah, Mountain-Edge City! Kampung halaman saya ~~~~

Lalalala ~~ lalalalalala ~~~~ …. ”

"Lalalala ~~ lalalalalala ~~~!"

"Lalalala ~~ lalalalalala ~~~!"

Lu Sheng berdiri tanpa ekspresi di dekat jendela, mendengarkan suara lelaki bernada tinggi yang tak tertahankan.

Dia terbangun sekitar jam tiga pagi di tengah malam, yang juga berarti bahwa tidurnya terganggu pada jam Yan. Kemudian, dia melihat kelompok-kelompok ini lewat di luar, tanpa jeda di antara mereka, semua menyanyikan lagu demi lagu. Beberapa suara bernada tinggi, yang lain rendah dan serak. Mereka melewati jalan, tampaknya tanpa akhir.

Saat ini, antrean panjang orang-orang meniup obo dan bernyanyi di bagian atas suara mereka. Mengenakan pakaian merah dan biru, mereka kebanyakan adalah bibi dan paman yang memukul drum mereka, menggedor gong mereka, dan meneriakkan nyanyian mereka. Ini adalah lagu daerah pemanasan sebelum Festival Satin Wangi yang sedang menuju perlahan tapi pasti ke arah pusat kota.

Yang benar-benar membuat Lu Sheng tercengang adalah bahwa anggota masyarakat telah berkumpul di tepi jalan untuk berendam di atmosfer, tidak merasa sedikit pun menyusahkan. Sebagai gantinya, mereka mengikuti kelompok-kelompok itu dengan sungguh-sungguh, beberapa bahkan bergabung dalam menyanyi. Bahkan ada pejabat yamen yang dikirim ke sana untuk menjaga ketertiban.