Chapter 50: Bonnie‘s Pub

Babak 50: Pub Bonnie

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

"Tuan? Kenapa kamu ada di sini?

Di bagian luar Havenwright, ada sebuah pub bernama "Bonnie's", dan penuh sesak dan ramai. Meskipun pub biasanya tidak begitu populer di sore hari, tetapi pub khusus ini merupakan pengecualian. Tawa yang berasal dari dalam cukup untuk merobek langit-langit. Mereka yang duduk di barisan bangku kayu semuanya adalah lelaki setengah baya yang sedang minum.

Ada juga Jeremy yang mabuk di pub, dan Benjamin yang baru saja masuk.

Setelah mendengar dari kepala pelayan, Benjamin khawatir sesuatu akan terjadi pada Jeremy. Jadi dia mengambil pistol dan peluru dan meninggalkan puri Lithur, datang ke sini untuk mencari Jeremy.

Setelah tiba di lokasi yang ditinggalkan, dia menanyai orang yang lewat di apakah mereka melihat seorang pelayan laki-laki yang terlihat seperti tikus. Satu berkata: "Saya pernah melihatnya, dia di Bonnie sekarang." Ketika Benjamin mendengar ini, dia merasa sedih dan berpikir bahwa situasinya bisa lebih buruk dari yang diperkirakan.

Tapi tiba-tiba …

Jeremy baik-baik saja. Dia berada di pub ini, minum dengan sekelompok pria tak dikenal, karena itu tidak dapat kembali ke kastil Lithur.

Bahkan dari jarak sepuluh meter, dia bisa mencium bau alkohol dari Jeremy.

Mengutuk…

Mengapa semua orang di sekitarnya begitu tidak dapat diandalkan?

Melihat Jeremy sangat mabuk, Benjamin memiliki keinginan untuk memukulnya dengan bola air di kepalanya.

Tetapi Benjamin berhasil melawan. Dia berjalan ke Jeremy tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Benjamin siap menyeret Jeremy pergi dengan kekerasan dan begitu Jeremy sadar, dia akan menegur Jeremy atas apa yang dia lakukan dan berapa banyak pemotongan gaji yang akan dia dapatkan.

"Jeremy, apakah ini tuanmu?"

Tepat ketika Benjamin hendak menyeret Jeremy, seorang pria di sudut bertanya.

"Benar, ini tuanku. Ayo, tuan, temui teman-teman baruku, ini … eh, siapa namamu lagi, sepertinya aku tidak ingat. Hei, tuan, jangan tarik aku." Toleransi Jeremy terhadap alkohol sangat buruk, ia mengoceh dengan acuh tak acuh, yang tampak sangat berbeda dari dirinya yang biasanya, pengecut.

"Sudah waktunya untuk pulang, kamu belum menunjukkan dirimu sepanjang malam, kepala pelayan marah." Itu di depan umum, karena itu ia berhasil tetap tenang dan tidak melempar.

"Butler? Benar, oh Tuhan, aku akan mendapat potongan gaji. Tuan Benjamin, apa yang akan terjadi? Apakah aku mendapat potongan gaji lagi?" Jeremy berhenti sejenak ketika mendengar Benjamin berbicara, dan tiba-tiba menjerit.

Apakah dihukum dengan potongan gaji karena tidak melakukan tugas karyawan bukan praktik yang normal? Dia seharusnya merasa beruntung bahwa dia tidak dipecat saat itu juga!

Kesabaran Benjamin mencapai batasnya. Penyebutan kepala pelayan tampaknya berpengaruh pada Jeremy. Meskipun itu tidak cukup untuk menenangkannya, tetapi setidaknya, dia bersedia meninggalkan pub bersama Benjamin.

Tetapi, hal-hal tidak akan pernah berjalan sesuai rencana.

Ketika Benjamin berbalik dan siap untuk pergi, seorang pria yang tingginya sekitar dua meter berdiri dan menghalangi pintu masuk. Dia berbalik dengan tatapan tajam, sepertinya tidak memiliki niat baik terhadap Benjamin.

Benjamin tertegun.

Dia berbalik, melihat beberapa pria yang beberapa saat yang lalu, sedang tertawa bersama Jeremy, semuanya melompat berdiri. Senyum mereka menghilang, dan mereka menatap Benjamin dengan mata pemangsa seolah-olah dia adalah mangsa.

Suasana di pub berubah. Bos wanita dengan cepat menyingkirkan semua barang yang rapuh, lalu bergegas ke dapur untuk keselamatan.

Benjamin punya firasat buruk tentang ini, dan pada saat yang sama bingung.

Apa yang ada di dunia?

Tidak mungkin semua orang ini menargetkannya?

Tapi hubungan apa yang dia miliki dengan orang-orang ini? Apakah dia menyinggung mereka?

"Bu, Tuan, mengapa kita tidak pergi? Jika kita tidak pergi sekarang gajiku akan dipotong!" Jeremy jelas masih belum sadar, dan tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Benjamin masih belum bisa menanggapi Jeremy. Seorang pria dengan wajah bekas luka mengeluarkan pisau. Dia memotong kursi di dekatnya, dan memotongnya menjadi dua.

Jeremy dikejutkan ke dalam kesunyian, gumamannya berubah menjadi gemetar: "Apa, apa yang kamu lakukan? Bukankah kita hanya mengobrol? Bukankah … tidakkah kamu mengatakan kamu kenal tuanku?"

Pria dengan wajah parut tertawa kecil, dan berkata, "Ya, aku hanya ingin mengenal tuanmu dengan lebih baik, dan aku harus berterima kasih karena telah mengenalkan aku padanya."

Jeremy tertegun dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Benjamin berdiri di sana, sepertinya mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Sekelompok orang ini menggunakan Jeremy sebagai umpan! Pasti mereka membuat sesuatu untuk memikat Jeremy di sini, membuat Jeremy mabuk dan menunggu Benjamin datang ke sini sendirian.

Meskipun Benjamin mendapat pemahaman yang lebih baik tentang situasi ini, dia masih tidak tahu mengapa orang-orang ini ingin melakukan sesuatu terhadapnya.

Apakah mereka ada di sini di bawah instruksi orang lain?

Apakah itu Dick? Orang lain?

Dia berpikir tentang bagaimana dia melarikan diri dari Michelle, dan malam setelah kembali ke keluarga Lithur, ada pembunuh aneh ini. Dia benar-benar ingin tahu siapa yang mengirim pembunuh itu, tetapi dia tidak berhasil menemukan petunjuk. Setelah itu, dia terjebak dalam lebih banyak situasi, menyebabkan dia benar-benar melupakan ini.

Tetapi pada saat ini, entah bagaimana ia tiba-tiba teringat akan sang pembunuh.

Apakah pembunuh bayaran dan orang-orang ini adalah karya pelakunya yang sama?

"Hei, Nak. Coba tanyakan sesuatu padamu. Di mana wanita itu?" Pria berwajah parut yang tampaknya adalah pemimpin bertanya.

"Wanita itu?" Benjamin mengerutkan kening, "Aku tidak tahu siapa yang kamu bicarakan."

"Berhenti bertingkah bodoh. Percayalah, aku akan memotongmu jadi dua. Kamu pikir aku tidak takut membunuh seorang bangsawan?" Pria itu menaikkan volumenya dan mengatakan ini dengan kasar, "Jika kamu benar-benar tidak tahu, mengapa kamu membuat pelayanmu sendiri mencari di semua tempat yang telah dia kunjungi sebelumnya?"

Benjamin akhirnya mengerti siapa "wanita itu" yang mereka maksud.

Apakah mereka mencari Michelle?

Benjamin dengan cepat menata ulang rantai pemikirannya.

Melihat tingkah laku marah pria-pria ini, sangat mungkin mereka ada di sini untuk membalas dendam. Mungkin karena Michelle telah melewati mereka, dan mereka ingin membalas dendam, tetapi tidak dapat menemukan Michelle. Mereka entah bagaimana memperhatikan Jeremy sedang menyelidiki situs yang ditinggalkan Michelle untuk Benjamin.

Jadi mereka mungkin berpikir Benjamin ada hubungannya dengan Michelle, dan menggunakan Jeremy sebagai jebakan untuk memancingnya.

Jadi, itu semua mengarah ke ini.

Benjamin terdiam setelah menyimpulkan apa yang memuncak pada seluruh situasi ini.

Kenapa orang-orang yang disinggung Michelle ada hubungannya dengan dia?

Betapa sialnya …

"Apakah kamu berbicara tentang Michelle? Sayang sekali, jika aku tahu di mana dia berada, aku tidak akan mengirim pelayan untuk mengintai di sekitar semua tempat yang pernah dia kunjungi sebelumnya." Memikirkan hal ini, dia menjawab pria itu dengan bekas luka.

Jika dia bisa menyelesaikan kesalahpahaman ini, itu akan baik, musuh musuh bisa menjadi teman. Meskipun dia tertarik menggunakan sekelompok orang ini sebagai latihan boneka, tetapi orang-orang Gereja harus berada di dekatnya, sehingga dia tidak akan berani menggunakan sihir.

Dia tidak ingin memiliki konflik dengan orang-orang ini, itu akan membawa lebih banyak masalah, dan tidak akan menguntungkan dirinya juga. Itu hanya akan membantu Michelle —– dia tidak bermaksud melakukan bantuan untuknya.

"Kata-katanya sepertinya masuk akal …" Di antara banyak orang, salah satu dari mereka mendengar jawaban Benjamin dan berkata begitu.

"Jadi dia memanggil Michelle, setelah mencari begitu lama, akhirnya kita tahu siapa namanya." Salah satu dari mereka berseru.

"Diam!" Pria dengan wajah bekas luka berteriak, memukau semua pengikutnya yang berbisik. "Kumpulan bangsawan ini licik, kamu tidak bisa hanya percaya pada apa yang mereka katakan. Kami sudah mencari wanita itu begitu lama, dan akhirnya, kita memiliki petunjuk, kita tidak bisa membiarkannya pergi!"

"Bos benar, sepertinya bos masih yang paling cerdas!" Salah satu dari mereka berkata dengan datar.

"Benar, kita tidak bisa mempercayai kata-katanya!"

Orang-orang ini mengembalikan pandangan mereka kepada Benjamin, siap untuk bergerak kapan saja.

Benjamin terdiam.

Sepertinya dia tidak bisa keluar dari kekacauan ini.

Michelle yang tidak berguna ini, meskipun dia tidak ada di sini, dia masih berhasil membawa begitu banyak masalah padanya!

Sekelompok orang ini tidak mengindahkan penjelasannya. Mereka sudah mengelilinginya dengan pisau mereka. Benjamin tidak punya pilihan selain menggunakan taktik pamungkasnya.

"Tolong! Pembunuhan! Di mana paladin-paladin Gereja! Aku, Benyamin, belum membantumu menangkap Michelle, dan akan mati di sini! Jika aku mati di sini, uskupmu tidak akan pernah memaafkanmu! Tolong! Cepat dan cepat-cepat menyelamatkan hidupku!"

Dia terdengar berteriak di atas paru-parunya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.