WYMIP – Chapter 89 – Are You Ready

Babak 89: Apakah Anda Siap

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Permainan berlanjut, karena Li Yongle menerima perawatan di babak berikutnya, Zhongyuan memiliki 10 orang yang berjuang sekarang.

Di sisi lain pengadilan, dokter mengoleskan es ke lutut kiri Li Yongle yang sudah sedikit bengkak dan menyemprotkan obat penghilang rasa sakit. Sun Laihong berjongkok di samping dan menyaksikan proses perawatan.

"Perawatan saat ini hanya menghilangkan rasa sakitnya, itu tidak mengobati luka dan lukanya jadi saya sarankan Anda untuk mempertimbangkan untuk menggantikannya." Saat dokter merawatnya, ia menjelaskan kepada Sun Laihong.

Sun Laihong tidak menjawab, dia hanya melihat lutut kiri Li Yongle yang sedikit bengkak. Setelah beberapa saat, sepertinya dia membuat keputusan dan berdiri, dia berteriak ke bangku pengganti: “Dong Jin! Lakukan pemanasan! ”

Tanpa diduga, Li Yongle, yang telah berbaring, tiba-tiba duduk dan melompat ke sisi dokter yang membuatnya takut.

"Pelatih!"

Sun Laihong menoleh.

"Saya masih bisa bermain, tidak perlu mengganti saya!"

Sun Laihong menatap Li Yongle, visinya berhenti di lututnya yang masih sedikit bengkak.
Li Yongle tahu maksud pelatihnya, dia sedikit menekuk lutut kirinya dan menahan rasa sakit dengan mengatakan, "Tidak ada masalah, saya masih bisa bergerak seperti biasa!"

Dia meringis pada saat dia berkata "bergerak seperti biasa", tetapi dia tidak luput dari mata Sun Laihong.
Li Yongle menatap Sun Laihong dan Sun Laihong menatapnya juga, keduanya saling menatap.

Setelah beberapa saat, Sun Laihong berbalik. "Tolong perban lututnya …"

Dokter terkejut. "Apa yang sedang kamu lakukan? Lututnya tidak akan bisa membiarkan dia melanjutkan! "
Pada saat ini, ada sorakan nyaring dari tribun. Karena Kaka tidak lagi ditekan oleh Li Yongle, dia sangat aktif. Sering ada tembakan-tembakan bagus dan Zhang Lintao melakukan tendangan jarak jauh sebelumnya.

“Li Yongle masih dalam perawatan di tempat kejadian. Situasi cedera masih belum diketahui dan anggota Zhongyuan tampaknya agak linglung. Dalam momen ini, kecemerlangan Shu Guang luar biasa! Seiring pergeseran ini berlanjut, pertahanan Zhongyuan tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi! Apakah Sun Laihong punya instruksi? "

“Tidak, lihat ini, dia sudah memberi instruksi. Nomor 15 Zhongyuan, Dong Jin sedang memanas. Melihat bagaimana keadaannya, Li Yongle pasti telah diganti. ”

Sun Laihong tidak menjawab pertanyaan dokter tetapi menoleh untuk bertanya pada Li Yongle, "Apakah Anda siap?"

Li Yongle mengangguk.

"Dokter, tolong perban lututnya dan biarkan dia melanjutkan permainan."

Ketika dokter melihat bahwa mereka berdua tidak keberatan, itu tidak benar untuk mengatakan apa pun dan mengikuti apa yang diperintahkan kepadanya untuk dilakukan. Dia dengan hati-hati membungkus lutut Li Yongle yang terluka lalu membiarkan dia berdiri dan mencoba beberapa gerakan.

Pada awalnya, Li Yongle hanya sedikit menekuk lututnya tanpa rasa sakit. Kemudian dia berlari dan melompat di daerah kecil dan tidak ada rasa sakit yang jelas. Dia berseru dengan sukacita, "Oke!"

"Tidak apa-apa, aku hanya memperlakukanmu dengan kain kasa untuk meringankan rasa sakit. Cedera Anda belum baik-baik saja, Anda harus ingat bahwa tabrakan lain dan gerakan berlebihan akan meningkatkan rasa sakit. Saya menyarankan Anda untuk memikirkannya sebelum Anda pergi ke lapangan. ”Dokter menggunakan suara keras saat berkata. Tapi yang jelas, Li Yongle tidak mendengarkan setengah dari pidatonya karena dia sudah berdiri dan menunggu di samping untuk naik ke lapangan lagi.

"Dong Jin, kembali ke tempat dudukmu." Sun Laihong mengangkat tangannya.

"Apakah kamu siap?

“Apakah kamu siap untuk memberikan segalanya untuk kemenangan?

“Apakah Anda siap menanggung semua konsekuensi dari kegagalan?

"Apakah kamu benar-benar siap?"

"Ya, saya siap!"

“Zhongyuan tidak memiliki pengganti dan Li Yongle kembali dalam permainan. Tapi melihat lutut kirinya yang diperban, itu benar-benar membuat kita khawatir! Apakah lukanya benar-benar baik-baik saja? "

Melihat Li Yongle berdiri di pinggir lapangan, Zhang Yang memiliki beberapa kesulitan merebut bola yang dikeluarkan dari lapangan.

"Li Yongle sedang joging ke lapangan, melihat dari gerakannya, sepertinya efek cederanya tidak sebesar itu!"

"Semoga!"

Li Yongle kembali ke permainan dan rekan-rekan setimnya yang mengkhawatirkannya membuat napas lega. Dan tribun bersorak dan tepuk tangan meriah.

Ketika Li Yongle keluar ke ladang, Sun Laihong mengumumkan instruksi terbarunya dengan keras di sela-sela: "Luo Bin! Naik, Kaka sekarang pada Anda! Li Yongle, mundur ke posisi Luo Bin dan membekukan Zhang Jun! "

Semua orang terkejut dengan perubahan mendadak, kecuali untuk tim Zhongyuan itu sendiri.

Luo Bin tidak mengatakan apa-apa dan memberi Li Yongle lima tinggi. Dia berbalik dari bek tengah. "Dia milikmu!"

"Pelatih Sun Laihong … Li Yongle terluka, tapi mengapa dia membiarkannya bertahan melawan Zhang Jun?"

"Aku tidak tahu, tapi aku tahu bahwa sisa dua puluh menit pertandingan akan sangat menyenangkan, aku percaya itu!"

"Apakah … luka-lukamu baik-baik saja?" Zhang Jun membuka lebar matanya saat dia melihat perban tebal di lutut Li Yongle dan bertanya.

Li Yongle mengangkat alis. "Jika Anda lunak tentang masalah kecil ini, saya dengan senang hati akan membuat Anda menyesal selama satu tahun lagi!"

Li Yongle memaksudkan apa yang dia katakan, Zhang Jun mengambil umpan Yang Pan dan baru saja mau menerobos tetapi dia menendang bola ke samping dan Li Yongle menyekopnya. Bola itu disekop dan orang itu jatuh juga. Wasit bersiul dan memberi Shu Guang tendangan bebas.

“Li Yongle penuh kekuatan! Sepertinya luka-lukanya berlebihan. ”

Zhang Jun bangkit dan menatap punggung Li Yongle dengan serius.

“Tendangan bebas langsung! Hanya berjarak 23 meter dari gawang, ini adalah peluang bagus untuk mencetak gol bagi Shu Guang! Akankah Kaka, sang pemimpin, mengambil kesempatan ini? Yang Pan berdiri di depan bola, di sekolah menengah dan sekolah menengah. Yang Pan adalah satu-satunya pemain yang melakukan tendangan bebas. Tembakan kuatnya sangat merusak! Kaka, yang saat ini bagus dengan sudut dan Yang Pan, yang bagus dalam kekuatan keduanya berdiri di depan bola. Bahkan Zhang Lintao, penjaga gawang terbaik dari Kejuaraan Nasional terakhir, merasa sedikit gugup! Siapa yang akan melakukan tendangan penalti?
"Siapa yang akan mengambil tendangan penalti?" Zhang Lintao mengajukan pertanyaan yang sama di dalam hatinya. Dari sudut pandang mereka berdua, siapa pun dimungkinkan. Zhang Lintao menyeka keringatnya, sebagai penjaga gawang, pada sore pertandingan musim dingin, dia masih bisa berkeringat begitu banyak karena kompetisi penuh dengan ketegangan.

Dinding pertahanan telah didirikan dan menutup sudut-sudut, Zhang Lintao bertahan di sudut jauh.

Wasit bersiul dan Yang Pan mulai berlari kemudian dengan ayunan kakinya yang akrab, aksi ini merupakan awal dari tembakan kuat khasnya.

Dinding pertahanan melompat biasa, tetapi mereka melihat Yang Pan memegang kakinya kembali di depan bola dan mengambil kaki kanannya untuk dengan lembut menjatuhkannya ke samping. Ketika mereka mendarat, Kaka sudah bergegas, menginjak kakinya, mengangkat tangannya dan menendang!

Bola sepak melintasi dinding pertahanan dan jatuh di dekat sudut!

Melihat Yang Pan, Zhang Lintao juga bergidik tetapi dia dengan cepat menyadari Kaka berlari di belakangnya. Dia hampir tergesa-gesa oleh naluri di belakang sisi kanan dinding pertahanan untuk menangkap. Benar saja, bola sepak dengan cepat terbang melewati dinding dan terbang ke sudut kanan bawah.

Zhang Lintao menggunakan ujung jarinya untuk mengarahkan bola keluar dari gawang!

"Tendangan bebas yang indah dan penyelamatan hebat!"

Zhang Lintao memanjat dari tanah tetapi dia masih memiliki ketakutan yang masih ada. Dia hanya berjudi dalam permainan tadi. Secara umum, tendangan bebas semacam ini akan menyebabkan pemain memilih untuk menendang dari sudut dekat. Tetapi di atas dan di bawah, Zhang Lintao benar-benar tidak menyadari. Dia tidak pernah berpikir dirinya yang tenang di lapangan akan menjadi penjudi dan juga bertaruh.

Sampai titik ini dalam permainan, bisakah dia tidak menguasai dirinya sendiri? Zhang Lintao tersenyum kecut.

“Bola itu diserahkan kepada Ren Yu De tetapi Zhongyuan tidak segera membela diri melawannya. Dia belum bermain dengan baik sejauh ini. Dapat dikatakan bahwa dia berbeda dengan Ren Yu De di semi final. Zhongyuan tidak memperhatikannya! ”

Jarak antara keduanya semakin pendek dan Ren Yu De masih menggiring bola. Liu Chao menurunkan pusat gravitasinya, meletakkan kedua tangannya sedikit di punggungnya dan menandai bola dengan erat dari kaki Ren Yu De.

Kaki kanan Ren Yu De menggiring bola! Dari bola sepak dan menyeberang ke kaki kirinya.

"‘ Bersepeda ’Ren Yu De yang terkenal!"

Namun, Liu Chao tidak bergerak. Ketika dia melihat situasi Ren Yu De, dia hanya mengeraskan dirinya sendiri. Dia mengangkat kaki kanannya lagi dan ketika orang-orang mengira dia akan melanjutkan bersepeda, dia melakukan tembakan di kakinya dan bola sepak melewati antara kaki Liu Chao yang terpisah!
"Bola selangkangan!"

Segera setelah itu, dia mempercepat dan ingin memotong Liu Chao. Namun, Liu Chao tidak kehilangan ketenangannya karena bola selangkangan. Dia membalikkan dirinya dan memblokir posisi Ren Yu De dan memotong bola.

“Pertahanan yang berpengalaman! Ren Yu De bertemu lawan yang tangguh! ”

Ren Yu De bertabrakan dengan Liu Chao tetapi dia dirobohkan.

Ketika dia bangkit dari tanah, tiba-tiba dia mendengar suara seperti anak kecil yang akrab dari adegan berisik: “Saudaraku! Ayolah! Jangan terlalu lemah! "

Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah tribun. Dia terkejut bahwa dia bisa menemukan orang-orang yang dia cari di tribun yang ramai. Kakaknya sendiri, ibu dan juga … yang duduk di samping ibunya, yang duduk di depan televisi seperti biasa di rumah, ayahnya yang keras ….

"Kakak!" Kakaknya melambaikan bendera warna-warni di tangannya.
Ibunya tersenyum dan melambaikan tangannya juga, “Yu De! Mainkan dengan baik! Jangan membuat malu keluarga Anda! "

Ayahnya tidak mengatakan apa-apa, dia hanya memiliki wajah yang tegas tetapi melihat wajah ini, Ren Yu De meneteskan air mata di sudut matanya.

Selama masa mudanya di mana dia bermain sepak bola, ibunya mengatakan tidak apa-apa untuk melatih tubuhnya tetapi ayahnya tidak mengatakan apa-apa, tetapi tidak ada keberatan atau dukungan. Ketika dia melihat Ren Yu De pulang dengan penuh keringat dan hanya mengatakan satu kalimat: "Sudah waktunya untuk makan." Dia selalu berpikir ayahnya tidak peduli tentang dia bermain sepak bola. Tapi hari ini, ayahnya yang tercinta datang menemuinya bermain sepak bola!

Memikirkan hal itu, ketika dia masih muda, sepasang sepatu baru yang mahal; dan ketika dia bangun, dia mendapati dirinya bola kulit berkilauan di samping tempat tidurnya, jersey yang indah … namun dia menggurui dan mengeluh tentang ayahnya yang tidak setuju untuk berbicara dengannya. Dia bahkan tidak memikirkan siapa yang membeli bayi-bayi berharga di depannya.

Bukannya dia tidak pernah peduli padanya atau dia tidak peduli tentang dia bermain sepak bola, tetapi dari hatinya yang selalu ditunjukkan hanya dengan aksi. Dia hanya tidak melihatnya dengan jelas …
Dia tiba-tiba merasa bahwa dinding es yang telah tumbuh di antara dia dan ayahnya selama sembilan tahun sudah mulai mencair …

Meskipun Li Yongle berada di lapangan, dia terluka dan hanya bisa sepenuhnya membela Zhang Jun. Dia tidak lagi bisa membantu ofensif. Kaka jelas merasa bahwa tekanan Luo Bin jauh lebih buruk daripada Li Yongle tetapi dia juga mulai aktif kembali.

Pada saat ini, Zhongyuan hanya bisa bertahan dan tidak menyerang.

“Shu Guang kembali! Setelah mencetak gol, mereka sangat sukses dan terus-menerus memberikan tekanan pada tujuan Zhongyuan! Kaka melewati Luo Bin lagi dan menyeberang untuk menembak! Zhang Lintao memeluk bola di tangannya! "

Zhang Lintao bangkit dari tanah. Selama waktu ini, dia terlalu sibuk. Terkecuali Ren Yu De dalam pelanggaran Shu Guang, mereka semua memiliki kekuatan penuh yang membuatnya bermasalah dan menjadi sangat kacau.

Dia memegang bola dan melihat situasi di depannya, ini adalah pertama kalinya dia bingung. Mulai saja kickoff, kapten di depan, Zhao Defeng tidak pandai menyundul dan bola akan jatuh di kaki lawan. Cukup lempar bola kemudian dan saksikan para penyerang Shu Guang memberikan tekanan, jika itu tidak dilakukan dengan benar, itu akan dipotong dan akan menjadi ancaman langsung ke gawang.

Zhang Lintao menyadari bahwa dia tidak bisa lagi ragu, jika tidak, tidak ada gunanya dihukum karena terlalu lama. Dia akhirnya memutuskan untuk diamankan dan melempar bola dengan tangan.
Karena dari perbandingan dengan beberapa yang lain, hanya Liu Chao di sisi Ren Yu De yang tidak baik, karena itu tekanannya akan menjadi yang paling minimal. Zhang Lintao memilih untuk melempar bola ke Liu Chao.

"Zhang Lintao melempar bola ke Liu Chao! Liu Chao menempatkan bola di depan dan bergegas ke depan … Ah! Ren Yu De! "

Liu Chao ingin mengambil bola yang dilontarkan oleh Zhang Lintao dan menggiring bola ke depan, membuat rencana lain, dia dengan santai menempatkan bola ke depan dan tidak pernah berpikir bahwa bola sepak yang berjarak tiga atau empat meter jauhnya akan diambil dari Ren Yu De!

Ren Yu De mengambil bola, tetapi Liu Chao masih merupakan bek belakang yang berpengalaman dan dengan cepat memblokir jalannya, membuatnya mencapai jalan buntu.

“Meskipun Ren Yu De merebut bola, tapi dia langsung dipaksa menemui jalan buntu oleh Liu Chao! Sepertinya Liu Chao mengambil keuntungan dari konfrontasi antara mereka berdua! ”

Ren Yu De benar-benar bisa merasakan tekanan dari bek berukuran pendek ini, dia mendorong dirinya ke pinggir dengan tubuhnya dan terus melecehkan kakinya. Sulit untuk melindungi bola dari terputus. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Memecah bola sendirian seperti memukul orang lain karena terkejut dan tertangkap basah. Jika Liu Chao terjebak sekarang, bukankah peluang besar ini akan sia-sia?

Mengerikan! Dari mana Liu Chao mendapatkan semua kekuatannya? Dia ditekan oleh dirinya sendiri dari luar!

"Saudara! Teruskan! ”

Ren Yu De mengertakkan giginya dan menyentak tubuhnya ke belakang dan memukul Liu Chao. Liu Chao tidak berpikir bahwa hampir tidak ada seorang pun dalam permainan akan memberikan kekuatan yang begitu besar dan mengambil langkah mundur.
Hanya setengah langkah dan itu sudah cukup untuk Ren Yu De.

Setengah langkah ini, bahwa Ren Yu De merasa tubuh Liu Chao melonggarkan, ini adalah kesempatannya! Dia memutar ke depan dan Liu Chao berpikir dia akan memaksanya di depan dan dia sibuk menggerakkan tubuhnya, berpikir untuk memblokir rute Ren Yu De di muka.

Tapi Ren Yu De menggunakan tumitnya untuk dengan lembut menendang bola ke arah yang berlawanan dan berbalik pada saat yang sama!

"Ren Yu De menipu Liu Chao, sekarang dia harus membuat terobosan dari sisi lain!"
"Pemikiran yang hebat!" Liu Chao adalah orang yang dengan mudah tertipu. Dia mengertakkan gigi dan kaki kanannya tiba-tiba tersentak dan kaki kirinya terlempar dari bola oleh kekuatan reaksioner.
Namun, Ren Yu De berbalik tetapi sekali lagi menarik bola ke belakang dengan kaki kirinya. Pada saat yang sama, dia berbalik lagi dan kembali ke saat pertama di mana dia berpura-pura melakukan terobosan ke arah itu! Tapi kali ini, itu bukan pura-pura, itu adalah hal yang nyata.
"Hebat! Serangkaian putaran palsu! Liu Chao tidak berdaya dan dihancurkan oleh Ren Yu De! ”

Setelah Ren Yu De melewati Liu Chao, dia membanting kaki kanannya ke area terlarang. Ketika Deng Rui melihat Liu Chao lewat, dia dengan cepat pergi untuk memulihkan pertahanan. Namun, Ren Yu De juga berpura-pura melewati tengah pertandingan, Deng Rui merentangkan kakinya untuk berhenti. Dia mengambil bola kembali dengan kaki kirinya dan berbalik, dia menipu Deng Rui juga.

"Indah!"

Liu Chao sudah bergegas, tidak ada keraguan dia adalah bek belakang yang sangat baik dan kecepatan memulihkan pertahanan sangat cepat.

Ren Yu De tahu sendiri bahwa dia seharusnya tidak membuang waktu di area terlarang, apakah akan menembak atau untuk lulus.

Menatap Zhang Lintao yang tidak sepenuhnya menyegel sudut dekat, itu membuat celah dan celah ini cukup untuk tendangannya. Dia merasa ingin mengambil gambar!

Liu Chao, tentu saja, tahu betapa buruk sudut kecilnya. Ketika dia melihat kakinya terangkat, dia secara naluriah menyekop bola dan tidak peduli dengan posisinya sendiri, ada kemungkinan besar pelanggaran.

Tidak mengejutkan, kaki kanan Liu Chao menyekop kaki kiri Ren Yu De, bola sepak itu kemudian dibanting oleh mereka berdua dan mengetuk ke samping, tubuh Ren Yu De miring dan jatuh!

*Berbunyi-*

"Penalti! Penalti! Wasit menghukum penalti! Ren Yu De dihidupkan kembali! Dalam konfrontasi dengan Liu Chao, ia tidak hanya berselingkuh dua kali tetapi juga karena ia dihukum karena melakukan pelanggaran! Kekalahan Liu Chao sangat menghancurkan! "

Wasit dengan cepat berlari dan memberi penalti, kemudian melambaikan tangan tanpa ampun untuk membubarkan para pemain Zhongyuan yang nekat berjuang.

Di sisi lain, Kaka menarik Ren Yu De ke atas, lalu dia memeluk dengan penuh gairah dan ciuman hangat.

“Luar biasa! Luar biasa! Luar biasa! ”Bersemangat, dia tidak tahu harus berkata apa lagi.

Rekan satu tim lain dari Shu Guang dengan cepat berkerumun di sekitar, seolah-olah merayakan gol lain. Mereka benar-benar percaya diri dan dibenarkan karena hukumannya adalah kapten, Yang Pan!