Chapter 121 – A Slap to the Face (1)

Bab 121: Tamparan ke Wajah (1)

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Qiao Lian membelalakkan matanya dan menatapnya dengan bingung.

Tautan sponsor

Ekspresinya yang salah hanya membuatnya semakin kesal!

Dia menyipitkan matanya dan menatap tajam ke dalam miliknya.

Semua rasa malu dan benci yang dia alami delapan tahun lalu telah memicu gagasan di dalam dirinya — dia tidak menginginkan apa pun selain mencekiknya.

Dengan begitu, dia bisa menyelesaikan semuanya untuk selamanya.

Namun, ketika dia melihat lehernya yang memanjang, dia tidak tahan untuk mengambil tindakan.

Dia memikirkan saat ketika dia dianiaya oleh para pelayan. Baru pada saat itulah dia menyadari bahwa dia tidak tahan menyaksikannya terluka.

Hanya dia yang tahu kedalaman cintanya pada wanita itu.

Namun, cinta mendalam yang ia miliki ini tidak bernilai satu sen pun di matanya. Baginya, itu adalah bagian dari kepalsuan Internet.

Tautan sponsor

Dia pria yang sangat bangga. Namun, dia telah memberikan cintanya kepada seseorang yang akan menginjak-injaknya.

Saat dia memikirkan hal ini, iritasi di dalam tubuhnya mulai perlahan-lahan meningkat lagi. Dia ingin tidak lebih dari mengambil keuntungan dari seluruh tubuhnya!

Dia segera menundukkan kepalanya dan meraih dagunya dengan tangannya yang besar. Namun, dia menghentikan gerakannya setelah mengamati bahwa bulu mata gadis itu gemetaran dengan gugup.

Dia tiba-tiba merasa kasihan pada dirinya sendiri dan tertawa. Dia mundur selangkah dan menyeka tangannya dengan tisu, seolah-olah mereka telah ternoda oleh benda kotor. Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke bawah.

Qiao Lian bersandar di dinding dan menatap pintu terbuka lebar ke ruang kerja. Dia kemudian mendengar dia berjalan ke bawah dan menuju ke luar.

Semua yang telah dia lakukan terasa seperti tamparan ke wajahnya.

Dia menggigit bibirnya, buru-buru menenangkan dirinya dan berlari ke bawah juga.

Melihat tatapan cemas Xia Yehua, Qiao Lian tersenyum dan berkata, “Bu, tidak apa-apa. Saya sudah membicarakan hal-hal dengannya, jadi kami akan pulang dulu. Ha ha ha…"

Begitu dia selesai berbicara, dia mengejarnya dan menuju ke luar. Namun, mobil Shen Liangchuan sudah pergi.

Dia berbalik dan melihat ekspresi Xia Yehua dan Song Yuanxi. Dengan senyum canggung, dia menunjuk ke luar dan berkata, "Yah, aku mencoba menurunkan berat badan dengan berjalan kembali …"

Tautan sponsor

Setelah dia mengatakan itu, dia langsung berlari ke dalam kegelapan.

Dia berjalan kembali ke Villa 8 dengan sedih, tetapi kemudian menyadari bahwa Shen Liangchuan belum kembali sama sekali.

Merasa sedih, dia naik ke atas, berbaring di tempat tidur dan memukul kepalanya sendiri.

Dia selalu sangat cerdas dan cerdas, jadi mengapa dia tidak bisa mengetahui alasan mengapa Shen Liangchuan tidak bahagia?

Dia tertidur dalam keadaan linglung.

Selama beberapa hari berikutnya, Shen Liangchuan tidak kembali ke rumah.

Qiao Lian ingin mengikutinya, tetapi dia menyadari bahwa dia tidak punya cara untuk melacaknya.

Kemudian, suatu pagi, dia dengan kasar dibangunkan oleh panggilan dari pemimpin redaksi.

Dengan linglung, dia memegang ponsel di telinganya dan mendengar suara keras, komandan pemimpin redaksi. "Qiao Lian, segera datang ke kantor berita!"

Tautan sponsor

Dia buru-buru mandi dan berganti pakaian. Ketika dia bergegas ke kantor berita, dia menyadari bahwa setiap karyawan di kantor itu gelisah. Menilai dari ekspresi mereka … apakah ada orang penting yang mengunjungi agensi?

Dengan linglung, dia mendengar Su Meimei berkata, "Mr. Wang, ini dia! Dia adalah orang yang mengungkap skandal antara Li Siqi dan kamu. Dia juga orang yang menulis tentang konflikmu dengan Aktor Terbaik Shen! ”

Saat dia selesai berbicara, Qiao Lian langsung memutar kepalanya dan melihat Wang Wenhao yang marah bergegas padanya dengan dua pengawal di belakangnya.

Tanpa berkata apa-apa, dia berbalik dan berlari!

Namun, sebelum dia bisa mengambil lebih dari beberapa langkah, para pengawal dengan paksa meraih lengannya dan menariknya ke Wang Wenhao.

Qiao Lian berjuang mati-matian, tapi kekuatannya bukan tandingan kelompok pengawal. Lengannya cepat merenggut di belakang punggungnya dan dia tenang. Dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

Dia dengan khawatir mengangkat kepalanya untuk melihat Wang Wenhao. Sebelum dia bisa berbicara, dia melihat pihak lain tiba-tiba mengangkat lengannya.

Piak!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya!

Tautan sponsor

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami melalui halaman contact-us sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

Bab 121: Tamparan ke Wajah (1)

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Qiao Lian membelalakkan matanya dan menatapnya dengan bingung.

Tautan sponsor

Ekspresinya yang salah hanya membuatnya semakin kesal!

Dia menyipitkan matanya dan menatap tajam ke dalam miliknya.

Semua rasa malu dan benci yang dia alami delapan tahun lalu telah memicu gagasan di dalam dirinya — dia tidak menginginkan apa pun selain mencekiknya.

Dengan begitu, dia bisa menyelesaikan semuanya untuk selamanya.

Namun, ketika dia melihat lehernya yang memanjang, dia tidak tahan untuk mengambil tindakan.

Dia memikirkan saat ketika dia dianiaya oleh para pelayan. Baru pada saat itulah dia menyadari bahwa dia tidak tahan menyaksikannya terluka.

Hanya dia yang tahu kedalaman cintanya pada wanita itu.

Namun, cinta mendalam yang ia miliki ini tidak bernilai satu sen pun di matanya. Baginya, itu adalah bagian dari kepalsuan Internet.

Tautan sponsor

Dia pria yang sangat bangga. Namun, dia telah memberikan cintanya kepada seseorang yang akan menginjak-injaknya.

Saat dia memikirkan hal ini, iritasi di dalam tubuhnya mulai perlahan-lahan meningkat lagi. Dia ingin tidak lebih dari mengambil keuntungan dari seluruh tubuhnya!

Dia segera menundukkan kepalanya dan meraih dagunya dengan tangannya yang besar. Namun, dia menghentikan gerakannya setelah mengamati bahwa bulu mata gadis itu gemetaran dengan gugup.

Dia tiba-tiba merasa kasihan pada dirinya sendiri dan tertawa. Dia mundur selangkah dan menyeka tangannya dengan tisu, seolah-olah mereka telah ternoda oleh benda kotor. Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke bawah.

Qiao Lian bersandar di dinding dan menatap pintu terbuka lebar ke ruang kerja. Dia kemudian mendengar dia berjalan ke bawah dan menuju ke luar.

Semua yang telah dia lakukan terasa seperti tamparan ke wajahnya.

Dia menggigit bibirnya, buru-buru menenangkan dirinya dan berlari ke bawah juga.

Melihat tatapan cemas Xia Yehua, Qiao Lian tersenyum dan berkata, “Bu, tidak apa-apa. Saya sudah membicarakan hal-hal dengannya, jadi kami akan pulang dulu. Ha ha ha…"

Begitu dia selesai berbicara, dia mengejarnya dan menuju ke luar. Namun, mobil Shen Liangchuan sudah pergi.

Dia berbalik dan melihat ekspresi Xia Yehua dan Song Yuanxi. Dengan senyum canggung, dia menunjuk ke luar dan berkata, "Yah, aku mencoba menurunkan berat badan dengan berjalan kembali …"

Tautan sponsor

Setelah dia mengatakan itu, dia langsung berlari ke dalam kegelapan.

Dia berjalan kembali ke Villa 8 dengan sedih, tetapi kemudian menyadari bahwa Shen Liangchuan belum kembali sama sekali.

Merasa sedih, dia naik ke atas, berbaring di tempat tidur dan memukul kepalanya sendiri.

Dia selalu sangat cerdas dan cerdas, jadi mengapa dia tidak bisa mengetahui alasan mengapa Shen Liangchuan tidak bahagia?

Dia tertidur dalam keadaan linglung.

Selama beberapa hari berikutnya, Shen Liangchuan tidak kembali ke rumah.

Qiao Lian ingin mengikutinya, tetapi dia menyadari bahwa dia tidak punya cara untuk melacaknya.

Kemudian, suatu pagi, dia dengan kasar dibangunkan oleh panggilan dari pemimpin redaksi.

Dengan linglung, dia memegang ponsel di telinganya dan mendengar suara keras, komandan pemimpin redaksi. "Qiao Lian, segera datang ke kantor berita!"

Tautan sponsor

Dia buru-buru mandi dan berganti pakaian. Ketika dia bergegas ke kantor berita, dia menyadari bahwa setiap karyawan di kantor itu gelisah. Menilai dari ekspresi mereka … apakah ada orang penting yang mengunjungi agensi?

Dengan linglung, dia mendengar Su Meimei berkata, "Mr. Wang, ini dia! Dia adalah orang yang mengungkap skandal antara Li Siqi dan kamu. Dia juga orang yang menulis tentang konflikmu dengan Aktor Terbaik Shen! ”

Saat dia selesai berbicara, Qiao Lian langsung memutar kepalanya dan melihat Wang Wenhao yang marah bergegas padanya dengan dua pengawal di belakangnya.

Tanpa berkata apa-apa, dia berbalik dan berlari!

Namun, sebelum dia bisa mengambil lebih dari beberapa langkah, para pengawal dengan paksa meraih lengannya dan menariknya ke Wang Wenhao.

Qiao Lian berjuang mati-matian, tapi kekuatannya bukan tandingan kelompok pengawal. Lengannya cepat merenggut di belakang punggungnya dan dia tenang. Dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

Dia dengan khawatir mengangkat kepalanya untuk melihat Wang Wenhao. Sebelum dia bisa berbicara, dia melihat pihak lain tiba-tiba mengangkat lengannya.

Piak!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya!