Chapter 65 – Do You Remember It Now?

Babak 65: Apakah Anda Mengenangnya Sekarang?

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Irisan Shen Liangchuan membengkak ketika dia mendengar kalimat itu, saat dia menatapnya dengan cermat.

Tautan sponsor

Dia tampak seperti jauh, seolah-olah dia tenggelam dalam pikirannya.

Dia diam-diam menunggu, dia merasa cemas aneh.

Tapi, dia tidak pernah terus berbicara.

Setelah keinginannya yang tiba-tiba, dia tiba-tiba menyadari, mengapa dia membicarakan hal-hal ini kepada Shen Liangchuan?

Dia menoleh, tiba-tiba menyadari sesuatu dan irisnya membengkak.

Shen Liangchuan dengan kesal menarik kerahnya terbuka dan akhirnya mendengarnya berbicara, "Mr. Shen, lukamu sudah terbuka. ”

Dia menunduk dan melihat bahwa perban di tangannya telah diwarnai merah oleh darah.

Dia mengerutkan kening dan ketika dia akan berbicara, dia tiba-tiba memegang lengannya dan berkata, "Biarkan aku membalutnya untukmu lagi."

Tautan sponsor

Tangannya sangat lembut, dan sentuhan dingin sedingin es membuatnya merasa seperti telah menyentuh listrik. Dia entah bagaimana mengikutinya ke kamar dan duduk di sofa.

Ketika dia menyaksikan dia memutar kepalanya untuk mengambil kotak P3K, dia tiba-tiba meraih pergelangan tangannya dan memerintahkan, "Lanjutkan."

Dia tidak ingin repot dengan tangannya, dia hanya ingin tahu apa yang harus dikatakannya.

Qiao Lian kacau.

Terus?

Butuh beberapa saat baginya untuk menyadari bahwa Shen Liangchuan ingin dia terus berbagi tentang cinta pertamanya.

Ah, Aktor Terbaik Shen juga bergosip?

Tapi … dia telah memutuskan untuk melupakan masa lalu, dia tidak mau membuka lukanya saat itu. Karena itu, dia menjawab, "Saya lupa."

Dia lupa.

Dua kata ini dengan kejam menusuk hati Shen Liangchuan, seolah-olah itu adalah pedang yang tajam.

Dia meraih pergelangan tangannya dan tiba-tiba mengerahkan banyak kekuatan. Tiba-tiba, tatapannya mengeluarkan kemarahan dan sentimentalitas yang ekstrem.

Dia lupa?

Tautan sponsor

Kemudian, dia memainkannya.

Dia telah mengingatnya selama delapan tahun dan dia tidak bisa melupakannya, tetapi apa yang dia dapatkan sebagai balasan adalah “Aku lupa”?

Pada saat itu, amarah dan amarah, bersama dengan keengganan dan ketidakpuasan, mendorongnya ke tepi ledakan.

Qiao Lian ketakutan, tatapannya menakutkan. Sampai-sampai dengan pergelangan tangannya yang sangat sakit, dia tidak berani berbicara.

Dia kemudian melihatnya berdiri perlahan. Bayangan tubuhnya yang besar menutupi dirinya. Seluruh ruangan dipenuhi dengan kegelisahan dari firasat badai yang mendekat.

Dia menelan air liurnya, tidak menyadari mengapa dia tiba-tiba sangat marah. Tepat ketika dia membuka mulut untuk berbicara, suaranya yang dingin dan mengejek terdengar dalam kegelapan, "Kamu sudah lupa?"

Pertanyaan ini menyatu dengan emosi yang kompleks dan Qiao Lian sebenarnya bisa merasakan kesedihan di dalamnya.

Tapi perasaannya itu menghilang secepat kilat, karena dalam waktu singkat dia meraihnya dengan kekuatan besar dan melemparkannya ke sofa dengan kasar.

Dia sangat terkejut. Namun, saat dia akan menolak, dia sudah membaringkannya.

Tindakan kejamnya membuat Qiao Lian merasa sangat terkejut, saat dia berjuang keras. "Bapak. Shen, ini bukan masa ovulasi saya hari ini! "

Tindakan Shen Liangchuan tiba-tiba berhenti saat dia menyaksikannya dengan harapan. Namun, dia hanya bertemu dengan tawa dinginnya, “Kenapa? Berapa banyak uang yang Anda inginkan? Anda bisa mengutip. "

Tautan sponsor

Qiao Lian langsung membeku.

Dia berpikir … bahwa dia hanya ingin mendapatkan uang darinya?

Sebelum dia bisa membalas, dia dengan paksa merobek pakaiannya!

Setelah itu, dia menundukkan kepalanya dan menyegel bibirnya.

Ciuman ini membawa keinginan primitifnya, menggigit dan mengisap. Itu sangat kejam sehingga dia merasa sakit.

Setelah itu, dia merasa seolah-olah tubuhnya sedang ditembus olehnya.

Tersentak yang datang seperti gelombang mengakibatkan dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Yang bisa dia lakukan hanyalah mengepalkan tinjunya dan menanggung hukumannya yang penuh amarah.

Kesadarannya perlahan menurun ketika rasa sakit di tubuhnya berubah menjadi mati rasa.

Namun, dia samar-samar mendengarnya berbicara di telinganya, "Apakah kamu ingat sekarang?"

Tautan sponsor

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami melalui halaman contact-us sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.