ZSS – Chapter 22

Bab 22: Manusia yang Menghalangi Jalan

Penerjemah: Editor Hukum: Hitesh_

Xie Dong mengerutkan kening, tidak yakin tentang tingkat zombie ini yang telah dilihat Huang Xiao. Jika level empat, maka itu akan menjadi masalah serius.

Zombi tingkat empat superpowered cukup langka, dan tingkat lima terlihat lebih sedikit. Dalam dua tahun terakhir, hanya dua atau tiga pemimpin zombie level lima yang muncul. Mereka semua sangat kuat, dan orang-orang yang sayangnya bertemu dengan mereka sebagian besar sudah mati.

Saat ini, level empat adalah level tertinggi dari zombie yang sering ditemukan orang. Zombi cerdas level-tiga lebih sering dilihat daripada level-empat. Dengan kekuatan pasukan Xie Dong, mereka mungkin benar-benar menghadapi situasi yang merepotkan jika itu adalah zombie level empat superpower.

…

Sambil berlari, Lin Qiao tiba-tiba merasakan aroma manusia dari belakang.

Dia tahu bahwa pasukan manusia ada di sana ketika dia berlari melewati daerah itu sebelumnya karena dia merasakan aroma manusia dari jarak jauh. Dia hanya tidak menganggapnya serius, karena dia merasa jika dia meninggalkan mereka sendirian, mereka akan melakukan hal yang sama padanya.

Tidak pernah dia berharap bahwa orang-orang ini akan memprovokasi dia bahkan ketika dia tidak membuat kesalahan kepada mereka!

Dia berhenti, lalu berbalik dan diam-diam menatap manusia yang hampir menyusulnya.

Pria itu sangat cepat. Lin Qiao bisa merasakan gelombang kekuatan super yang berasal darinya. Dia menduga bahwa dia dikaruniai tenaga angin, karena dia bisa melihat seberapa cepat dan cepat langkahnya.

Melihat zombie itu tiba-tiba berhenti, jantung Huang Xiao langsung berubah dengan gembira. Dia bergegas dan berhenti dua puluh meter dari Lin Qiao, matanya tertuju pada zombie wanita ini sambil menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Rambut zombie ini tergantung longgar tetapi tampak cukup bersih. Wajahnya telah dihancurkan, seluruhnya tertutup oleh luka robek besar, sehingga tidak mungkin untuk melihat bagaimana dia awalnya terlihat. Dia memiliki sepasang mata gelap yang hanya dimiliki zombie tingkat tinggi, dan bibirnya yang pucat ditekan rapat.

Dia berdiri di sana lurus dalam gaun panjang longgar yang mengaburkan bentuk tubuhnya, menatapnya dengan tenang di matanya,

Fakta bahwa zombie wanita ini tidak menerkamnya dengan keras atau menunjukkan tanda-tanda agresi lainnya membuat Huang Xiao merasa aneh. Dia bahkan belum memperpanjang cakarnya untuk bersiap-siap untuk menyerang.

Perlu disebutkan bahwa ketika manusia sedang berburu zombie tingkat tinggi, yang terakhir juga telah berburu manusia superpower. Sama seperti manusia, zombie selalu beraksi dalam tim, karena dalam pertarungan antara satu zombie level tiga dan beberapa manusia superpower, peluang zombie untuk menang sangat rendah.

Saat ini, Huang Xiao sendirian karena rekan satu timnya belum menyusul. Berkat kekuatan supernya, dia telah meninggalkan sisa pasukan jauh di belakang. Untuk zombie tingkat tinggi yang berdiri di depannya, sekarang adalah waktu terbaik untuk menyerang.

Jika dia adalah zombie biasa, dia akan langsung menerkamnya. Oleh karena itu, Huang Xiao telah meninggalkan ruang untuk dirinya sendiri dengan radius hampir dua puluh meter untuk memberikan dirinya waktu dan kebebasan untuk bereaksi.

Namun, zombie di depan matanya ini tidak menyerangnya haus seperti yang dia harapkan. Alih-alih hanya berdiri dengan tenang di sana, diam-diam mengawasinya.

Mereka belum mulai bertarung, jadi dia tidak bisa memastikan apakah zombie wanita ini berada di level tiga atau empat. Dia hanya menebak level tiga berdasarkan kecepatannya.

Lin Qiao diam-diam menatap pria ini sebentar. Dia jelas tahu bahwa dia sedang menunggu teman satu timnya dan tidak ingin memulai pertarungan sekarang, karena dia bisa merasakan beberapa pemikiran pria ini. Jarak antara mereka signifikan dan pikirannya tidak jelas, namun dia masih merasakannya.

Setelah mengetahui pikirannya, dia tidak mau menunggu bersamanya dan jatuh dalam kerugian. Karena itu, dia berbalik dan melesat ke arah aslinya.

"Berhenti!" Melihat zombie wanita ini kembali dan lari, Huang Xiao secara tidak sengaja meledak dan menggeram padanya. Dia menopang kakinya dengan tenaga angin sambil memegang kedua tangan untuk melepaskan gelombang cepat bilah angin.

Lin Qiao dengan tajam merasakan serangan Huang Xiao. Dia dengan gesit mengelak saat bilah angin memotongnya, lalu melompat tinggi di udara. Memutar tubuhnya beberapa kali di udara, dia membalik sekali sebelum mendarat dengan tangkas kembali ke tanah.

Dia menghindari lebih dari sepuluh bilah angin Huang Xiao yang gagal menyentuh ujung pakaiannya. Namun demikian, dia marah dengan serangan mendadak ini.

'Mengutuk! Apakah Anda pikir zombie semuanya penurut? Tonton sekarang saat saya menendang a * s Anda! Anda pikir Anda satu-satunya pelaku intimidasi, ya? '

Dia menjulurkan cakarnya sambil membungkuk di pinggang, lalu mendorong kakinya ke tanah dan menerkam Huang Xiao. Dia begitu cepat sehingga dia bergegas ke Huang Xiao dengan satu gerakan cepat.

Pada saat itu, Huang Xiao secara tidak sengaja memperpendek jarak antara Lin Qiao dan dirinya sendiri saat mengejar dan menyerang. Saat dia masih merasa sedikit terkejut tentang bagaimana zombie wanita ini dengan gesit menggerakkan tubuhnya dan dengan mudah menghindari semua bilah anginnya, dia melihat wanita itu kembali ke tanah dan tiba-tiba menyerbu ke arahnya. Dia begitu cepat sehingga dia bahkan tampak seperti serpihan bayangan. Dalam sekejap, dia tepat di depan matanya.

'Tidak baik!' Huang Xiao segera menyadari bahwa dia telah membuat kesalahan besar ketika rasa bahaya di hatinya meningkat tajam dan dia buru-buru berusaha untuk mundur.

Namun, dengan tergesa-gesa, dia benar-benar lupa untuk meningkatkan kecepatannya dengan tenaga angin, berhasil melakukan tidak lebih dari membangun dinding angin di sekitar tubuhnya. Dinding angin hanya berlangsung sekitar dua detik sebelum Lin Qiao merobeknya dengan cakarnya.

Kemudian, sebelum Huang Xiao dapat mengetahui apa yang terjadi, dia menyadari bahwa dia telah menderita beberapa pukulan. Detik berikutnya, dia terbang di udara karena Lin Qiao telah menendangnya.

Setelah itu, Huang Xiao berguling-guling di tanah selama beberapa kali, lalu duduk dan secara naluriah menggosok lengannya dengan panik, memeriksa tubuhnya apakah ada luka.

Jika dia terluka, dia tidak akan bisa lepas dari takdirnya menjadi zombie!

Dia memeriksa seluruh tubuhnya dan tidak menemukan luka goresan di kulitnya. Rasa sakit terbesar datang dari perutnya di mana dia menderita tendangan yang berat.

'Tidak? Tidak … Tidak ada luka! Terima kasih Tuhan!'

Huang Xiao melompat, nyaris tidak bisa mempercayai keberuntungannya. Ketika dia bersiap untuk memeriksa kembali dirinya untuk melihat apakah dia benar-benar tidak terluka oleh zombie, dia tiba-tiba merasa kedinginan dan kemudian melihat beberapa pakaian compang-camping jatuh ke tanah di sekitar kakinya.

Kemudian, dia menatap dirinya sendiri, hanya untuk melihat kulitnya yang terbuka!

Huang Xiao tertegun diam.

'Mengutuk!!!'

Dia secara naluriah meremas kakinya dan menutupi area di bawah perut bawahnya dengan kedua tangan secepat mungkin. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan melihat sekelilingnya dengan kebingungan.

Dia tidak melihat zombie, dan hanya rekan satu timnya yang datang terlambat.

"Wah! Apa apaan? Huang Xiao, apa yang terjadi padamu? ”

Sisa pasukan tercengang ketika hal pertama yang mereka lihat setelah tiba adalah Huang Xiao berdiri telanjang di sana! Salah satu dari mereka tidak bisa menahan tawa, lalu menjawab pertanyaan ini.

'Sial! Saya benar-benar ingin membuat lubang untuk merangkak! 'Pikir Huang Xiao.

Ekspresi wajah Xie Dong sulit dibaca ketika dia dengan lembut mengepalkan tangan dan memegangnya ke mulut, lalu batuk dan berkata, "Eh-hem … Kamu, meminjamkan beberapa pakaian kepada Huang Xiao agar dia menutupi tubuhnya. Jangan tertawa! "

Dia memalingkan wajahnya saat berbicara, penuh dengan rasa malu.

Mendengarnya, yang lain akhirnya sadar. Salah satu dari mereka melepas jaketnya dan melemparkannya ke Huang Xiao sambil masih tertawa.

"Huang Xiao, apakah kamu pernah dianiaya oleh seseorang?"