AIG – Chapter 2

Bab 2: Transformasi

Penerjemah: Editor Terjemahan Sparrow: Terjemahan Sparrow

Matcha melihat halaman web di ponsel Zhao Yao. Zhao Yao mencari-cari makanan kucing melalui TaoBao.

"Zhao Yao, bisakah kamu mendapatkan aku merek makanan kucing yang berbeda? Saya muak dengan merek lokal, Crowns, "keluh Matcha sambil menatap Zhao Yao dengan penuh semangat.

Zhao Yao menyadari bahwa satu kantong makanan kucing impor dapat dengan mudah mencapai enam ratus atau tujuh ratus RMB. Dia langsung berkomentar, “Mahal sekali? Tidak, tidak, ini terlalu mahal. "

Setelah penolakan Zhao Yao, Matcha menatapnya dengan sepasang mata besar yang menggemaskan. Matcha memohon kepada Zhao Yao, “Sebuah artikel di internet menyatakan bahwa umur kucing tergantung pada makanan yang dimakannya. Jika mereka tidak makan dengan baik, mereka akan terserang penyakit ketika mereka sudah tua dan bahkan mungkin memiliki darah dalam urin mereka. Juga, saya sangat muak makan makanan yang sama setiap hari sehingga saya hampir muntah. Tolong belikan aku makanan kucing impor. ”

Saat dia berbicara dengan mata rindu, dia mulai menggosok dirinya ke telapak tangan Zhao Yao.

Zhao Yao tetap bersikeras dan menolak, "Ini terlalu mahal, saya tidak mampu membelinya. Anda harus menunggu kenaikan gaji saya. "

Jika dia membeli makanan kucing impor dan informasi, harganya akan lebih dari sepuluh dolar sehari. Bagi Zhao Yao, itu boros.

Setelah penolakan kedua, Matcha segera menghentikan apa yang dia lakukan dan memelototi Zhao Yao. Dia memutar matanya ke arah Zhao Yao, melompat ke sofa dan kembali ke kamar.

Selama sebulan terakhir, kecerdasan Matcha telah meningkat secara eksponensial, terutama sejak ia belajar menggunakan internet. Seolah-olah dia telah berubah dari seorang anak berusia 5 tahun yang manis dan lugu menjadi seorang remaja pemberontak.

Merasakan penghinaan Matcha, Zhao Yao berbisik pada dirinya sendiri, "Dia sangat sombong …"

Setelah beristirahat sebentar, Zhao Yao kembali untuk mengepak kamarnya. Karena Matcha, Zhao Yao harus membersihkan kamar setiap hari untuk menyingkirkan bulunya yang ada di lantai, dan dia juga harus membuang kotorannya.

Saat dia sedang membersihkan toilet Matcha, dia melihat setitik kotoran kucing di ambang pintu.

"Kucing ini!"

Sambil menahan napas, ia menggunakan beberapa potong tisu sebagai sarung tangan dan mengambil tinja untuk membuangnya. Dia kemudian mendesinfeksi lantai dengan deterjen berulang kali.

Setelah itu, dia berjalan ke kamarnya untuk melihat Matcha berbaring di tempat tidurnya, menggunakan ponsel lamanya.

Dia berjalan maju untuk melihat dan berkata, "Mobile Legends lagi?"

"Hmm."

“Kenapa ada kotoran di luar toilet lagi? Apakah Anda tahu betapa sulit dan sulitnya untuk menyingkirkan mereka! "Zhao Yao menuntut dengan marah.

"Aku tahu. Saya tidak akan melakukannya lagi, ”jawab Matcha dengan dingin, dengan mata terpaku pada layar.

Merasakan sikap acuh tak acuh Matcha terhadapnya memicu kemarahan Zhao Yao.

Dia berseru, “Sudah berapa minggu? Saya telah mengulangi berkali-kali hanya untuk meninggalkan toilet setelah Anda menyelesaikan bisnis Anda. Anda tidak pergi ketika Anda berada di tengah-tengah melakukan bisnis Anda. "

"Aku tahu," gumam Matcha sambil terus bermain dengan handphone.

Matcha kemudian berkomentar, “Ini semua karena toiletmu yang kotor. Aku bahkan tidak punya tempat untuk mengistirahatkan kakiku. Kapan Anda akan membelikan saya kotak sampah otomatis yang dapat membersihkan sendiri, banyak kucing di internet sudah menggunakannya. ”

Zhao Yao menjawab, "Alat ini tidak sah. Ini tidak ramah lingkungan, dan saya tidak dapat memeriksa kotoran Anda untuk memeriksa kondisi kesehatan Anda. "

Matcha mengibas-ngibaskan ekornya dan berkata, “Itu mungkin karena kamu miskin dan bukan karena ramah lingkungan. Itu hanya akan ramah lingkungan jika Anda menggunakan kotoran saya sebagai pupuk. "

“Seperti halnya aku membesarkan seorang anak; Matcha dulu jauh lebih taat. ”

Kenangan bulan lalu mulai melintas di benak Zhao Yao. Zhao Yao tidak bisa membantu tetapi mengenang saat-saat Matcha masih lucu dan disiplin.

Melihat Matcha saat ini yang kecanduan Mobile Legends, wajah Zhao Yao berubah menjadi kerutan.

Saat dia menjulurkan lehernya ke depan untuk melihat layar, dia menyaksikan karakter yang dimainkan oleh Matcha, Luban, dihancurkan oleh Sun Wu Kong.

Rentetan omelan dari rekan satu timnya segera datang.

"Luban, apakah kamu idiot? Anda sudah makan sejak awal permainan. "

“Bisakah anak sekolah dasar berhenti makan? Bisakah kamu kembali mengerjakan PR? ”

"Luban Bodoh, tolong laporkan Luban untuk memberi makan di akhir pertandingan!"

Melihat kata-kata ini, Matcha mulai mengibas-ngibaskan ekornya dengan marah ketika dia mulai menyangkal semua orang.

“Mereka hanya berhasil membunuhku karena mereka baik. Saya tidak memberi makan. "

"Tangki bodoh, apakah kamu tahu apa artinya mempertahankan markas kita?"

Zhao Yao sudah terbiasa dengan adegan di luar dunia ini.

Hanya dalam satu bulan, dia menyadari bahwa Matcha tidak hanya bisa berbicara, tetapi pengetahuannya tentang urusan saat ini dan kecerdasannya telah meroket.

Dia bahkan berhasil mengenali karakter Cina dan belajar mengeja sendiri.

Sejak dia mulai menggunakan internet dan bermain Mobile Legends, kepribadiannya telah berubah secara drastis.

Setelah satu bulan pengujian, Zhao Yao menyadari bahwa selain Matcha, dia tidak dapat berbicara dengan kucing biasa lainnya.

Demikian juga, untuk Matcha, dia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia selain Zhao Yao. Bagi manusia biasa, kata-kata Matcha seperti meow kucing lainnya.

Komunikasi mereka lebih seperti telepati daripada komunikasi verbal. Bahkan jika mereka tidak berbicara, mereka dapat berkomunikasi satu sama lain dalam radius 10 meter dengan hanya memikirkannya.

Sementara itu, Matcha masih terlibat dalam perdebatan sengit dengan rekan satu timnya. Matcha telah kecanduan permainan sejak Zhao Yao memberinya handphone lamanya.

Game seperti Mobile Legends tidak bersahabat, membuat Matcha sangat rentan terhadap kesalahan. Dia kehilangan sembilan pertandingan dari sepuluh pertandingan dan hanya berhasil memenangkan satu pertandingan karena rekan satu timnya membawanya untuk pertandingan itu.

Ketika Zhao Yao melirik layar, skornya sudah dua hingga dua belas, dengan tim Matcha tertinggal. Zhao Yao berduka untuk rekan satu tim Matcha.