Chapter 712 – Rather Get Hit Than Let My Wife Run Away With Someone Else

Bab 712: Lebih Baik Dipukul daripada Membiarkan Istri Saya Melarikan Diri Dengan Orang Lain

Penerjemah: Editor Terjemahan Henyee: Terjemahan Henyee

Latihan dilakukan sebelum pertarungan sebenarnya. Kerja sama antar instruktur cukup baik sehingga mampu menyelesaikan pertunjukan ini dengan lancar. Namun, sebagai seorang siswa, sangat mengesankan Ye Jian untuk dapat menyelesaikan pertunjukan ini dengan instrukturnya.

Tidak ada yang bertepuk tangan. Mereka tidak bisa. Saat para siswa dari tiga kelas mulai berteriak saat mereka melakukan setiap sikap, penanggung jawab komentar, seorang pegawai kantor dari resimen pertahanan kimia, memulai komentarnya yang penuh semangat dan bersemangat, “Di militer, akan ada pelatihan tinju militer yang sering. Ia memiliki peran penting dalam mengembangkan gaya bertempur yang tegas, gigih, berani, dan pantang menyerah dari prajurit kita. Hal yang sama juga berlaku untuk siswa. “

“Dalam pertempuran di masa depan, kami akan menghadapi musuh yang sangat kejam dan jahat, bukan domba yang akan mengangkat tangan dan menunggu Anda untuk menembak mereka. Selama pengintaian, antisubmarine, mencuri sentinel musuh, penyamaran, dan banyak misi lainnya, serta tindakan kebenaran saat melindungi kepentingan hukum warga sipil kami, kami biasanya menyelesaikan musuh dengan tangan kosong. “

“Kelas Satu Kelas Satu hanya berlatih tinju militer selama beberapa hari, tetapi kami percaya bahwa ketika mereka masuk ke masyarakat di masa depan, mereka akan mengingat apa yang mereka pelajari hari ini dan menjadi pahlawan yang berani bertarung dengan kekuatan jahat!”

Komandan Xia telah berada di militer selama setengah dari hidupnya sehingga dia dapat mengetahui siapa yang hanya menunjukkan sikap dan siapa yang benar-benar bertarung dengan satu pandangan.

Ketika dia melihat wanita itu menangkap instruktur dan melemparkannya ke atas bahunya, dia juga mulai bertepuk tangan.

“Ayah, menantu perempuan yang aku pilih tidak mengecewakanmu, kan?” Xia Jinyuan tersenyum bahagia saat melihat ini.

Dia tahu bahwa ayahnya, yang telah menjadi tentara selama separuh hidupnya, pasti akan menyukai rubah kecilnya karena dia luar biasa. Demikian pula, kakek dan neneknya, yang sama menonjolnya dengan laki-laki, juga akan menyukainya.

Komandan Xia selesai bertepuk tangan dan menatap putranya. Dia menjawab dengan tenang, “Aku bertepuk tangan untuknya, bukan untuk seleramu. Wanita muda itu tidak buruk tapi saya khawatir Anda akan menahannya. “

“Dia tidak setuju dengan permintaanmu. Ini membuktikan bahwa dia orang yang pintar. Dia tahu bahwa itu tidak cocok untuk berkencan denganmu. Mayor Xia, harap ingat ini. Jangan menggoda orang tersebut dan kemudian meninggalkannya tanpa bertanggung jawab. Jika Anda memprovokasi saya, akan ada peluru yang menunggu Anda! “

Xia Jinyuan tersenyum acuh tak acuh. “Ayah, kamu membuatku takut sejak aku masih muda. Saya sudah terbiasa. Anda hanya berbicara dan tidak ada tindakan. Saya tidak berencana untuk mencicipi peluru Anda. Jika cucu Anda memutuskan untuk menjadi nakal suatu hari, Anda dapat menggunakannya untuk memberinya pelajaran. ”

Bagaimana dia bisa membiarkannya pergi setelah menggodanya? Begitu dia berhasil merayu dia, jangan pernah berpikir untuk melarikan diri. Mereka pasti akan menghabiskan hidup mereka bersama!

“Sekarang kamu terlihat bagus dalam balutan pakaian militer. Haruskah saya menemukan wanita muda itu dan mengobrol dengannya secara pribadi nanti? Aku bisa memberitahunya semua hal yang kamu lakukan saat kamu masih muda. Mari kita lihat apakah wanita muda yang luar biasa ini masih ingin bergaul denganmu! ” Komandan Xia tidak pernah merasa kepalanya sakit karena laporan situasi musuh mana pun. Dia merasakan pistol keras di pinggangnya. Namun, di depan putranya, yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi tertekan.

Ketika dia masih muda, dia masih bisa memukulnya secara langsung jika dia tidak patuh. Sekarang setelah dia menjadi mayor, dia tidak bisa mengalahkannya lagi.

Xia Jinyuan benar-benar tidak takut dengan ancaman verbal ayahnya. Dia tersenyum dan berkata dengan acuh tak acuh, “Saya sudah memberi tahu istri saya tentang masa lalu saya. Anda tidak perlu khawatir tentang itu. Saya tumbuh saat dipukul oleh Anda. Saya memiliki kulit yang tebal. Saya tidak takut dipukuli. ”

“Ayah, aku lebih suka dipukul lalu biarkan istriku kabur dengan orang lain. Ini adalah kebenarannya. Jangan berpikir bahwa saya bercanda. Saya suka dia. Bahkan jika Tuhan datang, dia tidak akan bisa menghentikan saya. “